Anda di halaman 1dari 19

Islam ditinjau dari Aspek Sejarah

Dosen : Hj. Ai Surtika Dewi, S.PdI. MM

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh : Cindi Widia

Jurusan : Akuntansi Pagi

Program Studi Akuntansi-Manajemen


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) WIKARA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Islam ditinjau dari Aspek Sejarah.

Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW. yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.

Banyak berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari dosen agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.

Penyusun

Cindi Widia

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
BAB 1...................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................3
1.3 TUJUAN PENULISAN..............................................................................3
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Periode Klasik.............................................................................................4
2.2 Periode Nabi Muhammad SAW.....................................................................8
2.3 Periode Khulafaurrasyiddin.......................................................................13
2.3.1 Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (13/632-634 M).............................14
2.3.2 Umar Bin Khatthab (13-23 H/634-644 M)..........................................14
2.3.3 Usman Bin Affan (23-36 H/644-656 M).............................................15
2.3.4 Ali Bin Abi Thalib (36-41 H/656-661 H)...........................................16
2.4 Tabiin-tabiin Nabi......................................................................................17
BAB III...............................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................18
3.1 kesimpulan.................................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Belantara pemikiran kesejarahan, termasuk dalam Islam, sejauh ini terus menunjukan
perkembangan yang signifikan. Dari waktu ke waktu, orang menekuni bidang ini, berupaya
menyunggahkan hasil pemikirannya secara maksimal. Tentu dalam rangka mengungkapkan
suatu misteri, peristiwa masa lalu yang sudah terkubur seiring berlalunya waktu. Dengan
perangkat metodelogis yang dimiliki, mereka berupaya menyikap tabir peristiwa masa lalu
(sejarah) itu, untuk dipentaskan pada masa kini, dalam bentuk karya tulis. Untuk menyikap
misteri suatu peristiwa masa lalu secara benar, sempurna dan logis, ternyata memiliki
problematika tersendiri. Pekerjaan tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan banyak
orang.
Begitu pentingnya sejarah bagi kehidupan umat manusia, di dalam kitab suci Al-
Qur’an sendiri terdapat banyak kisah para Nabi dan tokoh masa lalu yang berisi pelajaran
yang harus dilaksanakan atau sebaliknya harus dihindari oleh manusia dalam kehidupannya
kini dan masa mendatang. Atas kegunaan sejarah itulah, pengetahuan serta pelajaran sejarah
merupakan alat penting untuk membentuk umat dan bangsa yang baik maupun untuk
mengembangkan rasa cinta dan kesetiaan terhadap agama, bangsa dan negara.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Periode apa saja dalam sejarah islam ?

1.2.2 Bagaimana periode klasik ?

1.2.3 Bagaimana periode Rasulullah SAW ?

1.2.4 Bagaimana periode Khulafaurrasyidin ?

1.2.5 Bagaimana periode Tabiin-tabiin nabi ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Mengetahui periode-periode dalam sejarah islam;

1.3.2 Mengetahui periode klasik sejarah islam;

1.3.3 Mengetahui periode Rasulullah SAW;

1.3.4 Mengetahui periode khulafaurrasyidin;

1.3.5 Mengetahui periode tabiin-tabiin nabi.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Periode Klasik
Masa Jahilliyah adalah masa sebelum datangnya islam, tepatnya di daerah Jazirah
Arab. Masa Jahilliyah juga dapat dikatakan masa sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.
Istilah itu digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan keadaan atau perilaku tertentu.

Istilah Jahilliyah diberikan kepada bangsa Arab yang pola kehidupannya bersifat
primitif. Mereka pada umumnya hidup berkabilah-kabilah dan nomaden (berpindah-pindah).
Bangsa jahiliyah tidak mengenal baca tulis atau bisa disebut ummi. Itulah yang menyebabkan
mereka hidup dalam kebodohan dan kegelapan. Al-Qur’an menunjukkan zaman itu adalah
sebagai berikut : zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci; tidak mempunyai peradaban;
masyarkatnya tidak berakhlak, angkuh; masyarakatnya jahil dan tidak bisa baca tulis. Itu
semua mengakibatkan mereka hidup dalam kesesatan, tidak menemukan nilai-nilai
kemanusiaan, menyembah berhala, membunuh anak dengan dalih kemuliaan dan kesucian,
memusnahkan harta kekayaan dengan berjudi, dan membangkitkan peperangan diantara
mereka dengan alasan harga diri dan kepahlawanan. Kondisi seperti itulah yang disebut
dengan jahiliyah.

Adapun Allah SWT. Mengutus 25 nabi dan rasul serta mukjizatnya untuk menyadarkan kaum
jahiliyah sebagai berikut.

