Dosen Pengampuh:
Syarifa Normawati M.Pd.I
Oleh:
Abdullah
Annisa Shafira N
Mohammad Wahyudin
Muhammad Fahrul Aizat
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan Taufik dan Hidayah-Nya seh
ingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat beriring salam semoga te
rcurah kepada baginda Rasulullah Saw, semoga penyusun termasuk hamba Allah yan
g mendapatkan syafa’at beliau di Yaumil Masyar nanti, Aamiin.
Terimakasih tak terhingga penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam penyelesaian makalah ini terutama :
i
1. Ketua STAI IbnuSinaBatam Bapak (Dr. Muhammad JuniBeddu. LC.
MA.)
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karen
a penyusun masih dalam taraf belajar, namun demikian penyusun mengharapkan mak
alah ini dapat dijadikan referensi yang berarti bagi pengembangan pendidikan, khusus
nya mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI di lingkungan akademik.
Penulis
DAFTAR ISIY
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LatarBelakang.....................................................................................................4
B. RumusanMasalah................................................................................................5
C. TujuanPenulisan.................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Pengertian Islam dan Asal Usulnya....................................................................6
B. Islam dan Tamadun Melayu...............................................................................8
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................11
ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Definisi yang diambil dari penganut islam bahwa melayu adalah islam.
Melayu dan islam seperti menjadi satu kesatuan dan bagaikan satu tubuh. Dimana
orang-oang dulu mengatakan bahwa jika akan masuk islam, maka dikatakan
masuk melayu.
Islam bukanlah agama pertama yang dianut oleh orang melayu. Dalam
sejarahnya kepercayaan orang melayu mengalami fase keagamaan, yaitu fase Pra
Hindu-Budha, fase Hindu-Budha, fase Islam dan fase Kolonialisme.
4
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mahdini. Islam dan Kebudayaan Melayu. (Pekanbaru: Daulat Riau, 2003). hlm. 13-14.
6
menyimpulkan pendapatnya setelah mengamati bentuk batu nisan di Pasai yang
sama dengan bentuk batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat2.
Teori tentang Gujarat dan Bengal sebagai tempat asal Islam di Nusantara
mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu. Marrison mengatakan bahwa batu-
batu nisan yang di temukan di tempat-tempat tertentu di Nusantara boleh jadi
berasal dari Gujarat atau Bengal. Menuturutnya, pada masa Islamisasi Sumadra
Pasai yang Raja pertamanya wafat, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu.
Barulah setahun kemudian Cambay, Gujarat di taklukkan kekuasaan muslim, dari
teori tersebut Marisson mengemukakan toerinya bahwa Islam di Nusantara bukan
berasal dari Gujarat4
Terlepas dari ketiga teori tersebut, agama Islam telah di terima secara
luas oleh bangsa melayu karena sifatnya yang Egaliter dan Populis. Islam tidak
mengenal sistem Kasta dan Kependetaan, sehingga memungkinkan keterlibatan
semua lapisan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan, termasuk Pendidikan.
Faktor penting lainnya yang menyebabakan Islam cepat berkembang di Nusantara
adalah karena penyebarannya di dukung oleh tiga kekuatan yaitu:
1. Istana
2. Pesantren
3. Pasar
7
B. Islam dan Tamadun Melayu
Islam adalah agama Universal yang datang dari Allah SWT untuk semua
manusia. Ia memberi sinar kepada manusia dalam mencorakkan Tamadun ke arah
kesempurnaan berdasrkan panduan wahyu ilahi disamping tidak mengetepikan
peranan akal manusia.
6
http://ctu551az.blogspot.co.id/2009/12/3-islam-dan-tamadun-melayu.htm.
7
Ibid
8
Uu. Hamidy. Kesusastraan Islam Di Rantau Kuantan Riau. (Pekanbaru: Payung Sekaki, 1988).
hlm. 1.
8
Untuk menggeser suasana kehidupan bangsa melayu, dari suasana tradisi
Nusantara yang Hinduisme kepada suasana Islam tidaklah mudah. Masyarakat
melayu sangat mempercayai mitos-mitos, dan hal-hal tersebut telah hidup dalam
berbagai karya Sastra mereka. Itulah yang menjadi kesulitan. Kesulitan lain
adalah terletak pada pemikiran mereka yang relatif sederhana. untuk mengubah itu
semua, maka di butuhkan keadaan yang relatif tenang dan aman tanpa
menimbulkan kegelisahean karena orientasi nilai masyarakat di geser secara
berangsur-angsur, yaitu melalui ubah – suai cerita yang di pantulkan oleh cerita
itu. Setelah cerita rakyat itu di beri citra islam selangkah demi selangkah, maka
semakin memungkinkan kepercyaan Hinduisme pindah kepada kepada tebing
kepercayaan Islam9.
Dengan usaha yang berlangsung selangkah demi selangkah, maka citra karya
Sastra dalam Rupa cerita rakyat Melayu mampu di warnai oleh agama Islam,
namun masih di perlukan sejumlah karya Sastra yang benar- benar berpangkal
dari nafas Islam. Karya ini di perlukan bukan saja untuk memantapkan nilai-nilai
ajaran Islam, tetapi juga untuk menggeser nilai-nilai animisme-Hinduisme.
Tradisi Melayu dalam gaya Tradisional ketika itu, hanya mempunyai dimensi
Spritual saja. Tradisi Melayu yang bersifat Hinduisme masih penuh dengan
berbagai misteri, karena belum dapat diterangkan dengan akal fikiran yang
memadai. Maka ketika Islam datang dengan keutamaannya dan nilai-nilainya
yang meliputi jagat raya dimana hal-hal tersebut telah di terangkan dengan cara
yang amat mengagumkan, melalui kitab suci Al-Qur’an, Sunah Nabi, serta
berrbagai peristiwa sejarah pada masa-masa awal perkembangan agamanya, maka
hal ini telah menggoda orang melayu untuk menilai kembali khazanah budaya
9
Ibid.hal.4
9
mereka. Dan sejarah telah memperlihatkan bahwa orang-orang Melayu menerima
kebenaran Islam10.
BAB III
PENUTUP
10
Ibid.hal.3
10
A. Kesimpulan
Agama Islam telah di terima secara luas oleh bangsa melayu karena
sifatnya yang Egaliter dan Populis. Islam tidak mengenal sistem Kasta dan
Kependetaan, sehingga memungkinkan keterlibatan semua lapisan masyarakat
dalam seluruh bidang kehidupan, termasuk Pendidikan. Faktor penting lainnya
yang menyebabkan Islam cepat berkembang di Nusantara adalah karena
penyebarannya di dukung oleh tiga kekuatan yaitu istana, pesantren dan pasar.
Dalam tradisi melayu sastra merupakan salah satu unsur penting. Untuk
itu jika islam ingin masuk dalam tradisi mereka, maka harus menyentuh sastra
mereka. Sastra orang-orang melayu terdahulu sarat dengan kepercayaan
Hinduisme. Untuk menggeser sistem kepercayaan ereka tersebut, maka diperlukan
usaha yang berangsur-angsur.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
Mahdini. 2003. Islam dan Kebudayaan Melayu. Pekanbaru: Daulat Riau.
http://ctu551az.blogspot.co.id/2009/12/3-islam-dan-tamadun-melayu.htm.
12