Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

“ ISLAM DAN TAMADUN MELAYU”


Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Tamadun Melayu
Program Studi Strata S1 Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampuh:
Syarifa Normawati M.Pd.I

Oleh:
Abdullah
Annisa Shafira N
Mohammad Wahyudin
Muhammad Fahrul Aizat

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
IBNU SINA BATAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan Taufik dan Hidayah-Nya seh
ingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat beriring salam semoga te
rcurah kepada baginda Rasulullah Saw, semoga penyusun termasuk hamba Allah yan
g mendapatkan syafa’at beliau di Yaumil Masyar nanti, Aamiin.
Terimakasih tak terhingga penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam penyelesaian makalah ini terutama :

i
1. Ketua STAI IbnuSinaBatam Bapak (Dr. Muhammad JuniBeddu. LC.
MA.)

2. Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Bapak (Dr. H. Hamzah, M.Ag.)

3. Bapak Dosen Pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (Syarifa


Normawati M.Pd.I )

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karen
a penyusun masih dalam taraf belajar, namun demikian penyusun mengharapkan mak
alah ini dapat dijadikan referensi yang berarti bagi pengembangan pendidikan, khusus
nya mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI di lingkungan akademik.

Batam, 03 Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISIY
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LatarBelakang.....................................................................................................4
B. RumusanMasalah................................................................................................5
C. TujuanPenulisan.................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Pengertian Islam dan Asal Usulnya....................................................................6
B. Islam dan Tamadun Melayu...............................................................................8
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................11

ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendapat pendapat yang bermunculan tentang apa itu melayu. Ada


pendapat yang mengatakan bahwa melayu itu di lihat dari Agama, Fanatisme Ras,
Batas-batas Geografis dan Afiliasi Politik setiap individu. Pendapat pendapat
itulah yang mempengaruhi pemikiran mereka dalam melihat dan memaknai
melayu. Biasanya pengertian melayu yang muncul menjadi sempit dan merujuk
kepada pengalaman dan pribadinya, seperti melayu adalah islam jika yang
mendefinisikan adalah penganut islam, melayu adalah Riau jika yang berbicara
orang Riau, melayu adalah Malaka jika yang berbicara berasal dari Malaka dan
seterusnya.

Definisi yang diambil dari penganut islam bahwa melayu adalah islam.
Melayu dan islam seperti menjadi satu kesatuan dan bagaikan satu tubuh. Dimana
orang-oang dulu mengatakan bahwa jika akan masuk islam, maka dikatakan
masuk melayu.

Islam bukanlah agama pertama yang dianut oleh orang melayu. Dalam
sejarahnya kepercayaan orang melayu mengalami fase keagamaan, yaitu fase Pra
Hindu-Budha, fase Hindu-Budha, fase Islam dan fase Kolonialisme.

Untuk mengubah cara pendang orang-orang melayu akan sistem


keperrcayaan yang mereka anut, maka Islam harus mencari hubungan yang ada
pada kehidupan orang-orang melayu yang sama dengan Islam. Hubungan itulah
yang nantinya akan menjadi pemersatu, bahkan menjadikan Islam sebagai agama
mayoritas orang-orang melayu.

4
B.Rumusan Masalah

Dari atar belakang diatas,maka dapat dirumuskan sebagai berikut.

1.Apa pengertian Islam

2.Apa pengertian Tamaddun Melayu

C. Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui pengertian islam

2. Untuk mengetahui pengertian tamaddun melayu

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertin Islam dan Asal Usulnya

Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yan


g bermakna dasar “selamat” (Salama). Dari pengertian Islam secara bahasa ini, da
pat disimpulkan Islam adalah agama yang membawa keselamatan hidup di dunia
dan di akhirat (alam kehidupan setelah kematian).

Terdapat tiga teori mengenai tempat asal datangnya Islam di dunia


melayu atau Asia Tenggara, yaitu :

Pertama menyatakan bahwa islam datang langsung dari Arab, atau


tepatnya Hadramaut. Teori ini dikemukakan oleh Crawfurd (1820), Keyzer
(1859), Niemann (1861), dan Veth (1978). Crawfurd menyatakan, islam datang
langsung dari Arab dan ada juga perpaduan dari India yang juga merupakan faktor
penting dalam penyebaran Islam di Nusantara. Keyzer menyatakan Islam datang
dari Mesir atas dasar pertimbangan kesamaan kepemelukan penduduk muslim di
kedua wilayah yang bermazhab Syafi’i. Niemann menyatakan Islam datang dari
Hadramaut, sebab muslim Hadra maut adalah pengikut mazhab Syafi’I seperti
juga kaum muslim Nusantara. Dan Veth menyatakan Islam datang di bawa oleh
orang-orang Arab, tanpa menunjuk tempat asal mereka1.

