kaum muslimin. Sebagai manusia pilihan, Ia telah diberi kesempatan oleh Allah
SWT untuk merasakan kematian, melihat surga, dan melihat neraka. Pengalaman
yang pastinya akan membuat merinding.
Nabi Idris adalah keturunan ke enam dari Nabi Adam as. Dia adalah putra dari
Qabil dan Iqlima (putra dan putri Nabi Adam as).
by Taboola
Sponsored Links
Jam Tangan Merek Swiss Dijual, DISKON 90% Hari IniCristino RollisterBeli Sekarang
Hadiah Besar untuk orang Indonesia yang lahir antara tahun 1941-1981 Survey
Compare
Saat itu, Allah memerintahkan Nabi Idris untuk mengajak seluruh manusia agar
berjalan di jalan kebenaran. Saat itu dia adalah manusia pertama yang menerima
wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya berusia 82 tahun.
Berikut ini kisah Nabi Idris mengenai kematian dan saat pertama kali melihat
surga telah dirangkum dari berbagai sumber.
BACA JUGA:
Intip Tradisi Idul Fitri di London, Gelar Eid Festival Dihadiri Oleh Non MuslimBegini
Kehidupan Malam di Arab Saudi, Ada Cewek Berpakaian 'Terbuka'
2 dari 9 halaman
3. Nama Idris berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Nabi Idris pun
dikenal sangat senang belajar, dan tekun mengkaji fenomena alam
semesta.
4. Nabi Idris adalah orang pertama yang pandai memotong dan menjahit
pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit
binatang sebagai penutup aurat.
5. Nabi Idris mendapat gelar sebagai 'Asadul Usud' yang artinya singa,
karena Ia tidak pernah putus asa ketika menjalankan tugasnya sebagai
seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi umatnya yang kafir.
Namun Ia tidak pernah sombong, selain itu Ia juga dikenal memiliki sifat
pemaaf.
Advertisement
3 dari 9 halaman
Malam itu, Nabi Idris kedatangan seorang pria yang membawa banyak sekali
buah-buahan. Tentu saja dia adalah Malaikat Izroil yang menyamar. Nabi Idris
tidak mengetahuinya.
Nabi Idris kemudian menawarkan makanan itu kepada Izroil namun ditolaknya.
Akhirnya mereka berbincang-bincang dan keluar berjalan-jalan melihat
pemandangan sekitar.
4 dari 9 halaman
BACA JUGA:
5 Resep Pepes Enak untuk Lauk Spesial, mulai Pepes Ikan Sampai Jamur TiramAda
Larangan Mudik, AirAsia Tetap Layani Penerbangan Domestik
Nabi Idris: Malaikat Izroil? Kau kah itu? Sang Pencabut Nyawa?
BACA JUGA:
15 Resep dan Cara Membuat Sate Lezat, dari Sate Ayam Madura sampai Sate Lilit Bali7 Cara
Membuat Tahu, Mulai Tahu Susu, Egg Tofu, sampai Kembang Tahu
Nabi Idris: Sudah empat hari Engkau bersama denganku. Apakah Engkau juga
menunaikan tugasmu dalam mencabut nyawa makhluk-makhluk di dunia ini?
Malaikat Izroil: Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah
saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil
mereka bagaikan seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.
Nabi Idris: Wahai Malaikat Izroil. Lantas apa maksud kedatangan Engkau kemari?
Adakah Engkau ingin mencabut nyawaku?
Malaikat Izroil: Tidak Idris. Saya datang memang untuk mengunjungimu, karena
saya rindu dan Allah mengizinkan Saya.
BACA JUGA:
Resep Salad Buah Saus Yogurt yang Segar dan Lebih SehatResep Sambal Goreng Pangsit
Pedas Manis
Nabi Idris: Wahai Izroil. Saya punya satu permintaan dan tolong kabulkan. Tolong
cabut nyawa Saya. Dan minta izin ke Allah untuk mengembalikan nyawa Saya. Saya
hanya ingin merasakan sakaratul maut yang banyak orang katakan sangat
dahsyat.
5 dari 9 halaman
Setelah hidup Nabi Idris menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan
jika manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut dengan kedahsyatan yang
sama. Nabi Idris tidak tega jika ada umatnya harus sengsara di ujung hidup dan
mati. Sejak saat itu, Nabi Idris makin giat mengajak umatnya untuk senantiasa
berbuat kebaikan dan jujur untuk hal-hal kebenaran.
BACA JUGA:
Begini Cara Astronot Jalani Ramadan dan Lebaran di Luar AngkasaMakna Ramadan di
Tengah Covid-19 Versi Sri Mulyani
6 dari 9 halaman
"Bisakah Engkau membawa saya melihat surga dan neraka, wahai Malaikat Izroil?"
tanya Nabi Idris as.
Malaikat Izroil pun menjawab, "Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaan darimu
sungguh aneh. Mengapa Engkau meminta hal itu? Bahkan para malaikat pun takut
melihat neraka, wahai Nabi Allah."
Nabi Idris menjawab, "Terus terang, Saya takut sekali dengan azab Allah itu. Tapi
mudah-mudahan iman saya menjadi tebal setelah melihatnya."
7 dari 9 halaman
8 dari 9 halaman
Dilihatnya sungai-sungai yang airnya begitu bening seperti kaca. Sementara itu di
pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak
dan emas. Lalu ada juga istana-istana untuk para penghuni surga. Di setiap
penjuru ada pohon yang menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begitu segar,
ranum dan harum.
Setelah puas berkeliling, Malaikat Izroil mengajak Nabi Idris as pulang ke bumi.
Namun Nabi Idris enggan pulang dan ingin tetap berada di surga.
"Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah
dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang
beriman lainnya," ujar Malaikat Izroil.
Kemudian Nabi Idris as menjawab, "Saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari
kiamat nanti."
9 dari 9 halaman
Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Nabi Idris as semasa hidupnya
kepada para umat. Pesan atau nasehat itu antara lain: