Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok Dosen pembimbing

Islam dan Tamaddun Melayu Finta Fajar Fadillah,SH.,MH

“Hubungan Antara Islam dan Tamadun Melayu”

DISUSUN OLEH:

Alda Resky (12020224803)

Zahra Aisyah Maharani Yuda (12020224912)

HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2022

1
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL 1

DAFTAR ISI 2

KATA PENGANTAR 3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Islam dan Tamadun...............................................................................................6


2. Internalisasi Nilai Islam dan Tamaddun Melayu...................................................7
3. Aspek Keyakinan dan Kepercayaan......................................................................9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. ............12

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang kita
nantinantikan syafa`atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul Hubungan
Islam dan Tamaddun Melayu.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak bermunculan pendapat pendapat tentang apa itu melayu. Ada


pendapat yang mengatakan bahwa melayu itu di lihat dari Agama, Fanatisme
Ras, Batas-batas Geografis dan Afiliasi Politik setiap individu. Asumsi-asumsi
itulah yang mempengaruhi konsepsi mereka dalam melihat dan memaknai
melayu. Biasanya pengertian melayu yang muncul menjadi sempit dan merujuk
kepada pengalaman dan afiliasi pribadinya, seperti melayu adalah islam jika yang
mendefinisikan adalah penganut islam, melayu adalah Riau jika yang berbicara
orang Riau, melayu adalah Malaka jika yang berbicara berasal dari Malaka dan
seterusnya.

Mengambil definisi dari penganut islam bahwa melayu adalh islam.


Melayu dan islam seperti menjadi satu kesatuan dan bagaikan satu tubuh.
Dimana orang-oang dulu mengatakan bahwa jika akan masuk islam, maka
dikatakan masuk melayu.
Dalam sejarahnya, islam bukanlah agama pertama yang dianut oleh
orang melayu. Dalam hal kepercayaan, orang melayu mengalami fase
keagamaan, yaitu fase Pra Hindu-Budha, fase Hindu-Budha, fase Islam
dan fase Kolonialisme.
Untuk mengubah cara pendang orang-orang melayu akan sistem
keperrcayaan yang mereka anut, maka Islam harus mencari hubungan yang
ada pada kehidupan orang-orang melayu yan sama dengan Islam.
Hubungan itulah yang nantinya akan menjadi pemersatu, bahkan
menjadikan Islam sebagai agama mayoritas orang-orang melayu.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hubungan Islam dan Tamaddun Melayu?

4
2. Bagaimana Internalisasi Nilai Islam dan Tamddun Melayu?
3. Bagaimana Aspek Keyakinan dan Kepercayaan Islam dan Tamaddun
Melayu?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui Hubungan Islam dan Tamaddun Melayu

2. Mengetahu Internalisasi Nilai Islam dan Tamaddun Melayu

3. Mengetahui Aspek Keyakinan dan Kepercayaan Islam dan Tamaddun


Melayu

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Islam dan Tamaddun Melayu


Islam adalah agama Universal yang datang dari Allah SWT
untuk semua manusia. Ia memberi sinar kepada manusia dalam
mencorakkan Tamadun ke arah kesempurnaan berdasrkan panduan
wahyu ilahi disamping tidak mengetepikan peranan akal manusia.

Isltilah melayu mempunyai maksud yang dalam dan luas.


Sebahagian pengkaji menegaskan, pada istilah melayu tedapat dua
pengertian, yaitu melayu dan kemelayuan. Melayu di maksud sebagai
satu Rumpun bangsa Melayu yang menggunakan bahasa Melayu,
sementara Kemelayuan mengandung arti Nilai aturan dan Jati diri
Melayu1.

Tamadun Melayu merupakan sebuah Tamadaun yang di bentuk


oleh sekelompok manusia yang di golongkan secara luas sebagain
kumpulan oranga- orang melayu dan bertempat di suatu wilayah di Asia
Tenggara.

Dalam Tradisi Melayu, Sastra mempunyai kedudukan yang


sangat cukup Istimewa. Hal-hal seperti Manusia, Hewan, Gunung,
Sungai, batu dan Pohon- pohon besar telah menjadi bahan karya sastra
oleh pengarang Melayu. Ketika Islam datang, maka akan pula
berhadapan dengan Tradisi Melayu yang bersifat Hinduisme ini.
Untuk menggeser suasana kehidupan bangsa melayu, dari
suasana tradisi Nusantara yang Hinduisme kepada suasana Islam
tidaklah mudah. Masyarakat melayu sangat mempercayai mitos-mitos,
dan hal-hal tersebut telah hidup dalam berbagai karya Sastra mereka.

1
http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/pengertian-tamadun-melayu.html?m=1. Diakses
21/9/22

6
Itulah yang menjadi kesulitan. Kesulitan lain adalah terletak pada

pemikiran mereka yang relatif sederhana. untuk mengubah itu semua,


maka di butuhkan keadaan yang relatif tenang dan aman tanpa
menimbulkan kegelisahean karena orientasi nilai masyarakat di geser
secara berangsur-angsur, yaitu melalui ubah – suai cerita yang di
pantulkan oleh cerita itu. Setelah cerita rakyat itu di beri citra islam
selangkah demi selangkah, maka semakin memungkinkan kepercyaan
Hinduisme pindah kepada kepada tebing kepercayaan Islam.2
B. Internalisasi Nilai Islam dan Tamaddun Melayu
Sebagaimana yang telah diketahui secara umum bahwa Islam
masuk ke Melayu melalui berbagai cara, misalnya dengan perdagangan,
perkawinan dan yang paling penting adalah melalui dakwah.
Tanggungjawab berdakwah yang dilakukan oleh umat Islam tidak hanya
terbatas kepada sebuah suku bangsa saja akan tetapi kepada seluruh suku
bangsa yang ada di dunia ini. Dikarenakan Islam merupakan agama yang
bersifat universal, maka dakwahnya juga bersifat universal. Umat Islam
sangat yakin bahwa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw
sebagai rahmat untuk seluruh alam. Berdasarkan keyakinan tersebut
maka orang-orang Arab pada awal Islam meluaskan penyebaran Islam
tidak hanya di sekitar Jazirah Arab saja melainkan juga ke seluruh
pelosok dunia termasuk Nusantara.
Menurut Shalaby3 orang-orang Arab di zaman dahulu dan pada
abad-abad pertengahan telah memegang kendali perdagangan laut antara
Mesir dan Iran (Parsi) serta antara India dan Asia Tenggara. Kenyataan
ini dapat dibuktikan dari catatan–catatan China purbakala yang
menyebutkan bahwa orang orangorang Arab dan Parsi telah memiliki
pusat-pusat perdagangan dan tempat tinggal di Kanton China pada tahun

2
Uu. Hamidy. Kesusastraan Islam Di Rantau Kuantan Riau. (Pekanbaru: Payung Sekaki, 1988).
hlm. 14
3
Ahmad Shalaby.1974.Sejarah Kebudayaan Islam.(Jakarta:Bulan Bintang)Hlm.133

7
300 M. Demikian hasil penelitian Azra (1994:11) menjelaskan sudah
terjalin hubungan dagang antara Timur Tengah dengan masyarakat
Nusantara jauh sebelum wujudnya agama Islam. Oleh karena itu ketika

