Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AGAMA

TENTANG KONSEP AGAMA ISLAM

Kelompok 9:
1. Dendi Ahmad Ramani
2. Karina Puspita Dewi
3. Ocha Putri Saematussopana

STIKES KARSA HUSADA GARUT PRODI D III KEPERAWATAN


SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN
2023/2024
i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami

panjatkan puja dan puji serta syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep

agama islam

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal degan mengerjakan secara bersama-

sama/berkelompok sehingg dapat memperlanar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyamoaikan banyak terima kasih atas kerjasamanya dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahsanya. Oleh karena itu dengan segala

kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang konsep

agama islam dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................................................2
3. Tujuan Penulisan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. Sejarah Agama Islam..................................................................................................3


2. Ajaran Pokok Agama Islam........................................................................................5
3. Karakteristik Agama Islam..........................................................................................8
4. Peribadatan Agama Islam..........................................................................................10

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan.................................................................................................................12
2. Saran .........................................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhamad Saw dan rosul

sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia

hingga akhir zaman. Yang berintikan tauhid atau keesan Tuhan dimanapun dan

kapanpun dan dibawa secara berantai dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari

satu angkatan keangkatan berikutnya, yaitu sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi

manusia dan merupakan menifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah SWT.

Agama islam adalah satu-satunya agama yang diakui di sisi Allah SWT. Ajaran

dan ketentuan-Nya yaitu Al-quran dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka

yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan

ajaran islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan

melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta benda-benda lain yang

posisinya hanyalah makhluk Allah SWT dan ajaran islam di dukung oleh kerangka

agama islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak.

Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai rusak

serta tidak menyimpang dari aqidah yang sebenarnya. Apalagi mencampur adukannya

dengan suatu kepercayaan yang dapat merusak aqidah. Yang mana aqidah berarti

“keyakinan”, keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa yang menjadi pegangan hidup setiap

pemeluk agama islam. Dan aqidah juga berarti ikatan yang kuat antara sesama manusia

dala satu keyakinan antara manusia sebagai mahkluk dengan Allah sebagai Khaliq

1
2

Adapun masalah tauhid karena bagian yang terpentingnya adalah mempelajari

tentang wujud dan sifat-sifat yang boleh disifatkan dengan cara menetapkan aqidah

agama dengan menggunakan dalil naqli, aqli, dan dalil wijdan.

Masalah akhlak merupakan yang sangat mendasar bagi setiap pribadi muslim

dalam kehidupan sehari-hari yang mampu mewarnai segala sikap dan perilakunya baik

ketika berhbungan dnegan manusia maupun ketika berhubungan dnegan alam sekitar,

terlebih lagi dalam berhubungan dnegan Allah SWT menuju keselamatan dunia dan

akhirat. Akhlak adalah imlu pengetahuan yang memberikan batasan antara baik dan

buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, baik berupa perkataan maupun perbuatan

manusia untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahur dan batin.

Jadi di dalam islam, aqidah, tauhid, dan akhlak sangat mempengaruhi satu sama

lain yang mana islam adalah agama yang diturunkan Alllah kepada Nabi Muhammad

SAW dan Rosul-Nya untuk menjadi pedoman hdiup manusia dan ilmu pokok-pokok

agama yang menyangkut ihwal akidah dan keimanan tauhid. Sedangkan akhlak

merupakan keadaan jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan yang baik dengan

mudah karena keterbisaan, ahklak yang baik menurut pandangan islam, haruslah

berpijak pada keimanan. Iman tidak cukup sekedar disimpan dalam hati, melainkan

dilahirkan dalam perbuatan yang nyata dan dalam bentuk amal soleh atau tingkah laku

yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah agama islam?

2. Apa saja ajaran pokok agama islam?

3. Apa saja karakteristis agama islam?

4. Apa saja peribadatan dalam agama islam?

C. Tujuan Penyusunan
3

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Agama Islam

Islam sering didefinisikan sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi

Muhamad SAW sebagai pedoman kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Islam

adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada masyarakat melalui

Muhammad SAW sebagai Rosul. Secara bahasa, islam bermakna penyerahan diri.

Artinya, seorang muslim adalah orang yang harus tunduk kepada Allah dan

ketentuan-Nya.