Kedua, menyatakan Islam di Nusantara datang dari India. Teori ini


pertama kali di kemukakan oleh Pijnapel (1872), yang menyimpulkan bahwa
orang-orang Arab yang bermazhab Syafi’I dari Gujarat dan Malabar di India yang
membawa Islam ke Asia Tenggara. Teori ini lebih lanjut di kembangkan oleh
Snouck Hurgronje yang melihat para pedagang-pedagang Dakka di India Selatan
sebagai pembawa Islam pertama ke wilayah Nusantara pada abad ke 12,
kemudian di susul oleh orang-orang Arab. Teori ini juga di ungkap oleh Moquette
yang menyebut tempat asal Islam pertama di Nusantara adalah Gujarat. Dia

1
Mahdini. Islam dan Kebudayaan Melayu. (Pekanbaru: Daulat Riau, 2003). hlm. 13-14.

6
menyimpulkan pendapatnya setelah mengamati bentuk batu nisan di Pasai yang
sama dengan bentuk batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat2.

Ketiga, dikemukakan oleh Fatimi yang menentang argumentasi dari Moquette.


Fatimi berargumentasi bahwa kebanyakan orang-orang terkemuka di Pasai adalah
orang-orang Benggali atau Bengal, ini berarti Islam datang dari Bengal3.

Teori tentang Gujarat dan Bengal sebagai tempat asal Islam di Nusantara
mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu. Marrison mengatakan bahwa batu-
batu nisan yang di temukan di tempat-tempat tertentu di Nusantara boleh jadi
berasal dari Gujarat atau Bengal. Menuturutnya, pada masa Islamisasi Sumadra
Pasai yang Raja pertamanya wafat, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu.
Barulah setahun kemudian Cambay, Gujarat di taklukkan kekuasaan muslim, dari
teori tersebut Marisson mengemukakan toerinya bahwa Islam di Nusantara bukan
berasal dari Gujarat4

Terlepas dari ketiga teori tersebut, agama Islam telah di terima secara
luas oleh bangsa melayu karena sifatnya yang Egaliter dan Populis. Islam tidak
mengenal sistem Kasta dan Kependetaan, sehingga memungkinkan keterlibatan
semua lapisan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan, termasuk Pendidikan.
Faktor penting lainnya yang menyebabakan Islam cepat berkembang di Nusantara
adalah karena penyebarannya di dukung oleh tiga kekuatan yaitu:

1.  Istana

2.  Pesantren

3.  Pasar

Dengan di dukung oleh ketiga kekuatan tersebut, pengaruh Islam dalam


masyarkat Melayu begitu mantap. Secara Kultural, Islam di sebarkan melalui
Pesantren dan Pasar, dan secara Politik di Legitimasi oleh Istana.5
2
Ibid. hal. 18
3
Ibid. hal. 18-19
4
Ibid. hal. 19-20
5
Mahyudin Al Mudra. Redefinisi Melayu : Upaya Menjembatani Perbedaan Konsep Kemelayuan
Bangsa Serumpun. (Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2013). hlm. 9-
10.

7
B.  Islam dan Tamadun Melayu

Islam adalah agama Universal yang datang dari Allah SWT untuk semua
manusia. Ia memberi sinar kepada manusia dalam mencorakkan Tamadun ke arah
kesempurnaan berdasrkan panduan wahyu ilahi disamping tidak mengetepikan
peranan akal manusia.

Isltilah melayu mempunyai maksud yang dalam dan luas. Sebahagian


pengkaji menegaskan, pada istilah melayu tedapat dua pengertian, yaitu melayu
dan kemelayuan. Melayu di maksud sebagai satu Rumpun bangsa Melayu yang
menggunakan bahasa Melayu, sementara Kemelayuan mengandung arti Nilai
aturan dan Jati diri Melayu6.

Tamadun Melayu merupakan sebuah Tamadaun yang di bentuk oleh


sekelompok manusia yang di golongkan secara luas sebagain kumpulan oranga-
orang melayu dan bertempat di suatu wilayah di Asia Tenggara. Wilayah ini di
kenali dengan berbagai nama seperti Gugusan Kepulauan Melayu, Gugusan
Kepulauan Melayu – Indonesia, Nusantara, Alam Melayu, dan Tanah Jawi7.

Islam mampu hadir sebagai agama yang di anut mayoritas terbesar di


Nusantara. Untuk masuk dan mampu berkembang sebagai agama yang ayoritas
tentunya tidak mudah. Sebelum datangnya Islam, bangsa Melayu telah memiliki
kepercayaan, dan kepercayaan itulah yang menjadi titik tengah kebudayaan
mereka.

Dalam Tradisi Melayu, Sastra mempunyai kedudukan yang sangat cukup


Istimewa. Hal-hal seperti Manusia, Hewan, Gunung, Sungai, batu dan Pohon-
pohon besar telah menjadi bahan karya sastra oleh pengarang Melayu. Ketika
Islam datang, maka akan pula berhadapan dengan Tradisi Melayu yang bersifat
Hinduisme ini8.

6
http://ctu551az.blogspot.co.id/2009/12/3-islam-dan-tamadun-melayu.htm.
7
Ibid
8
Uu. Hamidy. Kesusastraan Islam Di Rantau Kuantan Riau. (Pekanbaru: Payung Sekaki, 1988).
hlm. 1.

