Anda di halaman 1dari 16

Kisah Nabi Idris as

muhamad nurdin fathurrohman Sunday, May 11, 2014 Nabi Islam


Artikel "Kisah Nabi Idris as" adalah bagian dari seri "Kisah 25 Nabi dan Rasul Islam"

Idris (Arab ‫( )إدريس‬sekitar 4533-4188 SM) Nabi Idris adalah Nabi ke-3 yang diberikan hak
kenabian oleh Allah setelah Adam dan Syits.

Dikatakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Iraq, untuk berdakwah kepada kaumnya yang
bernama Bani Qabil danMemphis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah
Munaf, Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

Etimologi
Nabi Idris as dipanggil Idris karena ia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Syits.
Dikatakan bahwa asal mula nama Idris berasal dari kosa kata bahasa Arab, "darasa" yang
memiliki arti belajar. Ia dijuluki demikian karena ia banyak sekali mempelajari ilmu, ia dianggap
pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata
Idris bukan nama yang berasal dari bahasa Arab.

Ia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan
kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah"
(Ahlinya perbintangan)

Genealogi
Ada yang menyebutkan bahwa Nabi Idris as merupakan keturunan dari Qabil dan Iqlima (putera
dan puteri Nabi Adam as) kepada keturununannya inilah Idris ditugaskan Allah mengajak kepada
kebenaran. Namun menurut Wikipedia Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah
lengkapnya adalah sebagai berikut, Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainanbin Anusy bin Syits
bin Adam. Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Adam wafat. Sedangkan dalam
buku yang berjudul Qashash al-Anbiyya karya Ibnu Katsir dituliskan bahwa Idris hidup bersama
Adam selama 308 tahun.

Biografi
Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta
kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam
beberapa kisah dikatakan bahwa Idris sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan, menguasai
berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi, dan lain sebagainya. Menurut suatu
kisah, terdapat suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah
menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan
dan memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan
permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.

Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama
Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman
hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Ia dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke
langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang
berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat. Ia hidup sampai usia 82 tahun.

Penjelasan Qur'an dan hadits


Qur'an

Terdapat empat ayat yang berhubungan dengan Idris dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut
saling terhubung di dalam Surah Maryam (Maryam) dan Surah Al-Anbiya' (Nabi-nabi).

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-
Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan
Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qur'an 19:56-57)”

“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang
sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk
orang-orang yang saleh." (Qur'an Surat Al Anbiyaa :85-86)

Hadits

Dalam sebuah hadits, Idris disebutkan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang
berbicara dengan Muhammad dalam salah satu surga selama Mi'raj.

•Diriwayatkan dari Abbas bin Malik: ... Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga
keempat, disana aku melihat Idris. Jibril berkata (kepadaku). 'Ini adalah Idris; berilah dia
salammu.' Maka aku mengucapkan salam kepadanya dan ia mengucapkan salam kepadaku dan
berkata. 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.; ...Sahih Bukhari
5:58:227

Idris dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits ini: Ibnu Abbas berkata, "Dawud
adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang
penjahit dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim)
Nasihat dan Ajaran
Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.

1. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.


2. Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari
Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
3. Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu.
Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
4. Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu
tidak ikut berdosa.
5. Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu
mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
6. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan
banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur
kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Kelebihan atau mukjizat Nabi Idris as:


 Manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena. Kepada Idrislah Allah
SWTmemberikan 30 sahifah alias suhuf lembaran-lembaran ajaran Allah, berisi petunjuk
untuk disampaikan kepada umatnya.
 Nabi Idris diberi bermacam-macam pengetahuan mulai dari merancak (merawat) kuda,
ilmu perbintangan (falaq), sampai ilmu berhitung alias matematika.
 Nama Nabi Idris berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Idris memang sangat rajin
mengkaji ajaran Allah SWT yang diturunkan kepada Adam dan Nabi Syits, bahkan yang
langsung kepada dirinya. Nabi Idris juga sangat tekun mengkaji fenomena alam semesta,
yang semua merupakan ayat dan pertanda dari Allah.
 Nabi Idris as ialah orang yang pertama pandai memotong dan menjahit pakaiannya.
Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit binatang secara sederhana dan
apa adanya untuk dijadikan penutup aurat.
Kisah Sejarah dan kisah Islami 25 Nabi Yang Harus Diketahui
2. Nabi Idris 'alaihis salam - Kisah Kehidupan hingga wafatnya Nabi Idris .as