Sejarah islam adalah peradaban afama islam yang dimulai dari turunnya

wahyu pertama pada tahun 700 M tahun yang diturunkan kepada rosul yang terakhir

yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, (Arab Saudi) sampai sekarang.

Sementara itu, secara teologis, islam adalam sistem nilai dan ajaran yang bersifat

ilahiyah.

Agama islam pertama kali muncul diwilayah Arab, yakni tahun 610 M yang

ditandai dengan diterimanya wahyu Al-Quran yang pertama di Mekkah oleh

Muhammad SAW. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya islam, ketahui lebih

dulu kondisi Mekkah yang merupakan tempat kelahiran agama ini.

Diketahui bahwa dulu Mekkag berada di pinggiran gurun pasir yang sangat

luas dan dihuni oleh penduduk yang disebut Badui. Oleh sebab itu, penduduk

Mekkah dan sekitarnya dikenal dengan nama suku Badui yang tinggal menetap di

dekat oases (daerah subur). Meskipun sejak dulu Mekkah sudah ramai dikunjungi

pedagang, tetapi organisasi negara, birokrasi atau tentara masih belum ada. Satu-

satunya lembaga pemerintah yabg sudah terbentuk di Mekkah adalah senat, yang

3
terdiri dari wakil-wakil suku. Kondisi sosial di Mekkah pada masa itu juga terbilang

belum teratur.

4
4

Maka dari itu, masyarakat pra-islam di Mekkah disebut dengan masyarakat

Jahilliah. Jahilliah adalah konsep dalam agama islam yang menunjukan masa di

mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan atau bodoh. Karena tidak

memiliki pedoman hidup, masyarakat Mekkah pada masa itu diselimuti dengan

berbagai hal buruk, seperti ketidakadilan, kejahatan, dan keyakinan terhadap

takhayul. Masyarakat Arab pra-islam masih belum bisa menghargai wanita secara

penuh. Wanita tidak mendapat penghormatan sosial dan tidak memiliki hak appun.

Kaum laki-laki bisa menikahi wanita sesuka hati dan juga menceraikan mereka

secara Cuma-Cuma. Kebanyakan orang orang merupakan penyembah berhala dan

yang lain merupakan pengikut agama kristen dan yahudi. Mekkah ketika itu

merupakan tempat suci bagi bangsa Arab karena di tempat tersebut terdapat

berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat sumur zamzam dan yang paling

penting adalah Ka’bah.

Kondisi masyarakat Arab yang saat itu masih menyimpang dari ajaran Allah

mulai membaik setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6. ‘Nabi

Muhammad SAW dilahirkan di Mekkah pada tahun Gajah yaitu pada tanggal 12

Rabi’ul Awal atau pada tanggal 21 april (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad

merupakan seorag anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib

meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab

meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abduk

Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga olh pamannya yaitu Abu

Thalib. Nabi Muhammad kemudian ia menikah dnegan Siti Khadijah ketika ia berusia

25 tahun. Ia pernah menjadi pengembala kambing.

Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim

pada usia 35 tahun, kota Mekkah dilanda banjir, ia tidak menyukai suasana kota
5

Mekkah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah sosial yang

tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekkah pada waktu itu juga

mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya

dengan menyendiri di Gua Hira untuk mecari ketenangan dan memikirkan masalah

penduduk Mekkah.

Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh malaikat jibril.

Setelah itu ia mengajarkan ajaran islam secara diam-diam kepada orang-orang

terdekatnya yang dikenal sebagai As-Sabiqun Al-Awwalun (orang-orang pertama

yang memeluk agama islam) dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh

penduduk Mekkah, setelah turun wahyu Al-quran surat al-hijr ayat 94. Pada tahun

622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekkah ke Madinah ikut

berperang bersama Nabi Muhammad dengan haisl yang baik walaupun ada

diantaranya kaum islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih

kuat, dan berhasil menaklukan Kota Mekkah. Setelah Nabi Muhammad wafaft,

seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan islam.

Islam dikenal di Indonseia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi,

meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan

dengan para pedagang muslim yang berlayar ke indonesia untuk singgah beberapa

waktu. Pengenalan islam lebih intensif, khususnya di semenanjung Melayu dan

Nusantara, yang berlangsung beberapa abad kemudian. Agama islam pertama

masuk ke Indonesia melalui proses perdangan, pendidikan, dan lain-lain.

B. Ajaran Pokok Agama Islam


3 Aspek pokok dalam ajaran agama islam

1. Aspek Keyakinan
6

Aspek keyakinan ini yang kemudian banyak dikenal sebagai akidah

merujuk pada keimanan terhadap Allah SWT dan semua yang difirmankan-Nya

untuk diyakini. Dalam islam, pendidikan akidah sendiri menempatkan posisi yang

paling mendasar seperti terlihat pada rukun islam pertama. Disamping itu, ajaran

akidah menjadi hal yang paling didahulukan oleh Rosullullah SAW kala

mengajarkan ajaran islam kepada para sahabatnya.

Dari Umar RA: “Pada suatu hari kmi (Umar RA dan para sahabat RA)

duduk-duduk bersama Rasulullah SAW lalu muncul di hadapan kami seorang

yang berpkaian sangat putih. Rambutnya sangat hitam dan tidak tampak tanda

tanda bekas perjalanan. Tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya. Dia

langsumg duduk menghadap Rasulullah SAW, kedua kakinya

menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tagannya diletakan di

atas paha Rasulullah SAW seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku

tentang islam.” Lalu Rasulullah SAW menjawab, “islam ialah bersyahadat bahwa

tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat,

menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengajarkan haji apabila mampu.”

Orang itu lantas berkata, “Benar” Kemudian dia bertanya lagi. ”Kini beritahu aku

tentang iman.”Rasulullah SAW menjawab. ‘Beriman kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, rosul-rosul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan

buruknya.”

Kemudian orang itu pergi mnghilang dari pandangan mata. Llau

Rasulullah SAW bertanya kepada Umar. “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang

yang bertanya tadi?” Lalu umar menjawab, “ALLah dan rosul-Nya lebih

mengetahui, “Rosulullah lantas berkata, ‘itulah jibril datang untuk mengjarkan

agama kepada kalian,’ (HR. Muslim).


7

2. Aspek Norma atau Hukum (Syariah)

Ajaran pokok agama islam yang kedua adalah aspek syariah atau norma.

Aspek inilah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablun-minallah),

sesama manusia (hablun-minnanas), dan hubungan manusia dengan alam

semsta (hablum-minalalami).

Secara redaksional, syariah sendir bermaksa jalan hidup yang ditentukan

oleh Allah SWT sebagai panduan untuk menjalakan kehidupan di dunia menuju

kehidupan akhirat. Panduan yang dimaksud aalah sumber hukum islam yang

berasal dari al-quran, sunnah, hingga ijtihad para ulama.

Menurut tulisan ilmiah terbitan Digilib IAIN Kendari, ruang lingkup yang

terkandung dalam aspej syariag mencakup hukum ibadah, muamalah dalam hal

tukar menukar harta, munakahat dalam hubungan berkeluarga, sisah dalan

konteks bermasyarakat, hingga jinayt yang menyangkut pidana.

3. Aspek Perilaku (Akhlak)

Aspek perilaku atau akhlak dalam ajaran pokok agama islam. Akhlak ini

sendiri merupakan sikap-sikap atau pola perilaku manusia yang menjadi hasil

dari pelaksanaan dua aspek sebelumnya yakni akidah dan syariah.

Pentingnya pendidikan akhlak dalam syariah islam tergambar dari sabda

Rosulullah SAW dalam hadistnya, “Abu Hurairah meriwayatkan, Rosulullah SAW

sitanya tentang penyebab utama yang dapat memasukan (seseorang) ke dalam


8

surga. Beliau menjawab ‘Bertakwa kepada Allah dan berakhlak muali,’ (HR

Tirmidzi)

Ketiga aspek ini tidak berdiri sendiri. Sebaliknya, ajaran pokok agama

islam yang terdiri dari tiga aspek tersebut beritegrasi membentuk kepribadian

manusia yang utu atau holistik pada seorang muslim sebagaimana dalam surah

al-baqorah ayat 208 yang artinya “ Wahai orang-orang yang beriman,

masukanlah ke dalam islam (kedamaian) secara menyeluruh (kaffah atau

holistik) dan janganlah ikuti langkh-langkah setan, sesungguhnya ia musuh yang

nyata bagimu.”

