AKIDAH AKHLAK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
Segenap puji kami dan syukur kepada Allah SWT Yang telah
memberikan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan tema kesatuan dan
keberagaman akidah dalam islam sebagai tugas mata kuliah
akidah akhlak, Untaian-untaian sholawat serta salam kami
limpahkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW nabi yang
membawa risalah yang tak pernah salah, dan mengemban
amanah yang tak pernah khianat sehingga berkat perjuangan
beliaulah sehingga alam ini menjadi tentram, aman, dan
sejahtera. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan
terbentuknya makalah ini, sebagai manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan tentunya makalah yang kami buat ini jauh dari
kesempurnaan,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................2
A. Kesatuan Akidah semenjak Nabi adam a.s hingga nabi Muhammad SAW........................................2
B. Jalan yang Ditempuh Para rasul dalam Menanamkan Akidah...........................................................4
C. Keragaman Akidah dalam Islam dan permasalahannya.......................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepanjang sejarah, Tauhid digunakan untuk
menetapkan dan menerangkan segala apa yang diwahyukan
Allah kepada RasulNya. Perkembangan Tauhid mengalami
beberapa tahapan sesuai dengan dengan perkembangan
manusia, yang dimulai pada masa nabi Adam, Rasulullah SAW,
masa Khullafaurrasyidun, sampai sekarang, walaupun demikian
dari nabi Adam hingga sekarang aqidah dalam islam tetap satu
yaitu mengesakan Tuhan.
.
B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana kesatuan aqidah islam semenjak nabi
Adam hingga nabi Muhammad SAW.?
b) jalan apa yang ditempuh para Rasul dalam menanamkan
akidah islam?
c) Bagaimana keberagaman akidah dalam islam dan
permasalahannya?
C. Tujuan
a) Mengetahui kesatuan aqidah islam semenjak nabi Adam
hingga nabi Muhammad SAW
b) Mengetahui jalan yang ditempuh para Rasul dalam
menanamkan akidah islam?
c) Mengetahui keberagaman akidah dalam islam dan
permasalahannya?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesatuan Akidah semenjak Nabi adam a.s hingga nabi Muhammad SAW.
2
merupakan naluri manusia sekaligus bisa dinyatakan sebagai sisa-sisa
akidah tauhid yang dibawa oleh para nabi terdahulu serta membantah
kebenaran teori evolusi dalam kepercayaan ummat manusia. Kalaupun
ada yang bisa disebut evolusi hal itu terdapat pada peningkatan dan
penyempurnaan syariat yang ditetepakan Allah utnuk mengatur
kehidupan mansuia. Syariat itu dimaksudkan untuk mengatur
kehidupan manusia, sedangkan kehidupan it uterus berkembang dari
waktu kewaktu maka syariat yang ditetapkan oleh Allah terlihat
mengalami peningkatan dan penyempurnaan, pada masa nabi Adam,
ketika jumlah manusia masih bisa dihitung dengan jari, syariat Allah
membenarkan pernikahan antara saudara kandung sendiri. Akan
tetapi, pada saat manusia sudah berkembang menjadi ummat yang
besar syariat Allah yang berkaitan hal ini kemudia disempurnakan.
Demikian pula syariat yang berkenaan dengan aspek kehidupan lain
yang mencapai puncak kesempurnaannya pada saat kerasulan nabi
Muhammad SAW. Itulah makna firman Allah SWT dalam surah Al-
Baqarah Ayat 213 yang artinya “ manusia itu adalah ummat yang satu
(setelah timbul perselisihan) maka Allah mengutus para nabi sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama meerka kitab dengan benar untuk member keputusan
diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.
Tidaklah berselisih tentang kitab itu, melainkan orang yang telah
didatangkan kepada mereka kitab,yaitu setelahg datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki anatra
mereka sendiri. Maka Allah member petunjuk orang-orang yang
beriman kepada kebenaran tentang hal-hal yang mereka perselisihkan
itu dengan kehendaknya. Alllah selalu memberi petunjuk orang yang
dikehendakinya kepada jalan yang lurus”
Apa yang biasa ditarik dari ayat diatas, dan juga berbagi ayat lain
yang sejenis adalah para nabi itu semuanya menyerukan ajaran yang
sama yakni Tauhid.
3
B. Jalan yang Ditempuh Para rasul dalam Menanamkan Akidah
Telah disebutkan di muka bahwa para rasul diutus oleh Allah
untuk memurnikan akidah umat manusia. Ajaran akidah yang mereka
bawa bisa dibilang ringan dan mudah. Di samping itu, ajaran-ajaran
yang mereka bawa itu mudah dimengerti, dipahami, dan diterima
dengan akal sehat, Para rasul tersebut menyuruh umatnya
mengarahkan pandangannya untuk memikirkan tanda-tanda
kekuasaan Tuhan.
4
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’aruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah,”
5
kemudian memaksa otak manusia untuk menyelami sesuatu yang
tidak kuasa dicapainya, itulah yang menjadi sebab pokok terjadinya
pergantian atau penyelewengan dari jalan yang ditempuh oleh para
nabi dan rasul. Ini pula yang merupakan sebab utama keimanan yang
asalnya cukup luas dan mudah diterima, serta amat tinggi nilainya
lalu menjadi berbagai macam pemikiran yang berisikan atau menjadi
bahan kiasan yang banyak diperselisihkan menurut ketentuan mantik
atau ilmu bahasanya, juga menjadi pokok perdebatan dan perselisihan
pendapat yang tidak berujung dan berpangkal sama sekali.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketauhidan telah muncul sejak diciptanya Adam AS oleh Allah
SWT. Adam diperintahkan untuk mengajarkan Tauhid kepada anak
cucunya. Akan tetapi semenjak nabi Adam wafat, mulai terjadilah
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh bani Adam ini,
sehingga Allah mengutus nabi Nuh AS sebagai Nabi dan nenek moyang
ke-2 bagi umat manusia.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/p/5xxiz044vbpe/kesatuan-dan-keragaman-
akidah-islam-by-kuteb/
Mujib,Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006
Ilyas, Yunahar, Kuliah Aqidah Islam,(Yogyakarta: LPPI
Universitas Muhammadiyah, 2006
http://ambarafifah.blogspot.com/2017/11/akidah-islam-1_24.html