Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH 5 Rasul

ULUL AZMI

1. Sejarah Nabi Nuh A.S.


Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi
Adam a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya
untuk menyembah kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri
kepada selain Allah.
Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan
ajaran-ajaran agama Allah s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak
memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya
mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga
hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.
Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya
tersebut. Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya
sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah
menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk
menenggelamkan kaum yang durhaka itu
Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah
angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air
bersemburan dari mana-mana yang terus menerus tak henti-hentinya selama
berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang
sangat luas.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang
yang beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang
sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s.
anaknya yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku!
naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadi manusia yang
ingkar terhadap Allah!".
Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha
berenang ke arah gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya.
Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi
Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati
tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji
akan menyelamatkan kami!"
Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu
bukanlah termasuk keluarga mu!"
Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya
meminta ampun kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang
dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya
termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh air,
tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru dibawah
bimbingan Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi
selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau
beriman.
2. Sejarah Nabi Ibrahim A.S.
Ibrahim dilahirkan di Babylonia, bagian selatan Mesoptamia (sekarang Irak).
Ayahnya bernama Azar, seorang ahli pembuat dan penjual patung. Nabi Ibrahim
AS dihadapkan pada suatu kaum yang rusak, yang dipimpin oleh Raja Namrud,
seorang raja yang sangat ditakuti rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai
Tuhan. Sejak kecil Nabi Ibrahim AS selalutertarik memikirkan kejadian-kejadian
alam. Ia menyimpulkan bahwa keajaiban-keajaiban tsb pastilah diatur oleh satu
kekuatan yang Maha Kuasa. Semakin beranjak dewasa, Ibrahim mulai berbaur
dengan masyarakat luas. Salah satu bentuk ketimpangan yang dilihatnya adalah
besarnya perhatian masyarakat terhadap patung-patung. Nabi Ibrahim AS yang
telah berketetapan hati untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi berhala,
memohonkepada Allah SWT agar kepadanya diperlihatkan kemampuan-Nya
menghidupkanmakhluk yang telah mati. Tujuannya adalah untuk mempertebal
iman dan keyakinannya. Allah SWT memenuhi permintaannya. Atas petunjuk
Allah SWT, empat ekor burung dibunuh dan tubuhnya dilumatkan serta
disatukan. Kemudian tubuh burung-burungitu dibagi menjadi empat dan masing-
masing bagian diletakkan di atas puncak bukit yang terpisah satu sama lain.
Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk memanggil burung-burung tsb.
Atas kuasa-Nya, burung yang sudah mati dan tubuhnya tercampur itu kembali
hidup. Hilanglah segenapkeragu-raguan hati Ibrahim AS tentang kebesaran Allah
SWT. Ibrahim menghancurkan berhalakaum Babylonia Orang pertama yang
mendapat dakwah Nabi Ibrahim AS adalah Azar, ayahnya sendiri. Azar sangat
marah mendengar pernyataan bahwa anaknya tidak mempercayai berhala
yangdisembahnya, bahkan mengajak untuk memasuki kepercayaan baru
menyembah Allah SWT. Ibrahim pun diusir dari rumah. Ibrahim merencanakan
untuk membuktikan kepada kaumnya tentang kesalahan mereka menyembah
berhala. Kesempatan itu diperolehnya ketika penduduk Babylonia merayakan
suatu hari besar dengan tinggal di luar kota selama berhari-hari. Ibrahim lalu
memasuki tempat peribadatan kaumnya dan merusak semua berhala yang ada,
kecuali sebuahpatung yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung itu dikalungkan
sebuah kapak. Mukjizat Allah: Api menjadi dingin Akibat perbuatannya ini,
Ibrahim ditangkap dan diadili. Namun ia menyatakan bahwa patung yang
berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala mereka dan
menyarankan para hakim untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para hakim
mengatakan bahwa berhala tidak mungkin dapat ditanyai. Saat itulah Nabi
Ibrahim AS mengemukakan pemikirannya yang berisi dakwah menyembah Allah
SWT. Hakim memutuskan Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai
hukumannya. Saat itulahmukjizat dari Allah SWT turun. Atas perintah Allah, api
menjadi dingin dan Ibrahim pun selamat. Sejumlah orang yang menyaksikan
kejadian ini mulai tertarik pada dakwah Ibrahim AS, namun mereka merasa takut
pada penguasa. Langkah dakwah Nabi Ibrahim AS benar-benar dibatasi oleh Raja
Namrud dan kaki tangannya. Karena melihat kesempatan berdakwah yang
sangat sempit, Ibrahim AS meninggalkan tanah airnya menuju Harran, suatu
daerah di Palestina. Di sini ia menemukan penduduk yang menyembah binatang.
Penduduk di wilayah ini menolak dakwah Nabi Ibrahim AS. Ibrahim AS yang saat
itu telah menikah dengan Siti Sarah kemudian berhijrah ke Mesir. Di tempat ini
Nabi Ibrahim AS berniaga, bertani, dan beternak. Kemajuan usahanya membuat
iri penduduk Mesir sehingga ia pun kembali ke Palestina. Ibrahim menikahi Siti
Hajar Setelah bertahun-tahun menikah, pasangan Ibrahim dan Sarah tak kunjung
dikaruniai seorang anak. Untuk memperoleh keturunan, Sarah mengizinkan
suaminya untuk menikahi Siti Hajar, pembantu mereka. Dari pernikahan ini,
lahirlah Ismail yang kemudian juga menjadi nabi. Ketika Nabi Ibrahim AS berusia
90 tahun, datang perintah Allah SWT agar ia meng-khitan dirinya,Ismail yang
saat itu berusia 13 tahun, dan seluruh anggota keluarganya. Perintah ini segera
dijalankan Nabi Ibrahim AS dan kemudian menjadi hal yang dijalankan nabi-nabi
berikutnya hingga umat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga memerintahkan
Ibrahim AS untuk memperbaiki Ka'bah (Baitullah). Saat itu bangunan Ka'bah
sebagai rumahsuci sudah berdiri di Mekah. Bangunan ini diperbaikinya bersama
Ismail AS. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 127. Ibrahim
AS adalah nenek moyang bangsa Arab dan Israel. Keturunannya banyak yang
menjadi nabi. Dalam riwayat dikatakan bahwa usia Nabi Ibrahim AS mencapai
175 tahun. Kisah Nabi Ibrahim AS terangkum dalam Al Qur'an, diantaranya surat
Maryam: 41-48, Al-Anbiy: 51-72, dan Al-An'm: 74-83.