C. Karakteristik Agama Islam

1. Rabbaniyah (bersumber langsung dari Allah)

Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah SWT) baik dari aspek

akidah, ibadah, akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah

SWT.

2. Insaniyah Alamiyah (humanisme yang bersifat universal)

Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk

suatu kaum atau golongan. Hukum islam bersifat universal, dan dapat

diberlakukan di setaip bangsa dan negara

3. Syamil Mutakamil (integral menyeluruh dan sempurna)

Islam membicarakan seluruh sisi kehidupam manusia muli dari masalah

kecil sampai dengan masalah yang besar.

4. Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah)


9

Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh kaena itu manusia niscaya

akan mampu melaksanakan segla perintah-Nya tanpa ada kesulitan, tetapi

umumnya yang menjadikan sulit adalah manusia itu sendiri.

5. Al-Adalah (keadilan)

Islam datang untuk mewujudkan keadlian yang sebenar-benarnya, untuk

mewujudkan persaudaraan dan persamaan di tengah-tengah kehidupan

manusia, serta memelihara darah (jiwa), kehormatan, harta, dan akal manusia.

6. Keseimbangan (aquilibrium, balans, moderat)

Dalam ajaran islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga

keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara

kebutuha material dan spiritual serta antara dunia dan akhirat.

7. Perpaduan anatara keteguhan prinsip dan fleksibilitas

Ciri khas agama islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal

yang bersifat prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan menerima perrubahan

sepanjang tidak menyimpang dari batas syariat.

8. Graduasi (barangsur-angsur/bertahap)

Hukum atau jaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia

diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jika tidak

secara sekaligus atau radikal

9. Argumentatif Filosofis
10

Ajaran islam bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan

demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi

dengan bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang argumentatif dan dapat

diterima dengan akal pikiran yang sehat (rasional religius)

D. Peridatan dalam Agama Islam

Dalam buku Ustadz Isnan Anshory Lc “Silsilah Tafsir Ayat Ahkam”, kata ibadah

berasal dari bahasa arab yaitu Alibada. Kata ini merupakan pola mashdal dari kata

kerja “badaya” budu, yang berarti ketaatan. Imam dan ketaatan yang berdasarkan

ketundukan. Pengertian ibadah di sisi lain juga didefinisikan oleh berbagai faktor dari

perspektif syariah.

Jenis-jenis ibadah dalam islam

Dalam buku Ustadz Isnan Anshori Lc. “Silsilah Tafsir Ayat Ahkam, ibadah

dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan perbuatannya yaitu sebagai berikut:

1. Ibadah Qolbiyah

Artinya semua ibadah dilakukan melalui aktivitas akal. Jika ibadah ini

mencakup aspek I’tiqod atau keyakinan seperti keyakinan akan adanya Allah

SWT. Selain I’tiqod sebagai cinta Tuhan, atau dalam bentuk taffakur sebagai

kontemplasi terhadap ciptaan Tuhan.

2. Ibadah Qauliyah
11

Jenis ibadah ini dilakukan melalui kegiatan lisan. Misalnya, membaca Al-

Quran, kemuliaan, termid, takbir, dll.

3. Ibadah Amaliyyah

Ibadah amaliyyah adalah jenis ibadah yang dilakukan melalui aktivitas

anggota badan. Contohnya termasuk shalat, puasa, dan gerakan haji.

4. Ibadah Maaliyyah

Jenis ibadah ini dilakukan oleh seorang hamba yang menyumbangkan

hartanya. Misalnya, membayar zakat, dan bershadaqoh.

Sebelum melangkah ke pemahaman ibadah yang lebih jauh, terlebih

dahulu kita harus mengenal rukun islam. Rukun islam harus diamalkan oleh

semua orang yang beragama islam agar dapat digunakan sebagai tanda atau

ukuran seislaman mereka.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa,

islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai rosul utusan Allah dan Allah menjadikan islam sebagai

agama yang Rahmatal lil ‘aalamiin (rahmat bagi seluruh alam)

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penuls akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas

dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung

jawabkan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca untuk

kesempurnaan makalah ini.

12

Anda mungkin juga menyukai