Anda di halaman 1dari 2

KISAH NABI IDRIS AS

Nabi Idris merupakan salah satu nabi yang mewariskan banyak pengetahuan.
Nama Idris berasal dari kata ‘Darasa’ yang berarti belajar. Sebab, Nabi Idris dikenal
sebagai sosok yang sangat senang belajar dan suka mengkaji fenomena alam semesta. Nabi
Idris juga dikenal dengan nama Akhnukh bin Yarid. Dia dilahirkan dari seorang
perempuan bernama Iqlima. Dan Selama 345 tahun Nabi Idris hidup di dunia, dia diutus
oleh Allah SWT untuk berdakwah di Irak Kuno (Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama di
Babilonia, Irak Kuno. Namun, akhirnya dia berhijrah ke Mesir lantaran penduduk
Babilonia tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris. Dalam kehidupan sehari-
hari, Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih kepada Allah. beliau juga
selalu melakukan perbuatan baik seperti belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-
keterampilan itu perlahan-lahan dia ajarkan kepada kaumnya.
Selain baik budinya, Nabi Idris juga dikenal sebagai pribadi yang tidak pernah merasa
takut ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir. Oleh karena itu, dia digelari ‘Singa
Allah’. Nabi Idris juga dikenal sebagai sosok pemaaf dan tidak pernah sombong. Bahkan,
Allah SWT memberinya gelar ‘Asadul Usud’ karena tidak pernah berputus asa ketika
Allah memerintahkannya untuk menyebarkan agama.
Sebelum meninggal dunia, Nabi Idris meninggalkan banyak pesan kepada umat
manusia. Pesan-pesan tersebut berisi ajaran-ajaran agar manusia dapat hidup lebih baik. Di
antaranya salat jenazah sebagai bentuk penghhormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah
SWT sesuai amal dan perbuatan.Dia juga mengingatkan kaumnya bahwa sebesar apa pun rasa
syukur yang kita ucapkan tidak akan mampu menandingi nikmat Allah SWT yang telah
diberikan.

Sebelum meninggal dunia, Nabi Idris meninggalkan banyak pesan kepada umat manusia. Pesan-
pesan tersebut berisi ajaran-ajaran agar manusia dapat hidup lebih baik. Di antaranya salat
jenazah sebagai bentuk penghhormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah SWT sesuai amal
dan perbuatan.Dia juga mengingatkan kaumnya bahwa sebesar apa pun rasa syukur yang kita
ucapkan tidak akan mampu menandingi nikmat Allah SWT yang telah diberikan.

Nabi Idris juga mengingatkan bahwa kegiatan menumpuk harta sama sekali tidak
bermanfaat bagi diri sendiri, kecuali membagikan harta tersebut kepada orang yang
membutuhkan. Terakhir, kehidupan hendaknya dijalani dengan penuh hikmah dan
kebajikan

Anda mungkin juga menyukai