utusan khalifah Usman bin Affan sampai di China, mereka terlebih


dahulu berdakwah kepada masyarakat yang berasal dari Timur Tengah.
Dalam hal ini kapanpun terjadinya hubungan orang Arab dengan
orang Melayu tidak terlalu perlu dipermasalahkan sebab kedatangan
mereka, baik dari Arab langsung atau dari Persia maupun dari wilayah
India yang membawa agama Islam ke Nusantara menimbulkan sebuah
perubahan yang hampir menyeluruh di dalam kehidupan orang Melayu
yang selama ini kuat berpegang kepada ajaran Hindu-Buddha dan
animisme/ dinamisme.
Dengan keyakinan yang utuh dari umat Islam bahwa Islam
merupakan risalah terakhir yang diturunkan kepada Muhammad Saw
untuk seluruh umat di dunia ini. Dalam ajarannya, Islam tidak hanya
mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya saja akan tetapi
juga mengatur hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Aturan
itu diramu dengan sedemikian rupa dan sangat sempurna sekali sehingga
umat yang patuh dan taat pada aturan yang dibuat akan menemukan dan
mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian lahir dan batin. Selanjutnya,
agama Islam sebagai pandangan hidup orang Melayu telah menjadi
norma dan sistem nilai serta spirit bagi orang Melayu, karena agama
Islam dengan segala ajarannya menjadi pedoman bagi masyarakat
Melayu dalam bertindak, bersikap dan berprilaku ketika terjadi interaksi
4
antar sesamanya, baik secara kelompok kecil maupun kelompok besar.
Pada waktunya kehidupan orang Melayu dijalani dengan
mengikuti ajaran Islam karena Islam menjadi pegangan orang Melayu
secara keseluruhan sehingga tidak heran jika muncul statemen yang
mengatakan bahwa „Melayu identik Islam, syara‟ mengata, adat

4
Ibid

8
memakai.‟ Statemen tersebut sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
Melayu. Artinya penyatuan Islam dengan orang Melayu sudah
menyeluruh tanpa ada yang tertinggalkan. Demikian juga segala perilaku
dan tingkah laku, baik yang 8 nampak wujudnya maupun yang tidak .
Kitab suci Al- Qur‟an telah menjadi pedoman dasar revolusi Islam yang
telah memajukan ekonomi, politik, social dan budaya. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Thamrin 5 bahwa perubahan mendasar yang terjadi di
Alam Melayu terlihat pada kebudayaan yakni :
• Islam mengikis kebu byaan kuno;
• Islam memperbaiki dan menyempurnakan kebudayaan Melayu
kuno;
• Islam menciptakan kebudayaan baru dalam kebudayaan Melayu
C. Aspek Keyakinan dan Kepercayaan
Salah satu syarat pembangunan tamadun adalah adanya keyakinan
dalam kehidupan. Keyakinan atau kepercayaan ini akan berperanan
dalam menjelaskan tentang adanya sang khaliq sehingga hubungan
manusia dengan pencipta terjadi dengan baik dan hubungan sesama
manusia juga berjalan dengan baik. Artinya ketika melakukan analisis
terhadap sebuah tamadun yang telah ada, maka permasahan keyakinan
tidak bisa ditinggalkan karena dari keyakinan itulah terlahir ide atau
gagasan yang nantinya dapat dijadikan warisan bagi generasi berikutnya.
Keyakinan merupakan dasar bagi manusia untuk menghasilkan
produk karena produk akan tercipta jika manusia memiliki pandangan
alam semesta atau adanya worldview. 6 Hamid (2003:41) berpendapat
bahwa worldview memainkan peranan utama dalam menggerakkan dan
menentukan kosmologi sesuatu masyarakat dari berbagai dimensi. Dalam
konteks sejarah, jelas tamadun Melayu mempunyai tradisi pandangan

5
Husni Tamrin dan Amrizal Nur.2007.Pemetaan Kebudayaan Melayu Riau, Laporan Hasil
Penelitian Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,Hlm.3
6
http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/pengertian-tamadunmelayu.html?m=1.Diakses
21/9/22