1. Nabi Adam
Nabi Adam adalah manusia pertama di muka bumi yang diciptakan Allah dari tanah.
Sedangkan pasangan Nabi Adam, Hawa, diciptakan Allah dari tulang rusuk kiri sang nabi.
Karena sebuah kesalahan yang disebabkan godaan iblis, Nabi Adam dan Hawa akhirnya
diturunkan ke bumi.
Nabi Adam dan Hawa mempunyai dua pasangan putra-putri. Yang pertama bernama
Qabil dan Iklima dan yang kedua adalah Habil dan Labuda. Qabil memiliki sifat yang kasar.
Sebaliknya, Labuda mempunyai sifat yang lembut. Kedua sifat itulah yang kemudian menjadi
sifat-sifat dasar manusia.
2. Nabi Idris
Masyarakat Islam mempercayai bahwa Nabi Idris adalah Nabi pertama yang menulis
dengan pena. Nabi Idris juga diyakini tidak mengalami kematian tetapi langsung dibawa ke
surga pada usia 82 tahun.
3. Nabi Nuh
Seorang Nabi Ulul ‘Azmi lain, Nabi Nuh, dianggap gila karena mengajak kaumnya
mengimani Allah SWT. Allah berfirman agar Nabi Nuh membangun sebuah kapal, tetapi
masyarakat sekitarnya tidak juga menggubris kata-katanya. Akhirnya, mereka semua tewas
dalam banjir besar itu. Kecuali, kaumnya yang beriman kepada Allah SWT. dan para
binatang.
4. Nabi Hud
Nabi Hud lahir dalam kalangan Suku Ad yang kehidupannya sejahtera dan berkecukupan.
Namun Suku Ad hanya terfokus kepada kesenangan duniawi. Mereka selalu berfoya-foya dan
menyembah berhala.

4
Setiap hari, sejak pagi sampai malam, Nabi Hud berdakwah kepada kaumnya. Dengan
lembut Nabi hud mengingatkan mereka untuk kembali ke kehidupan yang dikehendaki Allah.
Namun, tidak ada satu pun yang mempercayainya. Malahan, Suku Ad merasa iri karena yang
mendapatkan wahyu bukan mereka, tetapi Nabi Musa.
Pada akhirnya, Allah melaknat kaum tersebut dengan badai gurun selama tujuh hari dan
tujuh malah. Mereka yang mau mengikuti kata-kata Nabi Hud pindah ke Kota Hadramaut dan
diselamatkan.
5. Nabi Shaleh
Setelah Nabi Shalih memukulkan telapak tangannya di sebuah batu, seekor unta betina
keluar dari situ Beliau mengatakan kepada warga daerah itu bahwa susu unta tersebut boleh
diperah untuk kaum miskin, tetapi mereka tidak boleh mengganggu hewan itu. Namun,
sekelompok orang yang tidak menyukai Nabi Shalih mencoba membunuh binatang tersebut,
tetapi kemudian mendapatkan azab berupa petir dan gempa bumi.
6. Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim adalah salah satu Nabi Ulul ‘Azmi yang juga dikenal sebagai bapak para
nabi. Nabi Ibrahim dihormati pemeluk agama Islam, Kristen, dan Yahudi. Nabi Ibrahim
memiliki keimanan yang sangat kuat dan menolak penyembahan berhala yang dilakukan
orang-orang di sekitarnya. Salah satu mukjizat yang dialami Nabi Ibrahim adalah beliau
dibakar hidup-hidup, namun diselamatkan oleh Allah. Nabi Ibrahim adalah pendiri Ka’bah di
Kota Mekkah.
7. Nabi Luth
Diutus Allah SWT. Memperbaiki moral kaum gomoroh dan sodom yang senang
berhubungan sesama jenis. Dikarenakan Kaum gomoroh dan Sodom tidak mengindahkan
dakwah Nabi Luth untuk hidup sesuai perintah Allah SWT. Akhirnya Allah berfirman supaya
Nabi Luth meninggalkan Sodom sebelum melaknat tempat tersebut dengan gempa bumi dan
hujan meteor yang dahsyat, yang membinasakan seluruh kota.
8. Nabi Ismail
Keluarga Nabi Ismail adalah orang-orang yang paling pertama melakukan Haji. Pada
suatu ketika, Nabi Ismail kehausan. Ibunya menjalani bukit Safa dan Marwah untuk mencari
air sampai akhirnya muncul mata air zamzam.
Ketika menuju tempat penyembelihan, Syaitan menggoda Nabi Ismail supaya
membatalkan niatnya. Nabi Ismail melemparnya dengan batu. Inilah sejarah lempar jumrah
dalam ibadah Haji. Kemudian, saat akan disembelih Nabi Ismail digantikan seekor kambing.
Peristiwa ini menjadi asal ibadah Idul Adha.
9. Nabi Ishaq
Bersama Nabi Ibrahim ayahnya, Nabi Ishaq turut serta berdakwah menyampaikan ajaran
Islam.
10. Nabi Ya’qub
Sebagai salah satu putra Nabi Ishaq, Nabi Ya’qub adalah kakek moyang bani Israil dan
para rasul sebelum masa kehidupan Nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat Nabi Ya’qub
memengaruhi rasul-rasul keturunannya dan juga kaum Yahudi dan Nasrani yang telah
menyebarkan ajaran tentang Allah yang esa sebelum Nabi Muhammad SAW.
11. Nabi Yusuf

