Kelompok 1 :
1.Febri zora harjita prasetiyo
2.Alif ilham R.
3.Akhmad fathur R.
4.Aksapri tyar A.R.
5.Aditia R.
6.Alfian medy P.
َ ٰ َعلَّ َم ٱِإْل
نس َن َما َل ْم َيعْ لَ ْم
"Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-Alaq: 5)
Allah SWT telah memberikan banyak Ilmu pengetahuan yang berlimpah kepada Nabi Idris.
Selain membaca dan menulis, Nabi Idris juga pandai dalam merawat kuda, memahami ilmu
falak atau perbintangan, dan pandai dalam ilmu hitung.
3. Manusia Pertama yang Bisa Menulis
Kitab Henokh merupakan kitab yang dianggap sebagai kitab yang ditulis oleh Nabi Idris
yang ditemukan. Para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang
diklaim berkaitan dengan Nabi Idris.
Suatu kaum yang hidup pada zaman Nabi Hud As dan dibinasakan Allah SWT melalui angin
topan yang besar lantaran mengingkari perintah-Nya.Dengan demikian, kaum Tsamud ini
sebenarnya menempati tempat yang sangat subur, makmur, dengan kekayaan alam yang
melimpah. Seperti yang sempat dialami kaum A'ad sebelum luluh lantak akibat azab-
Nya.Sama bertahan dengan kaum A'ad era Nabi Hud As, kaum Tsamud juga menyembah
berhala.Mereka menganggap batu-batu yang telah dipahat dari gunung itu adalah Tuhan.
Mereka menciptakannya dan menyembah barang-barang berhala tersebut.Kemudian, Allah
SWT memerintahkan utusan agar berdakwah kepada kaum Tsamud dan mengajak mereka
untuk beribadah hanya kepada-Nya. Dipilihlah di antara mereka, yakni Nabi Saleh As untuk
menjadi penyampai risalah kebenaran.
Melalui Al-Quran surah Al-Araf ayat 73, Allah SWT berfirman:
م َب ِّي َن ٌة مِنْ َر ِّب ُك ْم ۖ ٰ َه ِذ ِه َنا َق ُة هَّللا ِ لَ ُك ْم آ َي ًة ۖ َف َذرُو َها َتْأ ُك ْل فِيkْ صالِحً ا ۗ َقا َل َيا َق ْو ِم اعْ ُبدُوا هَّللا َ َما لَ ُك ْم مِنْ ِإ ٰلَ ٍه غَ ْي ُرهُ ۖ َق ْد َجا َء ْت ُك
َ َوِإلَ ٰى َثمُودَ َأ َخا ُه ْم
ْأ
م َع َذابٌ َألِي ٌمkْ ض هَّللا ِ ۖ َواَل َت َمسُّو َها ِبسُو ٍء َف َي ُخ َذ ُك ِ َْأر
Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini
menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan
yang pedih,".Awalnyalah kisah dakwah Nabi Saleh As terhadap kaum Tsamud. Ada
sebagian dari mereka yang menerimanya dan banyak pula yang justru menolak dan secara
nyata berani melawannya.Sebagai salah satu pembuktian kebenaran terhadap ajaran Nabi
Saleh As itu, di antara kaum yang menolak justru meminta sebuah mukjizat.Atas tantangan
tersebut, berdoalah sang nabi kepada Allah agar ia memberikan mukjizatnya. Hingga
lahirlah seekor unta betina dari bongkahan sebuah batu gunung.
Dalam surah Hud ayat 64, dituliskan bahwa:
“Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran)
untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab
yang dekat”.Adanya unta betina adalah mukjizat dari Allah SWT karena bisa keluar dari
batu. Disebutkan juga bahwa unta ini bisa mengeluarkan air susu dan mampu memenuhi
kebutuhan umat ketika itu.
Nabi Saleh pun mewanti-wanti kepada mereka untuk tidak menggangu dan membunuhnya
sesuai dengan perintah Allah SWT. Dan hiduplah unta tersebut di antara kaum
Tsamud.Melalui mukjizat itu, para kaum Tsamud bukannya semakin percaya dan beriman.
Akan tetapi, mereka justru berani melawan dakwah yang telah disampaikan.Kepercayaan di
antara mereka sebenarnya terbagi menjadi dua. Ada pihak yang mengakui adanya Nabi
Saleh As. Artinya, mereka ini mau beriman dan menyembah Allah.Sedangkan kubu lainnya
menolak ajakan serta tetap berkeyakinan untuk tidak mempercayai keajaiban yang telah
diciptakan.Akhirnya, mereka yang besar memiliki rencana untuk membunuh betina tadi.
Dalam surah Al-Araf ayat 77, disebutkan:
"Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah
Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang Anda ancamkan itu
kepada kami, jika (benar) Anda termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".Atas perilaku
buruk kaum Tsamud tersebut, datanglah azab kepada mereka. Masih di surah yang sama,
dalam dua ayat berikutnya Allah SWT berfirman:
“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang
bergelimpangan di tempat tinggal mereka. "Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya
berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku,
dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang
memberi nasihat".Demikianlah sekelumit kisah tentang Nabi Saleh As. Sekalipun Allah telah
membuktikan kebesarannya melalui mukjizat unta yang lahir dari batu, kaum Tsamud yang
menolak dakwah akhirnya binasa karena ditimpa azab.Sementara mengutip laman NU
Online via artikel dengan judul "Ini Tiga Tahapan Peradaban ala Nabi Saleh" karya Ajie
Najmuddin dan Alhafiz K, ada tiga fase peradaban yang bisa dipelajari semasa era Nabi
Saleh As.Yaitu membangun persaudaraan antara Nabi Saleh dengan kaumnya (Tsamud),
kemudian menjalankan perintah untuk menyembah kepada Allah SWT, dan yang terakhir
adalah gerakan kemakmuran bagi umatnya.3 hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Quran surah Hud 61 saat ketika Nabi Saleh As sempat berkata kepada kaumnya:
"Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian
menyatakanlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi
memperkenankan (doa hamba-Nya)".