Disusun oleh :
1. Cindi Widia
2. Elma Siti Fauziah
3. Epa Nurdiati
4. Ilis Tri Rahayu
5. Meirna Sativiyana
6. Neng widianingsih
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Ejaan Bahasa Indonesia.
Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW. yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Banyak berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari dosen agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................0
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Landasan Teori.................................................................................................................5
2.2 Sejarah Singkat Ejaan Bahasa Indonesia..........................................................................5
2.2.1 Ejaan Van ophuysen..................................................................................................5
2.2.2 Ejaan Republik ( Ejaan soewandi).............................................................................6
2.2.3 Ejaan Yang Disempurnakan......................................................................................6
2.3 penulisan kata...................................................................................................................7
2.3.1 penulisan kata dasar...................................................................................................7
2.3.2 penulisan kata berimbuhan........................................................................................7
2.3.3 penulisan kata gabung................................................................................................8
2.4 Pengertian huruf kapital dan huruf miring.......................................................................8
241. Huruf Kapital.............................................................................................................8
242. Huruf Miring...............................................................................................................8
2.5 Kata serapan.....................................................................................................................9
2.5.1 kata serapan dalam bahasa Indonesia........................................................................9
2.5.2 dampak dari penggunaan kata kata serapan...............................................................9
2.5.3 Kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing..........................................................9
2.6 Pemakaian Tanda Baca..............................................................................................10
2.6 .1 Tanda Titik (.).........................................................................................................10
2.6.2 Tanda Koma (,)........................................................................................................10
2.6.3 Tanda Titik Koma (;)...............................................................................................10
2.6.4 Tanda Titik Dua (:)..................................................................................................11
2.6.5 Tanda tanya..............................................................................................................11
2.7 Penulisan Singkatan dan Akronim.................................................................................11
2.8 Penulisan angka dan Lambang Bilangan........................................................................14
BAB 3.......................................................................................................................................19
2
PENUTUP................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................19
3.2 saran................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Ejaan merupakan penggambaran lambang-lambang bunyi ajaran dan interelasi antar
lambang dalam suatu bahasa. Ejaan mengalami tahap perkembangan, sebelum ejaan yang
disempurnakan, ejaan telah mengalami perubahan berulang kali, yaitu yang pertama ejaan
Van ophuysen pada tahun 1901, kemudian ejaan Republik (Soewandi) pada tahun 1947, baru
kemudian ejaan yang disempurnakan yang diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972.
5
Contoh:
1. Pacar-patjar
2. Cara-tjara
3. Curang-tjurang
1. Gabungan huruf “oe” dalam ejaan Van ophuysen diganti dengan “u” dalam ejaan
Republik.
2. Bunyi Hamzah (‘) dalam ejaan Van ophuysen diganti dengan “k” dalam ejaan
Republik.
3. Kata ulang boleh ditandai dengan angka 2 dalam Ejaan Republik.
Contoh : sama2, kupu2, loncat2an.
4. Huruf “e” taling dan pepet dalam ejaan Republik tidak dibedakan.
5. Tanda trema dalam ejaan Van ophuysen dihilangkan dalam ejaan Republik.
Contoh : taät menjadi taat
1. Perubahan huruf
2. Huruf f, v dan Z merupakan unsur serapan dari bahasa asing yang telah diresmikan
pemakaiannya.
6
Contoh : Kilat, zakat, fisik, universitas.
3. Huruf q dan X yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap
digunakan. Contoh : Furqon dan Xenon.
4. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di yang merupakan kata depan titik
sebagai awalan, di- di tulis serangkai dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di
sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh :
dicuci di Kantor
Dibelikan Di Belakang
Disimpan Di Tanah
5. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak
digunakan sebagai penanda perulangan.
Contoh : Anak-anak bukan anak2, Bersalam-salaman bukan bersalam2an
Bermain-main bukan bermain2.
Hal-hal yang diatur dalam EYD :
1. Penulisan kata
2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
3. Penulisan kata serapan
4. Penggunaan Tanda baca
5. Penulisan singkatan dan akronim
6. Penulisan angka dan lambang bilangan
Kalau bentuk dasarnya adalah gabungan kata, maka awalan atau akhiran ditulis
serangkaian dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya.
Contoh : bertanggung jawab
7
2.3.3 penulisan kata gabung
Kata gabung atau gabungan kata adalah bentuk yang terdiri dari dua buah kata atau
lebih. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut:
Kata-kata yang membentuk gabungan kata ditulis terpisah satu dengan lainnya. Contoh :
kantor pos, buku pelajaran bahasa indonesia. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai
sebuah kataditulis serangkai menjadi satu. Contoh : hulubalang, apabila, barangkali.
Untuk mengetahui apakah gabungan kata itu sudah dianggap sebagai sebuah kata atau
belum harus dilihat dalam kamus. Kalau sebuah gabungan kata diberi awalan dan akhiran
maka harus ditulis serangkai sebagai sebuah kata. Contoh : melipatgandakan.
Kalau salah satu unsur dari gabungan kata itu (biasanya unsur pertama) tidak dapat
berdiri sendiri serangkai sebagai sebuah kata. Contoh : anatarkota.
Tetapi bentuk-bentuk (kata) yang hanya muncul dalam pertuturan dengan satu-
satunya kata lain yang menjadi pasangannya, tetapi ditulis terpisah dari kata pasangannya itu.
Misalnya kata-kata pora, renta kerontong, bugar, dan belia pada gabungan kata. Contoh :
pesta pora.
Untuk menghindarkan salah baca dan salah pengertian, maka diantara unsur-unsur
gabungan kata itu boleh diberi garis penghubung. Contoh : Buku Sejarah-baru
2.4 Pengertian huruf kapital dan huruf miring
Contoh: “Selain rasa enak, persiapannya juga cukup praktis, chicken nugget bisa
dibeli di supermarket, kita tinggal goreng saja "ucap Ny. Lina Karlina.
3) Huruf kapital digunakan dalam ungkapan atau kata yang berhubungan dengan kitab
suci atau Tuhan.
1) Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
8
2) Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh: Makalah sejenis ini dinamakan fastfood atau makanan siap saji.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka titik maksudnya ialah bahwa bahasa ini
banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata kata serapan karena dinilai lebih modern
titik para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih
gaul dan sebagainya. Selain itu dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan
terkenal lebih singkat daripada pengucapan kata-kata bahasa Indonesia arti kata “discon”
yang dalam bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat dan
kecintaan masyarakat terhadap bangsa Indonesia bahkan bangsa Indonesia berkurang.
9
4. Kh- (arab) tetap kh- contoh:
Khusus tetap menjadi khusus
Akhir tetap menjadi akhir
5. Oo (inggris) menjadi u contoh:
Cartoon menjadi kartun
Proof menjadi pnif
10
o Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat
majemuk setara. Contoh : Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
(3) berbadan sehat;
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
o Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila
unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. Contoh : Ibu
membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata ditulis dengan
huruf awal kapital. Macam-macam singkatan sebagai berikut.
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik
pada setiap unsur singkatan itu. Contoh :
11
H. Hamid = Haji Hamid
Sdr. = Saudara
2. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh :
UI = Universitas Indonesia
3. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh :
PT = Perseroan Terbatas
SD = Sekolah Dasar
12
NIP = Nomor Induk Pegawai
4. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Contoh :
Hlm. = halaman
Ttd. = tertanda
5. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat
masing-masing diikuti oleh tanda titik. Contoh :
1. Akronim nama diri (kelompok) yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh :
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh :
13
Bulog = Badan Urusan Logistik
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Contoh :
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1.000), V̄ (5.000), M̄ (1.000.000)
1) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Contoh :
14
2) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh :
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,
susunan kalimatnya diubah.
Contoh :
3) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya
lebih mudah dibaca.
Contoh :
4) Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b)
nilai uang.
Contoh :
15
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektare
10 liter
1 jam 20 menit
Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
¥100
5) Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Contoh :
6) Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Contoh :
Surah Yasin: 9
16
a. Bilangan Utuh
Contoh :
b. Bilangan Pecahan
Contoh :
Contoh :
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
17
Contoh :
uang 5.000-an (uang lima ribuan)
10) Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Contoh :
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)tahun dan
pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu
rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
11) Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti
berikut.
Contoh :
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus
rupiah lima puluh sen).
12) Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Contoh :
Kelapa Dua
Kotonan Ampek
Raja Ampat
Simpang Lima
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat yang di atas simpulannya adalah bahasa merupakan jantung dari
kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa Berinteraksi sesama yang lain. Maka
dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus menjaga keaslian berbahasa Indonesia
yang baik dan benar, karena dipandang nya suatu bahasa itu tidak lepas dari bagaimana kita
menggunakan bahasa yang dapat dipahami atau mudah dimengerti oleh bangsa lain.
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gurupendidikan.net/2015/11/pengertian-dan-contoh-cara-penulisan-huruf-
kapital-serta-huruf-miring.html\
Http://basasin.blogspot.co.id/2009/05/penulisan-kata.html
http://indomaterikuliah.blog.spot.co.id/2014/10/makalah-penulisan-unsur-
serapan.html
http://berbahasa-bersastra.blogspot.co.id/2012/06/pemakaian-tanda-baca-sesuai-
eyd.html
https://puebi.readthedocs.io.singkatan-dan-akronim
https://puebi.readthedocs.io.angka-dan-bilangan
19