5
Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya’qub yang dikatakan mempunyai wajah yang luar biasa
tampan. Nabi Yusuf juga dikenal karena keahliannya dalam menafsirkan mimpi. Sejak usia
belia, beliau sering memimpikan hal-hal yang tidak biasa. Setelah dewasa, kemampuannya
menafsirkan mimpi-mimpinya membuat ia menjadi pemimpin yang ahli dan dihormati oleh
masyarakat.
12. Nabi Ayub
Nabi Ayub memiliki kekayaan yang sangat makmur. Hartanya tidak membutakannya dan
beliau tetaplah rendah hati, pemurah kepada fakir miskin, dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Nabi Ayub juga dikenal karena kesabarannya yang begitu luas. Karena sebab itulah iblis
tertarik untuk menggoda dan meruntuhkan imannya.
Setelah itu, Nabi Ayub mengalami serangkaian ujian. Semua harta kekayaan yang
dimilikinya terbakar habis. Rumahnya roboh, menimpa anak-anaknya. Nabi Ayub juga
diserang penyakit kulit selama bertahun-tahun. Namun, segala cobaan itu tidak mampu
meruntuhkan benteng kesetiaan iman Nabi Ayub dan istrinya, Rahmah, kepada Allah.
Pada akhirnya, Allah bersabda supaya Nabi Ayub menapakkan kaki di tanah. Dari tanah
tersebut kemudian keluar air yang menyembuhkan penyakit kulit yang telah lama dideritanya.
Setelah penyakitnya sembuh, kehidupan Nabi Ayub kembali menjadi makmur seperti sedia
kala sebagai ganjaran atas keimanannya. Beliau kembali dikaruniai harta yang berlimpah dan
anak-anak yang sehat.
13. Nabi Syuaib
Penduduk Madyan, daerah di mana Nabi Syuaib menyebarkan agama Islam, menolak beliau.
Mereka pun diganjar dengan laknat berupa badai panas dan awan hitam serta petir dan kilat
yang membakar mereka.
14. Nabi Musa
Nabi Musa juga merupakan salah satu Nabi Ulul ‘Azmi. Dakwah Nabi Musa untuk
menyembah Allah membuat Fir’aun menantang Nabi Musa bertarung. Nabi Musa menang
menggunakan tongkatnya. Pengikut Fir’aun kemudian mengejar Nabi Musa dan kaumnya.
Tetapi, mereka berhasil lolos karena mukjizat Nabi Musa membelah lautan dengan
tongkatnya. Nabi Musa juga mendapat Kitab Taurat.
15. Nabi Harun
Nabi Harun adalah seorang figur yang fasih berdakwah dan lihai berdiplomasi. Nabi Harun
senantiasa mendampingi Nabi Musa dalam melakukan dakwah. Kedua nabi ini pernah
memberantas penyembahan berhala yang berada di bawah kepemimpinan Samiri, seorang
tukang sihir di kerajaan Fir’aun. Ketika Nabi Musa memutuskan untuk beruzlah, beliau
meminta Nabi Harun untuk melanjutkan tugas beliau membina dan memimpin umat. Nabi
Harun juga terkenal sebagai seseorang yang penuh perhatian terhadap umat..
16. Nabi Dzulkifli
Nabi Dzulkifli adalah putra Nabi Ayub yang selamat ketika bangunan rumah ayahnya
runtuh. Seperti Nabi Ayub yang sangat sabar, dermawan, dan taat, Nabi Dzulkifli pun
mewarisi sifat-sifat baik tersebut. Pada suatu saat, Nabi Dzulkifli ditunjuk menjadi seorang
raja karena beliau memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Syarat-syaratnya adalah sang
calon raja harus mampu berpuasa pada siang hari, beribadah pada malam hari, dan tidak
mempunyai sifat pemarah.

17. Nabi Daud

6
Nabi Daud menjadi seorang yang terkemuka karena keberhasilannya membunuh Jalut,
kepala kaum pemberontak Palestina. Nabi Daud naik tahta dan menjadi seorang raja yang
termahsyur karena keadilannya.
Pada masa pemerintahannya,kerajaanmNabi Daud semakin sejahtera. Allah
mengaruniakan Nabi Daud dengan berbagai mukjizat. Salah satunya adalah Kitab Zabur yang
diturunkan kepadanya. Selain itu, Nabi Daud juga memiliki suara yang begitu indah dan
memiliki kemampuan untuk memahami bahasa burung.
Suatu ketika, Nabi Daud melarang para nelayan melaut pada hari Sabtu. Namun, karena
larangan tersebut tidak dipatuhi, terjadi bencana gempa bumi hebat yang menewaskan
segenap warganya.
18. Nabi Sulaiman
Putra nabi daud yang meneruskan sebagai raja dengan kekayaan yang luar biasa. Nabi
Sulaiman terkenal karena memiliki berbagai keistimewaan, seperti kemampuannya dapat
menundukan angin, berbicara dengan hewan dan kebijaksanaannya. Keturunan Nabi
Sulaiman termasuk bangsa jin.
19. Nabi Ilyas
Nabi Ilyas mengingatkan penduduk lembah Sungai Yordan untuk berhenti meninggalkan
berhala. Tetapi, mereka malah menantang supaya Allah menurunkan bencana. Kekeringan
pun meliputi daerah itu. Pada akhirnya, Nabi Ilyas dapat membuat mereka mengimani Allah.
20. Nabi Ilyasa
Nabi Ilyasa yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Nabi Ilyas juga
menghimbau masyarakat lembah Sungai Yordan untuk tidak lagi kembali ke penyembahan
berhala. Lagi-lagi mereka tidak mendengarkan. Akibatnya, kekeringan terjadi kembali.
21. Nabi Yunus
Seperti banyak nabi lainnya, perjuangan Nabi Yunus mendakwahkan ajaran Allah tidak
disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat. Nabi Yunus pun pergi dari daerah tempat
beliau berdakwah karena takut dibunuh. Tetapi, kapal beliau dihadang topan sehingga Nabi
Yunus ditenggelamkan ke laut sebagai korban supaya penumpang lainnya selamat. Namun
demikian, atas mukjizat Allah Nabi Yunus dimakan seekor ikan paus. Beliau pun selamat dan
ditemukan masih hidup di dalam perut hewan itu.
22. Nabi Zakaria
Nabi Zakaria beserta Isya, istrinya, mengabdikan diri mereka sebagai penjaga Baitul
Maqdis atau rumah ibadah yang dibangun Nabi Sulaiman di Yerusalem. Nabi Zakaria
mengalami mukjizat dari Allah SWT yaitu dikaruniai seorang putra pada usia yang sudah
mencapai 100 tahun. Putra Nabi Zakaria adalah Nabi Yahya.
23. Mukjizat Nabi Yahya
Nabi Yahya adalah sosok yang memiliki integritas tinggi. Beliau memiliki prinsip bahwa
kebenaran harus selalu ditegakkan dalam segala situasi. Misalnya, beliau melarang keras
pernikahan seorang pria dengan keponakannya sendiri.
24. Nabi Isa
Nabi Isa adalah seorang Nabi Ulul ‘Azmi yang lahir dari Bunda Maryam yang tidak
bersuami. Ketika masih bayi, Nabi Isa menjelaskan kepada orang-orang yang menghujat
Maryam bahwa kelahirannya adalah mukjizat Allah. Nabi Isa melakukan banyak mukjizat

