Anda di halaman 1dari 2

Kisah Nabi Idris

Nama : Alfia Rachmawati (02)


Kelas : XI MIPA 2

Pada suatu hari, malaikat Izrail yang telah bersahabat lama dengan Nabi Idris meminta izin kepada
Allah SWT untuk turun ke bumi dan mengunjungi Nabi Idris. Ia merasa sangat rindu bertemu
dengan Nabi Idris dan Allah SWT pun akhirnya mengizinkan malaikat Izrail untuk bertemu nabi Idris
a.s.

Malam itu, Nabi Idris kedatangan seorang pria yang membawa banyak buah-buahan. Tentunya ia
adalah Malaikat Izrail yang sedang menyamar namun Nabi Idris tidak mengetahuinya. Nabi Idris
kemudian menawarkan makanan tersebut kepada Izrail tapi ditolaknya. Akhirnya mereka berbincang
dan keluar melihat pemandangan di sekitar.

Setelah empat hari bersama dan cukup akrab, Nabi Idris mulai curiga dengan tamu tersebut.
Karena, tamu yang menyamar tersebut tidak pernah menyentuh jamuan makanan sama sekali. Nabi
Idris kemudian menanyakan berbagai pertanyaan karena diliputi dengan rasa penasaran.

Nabi Idris : Ya Tuanku. Siapa sebenarnya Anda?

Malaikat Izrail : Maaf Ya Nabi Allah. Sebenarnya aku adalah Malaikat Izrail.

Tentunya Nabi Idris terkejut mendengar hal ini karena malaikat Izrail sendiri bertugas sebagai
pencabut nyawa manusia. Kemudian Nabi Idris bertanya lagi.

Nabi Idris : Kau sudah empat hari bersamaku. Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut
nyawa makhluk di dunia ini?

Malaikat Izrail : Wahai Idris, selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa yang telah
kucabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku. Kuambil
mereka bagaikan seseorang sedang menyuap makanan.

Nabi Idris : Lantas apa maksud kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin mencabut nyawaku?

Malaikat Izrail : Tidak, Ya Idris. Kedatanganku memang untuk mengunjungimu karena saya rindu
dan Allah telah memberikan izin.

Usai percakapan tersebut, Nabi Idris kemudian membuat satu permintaan. Ia ingin malaikat Izrail
mencabut nyawanya kemudian menghidupkannya kembali. Nabi Idris penasaran dengan sakitnya
sakaratul maut yang dikatakan sangat dahsyat.

Akan tetapi, percakapan tersebut tidak langsung dilaksanakan oleh malaikat Izrail. Mengingat
berbagai hal yang akan dilakukan olehnya hanya atas perintah dari Allah SWT.
Akan tetapi, pada akhirnya Allah SWT mengabulkan permintaan tersebut. Tidak berlangsung lama,
malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris. Lantas melihat sahabatnya kesakitan, Malaikat Izrail
menangis. Setelah itu, Allah SWT menghidupkan kembali Nabi Idris.

Kemudian Nabi Idris menangis karena dia tidak dapat membayangkan jika manusia lain mengalami
sakaratul maut yang sangat sakit tersebut. Rasanya begitu dahsyat dan tidak dapat diungkapkan
oleh kata-kata. Nabi Idris tidak tega jika umatnya harus sengsara di ujung hidup dan mati. Sejak itu,
Nabi Idris kemudian semakin gemar mengajak umatnya untuk berbuat kebaikan, taat kepada Allah
dan menjauhi segala pantangan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai