Anda di halaman 1dari 14

Meningkatkan Keimanan Melalui Sejarah Nabi

IDRIS A.S

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Guru Pengampu Mahmud Syarif, S.Pd.I

Disusun oleh :
Nama : NOVIA RAHMAWATI
NIS :
Kelas : XI MIPA 5

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan


Provinsi Jawa Tengah
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.Penulisan makalah ini
merupakan sebuah tugas dari guru mapel Pendidikan Agama Islam.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pada mata pelajaran yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi siswa yang berguna bagi agama, bangsa dan
negara.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah
ini.Untuk itu saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih.

Magelang, 8 Januari 2022

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kita sudah seharusnya beriman kepada Nabi dan Rasul.Mereka adalah
pembimbing umat islam agar ke jalan yang benar.Salah satu caranya adalah
dengan mengetahui sejarah kehidupan dari para Nabi dan Rasul.

Nabi Idris adalah salah satu nabi dan rasul yang perlu diimani sebagai bentuk
ketakwaan atas perintah Allah SWT, Nabi Idris adalah nabi kedua setelah yang
diutus oleh Allah untuk menyebarkan agamanya.Secara garis keturunan Nabi
Idris AS berjarak enam generasi dari Nabi Muhammad dan menjadi kakek dari
Nabi Nuh AS.

Dengan demikian makalah ini disusun untuk mengetahui dan menambah ilmu
pengetahuan mengenai sejarah dan perjalanan hidup Nabi Idris a.s.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kelahiran Nabi Idris a.s ?
2. Bagaimana sejarah perjalanan hidup Nabi Idris a.s ?
3. Bagaimana sejarah wafatnya Nabi Idris a.s ?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan sejarah kelahiran Nabi Idris a.s
2. Mendeskripsikan sejarah perjalanan hidup Nabi Idris a.s
3. Mendeskripsikan sejarah wafatnya Nabi Idris a.s
D. Manfaat Pembaca

Dalam penulisan makalah ini,pembaca diharapkan mengetahui atau memperoleh


pembelajaran tentang akhlak akhlak yang terkandung dalam kisah Nabi Idris dan
kaumnya.Dan semoga pembaca memiliki akhlak yang baik kedepanya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH KELAHIRAN NABI IDRIS A.S

Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid
bin Mihla'iel (Mahlail) bin Qinan (Qainan) bin Anusy bin Shiyth
(Syits) bin Adam A.S. Nabi Idris as menjadi keturunan pertama yang
diutus menjadi nabi setelah Adam.

Nabi Idris juga dikenal dengan nama Akhnukh bin Yarid.Dirinya


dinamakan Idris karena sering belajar dan membaca kitab dan shuhuf
Nabi Adam serta Nabi Syits.Dia dilahirkan dari seorang perempuan
bernama Iqlima.Nabi Idris lahir di kota Manfis (Manaf). Ada yang
mengatakan nabi Idris dilahirkan di Babilonia dan Hijrah ke Mesir.
Ketika melihat sungai Nil, dia berkata: "Babilonia". yang berarti,
sungai seperti sungai kalian, sungai besar, sungai yang penuh berkah.
Pada zamannya dibangun 188 kota, yang terkecil diantaranya adalah
ar-Ruha.

Nabi Idris AS adalah utusan kedua yang patut diimani, setelah Nabi
Adam AS. Nabi Idris merupakan seorang nabi yang sangat rajin,
kreatif, dan jujur. Ada banyak keteldanan, hikmah dan pelajaran yang
bisa kita ambil dari kisah Nabi Idris. Nabi Idris disebut dua kali dalam
Alqur'an.

Pendapat paling populer mengatakan bahwa Nabi Idris adalah orang


yang sama dengan tokoh dalam Alkitab bernama Henokh yang
merupakan kakek buyut dari Nabi Nuh. Meski demikian, beberapa
ulama kontemporer menolak menyamakan kedua tokoh tersebut
karena kurangnya dasar yang dijadikan acuan. Kisah Nabi Idris masih
dapat digunakan sebagai ibrah hingga saat ini dan layak diketahui
sesuai ajaran Alquran, surat Maryam ayat 56-57.