7
lain seperti menciptakan seekor burung dari tanah liat, menghidupkan orang mati, dan
menyembuhkan kebutaan. Beliau juga diselamatkan dari penyaliban oleh Allah SWT.
25. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir adalah penutup para Rasul sebelum
beliau. Pengutusan beliau berbeda dengan para nabi dan rasul pendahulunya yang diutus
hanya untuk umat mereka. Rasulullah SAW adalah Rasul Ulul ‘Azmi yang menyempurnakan
ajaran Islam, diutus Allah untuk seluruh umat.
Nabi Muhammad dikaruniai banyak sekali mukjizat dari Allah SWT. Yang paling
agung dari semua mukjizat itu adalah diturunkannya Al-Qur’an Al-Karim, yang kemudian
menjadi panduan utama kehidupan umat manusia. Selain itu, Nabi Muhammad juga
mengalami persitiwa Isra Mi’raj, sebuah mukjizat luar biasa yang membawa beliau bertemu
dengan Allah SWT.
Sedangkan, nabi yang mendapatkan gelar ulul AZMI (MIMIN), dengan mukjizatnya
yang lebih. Diantaranya :
1) Nabi Muhammad SAW;
2) Nabi Isa a,s;
3) Nabi Musa a,s;
4) Nabi Ibrahim a,s;
5) Nabi Nuh.

2.2 Periode Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan ayah
bernama Abdullah. Sesuai riwayat, Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin, 12
Rabiul Awal. Dimana pada tahun pertama sejak adanya peristiwa tentara bergajah ywng
dipimpin oleh raja afrika bernama Abraham yang ingin memindahkan ka’bah ke tempatnya
atau yang disebut dengan Amul Fiil pada tahun 571 kalender Romawi. Surah Al-Fiil :

‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬


ِ ِ‫ب ْٱلف‬
‫يل‬ ِ ‫ْف فَ َع َل َرب َُّك بَِأصْ ٰ َح‬
َ ‫َألَ ْم تَ َر َكي‬
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah?
ٍ ِ‫َألَ ْم يَجْ َعلْ َك ْي َدهُ ْم فِى تَضْ ل‬
‫يل‬
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu
sia-sia?
َ ِ‫َوَأرْ َس َل َعلَ ْي ِه ْم طَ ْيرًا َأبَاب‬
‫يل‬
3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
‫يل‬
ٍ ِّ‫ار ٍة ِّمن ِسج‬ َ ‫تَرْ ِمي ِهم بِ ِح َج‬
4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
ٍ ۭ ‫ف َّمْأ ُك‬
‫ول‬ ٍ ْ‫فَ َج َعلَهُ ْم َك َعص‬
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

8
Ketika Nabi Muhammad lahir, diriwayatkan Ibnu Sa’ad ibn Hanbal Darini, menyebutkan
cahaya menerangi istana-istana di Rum. Nama Muhammad diberikan oleh sang kakek Abdul
Muntalib yang merupakan pemegang kunci Ka’bah. Muhammad kecil dibawa masuk ke
dalam Ka’bah dan menyembelih seekor kambing sebagai bentuk akikah. Nabi Muhammad
SAW. dikhitan pada usia menginjak 7 hari. Sesuai dari bukti Intisari Sirah Nabawiyah yang
merupakan karya Ibnu Hamz Al-Andalusi, Nabi Muhammad SAW tumbuh sebagai seorang
anak yatim, ayahnya meninggal saat Beliau masih dalam kandungan.

Ketika Nabi Muhammad lahir, tidak ada yang mau menyusui karena tergolong miskin.
Akan tetapi, terdapat seorang ibu yang bernama Halimah Sa’diyah tulus untuk menyusui
Muhammad meskipun ASInya sulit keluar. Dengan keikhlasan Halimah dalam menyusui
Nabi Muhammad kecil, Allah pun memberikan balasan baik kepadanya. Keledai kurus yang
dimiliki Halimah menjadi berisi. ASI yang tadinya tidak lancar kembali lancar.

TAHUN Diasuh Oleh

1-4 Halimatuusa’diyah

4-6 Siti aminah

6-8 Abdul mutholib

8-dewasa Abu thalib

Nabi Muhammad SAW. Dibawa abu thalib, pamannya. Berdagang ke negeri syam.
Ditengah perjalanan bertemu dengan pendeta bahira (bukhaira) berkata “ini seorang calon
nabi dan rasul” karena ketika berdagang nabi dipayumgi awan berjalan. Pada usia 25 tahun
nabi berdagang dengan Maesaroh (laki-laki) dan menikah dengan siti khadijah binti Huwailid
bin As’ad yang berusia 40 tahun. Nabi Muhammad memberikan mas kawin 200 ekor unta.

9
Pada usia 40 tahun, nabi muhammad menyendiri dan pada suatu malam tanggal 17
Ramadhan datang malaikat jibril dengan memeluk Muhammad dan membacakan surah Al-
Alaq ayat 1-5.

‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬

َ َ‫ٱ ْق َرْأ بِٱس ِْم َرب َِّك ٱلَّ ِذى َخل‬


‫ق‬
iqra` bismi rabbikallażī khalaq

ٍ َ‫ق ٱِإْل ن ٰ َس َن ِم ْن َعل‬


‫ق‬ َ َ‫َخل‬
khalaqal-insāna min 'alaq

‫ٱ ْق َرْأ َو َرب َُّك ٱَأْل ْك َر ُم‬


iqra` wa rabbukal-akram

‫ٱلَّ ِذى َعلَّ َم بِ ْٱلقَلَ ِم‬


allażī 'allama bil-qalam

‫َعلَّ َم ٱِإْل ن ٰ َس َن َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬


'allamal-insāna mā lam ya'lam
Terjemahan:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dimulailah proses panjang dakwah Rasulullah saw menyeru bangsa Arab pada Islam.


Dari 23 tahun masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, 13 tahun di antaranya beliau
habiskan di kota kelahiran beliau, Makkah. Sedangkan selama 10 tahun sisanya, beliau
berdakwah di Madinah al-Munawwaroh. Menurut sejarawan Muslim Arab, Ibn Ishaaq
(wafat antara 150-159 H/761-770 M), selama tiga tahun pertama Rasulullah saw
berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Beliau menyeru orang-orang yang beliau yakini
dapat merahasiakan pesan yang dibawanya. 

Di antara mereka yang masuk Islam pada periode ini adalah Khadijah, Waraqah, Ali
bin Abi Thalib, Abu Bakr, Zaid bin Haritsah, Sa’ad bin Abi Waqas, Utsman bin ‘Affan,

10
Zubair bin Awwam, Abd al-Rahman bin ‘Auf, Abdullah bin Mas’ud, dan beberapa orang
budak (termasuk Bilal bin Rabah).

“Dari 67 Muslim pertama, hanya 13 di antaranya yang berasal dari golongan


miskin, non-Arab, dan budak yang dibebaskan,” ujarnya. Setelah tiga tahun, melalui
sebuah wahyu, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk
menyampaikan dakwah secara terbuka. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu
yang terdekat (QS. Asy-Syu’araa’: 214). Rasulullah saw lalu mengumpulkan 30 orang
kerabatnya di rumah beliau dan menyeru mereka pada Islam.

Di sebuah kesempatan yang lain, Rasulullah berdiri di atas sebuah bukit kecil
bernama Safa dan mengumpulkan orang-orang Quraisy di Makkah. Setelah mereka
berkumpul, dari atas bukit yang terletak berdekatan dengan lokasi Ka’bah itu, Rasulullah
berkata, “Jika aku mengatakan kepada kalian bahwa sejumlah besar tentara sedang
bersembunyi di balik gunung itu dan siap untuk menyerang kalian, apakah kalian akan
percaya?”

Mereka menjawab, “Tentu saja, karena kami mempercayaimu. Kami tahu engkau
selalu mengatakan yang benar.”

Lalu Rasulullah SAW berkata, “Tuhan telah memerintahku untuk mengingatkan


kalian, orang-orangku, bahwa kalian harus menyembah satu Tuhan. Jika kalian tidak
melakukannya, kalian akan mengundang amarah-Nya. Dan aku tidak akan mampu
berbuat apapun untuk menolongku, meskipun kalian adalah orang-orang dari kaumku
sendiri.”

Seruan terbuka tersebut segera memicu respon para pemimpin Quraisy.


Penentangan mereka terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah SAW berlangsung hingga
bertahun-tahun setelahnya. Syeikh Tawfique mengatakan, alasan utama pemimpin
Quraisy menentang Rasulullah saw dan menghalang-halangi dakwah Islam adalah faktor
ekonomi.

Syeikh Tawfique menjelaskan, pada masa tersebut Makkah telah menjadi pusat
peribadatan. Hal itu dikarenakan Ka’bah menjadi tempat bagi berhala-berhala milik
berbagai suku dan kaum. Para pemimpin Quraisy khawatir suku-suku dan kaum-kaum
tersebut berhenti mengunjungi berhala-berhala mereka di Makkah jika konsep ketuhanan
yang esa diterima oleh masyarakat Arab.

11
Tahun Kenabian Peristiwa

1-3 Tidak ada masalah

4 Menyampaikan dakwah

5 Hijrah ke Habsyi bersama utsman bin affan

6 Hamzah masuk islam

7-8 Embargo Bani Hasyim (tidak boleh


berhubungan)

9-10 Terjadi Amul Huzni (tahun kesedihan)

11 Isra Mi’raj

12-13 Penyiksaan terhadap orang islam oleh kaum


Quraisy

13 Hijrah ke Madinah (tahun pertama


Hijriyah/622 M) Orang mekkah ke madinah
disebut Muhajirin, orang madinah yang
menerima disebut Anshor.

2 Hijriyah Perang Badar

3 Perang Uhud

5 Perang Ahzab (membuat parit oleh Salman


Al-farisyi)

6 Perjanjian Hudaibiyah

12
7 Perang Khaibar

8 Khalid bin Walid dan Amr masuk islam


(jendral Quraisy)

9 Fathul Mekkah

10 Haji Wada

11 Nabi Muhammad SAW. tutup usia

Nabi Muhammad mempunyai sifat yang wajib kita teladani diantaranya amanah
(dapat dipercaya), fathonah (cerdas), tabligh (menyampaikan), dan sidik (benar). Beliau
meninggal pada usia 63 tahun pada hari Senin di bulan Rabiul Awal setelah sakit selama 12
hari.

2.3 Periode Khulafaurrasyiddin


Dalam pertemuan dibalai pertemuan Bani Saidah di Madinah, kaum Anshar
mencalonkan Saad bin Ubadah, pemuka Kazraj, sebagai pemimpin umat. Sedangkan,
Muhajirin mendesak Abu Bakar sebagai calon mereka karena dipandang paling layak untuk
menggantikan nabi. Di pihak lain, terdapat sekelompok orang yang menghendaki Ali bin Abi
Thalib, karena nabi telah merujuk secara terang-terangan sebagai penggantinya, di samping
Ali merupakan menantu dan kerabat nabi.

Masing-masing golongan merasa paling berhak menjadi penerus nabi. Namun, berkat
tindakan tegas dari tiga orang, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Abu Ubaidah bin
Jarrah yang dengan melakukan semacam kudeta (coup detat) terhadap kelompok, memaksa
Abu Bakar sendiri sebagai deputi nabi. Besar kemungkinan tanpa intervensi mereka
persatuan umat yang menjadi modal utama bagi hari depan komunitas muslim yang masih
muda itu berada dalam tanda tanya besar.

Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, terpilihlah Abu Bakar, Ia adalah orang Quraisy
yang merupakan pilihan ideal karena sejak pertama menjadi pendamping nabi, ia sahabat
yang paling memahami risalah Muhammad, bahkan ia merupakan kelompok as-sabiqun al-
awwalun yang memperoleh gelar Abu Bakar Ash-Shiddiq.

13
2.3.1 Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (13/632-634 M)

Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa AtTamimi. Dia
memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskannya terutama
untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya nabi.
Terpilihnya Abu Bakar telah membangun kembali kesadaran dan tekad umat untuk bersatu
melanjutkan tugas tugas mulia nabi.
Ia menyadari bahwa kekuatan kepemimpinannya bertumpu pada komunitas yang
besatu ini, yang pertama kali menjadi perhatian khalifah adalah merealisasikan keinginan
nabi yang hampir tidak terlaksana, yaitu mengirimkan ekspedisi ke perbatasan Suriah di
bawah pimpinan Usamah. Hal tersebut dilakukan untuk membalas pembunuhan ayahnya,
Zaid, dan kerugian yang diderita oleh umat Islam dalam perang Mutah.

Sebagian sahabat menetang kersa rencana ini, tetapi khalifah tidak peduli. Nyatanya
ekpedisi itu sukses dan membawa pengaruh positif bagi umat Islam, khususnya di dalam
membangkitkan kepercayaan diri mereka yang nyaris pudar. Hal menarik dari Abu Bakar,
bahwa pidato inaugurasi yang diucapkan sehari setelah pengangkatannya, menegaskan
totalitas kepribadian dan komitmen Abu Bakar terhadap nilai-nilai Islam dan Strategi meraih
keberhasilan tertinggi bagi umat sepeninggal Rasulullah.

Wahai manusia! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu,padahal aku


bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku
dengan baik, bantulah (ikutlah) aku, tetapi jika aku nerlaku salah, maka luruskanlah! Orang
yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak dari padanya.
Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat
mengembalikan haknya kepadanya. Maka hendakklah kamu taat kepadaku selama aku taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, namun bila mana aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya,
kamu tidak perlu mematuhiku," kata Abu bakar dalam pidato inauguarsinya.

Kebijakan Abu Bakar selama memimpin, yaitu engiriman pasukan dibawah Pimpinan
Usamah ke Romawi, Memberantas Pembangkang zakat. Kemudian Perang Riddah dan
pengumpulan Al-Quran, Perluasan wilayah ke Irak, Syiria, Hirab, Memerangi Nabi palsu,
Kekuasaan bersifat sentralistik, legislatif, eksekutif dan yudikatif juga hukum dipegang
langsung oleh khalifah, beliau wafat pada hari Senin, 23 Agustus 624 M, setelah lebih kurang
selama 15 hari terbaring di tempat tidur. Ia berusia 63 selama kekhalifahannya berlangsung 2
tahun 5 bulan 11 hari. karena sakit dan mewasiatkan agar Umar menggantikan
sepeninggalnya.

2.3.2 Umar Bin Khatthab (13-23 H/634-644 M)


Umat bin Khatthab nama lengkapnya adalah Umar Bin Khatthab bin Nufail keturunan
Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang terpandang mulia. Umar
dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi SAW. Umar masuk Islam pada
tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi SAW.

14
Kemudian oleh Rasulullah dijadikan sebagai tempat rujukan oleh nabi mengenai hal-hal yang
penting. Ia dapat memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak menggantikan
Rasulullah dalam memimpin umat setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Dengan memilih dan menbaiat Abu Bakar sebagai khalifah Rasulullah sehingga ia
mendapat penghormatan yang tinggi dan dimintai nasihatnya serta menjadi tangan kanan
khalifah yang baru itu. Sebelum meninggal dunia, Abu Bakar telah menunjuk Umar bin
Khatthab menjadi penerusnya. Rupanya masa dua tahun bagi khalifah Abu Bakar belumlah
cukup menjamin stabilitas keamanan terkendali, maka penunjukkan ini dimaksudkan untuk
mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan di kalangan umatnya.

Umar bin Khatthab menyebut dirinya Khalifah Khalifati Rasulillah atau pengganti
dari pengganti Rasulullahh. Ia juga mendapat gelar Amir Al Mukminin (komandan orang-
orang beriman) sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang berlangsung pada masa
pemerintahannya. Khalifah Umar juga meletakkan prinsip-prinsip demokratis dalam
pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna.
Kekuasaan Umar tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tiada istana atau pakaian
kebesaran, baik untuk Umar sendiri maupun bawahannya sehingga tidak ada perbedaan
antara penguasa dan rakyat, dan mereka setiap waktu dapat dihubungi oleh rakyat. Kehidupan
khalifah memang merupakan penjelmaan yang hidup dari prinsip-prinsip egaliter dan
demokratis yang harus dimiliki seorang kepala Negara.

Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiaanya sangat
tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairus atau Abu Luluah secara tibatiba
menyerang dengan tikaman pisau tajam kea rah khalifah yang akan mendirikan shalat subuh
yang telah ditunggu oleh jamaahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah terluka
parah, dari para pembaringannya ia mengangkat Syura (komisi pemilih) yang akan memilih
penerus tongkat kekhalifahannya. Khalifah Umar wafat 3 hari setelah penikaman atas dirinya,
yakni 1 Muharam 23 H/644 M.

2.3.3 Usman Bin Affan (23-36 H/644-656 M)


Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan, Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan
bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar,
dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Meski memiliki kekayaan melimpah
tapi Usman berlaku sederhana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk
kepentingan Islam. Ia mendapat julukan zun nurain, artinya yang memiliki dua cahaya,
karena menikahi dua putrid Nabi SAW secara berurutan setelah salah satu meninggal.
Selain itu. Usman juga merasakan penderitaan yang disebabkan oleh tekanan kaum
Quraisy terhadap kaum muslimin Mekah, dan ikut hijrah ke Abenesia beserta istrinya.Utsman
menyumbang 950 ekor unta dan 50 bagal serta 1000 dirham dalam ekspedisi untuk melawan
Bizantium di perbatasan Palestina. Ia juga membeli mata air orang-orang Romawi yang
terkenal dengan harga 20.000 dirham untuk selanjutnya diwakafkan bagi kepentingan umat
Islam, dan pernah meriwayatkan hadis kurang lebih 150 hadis.

Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi khalifah melalui proses pemilihan.
Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas
15
penunjukan tidak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang
wafatnya. Karya monumental Utsman lain yang dipersembahkan kepada umat Islam ialah
penyusunan kitab suci Alquran. Penyusunan Alquran dimaksudkan untuk mengakhiri
perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan Alquran. Disebutkan bahwa selama pengiriman
ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan, perselisihan tentang baccan Alquran muncul
dikalangan tentara muslim, sebagiannya direkrut dari Suriah dan sebagian lagi dari Irak.

Adapun ketua dewan penyusunan Alquran, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang
mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran antara lain adalah dari Hafsah, salah seorang istri
Nabi SAW. Kemudian dewan itu membuat beberapa salinan naskah Alquran untuk
dikirimkan ke berbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa
selanjutnya. Sekelompok orang mengepung rumah khalifah, dan membunuhnya ketika
Khalifah Utsman sedang membaca Alquran, pada tahun 35 H/17 juni 656 M.

2.3.4 Ali Bin Abi Thalib (36-41 H/656-661 H)


Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan dari menantu nabi.
Ali putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ia sepupu nabi SAW yang telah ikut bersamanya
sejak bahaya kelaparan mengancam kota Mekah, demi untuk membantu keluarga pamannya
yang mempunyai banyak putra. Abbas, paman nabi yang lain membantu Abu Thalib dengan
memelihara Jafar, anak Abu Thalib yang lain. Ia telah masuk Islam pada usia sangat muda.
Ketika nabi menerima wahyu yang pertama, menurut Hasan Ibrahim Hasan Ali
berumur 13 tahun, atau 9 tahun menurut Mahmudunnasir. Ia menemani nabi dalam
perjuangan menegakkan Islam, baik di mekah maupun di Madinah, dan ia diambil menantu
oleh Nabi SAW dengan menikahkannya dengan Fathimah, salah seorang putri Rasulullah,
dan dari sisi keturunan Nabi SAW berkelanjutan. Karena kesibukannya merawat dan
memakamkan jenazah Rasulullah SAW, ia tidak berkesempatan membaiat Abu Bakar
sebagai khalifah, tetapi ia baru membaiatnya setelah Fathimah wafat.

Ali adalah seorang yang memiliki banyak kelebihan, selain itu ia adalah pemegang
kekuasaan. Pribadinya penuh vitalitas dan energik, perumus kebijakan dengan wawasan yang
jauh ke depan. Ia adalah pahlawan yang gagah berani, penasihat yang bijaksana, penasihat
hukum yang ulung, dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati, dan seorang lawan
yang dermawan. Ia telah bekerja keras sampai akhir hayatnya dan merupakan orang kedua
yang berpengaruh setelah Muhammad.

Tugas pertama yang dilakukan oleh Khalifah Ali ialah menghidupkan cita-cita Abu
Bakar dan Umar, menarik kembali semua tanah hibah yang telah di bagikan oleh Utsman
kepada kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara. Ali juga segera menurunkan semua
gubernur yang tidak disenangi rakyat. Utsman bin Hanif diangkat menjadi penguasa Basrah
menggantikan Ibnu Amir, dan Qais bin Saad dikirim ke Mesir untuk menggantikan gubernur
negeri itu yang dijabat oleh Abdullah. Gubernur Suriah, Muawwiyah, juga diminta
meletakkan jabatan, tetapi ia menolak perintah Ali, bahkan ia tidak mengakui
kekhalifahannya.

16
Tepat pada 17 Ramadhan 40 H (661), khalifah Ali terbunuh pembunuhnya adalah
Ibnu Muljam, seorang anggota Khawarij yang sangat fanatik. Pada tanggal 10 Ramadhan 40
H (660 M) masa pemerintahan Ali berakhir.

2.4 Tabiin-tabiin Nabi


Tabi’in artinya pengikut, adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para
Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad. Usianya tentu saja lebih
muda dari Sahabat Nabi bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa Sahabat
masih hidup. Tabi’in disebut juga sebagai murid Sahabat Nabi.
Tokoh-tokoh Tabi’in :

 Uwais Al-Qorniy
 Said bin Al-Musayyib
 Urwah bin Az-Zubair
 Saalim bin Abdillah bin Umar
 Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud
 Muhammad bin Al-Hanafiyah
 Ali bin Al-Hasan Zainal Abidin
 Al-Qaasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq
 Al-Hasan Al-Bashriy
 Muhammad bin Sirin
 Abu Hanifah Umar bin Abdul Aziz
 Muhammad bin Syihab Az-Zuhriy.

Tabi’ut tabi’in atau Atbaut Tabi’in artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam
teman sepergaulan dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi.
Tabi’ut tabi’in disebut juga murid Tabi’in. Menurut banyak literatur Hadis : Tab’ut Tabi’in
adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi’in dan sampai
wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi’in yang ditemui harus
masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terahir wafat sekitar 110-120
Hijriah. Dalam kalangan 4 imam mazhab ahli sunnah waljamaah imam Hanafi tidak termasuk
dalam tabi’ tabiin karena beliau pernah berguru dengan sahabat Nabi. Manakala baik 3 imam
yaitu imam Malik dan imam Syafi’i adalah tabi’ tabiin karena mereka berguru dengan tabiin.
Tabi’in seperti definisi di atas tapi bertemu dengan Sahabat. Sahabat yang terahir wafat
sekitar 80-90 Hijriah.
Tokoh-tokoh Tabi’ut tabi’in :

 Malik bin Anas


 Al-Auza’iy
 Sufyan Ats-Tsauriy
 Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy
 Al-Laits bin Saad
 Abdullah bin Al-Mubaarok
 Waki’
 Asy Syafi’i
 Abdurrahman bin Mahdiy
 Yahya bin Said Al-Qathan
 Yahya bin Ma’in
 Ali bin Al-Madiniy.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Begitu pentingnya sejarah bagi kehidupan umat manusia, di dalam kitab suci Al-
Qur’an sendiri terdapat banyak kisah para Nabi dan tokoh masa lalu yang berisi pelajaran
yang harus dilaksanakan atau sebaliknya harus dihindari oleh manusia dalam kehidupannya
kini dan masa mendatang. Atas kegunaan sejarah itulah, pengetahuan serta pelajaran sejarah
merupakan alat penting untuk membentuk umat dan bangsa yang baik maupun untuk
mengembangkan rasa cinta dan kesetiaan terhadap agama, bangsa dan negara.
3.2 Saran
Islam hadir sebagai kedamaian. maka dari itu kita harus menjungjung tinggi toleransi
antar sesama umat beragama, baik sesama muslim maupun non muslim. Karena dalam ajaran
islam perdamaian adalah hal yang disukai oleh Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
https:// wordpress.com/2011/01/21/sejarah-islam-pada-masa-pra-islam-dan-masa-klasik (diunduh
pada tanggal 18 Oktober 2020, 18.30)

https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/hijab-lifestyle/mengenal-
tabiin-dan-tabiut-tabiin (diunduh pada tanggal 19 Oktober 2020, 19.30)

https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/
2020/03/04/100000969/khulafaur-rasyidin--tugas-dan-kebijakannya diunduh pada tanggal 18
Oktober 2020, 20.30)

18

Anda mungkin juga menyukai