Anda di halaman 1dari 4

Bunga Aprillia 8B

Kisah Nabi Idris

Nabi Idris lahir di Babylon (wilayah antara dua sungai). Sebagaimana dalam bahasa Suryani 'Babil'
artinya sungai.

Nama asli Nabi Idris AS adalah Akhnukh (Henokh). Pemberian nama Idris dipakai karena banyak
mempelajari kitab-kitab dan mushaf Nabi Adam AS dan Syits. Kata "idris" sendiri berasal dari bahasa
Arab "dars" yang artinya pembelajaran, mengajarkan (wahyu Allah).

Nabi Idris menerima suhuf sebanyak 30. Allah SWT menurunkan 30 lembaran kitab suci ke Nabi Idris,
yang isinya berupa pedoman dan ajaran untuk disampaikan kepada kaumnya.

Suatu ketika, Nabi Idris berjumpa dengan Malaikat Izrail (malaikat pencabut nyawa). Kepada
malaikat, beliau meminta untuk diperlihatkan surga dan neraka.

Atas izin Allah, Nabi Idris AS diberi kesempatan untuk masuk dan melihat surga dan neraka.

Setelah melihat surga, Nabi Idris AS tidak ingin meninggalkan surga dan ingin menetap di sana. Berkat
kesalehan serta kebaikannya, Allah pun menyetujui nyawa Nabi Idris dicabut dan mengabulkan dirinya
untuk tinggal di surga dan kekal di dalamnya.

Perjalanan Dakwah Nabi Idris AS

Kaum Nabi Idris merupakan kaum Bani Qabil. Kaum tersebut merupakan keturunan Qabil yang tak
menyembah Allah, karena mereka menyembah api.

Pada saat itu, Nabi Idris AS sangatlah gigih dalam memperjuangkan agama Allah SWT. Beliau selalu
berdakwah kepada kaumnya dengan kesabaran.

Dalam perjalanan dakwahnya. Nabi Idris senantiasa mengalami berbagai rintangan. Beliau sering
mendapatkan celaan dan ejekan, namun kesabarannya itu senantiasa membuatnya selalu dalam rahmat
Allah SWT.

Dalam seminggu Nabi Idris AS berdakwah tiga hari dan empat harinya beliau beribadah ke Allah
SWT.

Beliau diutus oleh Allah untuk berdakwah ke wilayah Irak Kuno. Namun, di beberapa riwayat
disebutkan bahwa Nabi Idris diutus berdakwah ke Mesir.

Nabi Idris AS juga pernah mengajak umatnya untuk berhijrah ke Mesir ke kota Memphis.

Pada awalnya, umat Nabi Idris menolak ajakan tersebut, mereka mengeluh karena Mesir merupakan
negeri yang tandus. Namun, setelah diyakinkan oleh Nabi Idris AS pada akhirnya umatnya pun mau
berhijrah.

Mukjizat Nabi Idris AS

Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Idris AS dengan kemampuan kepandaian di berbagai bidang
ilmu. Berikut penjelasannya.

1. Manusia Pertama yang Bisa Baca dan Tulis

Nabi Idris a.s. adalah manusia pertama yang pandai dalam membaca dan menulis dengan kalam (pena).
Beliau juga bisa menguasai berbagai bahasa.

2. Menguasai Berbagai Ilmu Pengetahuan

Nabi Idris AS menguasai berbagai ilmu, seperti ilmu perbintangan, matematika, arsitektur, hingga ilmu
alam.

Selain membaca dan menulis, Nabi Idris AS juga dikenal sebagai orang pertama yang menjahit pakaian.
Beliau mampu untuk membuat kain, merancang, menggunting, hingga menjahit hingga menjadi pakaian.

Pada saat itu, manusia menggunakan kulit hewan sebagai penutup auratnya.
Hikmah dan Teladan Nabi Idris AS

Ada banyak sikap dan hal teladan yang bisa kita ambil dari kisah hidup Nabi Idris AS, antara lain:

1. Punya Semangat Belajar di Berbagai Ilmu Pengetahuan

Telah disebutkan sebelumnya, bahwa Nabi Idris AS banyak memiliki pengetahuan dan kemampuan. Allah
juga menganugerahi Nabi Idris AS dengan kepandaian naik kuda serta cara beternak.

2. Rendah Hati

Nabi Idris AS tidak pernah sombong dan sangat mencintai kebenaran. Pasalnya, hatinya dipenuhi dengan
kebaikan dan kemuliaan.

Kecerdasan, kepandaian, kegigihan, serta kecintaan terhadap kebenaran Nabi Idris AS tertuang dalam
Al-Quran surat Maryam ayat 56-57.

Allah berfirman:

٥٧ ‫ َّوَرَفۡعٰنُه َمَكاًنا َعِلًّيا‏‬٥٦ ‫َواۡذُكۡر ِفى اۡلِكٰتِب ِاۡدِرۡيَس ِاَّنٗه َكاَن ِصِّدۡيًقا َّنِبًّياۙ ‏‬

Ważkur fil-kitābi idrīsa innahụ kāna ṣiddīqan nabiyyā, Wa rafa'nāhu makānan 'aliyyā.

Artinya:

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Idris di dalam Kitab (Al-Quran). Sesungguhnya
dia adalah seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan kami telah mengangkatnya ke
martabat yang tinggi. (QS. Maryam: 56-67)

Walaupun dirinya seorang nabi dan rasul di sisi Allah SWT, Nabi Idris senantiasa rajin beribadah, berdoa,
selalu sabar, serta selalu menghormati sesama.

Beliau suka tertunduk, sujud, bahkan bisa menangis apabila mendengar atau dibacakan ayat-ayat Allah
SWT kepadanya.

3. Gigih, Berani, dan Sabar

Selain cerdas dan pandai, Nabi Idris dikenal punya keberanian yang hebat. Beliau sering mencapai
kemenangan di peperangan dan bahkan tak takut akan kematian.

Oleh sebab itu, Nabi Idris diberi gelar asadul asad (singa dari segala singa)

Selama berdakwah, Nabi Idris selalu mengajarkan ke kaumnya dengan penuh kesabaran dan
semangat agar umatnya senantiasa mau mengerjakan sholat, zakat, dan puasa.
Dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya ayat 85-86, Allah SWT berfirman:

‫ َوَأْدَخْلَناُهْم ِفي َرْحَمِتَنا ِإَّنُهْم ِمَن الَّصاِلِحيَن‬,‫َوِإْسَماِعيَل َوِإْدِريَس َوَذا اْلِكْفِل ُكٌّل ِمَن الَّصاِبِريَن‬

Wa ismā'īla wa idrīsa wa żal-kifl, kullum minaṣ-ṣābirīn, Wa adkhalnāhum f ī raḥmatinā, innahum minaṣ-


ṣāliḥī

artinya:

Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami
telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang
:saleh. (QS. Al-Anbiya

4. Bertindak Tegas

Walaupun dikenal punya sifat sabar, Nabi Idris AS juga suka bertindak tegas. Terutama kepada orang
kafir yang berbuat zalim.

Sejatinya, Allah SWT sangat mencintai hambanya yang saleh, pandai, gigih, dan juga tetap rendah hati.
Oleh karena itu, Allah SWT memilih Nabi Idris menjadi nabi dan rasul untuk menyampaikan ajaran
kebenaran pada kaumnya.

Anda mungkin juga menyukai