Beliau lahir di masa Nabi Adam AS . Pada saat Nabi Idris dilahirkan,
sisa umur Nabi Adam 308 tahun.Beliau adalah orang yang jujur dan
dianugerahi banyak ilmu dan kecerdasan. Beliau hidup sekitar 365
tahun
Kisah Nabi Idris terdapat dalam Surah Maryam ayat 56 dan Surah
Anbiya ayat 85.
‫صدِّيقًا نَّبِيًّا‬
ِ َ‫يس ۚ ِإنَّ ۥهُ َكان‬ ِ َ‫َو ْٱذ ُكرْ فِى ْٱل ِك ٰت‬
َ ‫ب ِإ ْد ِر‬
Allat Ta'ala berfirman: "Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada
mereka kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alqur'an. Sesungguhnya
ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi." (QS
Maryam: 56)

B. SEJARAH PERJALANAN NABI IDRIS A.S

Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan
agama di Babilonia, Irak Kuno. Nabi Idris sendiri merupakan sosok
yang rajin beribadah dan beramal salih seperti halnya yang diceritakan
dalam buku Nabi Idris
Namun, akhirnya dia berhijrah ke Mesir lantaran penduduk Babilonia
tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris. Dalam kehidupan
sehari-hari, Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih
kepada Allah. Dia juga selalu melakukan perbuatan baik seperti
belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-keterampilan itu
perlahan-lahan dia ajarkan kepada kaumnya
Nabi Idris Bergelar ‘Singa Allah’
Selain baik budinya, Nabi Idris juga dikenal sebagai pribadi yang tidak
pernah merasa takut ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir.
Oleh karena itu, dia digelari ‘Singa Allah’. Nabi Idris juga dikenal
sebagai sosok pemaaf dan tidak pernah sombong. Bahkan, Allah SWT
memberinya gelar ‘Asadul Usud’ karena tidak pernah berputus asa
ketika Allah memerintahkannya untuk menyebarkan agama.
Pesan-pesan Nabi Idris kepada Umat Manusia
Sebelum meninggal dunia, Nabi Idris meninggalkan banyak pesan
kepada umat manusia. Pesan-pesan tersebut berisi ajaran-ajaran agar
manusia dapat hidup lebih baik. Di antaranya salat jenazah sebagai
bentuk penghhormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah SWT
sesuai amal dan perbuatan.Dia juga mengingatkan kaumnya bahwa
sebesar apa pun rasa syukur yang kita ucapkan tidak akan mampu
menandingi nikmat Allah SWT yang telah diberikan.
Selain itu, Nabi Idris juga mengingatkan umat manusia untuk selalu
menyambut seruan Allah SWT secara ikhlas untuk shalat, puasa,
menaati semua perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Kemudian,
umat manusia juga diminta untuk menghindari hasad atau dengki
kepada sesama manusia yang mendapat rezeki.

Nabi Idris juga mengingatkan bahwa kegiatan menumpuk harta sama


sekali tidak bermanfaat bagi diri sendiri, kecuali membagikan harta
tersebut kepada orang yang membutuhkan. Terakhir, kehidupan
hendaknya dijalani dengan penuh hikmah dan kebajikan. Kisah hidup
dan peristiwa penting yang dialami para nabi dan rasul lainnya juga
bisa kamu pelajari melalui buku Nabi Kita: Adam, Idris, Nuh
Alaihimussalam
Nabi Idris Dikenal Cerdas dan Berpengetahuan Luas
Nabi Idris merupakan manusia pertama yang bisa membaca dan
menulis. Hal itu dijelaskan dalam QS. Al-Alaq:4-5. Surat tersebut
mengisahkan Nabi Idris adalah manusia pertama yang mengajarakan
cara menulis dan membaca kepada umat manusia. Allah SWT
memberikan banyak ilmu pengetahuan yang berlimpah. Selain
membaca dan menulis, Nabi Idris juga pandai merawat kuda, paham
ilmu falaq atau perbintangan hingga pandai matematika atau ilmu
berhitung. Karena mukjizat yang diberikan Allah itu lah Nabi Idris
dikenal sebagai sosok yang cerdas, pandai, dan bijaksana.bijaksana.
Nabi Idris Pandai Ilmu Perbintangan
Pengetahuan Nabi Idris sangat luas karena dia rajin mengkaji dan
mempelajari banyak hal, termasuk segala hal yang diajarkan Allah
SWT kepada Nabi Adam. Selain itu, Nabi Idris juga sangat tertarik
dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi di muka bumi. Oleh
sebab itulah, banyak yang bertanya kepadanya apabila terjadi
fenomena alam tertentu. Nabi Idris sering menjadi rujukan terhadap
suatu permasalahan.
Nabi Idris dikenal sebagai ahli perbintangan. Dia adalah orang yang
pertama kali memanfaatkan rasi bintang sebagai penunjuk arah, waktu
yang tepat untuk bercocok tanam, hingga memperkirakan kondisi
cuaca. Nabi Idris juga memiliki keterkaitan dengan bangsa Sumeria.
Sebab, beberapa penelitian membuktikan bangsa Sumeria juga
mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui waktu bercocok
tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang dipercaya
sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam. Sementara,
rasi bintang Virgo digunakan sebagai waktu yang tepat untuk
melakukan panen.

Nabi Idris Jadi Manusia Pertama yang Bisa Membuat Pakaian


Sebelum Nabi Idris terlahir di dunia, manusia sebelumnya terbiasa
membuat dan memakai kulit binatang sebagai pakaian. Nabi Idris
diberikan Allah mukjizat berupa orang pertama yang bisa menjahit
kulit binatang menjadi baju layak pakai. Saat ada waktu luang, Nabi
Ibrahim menjahit pakaian lalu diberikan kepada kaum fakir miskin.
Nabi Idris Jadi Manusia Pertama yang Bisa Menulis
Nabi Idris juga dikenal sebagai manusia pertama yang bisa menulis
menggunakan pena.Hal itu termaktub dalam Surat Al 'Alaq: 4-5. ‫َعلَّ َم‬
‫ااْل ِ ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم الَّ ِذيْ عَلَّ َم بِ ْالقَلَ ۙ ِم‬
Artinya: (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam). Orang
pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi
Idris as.
(Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak
diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah,
menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.
Bahkan, para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah
kuno yang diklaim berkaitan dengan Nabi Idris. Naskah itu bernama
Kitab Henokh. Salah satu kisah dalam kitab itu adalah tentang
peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi.
Selain itu, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di muka
bumi. Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh tersebut ditulis oleh
Nabi Idris.

Kisah Nabi Idris Merasakan Mati dan Hidup Lagi


Pada suatu malam, Nabi Idris kedatangan tamu seorang pria. Dia
membawa sangat banyak buah-buahan. Nabi Idris tidak sadar, pria
tersebut adalah Malaikat Izroil yang menyamar. Nabi Idris
menawarkan makanan itu kepada Izroil, namun ditolak. Pada akhirnya,
mereka berbincang-bincang dan berjalan-jalan melihat pemandangan
sekitar. Setelah empat hari bersama dan sudah cukup akrab, Nabi Idris
mulai curiga dengan sang tamu. Sebab, tamu itu tidak menyentuh
jamuannya sama sekali. Nabi Idris lantas mengajukan pertanyaan
karena diliputi rasa penasaran.
“Sebenarnya siapa kamu?” tanya Nabi Idris
"Maaf Ya Nabi Allah. Aku sebenarnya adalah Malaikat Izroil,” jawab
sang malaikat".
Tentu saja Nabi Idris terkejut mendengarnya, sebab Malaikat Izroil
bertugas mencabut nyawa manusia. “Kau sudah empat hari bersamaku.
Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut nyawa makhluk di dunia
ini?
"Wahai Idris, selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa
yang telah kucabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di
hadapanku. Kuambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap
makanan.”
“Lantas apa maksud kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin
mencabut nyawaku?”

Malaikat Izroil menggeleng. “Tidak, Ya Idris. Kedatanganku memang untuk


mengunjungimu karena saya rindu dan Allah telah memberikan izin.”

Setelah percakapan itu, Nabi Idris membuat satu permintaan. Dia ingin
Malaikat Izroil mencabut nyawanya, kemudian menghidupkannya
kembali. Nabi Idris penasaran dengan rasa sakratul maut yang konon
sangat dahysat sakitnya. Namun, permintaan itu tidak segera dituruti
oleh Malaikat Izroil. Sebab, segala hal yang dia lakukan hanya atas
perintah Allah SWT.
“Saya tidak mencabut nyawa seseorang selain atas izin Allah,” kata
Malaikat Izroil.
Namun, Allah SWT pada akhirnya mengabulkan permintaan Nabi
Idris. Seketika, Malaikat Izroil pun mencabut nyawa Nabi Idris.
Melihat sahabatnya kesakitan sedemikian rupa, Malaikat Izroil
menangis. Setelah mati, Allah menghidupkan kembali Nabi Idris.
Nabi Idris lantas menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa
membayangkan apabila manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut yang
terasa sakit seperti dirinya. Rasanya sungguh dahsyat, tidak bisa diungkapkan
dengan kata-kata. Nabi Idris pun merasa tidak tega apabila ada umatnya yang
harus merasakan sengsara di ujung hidup dan mati.

Sejak saat itu, Nabi Idris semakin giat mengajak umatnya untuk senantiasa
berbuat kebaikan, taat kepada Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Kisah
lengkap Nabi Idris AS untuk mengajak manusia, khususnya keturunan Qabil agar
kembali menyembah Allah SWT juga bisa kamu baca pada buku Seri Kisah Nabi
– Sang Ahli Perbintangan: Nabi Idris AS.
Kisah Perjalanan Nabi Idris Melihat Surga dan Neraka
Suatu ketika, Nabi Idris dan Malaikat Izroil tengah beribadah bersama. Lagi-lagi,
Nabi Idris mengajukan sebuah permintaan unik.

“Apakah kau bisa membawaku melihat indahnya surga dan dahsyatnya api
neraka, wahai Malaikat Izroil?” tanya Nabi Idris.

Malaikat Izroil pun menjawab, “Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaan darimu
sungguh aneh. Mengapa kau meminta hal itu? Bahkan para malaikat pun takut
melihat neraka, tetapi kau malah memintanya.”

Nabi Idris menjawab, “Jujur saja, aku takut sekali dengan azab Allah itu. Semoga
iman dan takwaku kian bertambah setelah melihat neraka.”

Nabi Idris Pingsan Setelah Melihat Dahsyatnya Api Neraka


Malaikat Izroil lantas meminta izin kepada Allah untuk membawa Nabi Idris ke
neraka. Permintaan itu pun dikabulkan oleh Allah. Mereka lalu pergi untuk
melihat neraka. Saat hampir dekat lokasi, Nabi Idris langsung pingsan. Sebab, dia
melihat malaikat penjaga neraka yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan
menyiksa manusia-manusia yang mendurhakai Allah semasa hidup di dunia.
Rupa-rupanya Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang
sungguh mengerikan itu. Seumur hidupnya, tidak ada pemandangan yang lebih
mengerikan dibandingkan dengan dahsyatnya api neraka. Api berkobar-kobar,
bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya. Dia tak
bisa membayangkan apabila hal itu menimpa umatnya kelak. Dia pun ingin
semakin giat berdakwah agar tidak ada umatnya yang tersesat dari jalan Allah
SWT dan berakhir termakan api neraka. Nabi Idris pun lantas meninggalkan
neraka dengan tubuh lemas dan penuh rasa takut. Bayangan api neraka dan segala
siksaan di dalamnya masih menghantui dirinya.

Kisah Nabi Idris Takjub dengan Pesona Surga


Selanjutnya, Malaikat Izroil mengantarkan Nabi Idris ke surga. Di sana, Nabi Idris
juga nyaris pingsan. Namun, dia pingsan bukan karena takut atau melihat hal yang
menakutkan. Sebaliknya, dia sangat takjub dan terpesona dengan segala
keindahan yang tampak di depan matanya.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya begitu bening seperti kaca.
Sementara itu, di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya
terbuat dari perak dan emas. Dia juga melihat istana-istana untuk para penghuni
surga. Sepanjang mata memandang ada pohon yang menghasilkan buah-buahan
yang begitu segar, ranum dan harum.Setelah puas berkeliling, Malaikat Izroil
mengajak Nabi Idris pulang ke bumi. Namun, Nabi Idris enggan pulang. Dia
terlena dan ingin tetap berada di surga.

Malaikat Izroil lantas memperingatkannya. “Kamu boleh tinggal di sini setelah


kiamat nannanti. Setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah SWT, barulah
kamu bisa menghuni surga bersama para nabi dan orang beriman lainnya.

Nabi Idris pun mengangguk. “Aku akan terus beribadah kepada Allah hingga hari
kiamat tiba.”
c. SEJARAH WAFATNYA NABI IDRIS A.S

Ada banyak pendapat terkait akhir hayat Nabi Idris. Dalam tafsir Ibnu Katsir,
dituliskan pendapat Ibnu Jarir tentang Kaab yang menceritakan proses kematian
Nabi Idris. Kaab berkata Allah SWT telah mewahyukan kepada Idris akan
mengangkat amal bagi Idris setiap harinya sebanding dengan semua amal anak-
anak adam. Kemudian, datanglah seorang malaikat kepadanya. Idris lantas
meminta agar ajalnya ditangguhkan.

Mendengar itu, Idris menginginkan amalnya terus bertambah. Kemudian datang


seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata kepada malaikat itu,

“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan anu kepadaku, maka bicaralah
kamu kepada malaikat maut agar sudilah dia menangguhkan ajalku supaya
amalku makin bertambah.”
Malaikat itu akhirnya membawa Nabi Idris di antara kedua sayapnya, kemudian
naik ke langit. Sesampainya di langit keempat, Malaikat Izroil berjumpa
dengannya. Malaikat yang membawa Nabi Idris mengemukakan pesan dari Nabi
Idris.

Malaikat Izroil bertanya, “Sekarang Nabi Idris di mana?”

Dijawablah oleh malaikat itu, “Dia ada di pundakku.”

Terjawab sudah rasa heran Malaikat Izroil. Sebab, mulanya dia ditugaskan
mencabut nyawa Nabi Idris di langit keempat, padahal yang dia tahu Nabi Idris
ada di bumi. Ternyata, Nabi Idris telah dibawa lebih dulu oleh malaikat lainnya.
Pada akhirnya, Nabi Idris dicabut nyawanya di langit keempat.
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, cerita tersebut adalah salah bagian dari Ka’bul
Ahbar, yang dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat. Namun, dalam cerita tersebut
sebagian terkandung hal yang tidak bisa diterima. Ibnu Katsir pun menyebutkan
bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala kebenarannya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nabi Idris adalah nabi yang terkenal akan kecerdasannya dalam membaca
ilmu perbintangan, orang pertama yang bisa membuat baju dan dan
menjahit pakaian.Mukjizat lain yang diberikan Allah untuk Nabi Idris
adalah bisa perjalanannya ke Surga dan Neraka. Begitu terpesonanya Nabi
Idris saat melihat surga dan pingsan tatkala melihat dahsyatnya api neraka.
Mukjizat Nabi Idris beserta nabi lainya juga bisa kamu temukan dalam
bentuk pop-up pada buku Mukjizat Para Nabi.Semoga kita bisa
mengambil hikmah atas keteladanan Nabi Idris AS dan mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai