Tentang
WISATA RELIGI PAMIJAHAN
Tahun Pelajaran 2021/2022
Disusun oleh:
Aldo Mubarok
Kelas: XI MIPA 1
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat, berkah, hidayah, dan karunia-Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah tentang, ”Wisata Religi Pamijahani”.
Karya tulis ini disusun dan diajukan untuk memenuhi nilai keterampilan
semua mata pelajaran di Kelas XI semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022.
Selesainya Karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang tak ternilai harganya.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Nandang Iskandar, S.Pd.,MM selaku kepala MAN 5 Tasiknakaya;
2. Teman-teman seperjuangan di kelas XI – Mipa 1 yang senantiasa memberikan
motivasi dan semangat.
Yang terpenting untuk kedua orang tua kami, yang telah memberikan
kekuatan secara moril maupun materiil, karena tanpa bantuan mereka mustahil
kami bisa menyelesaikan karya tulis ini. Terima kasih telah membimbing dan
menyayangi kami sampai saat ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami, senantiasa
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Akhirnya, kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi semua pembaca, serta dapat
berguna bagi kemajuann MAN 5 Tasikmalaya.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................9
C. Tujuan...........................................................................................................9
BAB II PEMBAHASAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................11
B. Metodologi Penelitian.................................................................................11
C. Hasil Perjalanan wisata...............................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.....................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk peninggalan arkeologi Islam pada masa awal Islam
sampai saat ini adalah Makam Syekh Abdul Muhyi1 yang bertempat di daerah
Agama Islam tidak terlepas dari peran para Ulama pada waktu itu.2 Hal ini
tentu saja mengukuhkan bahwa Ulama adalah sosok yang dipandang sebagai
Muhyi itu sendiri, yang pada umumnya dikenal oleh masyarakat umum
sebagai Wali.
Wali itu sudah di izinkan Allah SWT dapat melakukan sesuatu dengan
ketentuan-Nya sebelum sesuatu itu terjadi, sesuai dengan ilmunya. Abu Al-
1
Syekh Abdul Muhyi lahir sekitar tahun 1650 M/ 1071 H yang di besarkan di kota Gresik/Ampel
2
Mengenal Sejarah Islam Indonesia, Islam sukses tersebar karena telah dibebawa oleh para
pedagang-pedagang, mubalig-mubalig, orang-orang yang dianggap wali atau keramat, ahli-ahli
tasawuf, guru-guru agama, dan haji-haji, adalah golongan pembawa islam (Nugroho Notosusanto,
Sejarah nasional III, Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia,
Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2008, hlm. 169).
3
Pioneer adalah perintis, pelopor
1
2
sudah mendapat izin Allah SWT untuk memutar balikan sesuatu dalam alam
diselangi suatu kedurhakaan. Boleh juga fa‟il dengan makna maf‟ul, seperti
qatil dengan makna maqtul dan jarih dengan makna majruh, yaitu orang yang
Nya, yaitu kemampuan untuk ta’at. Firman Allah SWT “Dan dialah Allah
pasti terlahir budaya baru yang mampu merubah tatanan kehidupan lahir dan
4
Kata keramat di adaptasikan dari kata Karomah (Arab). Keramat artinya orang suci atau sakti;
tempat atau sesuatu yang suci; orang soleh (KBBI)
5
H. A. Fuad Said, Keramat Wali-Wali, (Al-Khusna Zikra: 2000), hlm. 12.
6
KH. M. Syafi’I Hadzami, Tudhihul Adillah, (Elex Media Komputindo: 2010 ) hlm. 244
3
kebudayaan yang mencerminkan eksistensi7dari tata nilai masyarakatnya.
Daerah Desa Pamijahan merupakan salah satu dari deret panjang daerah-
sepanjang Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut mempunyai
apa yang kita sebut “Kebudayaan” adapun konsep kebudayaan sendiri asalnya
dari bahasa sanskerta, kata buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang
berarti “budi” atau “akal”8. Oleh sebab itu, kebudayaan dapat diartikan
sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal yang mengandung
yang sifatnya regional10 sepanjang daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
7
Eksistensi adalah hal berada, keberadaan.
8
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu antropologi.(Rineka Cipta: Jakarta; 1990) hlm. 9
9
Homogen adalah terdiri atas jenis, macam, sifat, watak, dan sebagainya yang sama.
10
Regional adalah bersifat daerah, kedaerahan.
11
Bahasa kultural akar kata Kultur yang berasal dari kata culture dalam bahasa inggris, yang
aslinya dari bahasa latin kata colore artinya segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah
dan mengubah alam (Soerjono soekanto, 1990: 188)
4
tertentu.
masyarakat tersebut.12
masyarakat, berupa tradisi yang telah diterima, diakui dan dilakukan oleh
masyarakat Jawa. Adapun sebagian tradisi yang sudah lazim diterima oleh
masyarakat yaitu tradisi bentuk religi yang sampai saat ini masih dipraktikan
diyakininya.
kebiasaan yang berlaku pada masyarakat saat ini bukan murni ajaran agama,
melainkan campuran dogma yang melahirkan adat baru yang diterima. Pada
12
Soejono Soekanto, Hukum dan perubahan Sosial, ( Citra Aditya Bakti: Bandung, 1991), hlm.
55
5
masyarakatnya beragama Buddha yang begitu kuat, sehingga jika ada orang
Kepercayaan ini semakin kuat setelah masuknya Agama Hindu dan Buddha
yang menjadi budaya leluhurnya, pada sisi lain masyarakat mempercayai apa
yang dibawa oleh Islam, disisi lain juga mereka meyakini budaya leluhurnya.
Dilematis yang tidak ada titik temu keputusan dalam mengambil satu
harus dimiliki oleh masyarakat. Seperti yang banyak dikenal berbagai kategori
disebarkan kepada seluruh umat manusia, yaitu agama Islam. Inilah yang
merupakan kebenaran hakiki, karena ajaran ini berasal dari Allah SWT.,
Tuhan bagi seluruh hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, ajaran ini benar-benar
suci, bersih, tidak tercampur oleh ajaran selain dari-Nya, dan bukan pula
ajaran dari makhluk-Nya, melainkan murni dari Allah melalui malaikat jibril
seluruh dunia.
3. Memiliki kitab suci yang bersih dari berbagai campur tangan manusia atau
yang lainnya.
4. Isi ajarannya selalu tetap, tidak akan berubah sampai akhir zaman.
tradisional ke moderen.
7
Agama budaya adalah agama yang ajaranya selalu berasal dari pikiran
kuantitatif.
menganutnya.
2. Tidak disampaikan oleh utusan-Nya, artinya tidak ada Rasul Allah yang
3. Tidak ada kitab suci yang menjdi dasarnya. Kalaupun ada, biasanya
modern.
monoteisme.
6. Isi dari ajaran agama budaya tidak universal, yaitu adanya kekhususan
bagi manusia tertentu, masa tertentu, dan keadaan tertentu dengan ruang
nilai budaya yang ada dalam daerahnya sampai sekarang, maka dari itu
8
Makam Syekh Abdul Muhyi juga menjadi salah satu dari tujuan wisata
ziarah15 ke makam tersebut merupakan salah satu bentuk dari Wisata religi.
Wisata religi ini dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki
makna khusus bagi umat beragama, biasanya berupa tempat ibadah yang
jasa dalam penyebaran Islam harus di ziarahi dengan maksud untuk mendapat
berkah. Adapun ziarah yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang yaitu
kepada Nabi dan Para Wali, ada sebagian ulama yang berfatwa diantaranya
makam Nabi daripada ziarah ke makam Wali, adapun riwayat Ibn Batuta,
yang hidup pada zaman yang sama, mengisahkan pengalamanya di Billad al-
15
Menurut KH. Endang Ajidin 61 tahun, sebagai Kuncen Makam Syeikh Abdul Muhyi, Ia
mengatakan Ziarah itu adalah Ritual keagamaan yang dimana untuk berkunjung ke makam yang
dianggap keramat. Ziarah ini biasanya kebanyakan kelompok masyarakat itu membawa
pemandu atau kyai, ajengan, sebagai pemandu bacaan-bacaan yang harus di baca seperti dzikir,
tasbih, tahmid. Di wawancarai 15 Juli 2015 pukul 15.42 Wib
16
Purwadi.Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual, (Jakarta, Kompas: 2006) hlm. 69
9
kedua ( Awliya).17
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
17
Henri Chambert-Loir DKK Ziarah dan Wali di Dunia Islam.(Serambi, 2007) hlm. 17
10
D. Kajian Pustaka
Situs makam yang menjadi pusat perhatian umat Islam, memiliki nilai
spiritual yang kuat, karena pada dasarnya situs makam ini terdapat orang yang
pembahasan situs makam ini masih sedikit para sejarawan yang mengungkap
Skripsi pada prodi Sejarah dan Peradaban Islam belum ada yang membahas
Keagamaan Tahun 2015 Kajian ini belum pernah dibahas sebelumnya. Maka,
rencana penelitian ini layak untuk dikaji lebih lanjut karena belum ada yang
membahas sebelumnya.
11
BAB 2
PEMBAHASAN
Peziarah mengunjungi makam Syekh Haji Abdul Muhyi untuk shalat dan
berdoa, kemudian melanjutkan perjalanan ke Goa Safarwadi yang tak jauh
dari lokasi makam. Di goa itu terdapat petilasan Syekh Haji Abdul Muhyi,
seperti pertapaan, masjid, batu Peci Haji, dan tempat yang dulunya
dipercaya sebagai pesantren.
Di samping lapangan cadas itu terdapat sumber air Cikahuripan yang keluar
dari sela-sela dinding batu cadas. Mata air itu terus mengalir sepanjang
12
tahun. Oleh masyarakat sekitar, air itu dipopulerkan sebagai air “zamzam”
Pamijahan. Air itu dipercaya memiliki berbagai khasiat. Menjelang
Ramadhan, para peziarah di Pamijahan tak lupa membawa botol air dalam
kemasan, bahkan jeriken, untuk menampung air “zamzam” itu. Dengan
minum air itu, badan diyakini tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.
Siapa Syekh Haji Abdul Muhyi? Tokoh ulama yang lahir di Mataram tahun
1650 ini adalah tokoh agama yang diziarahi di Pamijahan. Abdul Muhyi
tumbuh dan menghabiskan masa mudanya di Gresik dan Ampel, Jawa
Timur. Ia pernah menuntut ilmu di Pesantren Kuala Aceh selama delapan
tahun. Ia kemudian memperdalam Islam di Baghdad pada usia 27 tahun dan
menunaikan ibadah haji.
Sykeh Muhyi pun menemukan gua yang dimaksud gurunya pada usia 40
tahun. Gua itulah yang dinamakan Gua Pamijahan. Saat ini area gua masuk
Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Tasikmalaya.
menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang otentik dan dapat
dipercaya, serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi kisah sejarah
penelitian ini, penelitian dilakukan dalam situasi alamiah akan tetapi didahului
oleh semacam intervensi dari pihak peneliti. Intervensi ini dimaksudkan agar
fenomena yang dikehendaki oleh peneliti dapat segera tampak dan diamati,
dengan demikian terjadi semacam kendali atau kontrol parsial terhadap situasi
di lapangan.19
18
Louis Gottchalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta: UI Press, 1983), hlm. 32.
19
Azwar Saefudin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 17.
15
1. Heuristik
Jenis sumber sejarah terdiri dari sumber lisan, sumber tertulis, dan
sumber visual. Sumber lisan adalah sumber yang didapat dari tangan pertama
peninggalan masa lalu yang berwujud benda atau peninggalan masa lalu yang
memperoleh data dengan cara wawancara, sumber benda dan sumber tulisan.
20
Dudung. Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 44.
21
Helius. Syamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007), hlm. 102
22
Hugiono. Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 31
16
Pamijahan.
kebudayaan.
2. Kritik
Pada tahapan ini, sumber data yang dihimpun untuk kemudian diuji
melalui kritik yang tujuannya adalah untuk menyeleksi data dan fakta. Selain itu,
2.1. Ekstern
a. Sumber Lisan
sumber primer, karena beliau telah lama menjadi kuncen disana, beliau
b. Sumber Benda
Doc. 01, dokumen yang diambil pada 15 juli 2015, berupa Foto
sumber primer. karena ini menjadi bukti adanya makam Syeh Abdul
Muhyi.
yang menceritakan tentang Syekh Abdul Muhyi dan tradisi ziarah yang
primer, karena dalam buku ini di bahas mengenai Syekh Abdul Muhyi
2.2. Intern
a. Sumber Lisan
Abdul Muhyi.
Pamijahan.
b. Sumber Benda
3. Interpretasi
salah satu yang di kaji dalam ilmu sosial, dalam bukunya munandar sulaiman
suatu bangsa yang kompleks, meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum adat
masyarakat.23
wilayah terdapat wali atau ulama maka disitu pasti terlahir peradaban baru dan
tradisi baru, karena seorang ulama atau wali diyakini oleh masyarakat umum
kesalehannya.
4. Historiografi
tahapan penulisan, sebagai hasil dari penafsiran fakta-fakta itu yang ditulis
menjadi suatu kisah yang terjadi atau sebagai cerita sejarah. Jadi, historiografi
adalah lanjutan dari tahapan interpretasi, yang kemudian hasilnya ditulis menjadi
Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2005). Hlm 19
23
22
daya seni dalam menulis serta rekonstruksi yang imajinatif dari masa lampau
dan analisisnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitian
Pada tahapan terakhir dari langkah penelitian sejarah ini, penulis mencoba
untuk menyusun semua data atau sumber sejarah yang telah diseleksi melalui
tahapan sebelumnya dalam bentuk kisah atau cerita sejarah. Tahapan ini
Makalah ini akan disusun dalam empat bab, yang saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya dengan sistematika penulisan sebagai berikut;
24
Louis Gottchal, Mengerti Sejarah: terjemahan Nugroho Notosusanto, (Jakarta: UI Press, 1995),
hlm. 39
25
Helius Syamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007), .hlm. 156
26
Ibid.hlm. 29
23
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Simpulan
Tempat ziarah Pamijahan merupakan tempat yang bersejarah yang dirintis
oleh Syekh Haji Abdul Muhyi. Tempat ziarah tersebut awalnya tempat
B. Saran
Peliharalah tempat ziarah tersebut karena tempat tersebut merupakan tempat
yang diberikan oleh Allah SWT untuk digunakan tempat beribadah kepada
Allah SWT.
24
DAFTAR PUSTAKA