Anggota kelompok: Faiq Iftirul M (13) Hermawan Ady (16) Tita Septivianin (34)
Malaikat Ridwan
Malaikat Ridwan adalah mahluk yang selalu patuh dan setia kepada Allah SWT. Ridwan (Bahasa Arab: ) adalah nama malaikat yang menjaga pintu surga, walaupun tidak ada keterangan di dalam Al Quran dan hadits shahih yang menerangkan secara jelas namanya. Malaikat Ridwan biasanya bersama dikaitkan bersama Malik. Malaikat Ridwan , tugasnya adalah menjaga Syurga dengan penampilan yang sangat menyenangkan para penghuni Syurga.
Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. Assalamualaikum kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan. Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu. Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah ucap Nabi Idris beulang-ulang. Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istanaistana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.
Ada empat hadits yang menyebutkan bahwa nama malaikat penjaga surga adalah Ridwan. Akan tetapi semua hadits tersebut adalah hadits yang sangat lemah dan tidak bisa saling menguatkan. Berikut uraiannya: 1. Hadits Ubai bin Kaab Diriwayatkan oleh Al-Qadhai dalam Musnad Asy-Syihab (1036) dari jalan Mukhallad bin Abdil Wahid dari Ali bin Zaid bin Judan dan Atha` bin Abi Maimunah dari Zirr bin Hubaisy dari Ubai secara marfu, Tidak ada seorang muslim pun yang membaca Yasin sedang dia berada dalam sakaratul maut, maka tidaklah malaikat maut mencabut nyawanya sampai Ridwan penjaga surga memberinya minuman. Di dalam sanadnya ada Ali bin Zaid bin Judan yang sudah masyhur sebagai rawi yang lemah. Ditambah lagi dengan adanya Mukhallad bin Abdil Wahid, yang Ibnu Hibban berkata tentangnya -dalam Al-Majruhin (1096), Mungkarul hadits jiddan (orang yang sangat mungkar haditsnya). 2. Hadits Abdullah bin Abbas. Diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh dalam kitab Ats-Tsawab dan Al-Baihaqi dalam Syuab Al-Iman tentang kisah berhiasnya surga setiap memasuki ramadhan, dan di dalamnya tersebut: Allah Azza wa Jalla berfirman, Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga. Hadits ini datang dari jalan Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas secara marfu. Haditsnya lemah karena Adh-Dhahhak tidak mendengar dari Ibnu Abbas.
3. Hadits Abdullah bin Abi Aufa. Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, Lalu saya berkata (di dalam surga), Wahai Ridwan, punya siapa istana ini? As-Suyuthi menyatakan dalam Al-Jami Al-Kabir -sebagaimana dalam Kunzul Ummal-, Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir dari Abdullah bin Abi Aufa, sedang di dalam sanadnya ada Abdurrahman bin Muhammad Al-Maharibi dan Ammar bin Saif, keduanya sering meriwayatkan hadits-hadits yang mungkar. Lihat Mizan Al-Itidal (2/585) dan (3/165) 4. Hadits Anas bin Malik. Diriwayatkan oleh Al-Uqaili dalam Adh-Dhuafa (1/313) dari jalan Hamzah bin Washil Al-Minqari dari Qatadah dari Anas secara marfu dengan lafazh, Rabbul Izzah -Tabaraka wa Taalamemanggil Ridhwan -dan dia adalah penjaga surga-. Al-Uqaili berkata setelahnya, Hamzah bin Washil Al-Minqari, seorang dari Bashrah, majhul dalam periwayatan dan haditsnya tidak terjaga.