Anda di halaman 1dari 10

2.

KISAH NABI Idris

Nabi Idris a.s. adalah salah seorang


rasul keturunan nabi Adam yang
pertama kali diberikan hak kenabian
oleh Allah setelah Adam sendiri
Nabi Idris adalah keturunan keenam
dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin
Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin
Shiyth bin Adam a.s. Menurut kitab
tafsir, beliau hidup 1.000 tahun setelah
Nabi Adam wafat.

Kisah Nabi Idris diceritakan dalam Al-


Qur'an dalam surah Maryam ayat 56-
57 dan surah al-Anbiya' ayat 85-86
A. Kisah Nabi Idris Anak Pandai

Nabi Idris dikaruniai Allah Swt beberapa


kepandaian yaitu:
1.Ia menguasai ilmu hitung,
2.Ilmu perbintangan,
3.Ilmu menunggang kuda,
4.Ilmu astronomi.
5.ilmu menjahit pakaian.
6.Ilmu menciptakan alat-alat untuk
mempermudah pekerjaan.

•Selain itu, Idris juga sangat tekun. Ia belajar


membaca dan menulis tanpa mengenal
waktu dan tempat. Sejak kecil, Idris telah
pandai membaca Sahifah (lembaran tertulis)
yang diajarkan oleh Nabi Syits putra Nabi
Adam.
B. Nabi Idris diutus oleh Allah Swt

Nabi Idris diutus oleh Allah Swt. untuk mengingatkan umat keturunan Kabil yang telah
bersikap durhaka. Di kalangan bangsa Ibrani, ia dikenal dengan nama Khunuh. Idris
berdakwah kepada kaumnya dengan gigih, sehingga mendapat sebutan Asad al-usud,
yang berarti " singanya singa“

Idris menerima wahyu dari Allah Swt. melalui malaikat Jibril sebanyak 30 Sahifah sumber
(Q.19:56). Isinya adalah ajaran agama yang harus disampaikan Idris kepada umatnya
sebagai pendoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Karena sebagian uamtnya kufur, Idris mengajak pengikutnya yang beriman meninggalkan
negeri mereka. Awalnya mereka keberatan karena khawatir negeri baru yang akan mereka
tempati tersebut tidak sesubur negeri mereka. Namun Idris sabar dapat meyakinkan
umatnya yang beriman tersebut sehingga mereka mengikuti Idris hijrah ke Mesir.

Dengan kegigihan, kesabaran dan kepandaiannya Nabi Idris membimbing umatnya supaya
selamat dari siksa dunia dan akhirat
C. Kisah Nabi Idris a.s dan Malaikat Izrail

Malaikat Izrail sangat mengagumi kepandaian Idris. Nabi Idris a.s adalah
seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan puasa, shalat sampai puluhan
raka’at dalam sehari semalam,selalu berzikir di dalam kesibukannya
sehari-hari dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Catatan amal Nabi
Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah
yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut Izrail ingin mengenal Idris lebih
dekat.

Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan


mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan
permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma
sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.

Dengan menyamar sebagai manusia, ia bertamu ke rumah Idris. Setelah


berkenalan, Idris mempersilahkan tamunya menginap di rumahnya. Mereka
lalu berdua beribadah dengan tekun. Segala hidangan diberikan namun tamu
nabi idris ini menolak menikmatinya.
• Keesokan harinya, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan
“tamunya” itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-
pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
• Malaikat Izrail: “Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita”
(menguji Nabi Idris a.s).
• Nabi Idris :“SubhanAllah, (Maha Suci Allah)”.
• Malaikat Izrail: “Kenapa?”.
• Nabi Idris : “Buah-buahan ini bukan milik kita”. ” Semalam anda menolak
makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”. Diam-
diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah
gerangan pikir Nabi Idris a.s.
• Nabi Idris: ” Siapakah engkau sebenarnya?
• Malaikat Izrail: “Aku Malaikat Izrail”. Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
• Nabi Idris: “Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku?” Nabi Idris
a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.
• Malaikat Izrail: “Tidak” “Atas izin Allah, aku sekedar bertemu kepadamu”.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
C. Kisah Nabi Idris Wafat

• Nabi Idris :“Aku punya keinginan kepadamu”.


• Malaikat Izrail: “Apa itu? Katakanlah!”.
• Nabi Idris: “Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang.
Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar
bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku”.
• Malaikat Izrail: “Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya”. Dan pada
saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan
permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Allah Malaikat Izrail segera
mencabut nyawa Nabi Idris a.s sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail
menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi
Idris a.s kembali. Allah mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan
Allah Nabi Idris a.s hidup kembali.
• Malaikat Izrail : Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku? ”
• Nabi Idris :“Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup yang dikuliti”.
• Malaikat Izrail.“Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan
terhadapmu”. Masya Allah, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu
terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang
kepada kita yang tidak dicabut dengan lemah lembut? Siapkah kita untuk
menghadapinya?
D. Kisah Pergi ke Neraka dan Surga

• Nabi Idris : “Hai Malaikat Maut, saya ada keinginan lagi


dengan engkau yaitu saya ingin melihat Neraka Jahanam
sehingga saya boleh beribadah kepada Allah dengan
bersungguh-sungguh setelah melihat belenggu, rantai-
rantai dan kalajengking yang menyengat orang-orang
yang ada di Neraka Jahanam.”
• Malaikat Izrail: “Bagaimana saya boleh pergi ke Neraka
Jahanam tanpa izin Allah”. Maka Allah memberi wahyu
kepada Malaikat Maut dengan firman: “Pergilah engkau
ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris
a.s”. Malaikat Maut pun pergi ke Neraka Jahanam
bersama-sama Nabi Idris kemudian Idris melihat segala
macam siksaan yang diciptakan Allah untuk musuh-
musuh-Nya yang berupa belenggu, ratai-rantai daripada
neraka dan kala jengking serta ular dengan api-api yang
menyala dan kayu zakum dan air yang sangat panas
untuk diminum oleh ahli neraka tersebut.
• Nabi Idris: “Hai Malaikat Maut, saya ada keinginan lagi dengamu yaitu saya ingin melihat surga
sehingga saya boleh tambah meningkatkan amal ibadah,”
• Malaikat Izrail: “Bagaimana boleh saya bersamamu ke dalam surga tanpa izin Allah.” Maka Allah
memberi izin pada Malaikat Maut untuk pergi berdua dan berhenti dekat pintu surga.Maka Nabi
Idris melihat di dalamnya nampak bermacam-macam nikmat dan istana besar lagi indah dan
beberapa anugerah yang berharga, juga tumbuh-tumbuhan serta buah-buahan yang beraneka
warna dan rasanya berbeda-beda.

• Nabi Idris: “Hai saudaraku, saya telah merasakan sakitnya sakaratul maut, saya telah melihat
Neraka Jahanam yang didalamnya bermacam-macam rupa siksaan dan azab neraka maka
mohonlah engkau kepada Allah agar Allah mengizinkan saya untuk masuk surga dan minum
airnya agar hilang rasa sakitnya sakaratulmaut di tenggkorakku ini dan juga terhindar daripada
siksaan Neraka Jahanam. Maka Malaikat Izrail minta izin kepada Allah lalu mengizinkannya,
kemudian masuklah meraka berdua ke alam surga lalu keluar. Kemudian Nabi Idris masuk lagi
ke dalam surga dan meletakkan seliparnya di bawah pokok kayu di dalam surga.
• Nabi Idris : “Hai Malaikat Maut, selipar saya tertinggal didalam surga di bawah pohon kayu, maka
kembalikanlah saya kedalam surga,” maka Nabi Idris masuk kesurga dan tidak mahu keluar lagi
untuk seterusnya. Maka berteriaklah Malaikat Izrail memanggil Nabi Idris agar keluar dari surga.
• Malaikat Izrail: “Hai Idris, keluarlah engaku dari surga.” Maka Nabi Idris pun tidak mau keluar .
E. Nabi Idris Masuk Suga Selama-lamanya

• Nabi Idris menyampaikan firman Allah SWT kepada Malaikat Izrail


bahwa Allah telah berfirman “Tiap-tiap orang mesti merasakan
sakaratul maut”, sedang saya sudah merasakan sakaratulmaut. Dan
Allah SWT berfirman lagi : “Tidak ada diantara kamu sekelian kecuali
mereka itu memasuki (neraka/surga) sedang aku pernah memasuki
neraka dan Allah pun juga berfirman lagi maksudnya: “Dan tidaklah
mereka itu dikeluarkannya”, saya telah masuk surga maka tidak akan
dikeluarkan lagi……
• Lalu Allah Berfirman “Tinggalkanlah dia (Nabi Idris) sesungguhnya
Aku telah memutuskan dia di zaman azali dahulu bahwa
sesungguhnya dia (Nabi Idris) tergolong ahli dan penghuni surga.”
• Dan Allah telah berfirman kepada rasul-rasul-Nya tentang kisah Nabi
Idris dalam firman-Nya yang bermaksud. “Dan ingatlah olehmu cerita-
cerita dalam kitab Nabi Idris a.s dan seterusnya.”
• Ketika Nabi Muhammad Saw. melakukan Isra Mikraj, ia berjumpa
dengan Nabi Idris di langit keenam. Ketika itu Nabi Idris memberi salam
kepada Nabi Muhammad Saw.
Daftar Pustaka
1. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

2. Kisah Nabi Idris di Dzikir.org

3. Hadhrat Idrees

4. The Story of Idrees (Enoch)

Anda mungkin juga menyukai