Nabi Idris a.s. (Arab: ‫ ) إدريس‬adalah salah seorang rasul yang


merupakan putra Adam yang pertama kali diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam
sendiri dan Shiyth a.s. (Set menurut Yahudi dan Nasrani). Dalam Alkitab, Idris dikenal dengan
nama Henokh. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin
Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Shiyth bin Adam a.s. yang menjadi keturunan pertama yang
diutus menjadi nabi setelah Adam dan Shiyth. Menurut kitab tafsir, beliau hidup 1.000 tahun
setelah Nabi Adam wafat.

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, serta kemampuan
untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan,
matematika, astronomi, dan lain sebagainya. Menurut suatu kisah, terdapat suatu masa di mana
kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk
kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon kepada Allah untuk
mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim
kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.

Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama
Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman
hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiyullah Idris, Idris adalah sebutan atau
nama Arab bagi Enoch, nenek moyang Nabi Nuh. Beliau dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai
manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya
meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh
seorang malaikat. Beliau hidup sampai usia 82 tahun.

1. Nabi Idris Kedatangan Tamu

Nama Nabi Idris as. yang sebenarnya adalah ‘Akhnukh’. Sebab beliau dinamakan Idris, kerana
beliau banyak membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.

Setiap hari Nabi Idris menjahit qamis (baju kemeja), setiap kali beliau memasukkan jarum untuk
menjahit pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai, kemudian
pakaian itu diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan tanpa meminta upah.
Walaupun demikian, Nabi Idris masih sanggup beribadah dengan amalan yang sukar untuk
digambarkan. Sehingga Malaikat Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.

Kemudian Malaikat Maut bermohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi menemui
Nabi Idris as. Setelah memberi salam, Malaikat pun duduk. Nabi Idris as. mempunyai kebiasaan
berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari
Syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu beliau menikmati makanan tersebut.

Kemudian baginda beribadah sepanjang malam. Pada suatu malam Malaikat Maut datang
menemuinya, sambil membawa makanan dari Syurga. Nabi Idris menikmati makanan itu.
Kemudian Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai tuan, marilah kita nikmati
makanan ini bersama-sama.” Tetapi Malaikat itu menolaknya.

Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya, sedangkan Malaikat Maut itu dengan setia menunggu
sampai terbit matahari. Nabi Idris merasa hairan melihat sikap Malaikat itu.

Kemudian beliau berkata: “Wahai tuan, mahukah tuan bersiar-siar bersama saya untuk melihat
keindahan alam persekitaran? Malaikat Maut menjawab: Baiklah Wahai Nabi Allah Idris.”

Maka berjalanlah keduanya melihat alam persekitaran dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan
hidup di situ. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun, maka Malaikat Maut berkata
kepada Nabi Idris as.: “Wahai Idris, adakah tuan izinkan saya untuk mengambil ini untuk saya
makan? Nabi Idris pun menjawab: "Subhanallah, mengapa malam tadi tuan tidak mahu
memakan makanan yang halal, sedangkan sekarang tuan mahu memakan yang haram?”

2. Malaekat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris atas permintaannya.

Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris meneruskan perjalanan mereka. Tidak terasa oleh
mereka bahawa mereka telah bersiar-siar selama empat hari. Selama mereka bersahabat, Nabi
Idris menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu. Segala tindak-tanduknya berbeza
dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya Nabi Idris tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya
itu.

Kemudian beliau bertanya: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya?
Saya adalah Malaikat Maut.”
“Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?” “Benar ya Idris.”
“Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mencabut nyawa-
nyawa makhluk?”
“Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-
makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang sedang
menyuap-nyuap makanan.”
“Wahai Malaikat, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk ziarah atau untuk mencabut
nyawaku?”
“Saya datang untuk menziarahimu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.”
“Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu, iaitu agar tuan mencabut
nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan saya kembali,
supaya aku dapat menyembah Allah Setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut itu.”
Malaikat Maut pun menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun,
melainkan hanya dengan keizinan Allah.”

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut, agar ia mencabut nyawa Idris as. Maka
dicabutnyalah nyawa Idris saat itu juga. Maka Nabi Idris pun merasakan kematian ketika itu.

Di waktu Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris itu, maka menangislah ia. Dengan perasaan
hiba dan sedih ia bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu.
Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun dihidupkan oleh Allah SWT kembali.

3. Malaekat Izrail membawaNabi Idris ke Syurga dan ke Neraka


Kemudian Malaikat Maut memeluk Nabi Idris, dan ia bertanya:
“Wahai saudaraku, bagaimanakah tuan merasakan kesakitan maut itu? Bila seekor binatang
dilapah kulitnya ketika ia masih hidup, maka sakitnya maut itu seribu kali lebih sakit
daripadanya. Padahal-kelembutan yang saya lakukan terhadap tuan, ketika saya mencabut
nyawa tuan itu, belum pernah saya lakukan terhadap sesiapa pun sebelum tuan. Wahai Malaikat
Maut, saya mempunyai permintaan lagi kepada tuan, iaitu saya sungguh-sungguh berhasrat
melihat Neraka, supaya saya dapat beribadah kepada Allah SWT lebih banyak lagi, setelah saya
menyaksikan dahsyatnya api neraka itu. Wahai Idris as. saya tidak dapat pergi ke Neraka jika
tanpa izin dari Allah SWT.”
Akhirnya Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut agar ia membawa Nabi Idris ke dalam
Neraka. Maka pergilah mereka berdua ke Neraka. Di Neraka itu, Nabi Idris as. dapat melihat
semua yang diciptakan Allah SWT untuk menyiksa musuh-musuh-Nya. Seperti rantai-rantai
yang panas, ular yang berbisa, kala, api yang membara, timah yang mendidih, pokok-pokok yang
penuh berduri, air panas yang mendidih dan lain-lain.

Setelah merasa puas melihat keadaan Neraka itu, maka mereka pun pulang. Kemudian Nabi Idris
as. berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai hajat yang lain,
iaitu agar tuan dapat menolong saya membawa masuk ke dalam Syurga. Sehingga saya dapat
melihat apa-apa yang telah disediakan oleh Allah bagi kekasih-kekasih-Nya. Setelah itu saya
pun dapat meningkatkan lagi ibadah saya kepada Allah SWT. Saya tidak dapat membawa tuan
masuk ke dalam Syurga, tanpa perintah dari Allah SWT.” Jawab Malaikat Maut.

Lalu Allah SWT pun memerintahkan kepada Malaikat Maut supaya ia membawa Nabi Idris
masuk ke dalam Syurga.

Kemudian pergilah mereka berdua, sehingga mereka sampai di pintu Syurga dan mereka
berhenti di pintu tersebut. Dari situ Nabi Idris dapat melihat pemandangan di dalam Syurga. Nabi
Idris dapat melihat segala macam kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT untuk para wali-
waliNya. Berupa buah-buahan, pokok-pokok yang indah dan sungai-sungai yang mengalir dan
lain-lain.

Kemudian Nabi Idris berkata: “Wahai saudaraku Malaikat Maut, saya telah merasakan pahitnya
maut dan saya telah melihat dahsyatnya api Neraka. Maka mahukah tuan memohonkan kepada
Allah untukku, agar Allah mengizinkan aku memasuki Syurga untuk dapat meminum airnya,
untuk menghilangkan kesakitan mati dan dahsyatnya api Neraka?”

Maka Malaikat Maut pun bermohon kepada Allah. Kemudian Allah memberi izin kepadanya
untuk memasuki Syurga dan kemudian harus keluar lagi. Nabi Idris pun masuk ke dalam Syurga,
beliau meletakkan kasutnya di bawah salah satu pohon Syurga, lalu ia keluar kembali dari
Syurga. Setelah beliau berada di luar, Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai
Malaikat Maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam Syurga.

Malaikat Maut pun berkata: Masuklah ke dalam Syurga, dan ambil kasut tuan.”

Maka masuklah Nabi Idris, namun beliau tidak keluar lagi, sehingga Malaikat Maut
memanggilnya: “Ya Idris, keluarlah!. Tidak, wahai Malaikat Maut, kerana Allah SWT telah
berfirman bermaksud:

“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.”

Sumber : http://satupedang.blogspot.com/2015/02/sejarah-islam-kisah-nabi-idris-
as.html#ixzz5WvcuLCLp
Cerita nabi idris

Sebuah cerita islami yaitu yang mengulas tentang cerita Nabi Idris merupakan salah satu nabi
utusan Allah SWT yang diberi tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Nabi Idris
diberi hak kenabian oleh Allah setelah nabi Adam As. Nabi Idris hidup sekitar tahun 4533
sampai dengan 4188 sebelum masehi.

Nabi idris as merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Berikut merupakan Silsilah
lengkap asal usul nabi idris adalah, Idris bin yarid bin Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin
adam. Menurut kitab tafsir, nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.

Nabi idris merupakan hamba Allah yang selalu mempelajari mushaf-mushaf nabi adam as. Ia
juga mendapat gelar sebagai ”Asadul Usud” yang artinya Singa, karena ia tidak pernah putus asa
ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi umatnya
yang kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia juga memiliki sifat pemaaf.

Selain sifat yang terpuji, Nabi idris as sebagai nabi Allah juga dianugrahi dengan berbagai
kepandian dan kemahiran dalam berbagai disiplin ilmu, ia juga dianugrahi kemampuan untuk
membuat berbagai peralatan untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia. Dalam
beberapa kisah islam, ia dikisahkan sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan, menguasai
berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi dan lain lain.
Cerita Nabi Idris – Pada masa nabi idris, pernah suatu ketika banyak manusia melupakan Allah,
sehingga Allah pun menghukum manusia dengan membuat kemarau yang panjang. Kemudian
nabi idris pun turun tangan, ia memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukum kemarau
panjang tersebut. Allah menghabulkan permohonan nabi idris itu, dan lalu musim kemarau pun
berakhir, hujan turun.

Nabi Idris as diutus oleh Allah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan
beribadah menyebambah kepada Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikutnya
supaya selamat dari siksaan di dunia maupun di akhirat.

Nabi Idris as disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang
berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga selama Mi’raj. Ketik Nabi
Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Indris as.
Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang mendampinya saat itu ” Siapa orang
ini?”

Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”

Nabi idris as diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist ; Ibnu Abbas berkata,
”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, idris
seorang penjahit dan musa adalah penggembala” (dari Al-Hakim)

Nasihat Nabi Idris as

Nabi Idris as mempunyai beberarapa nasihat dan untaian kata mutiara, antara lain sebagai berikut
:

Kesabaran yang diserai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan, orang yang bahagia
adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal
salehnya, Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu.
Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu, janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-
nutupi sumpah palsu supaya kamu idak ikut berdosa, Taatlah kepada rajamu dan tundukklah
kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada
Allah. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karema mereka tidak akan
banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak
sesuatu pun akan memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seorang
tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperoleh itu.

Allah pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Di antara
mukjizat nabi Idris as adalah sebagai berikut; Hebat dalam menunggang kuda, pada saat itu
sedikit orang yang dapat menunggang kuda, ia dapat menulis. Ketika itu tidak ada umatnya yang
dapat menulis. Ia dapat menjahit pakaian, pada saat itu, belum ada yang mampu menjahit
pakaian.

Nabi idris as mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kita ini berisi jaran
kebenaran seperti halnya Al Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk yang disampaikan kepada
ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit kembali ke
jalan yang benar.

Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil

Setiap hari malaikat Izroid dan Nabi Idris as beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris
as mengajukan permintaan ”Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”

Malaikat izroil pun menjawab ”Wahai Nabi Allah, lagi lagi permintaanmu aneh”

Nabi idris pun di bawa ke tempat yang ingin dilihatnya, tentunya malaikat izrois telah memohon
izin kepada Allah, dan Allah mengizinkannya.

Malaikat izroil berkata lagi ”Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para
malaikat pun takut untuk melihatnya”

Kemudian Nabi Idris pun menjelaskan alasannya ”Terus terang, saya takut sekali kepada azab
Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi lebih tebal setelah melihatnya”

Cerita Nabi Idris – Saat malaikat izroil dan Nabi Idris sampai di dekat neraka, nabi idris as
langsung pingsan. Malaikat penjaga neraka merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia
menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi
Idris as tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada
pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar dahsyat, bunyi
yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya.

Nabi idris meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi Idris di bawah
oleh malaikat izroil ke surga. Malaikat Izroil mengucapkan salam kepada malaikat penjaga pintu
surga yaitu Malaikat Ridwan, Assalamu’alaikum …” berbeda dengan malaikat penjaga neraka,
malaikat Ridwan memiliki paras yang tampan, wajahnya selalu berseri-seri dan dihiasai dengan
senyum yang ramah. Siapaun akan senang untuk memandangnya. Selain itu juga menampilkan
sikap yang amat sopan, lemah lembut ketika mempersilahkan para penguni surga memasuki
tempat yang penuh kedamaian dan kenikmatan itu.

Tidak berbeda saat melihat neraka, nabi idris nyaris pingsan saat melihat surga, bukan karena
takut, tapi karena terpesona. Begitu indah dan menakjubkan apa yang ada di surga. Subhanallah,
Subhanallah, Subhanallah.. ucapan nabi Idris berulang-ulang karena ia begitu terpukau oleh
keindahan surga.

Cerita nabi Idris – Dilihatnya sunga-sungai yang airnya begitu bening seperi kaca. Sementara itu
di pingir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak dan emas. Lalu
ada juga istana-istaina untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang
menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan harum.

Nabi idris juga mempunyai kesempatan untuk berkeliling, ia diiringin oleh para pelayan surga.
Mereka merupaka para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak mudah yang sangat tampan
wajahnya. Mereka menampilkan tingkah laku yang baik, dan sopan saat berbicara. Tiba tiba nabi
idris iingin meminum air sungai surga. Nabi idris pun meminta izin, ”bolehkah saya
meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali”

Lalu malaikat izroil mengizinkannya, ”Silahkan minum, inilah minuman untuk penguni surga.”
Jawab malaikat izroil. Pelayan surga datang membawa segelas minum yang terbuat dari emas
dan perak. Nabi idris kemudian meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu bersyukur diberi
kesempatan bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Minuman yang
selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah berkali-kali pun terucap
dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah”

Setelah nabi idris puas melihat surga, akhirnya tiba jug waktu baginya untuk meninggalkan surga
dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi. Hatinya sudah terpikat
oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah yang maha kuasa.

Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada
Allah sampai hari kimata nanti,”

Malaikat izroil pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua
amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang
beriman lainnya,”

Namun Allah merupakan Tuhan Yang Maha pengasih, terutama kebada Nabi-Nya. Allah pun
mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana, dan nabi idris merupakan satu-
satunya nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat mulia
itu, saat itu nabi idris baru berusia 82 tahun. cerita nabi idris

Ada 4 ayat dalam Al Qur an yang berhubungan dengan kisah Nabi Idris as, ayat-ayat tersebut
saling terhubungan di dalam surah maryam dan surah Al-Anbiya’. ”dan ceritakanlah (hai
muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang terdapat tersebut di dalam Al Qur an.
Sesungguhnya ia merupakan orang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi (Qs. 19 : 56 – 57)

”Dan (ingatlah kisah) ismail, idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang
sabar. Kami telah memasukan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk
orang-orang yang sabar.” (Qs. 21 : 85 – 86)

Semoga cerita nabi idris di atas bisa kita ambil hikmahnya, semakin meyakini adanya surga dan
neraka. Meningkatkan iman dan takwa kita agar diizinka masuk surga, menjalankan segala
perintah dan menjauhi larangan Allah agar tidak terkena siksa api neraka. Aamiin.
Idris
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jump to navigation Jump to search

Bagian dari seri tentang

Islam

Iman[tampilkan]

Ritual[tampilkan]

Teks dan hukum[tampilkan]

Sejarah dan pemimpin[tampilkan]

Denominasi[tampilkan]

Budaya dan masyarakat[tampilkan]

Topik terkait[tampilkan]

 Portal Islam

 l
 b
 s
Idris (bahasa Arab: ‫ إدريس‬, Alkitab: Henokh) (sekitar 4533-4188 SM) atau Nabi Idris adalah
salah seorang rasul yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah kepada
kaumnya. Ia diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam dan Syits.

Dikatakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Irak, untuk berdakwah kepada kaumnya yang
bernama Bani Qabil dan Memfis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah
Munaf, Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

Daftar isi

 1 Etimologi
 2 Genealogi
 3 Biografi
 4 Penjelasan Qur'an dan hadits
o 4.1 Qur'an
o 4.2 Hadits
 5 Nasihat dan ajaran
 6 Referensi
 7 Pranala luar

Etimologi

Dalam "Kisah Menakjubkan 25 Nabi", Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh), ia
dipanggil Idris karena ia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Syits. Menurut buku
berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris, Idris adalah sebagai sebutan atau nama
Arab bagi Akhnukh, nenek moyang Nuh.

Dikatakan bahwa asal mula nama Idris berasal dari kosakata bahasa Arab, "darasa" yang
memiliki arti belajar. Ia dijuluki demikian karena ia banyak sekali mempelajari ilmu, ia dianggap
pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata
Idris bukan nama yang berasal dari bahasa Arab.

Ia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan
kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah"[1]
(Ahlinya perbintangan)[2]

Genealogi

Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Idris bin
Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam. Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000
tahun setelah Adam wafat. Sedangkan dalam buku yang berjudul Qashash al-Anbiyya karya Ibnu
Katsir dituliskan bahwa Idris hidup bersama Adam selama 308 tahun.[2]
Biografi

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta
kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam
beberapa kisah dikatakan bahwa Idris sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,[3] menguasai
berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi, dan lain sebagainya.

Menurut Ibnu Ishaq, Nabi Idris adalah orang yang pertama kali menulis dengan pena, menjahit
baju dan memakainya, dan manusia yang mengerti masalah medis.[4]

Dalam suatu kisah, terdapat suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah
sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris
pun turun tangan dan memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah
mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya
hujan.

Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama
Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman
hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Ia dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke
langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat dia sedang
berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat dan ia hidup sampai usia 82 tahun.

Penjelasan Qur'an dan hadits


Qur'an

Terdapat empat ayat yang berhubungan dengan Idris dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut
saling terhubung di dalam Surah Maryam (Maryam) dan Surah Al-Anbiya' (Nabi-nabi).

"...dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi, dan Kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi."

— Maryam 19:56-57

'"...dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami
telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang
saleh."

— Al-Anbiya' 21:85-86
Hadits

Dalam sebuah hadits, Idris disebutkan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang
berbicara dengan Muhammad dalam salah satu surga selama Mi'raj.

 Diriwayatkan dari Abbas bin Malik:

"... Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga keempat, di sana aku melihat Idris. Jibril
berkata (kepadaku), "Ini adalah Idris; berilah dia salammu." Maka aku mengucapkan salam kepadanya,
dan ia mengucapkan, "Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh." sebagai
balasan salamnya kepadaku."
— Sahih Bukhari 5:58:227

Idris dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits ini:

 Ibnu Abbas berkata:

"Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang
penjahit dan Musa adalah penggembala."
— Al-Hakim[5]

Nasihat dan ajaran

Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.

 Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.


 Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya
dengan amal-amal salehnya.
 Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian
pula (untuk) puasa dan salatmu.
 Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak
ikut berdosa.
 Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu
dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
 Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan
lama menikmati kebaikan nasibnya.
 Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
 Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada
Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Anda mungkin juga menyukai