8
Untuk menggeser suasana kehidupan bangsa melayu, dari suasana tradisi
Nusantara yang Hinduisme kepada suasana Islam tidaklah mudah. Masyarakat
melayu sangat mempercayai mitos-mitos, dan hal-hal tersebut telah hidup dalam
berbagai karya Sastra mereka. Itulah yang menjadi kesulitan. Kesulitan lain
adalah terletak pada pemikiran mereka yang relatif sederhana. untuk mengubah itu
semua, maka di butuhkan keadaan yang relatif tenang dan aman tanpa
menimbulkan kegelisahean karena orientasi nilai masyarakat di geser secara
berangsur-angsur, yaitu melalui ubah – suai cerita yang di pantulkan oleh cerita
itu. Setelah cerita rakyat itu di beri citra islam selangkah demi selangkah, maka
semakin memungkinkan kepercyaan Hinduisme pindah kepada kepada tebing
kepercayaan Islam9.

Untuk menyebrangi atau memindahkan kepercayaan tersebut , disamping


memakai penyampaian ajaran islam secara langsung dalam bentuk dakwah, tetapi
juga dala ruang lingkup budaya, dimana peranan karya amatlah menentukan.

Dengan usaha yang berlangsung selangkah demi selangkah, maka citra karya
Sastra dalam Rupa cerita rakyat Melayu mampu di warnai oleh agama Islam,
namun masih di perlukan sejumlah karya Sastra yang benar- benar berpangkal
dari nafas Islam. Karya ini di perlukan bukan saja untuk memantapkan nilai-nilai
ajaran Islam, tetapi juga untuk menggeser nilai-nilai animisme-Hinduisme.

Tradisi Melayu dalam gaya Tradisional ketika itu, hanya mempunyai dimensi
Spritual saja. Tradisi Melayu yang bersifat Hinduisme masih penuh dengan
berbagai misteri, karena belum dapat diterangkan dengan akal fikiran yang
memadai. Maka ketika Islam datang dengan keutamaannya dan nilai-nilainya
yang meliputi jagat raya dimana hal-hal tersebut telah di terangkan dengan cara
yang amat mengagumkan, melalui kitab suci Al-Qur’an, Sunah Nabi, serta
berrbagai peristiwa sejarah pada masa-masa awal perkembangan agamanya, maka
hal ini telah menggoda orang melayu untuk menilai kembali khazanah budaya

9
Ibid.hal.4

9
mereka. Dan sejarah telah memperlihatkan bahwa orang-orang Melayu menerima
kebenaran Islam10.

Dari Uraian penjelasan-penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sastra


memiliki peranan besar dalam proses Islamisasi bangasa Melayu yang juga
menjadikan agama Islam sebagai agama yang mayoritas di dunia Melayu. Jika di
bentuk dalam sebuah skema berikut adalah skema pergeseran kepercayaan dan
kebudayaan orang melayu, dari tradisi Nusantara Hinduisme kepada tradisi
Nusantara yang bercitra Islam.

                                                                                      

BAB III

PENUTUP

10
Ibid.hal.3

10
A. Kesimpulan                                                                       

Menurut beberapa pendapat para ahli, ada beberapa teori yang


mengemukakan pendapat tentang proses masuknya islam ke Nusantara,
diantaranya yaitu teori dari Arab, teori dari India, dan teori dari Bengal.

Agama Islam telah di terima secara luas oleh bangsa melayu karena
sifatnya yang Egaliter dan Populis. Islam tidak mengenal sistem Kasta dan
Kependetaan, sehingga memungkinkan keterlibatan semua lapisan masyarakat
dalam seluruh bidang kehidupan, termasuk Pendidikan. Faktor penting lainnya
yang menyebabkan Islam cepat berkembang di Nusantara adalah karena
penyebarannya di dukung oleh tiga kekuatan yaitu istana, pesantren dan pasar.

Dalam tradisi melayu sastra merupakan salah satu unsur penting. Untuk
itu jika islam ingin masuk dalam tradisi mereka, maka harus menyentuh sastra
mereka. Sastra orang-orang melayu terdahulu sarat dengan kepercayaan
Hinduisme. Untuk menggeser sistem kepercayaan ereka tersebut, maka diperlukan
usaha yang berangsur-angsur.

Dengan berkembangnya islam di dunia melayu saat ini tidaklah terlepas


dari unsur sastra.

B. Saran

Dengan adanya makalah Islam dan Tamadun Melayu, penulis


mengharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui apa itu Islam dan
Tamadun Melayu .Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

11
Mahdini. 2003. Islam dan Kebudayaan Melayu. Pekanbaru: Daulat Riau.

Mahyudin Al Mudra. 2013. Redefinisi Melayu : Upaya Menjembatani Perbedaan


Konsep Kemelayuan Bangsa Serumpun. Yogyakarta: Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya Melayu.

Uu. Hamidy. 1988. Kesusastraan Islam Di Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru:


Payung Sekaki.

http://ctu551az.blogspot.co.id/2009/12/3-islam-dan-tamadun-melayu.htm. 

12

Anda mungkin juga menyukai