9
semesta yang membentuk pribadi dan jati diri bangsa Melayu selama ini.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Thamrin (2007:1) bahwa Melayu
identik dengan Islam merupakan suatu proses akuturasi yang mana
institusi kemaharajaan MelayuIslam memainkan peran yang sangat
penting dalam proses tersebut. Institusi kemaharajaan Melayu yang
menerapkan konstitusi dan sistem nilai Islam telah dapat mengikis sistem

tradisi Melayu lama yang animisme dan dinamisme serta Hinduisme ke


sistem tradisi Melayu Islam.
Sementara itu Syed Naquib Alatas (1972:20) mengatakan bahwa
kedatangan Islam membawa banyak perubahan bagi masyarakat yang
didatanginya dan dapat menciptakan zaman baru. Perubahan yang dibawa
merupakan perubahan yang menyeluruh berlandaskan paradigma tauhid.
Dampak tauhid inimenyebabkan terjadinya perubahan terhadap rupa dan
jiwa Alam Melayu. Demikian juga Azhar Mat Aros (2000:304)
mengatakan bahwa pancaran tauhid itu telah meninggalkan zaman
kehidupan Hinduisme dan Buddhisme yang tiba pada awal abad keempat
Masehi di mana perintahperintah dan ajaran Islam itu diterima melalui
jenis-jenis aktivitas pendidikan yang informal7.
Sesungguhnya Islam telah mewarnai dan menjatidirikan orang
Melayu dengan pewarnaan Ilahi yaitu menjadikan mereka orang
muslim,mukmin dan muhsin. Dalam sejarah tamadun Melayu, Islam
ialah poros utama kekuatannya yang kemudian menyebarkan perwatakan
dan jati diri Melayu Islam ini keseluruh masyarakat Melayu. Peralihan
keyakinan orang Melayu kepada Islam terjadi secara damai dan
berangsur dengan tidak mengganggu orang lain yang hidup berdekatan
sehingga menjadikan orang Melayu dengan mudah memeluk Islam.
Dengan ajaran tauhidnya, maka orang Melayu yang Islam membuahkan

7
http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/pengertian-tamadunmelayu.html?m=1 . Diakses
21/9/22

10
kehidupan beribadah, menghiasi akhlak yang bermuatan tasawuf serta
mencetuskan perubahan-perubahan lain dalam berbagai bidang di
antaranya politik, undang-undang, perekonomian dan sebagainya.Dengan
demikian tidak salah jika sebutan „Melayu identik Islam‟ menjadi sebuah
„icon‟ di Alam Melayu mengingat penyatuan hakikat ajaran Islam yang
tiada dibagi-bagi akan tetapi diterima secara keseluruhan.8

8
https://www.studocu.com/my/document/unitar-international-
university/psychosociology-for-social-science/894-2030-1-sm-internalisasi-nilai-
islam-dantamadun-melayu-terhadap/29266795 . Diakses 21/9/22

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kedatangan agama islam kepada masyarakat melayu ada kesan


positif terhadap pembangunan dan pembinaan tamaddun melayu bagi
orang melayu di Nusantara dimana segala aspek kehidupan orang melayu
diwarnai oleh Islam sehingga muncul sebuah opini yaitu “Melayu identik
dengan islam”. Oleh karena itu, Tamaddun melayu merupakan hasil
menifestasi orang melayu dalam kehidupannya, baik perseorangan maupun
berkelompok.

Internalisasi nilai islam dan tamaddun melayu tidak memiliki


batasan karena dakwah islam sebenarnya bersifat “mengubah” bukan
berkompromi atau menyesuaikan diri dengan sasaran dakwah

12
DAFTAR PUSTAKA

Husni Tamrin dan Amrizal Nur.2007.Pemetaan Kebudayaan Melayu Riau,


Laporan Hasil Penelitian Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru

Uu. Hamidy. Kesusastraan Islam Di Rantau Kuantan Riau. (Pekanbaru: Payung


Sekaki, 1988)

Ahmad Shalaby.1974.Sejarah Kebudayaan Islam.(Jakarta:Bulan Bintang)

http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/pengertian-
tamadunmelayu.html?m=1

https://www.studocu.com/my/document/unitar-international-
university/psychosociology-for-social-science/894-2030-1-sm-internalisasi-nilai-
islam-dantamadun-melayu-terhadap/29266795

13

Anda mungkin juga menyukai