3. Sejarah Nabi Musa A.S.

Nabi Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun
a.s. Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir'aun lah yang memegang
kekuasaan pemerintahan di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir'aun
mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil harus
segera dibunuh. Pemerintahan Fir'aun sangat zhalim, dan dia mengaku dirinya
adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan dihukum mati.

Pada suatu hari Fir'aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya
banyak yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu
Fir'aun memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta'wilkan mimpinya itu. Dan
setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan
kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja Fir'aun
memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan
mengeluarkan undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani
Israil.

Pada masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham
kepada ibu Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu
kesungai Nil dengan sebuah peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan
oleh istri Fir'aun yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir'aun
sangat gembira dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya.
Fir'aun yang curiga bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya
bermaksud akan membunuhnya, akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.

Setelah Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat


kenabian, kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi
Musa a.s. sedang berada didalam kota dimana penduduknya tidak mengenal
akan dirinya, bertemulah beliau dengan dua orang yang sedang berkelahi, yaitu
seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha mendamaikan
namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu, langsung mati
hanya dengan sekali pukul.

Dalam pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan


memberitahukan Musa bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk
membunuh Musa, karena rahasianya membunuh orang telah diketahui. Maka
Musa dengan penuh kekhawatiran keluarlah dari negri Mesir.

Singkat cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu'aib, dan Pada suatu hari
Nabi Syu'aib a.s. berkata "Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah
seorang anakku. Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama
delapan tahun, tetapi terserah jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh
tahun, aku tidak akan memaksa dan memberatkanmu" Musa menyetujui
perjanjian itu, maka menikahlah beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu'aib
a.s.

Suatu ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam
beserta istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan
setelah Nabi Musa a.s. mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api
tersebut melekat pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar
dan api pun tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang
merupakan wahyu Illahi "Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru
dari tepi lembah sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon
kayu yaitu "Hai Musa! sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam" ( s.
Al-Qashash ayat 30 )

Peristiwa tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s.
menerima mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular
bila dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah
nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir'aun. Dan Allah pun mengangkat
Harun saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk membantu Musa
dalam menegakan kebenaran Allah s.w.t.

Bilamana Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi


ular besar yang menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir'aun.
Menyaksikan kejadian itu, maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan
menyatakan bahwa mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka
yang beriman itu termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir'aun itu
sendiri. Bukan main murkanya Fir'aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya
sampai menemui ajal.
Nabi Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh
balatentara Fir'aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan
tongkatnya sehingga laut terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil
menyebrangi Laut Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan
darat. Sementara itu Fir'aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai
dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir'aun dan
balatentaranya.

Walaupun Fir'aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir.
Pada waktu Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah
selama 40 malam, maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s.
Dan diantara mereka ada seorang yang bernama Samiri yang membuat patung
sapi dari emas. Kedalam mulut patung sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak
kaki kuda Malaikat Jibril sehingga patung sapi tersebut dapat berbicara. Lalu
Samiri berkata kepada kaumnya "Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita
sembah!" lalu merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.

Lalu Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih "Aku
sudah melarang mereka berkali-kali" sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi
Musa a.s. pun hilang, lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak
Sapi itu.

Mereka baru akan percaya bila mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi
Musa a.s. memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit
Thursina untuk menerima wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka,
sehingga mereka semua mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.

Suatu ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah
mencari kesana kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong
kepada Nabi Musa a.s. agar memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s.
memukulkan tongkatnya keatas batu, maka terpancarlah 12 mata air untuk 12
kaum.

Nabi Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada usia 120 tahun, setelah
sebelumnya telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.

4. Sejarah Nabi Isa A.S.


Nabi Isa as adalah anak Maryam, ia tidak mempunyai ayah. Pada suatu ketika,
ketika Maryam berada di sebuah Mihrab, datanglah Malaikat Jibril
memberitahukan bahwa Maryam akan memperoleh seorang anak yang shaleh.
Tentu saja Maryam sangat terkejut, karena ia belum mempunyai suami. Namun
memang demikianlah kehendak Allah, lalu malaikat Jibril meniupkan roh suci ke
dalam kandungannya, maka Maryam pun hamil. Sebagaimana termaktub dalam
QS. Maryam : 19 - 21.
Sangat berat penderitaan Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu
diperolok- olokkan dan dihina. Setelah bayinya lahir, untuk melindungi anaknya
maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya Yusuf Nazar. Setelah 12
tahun mereka pun kembali ke Negeri Syam.
Pada usia 30 tahun Isa diangkat menjadi Rasul Allah untuk menyerukan
kebenaran Allah swt kepada bani Israil. Allah mengajarkan Al-Kitab, hikmah
(ilmu) taurat dan injil, dan menjadi rasul kepada bani Israil kepadanya pula Allah
memberikan mukjizat berupa :
-Mampu menjadikan burung dari tanah;
-Dapat menyembuhkan orang buta;
-Menyembuhkan penyakit kusta;
-Menerangkan apa yang disimpan dan dimakan di rumah- rumah, dan
-Menurunkan makanan dari langit.
Diantara sahabat-sahabatnabi Isa as ada seorang yang murtad bernama Yahuza
Iskarius. Dalam melaksanakan tugas menegakkan kebenaran Allah, nabi Isa as
mendapat tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang
sanggup menangkap nabi Isa as dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius, murid
yang murtad inilah yang sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu nabi
Isa sudah terkurung di suatu tempat oleh tentara kerajaan yang diperintah oleh
raja Hirdaus yang kafir, Allah swt telah mengangkat nabi Isa as ke alam ghaib
(tempat yang dimuliakan Allah).
Pada waktu itu usia nabi Isa 33 tahun, kemudian Allah menjadikan Yahuza
Iskarius yang mirip dengan Isa tertangkap dan disalib oleh orang-orang kafir.

5. Kisah Nabi Muhammad SAW.


Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12 Rabiul awal pada tahun gajah.
Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya
bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu kota Mekah
diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Abesinia yang
beragama Nasrani. Abrahah tidak berhasil menghancurkan Kabah. Karena
pasukan yang berkendaraan gajah ini dihancurkan oleh Allah dengan mengirim
burung-burung Ababil (pasukan burung).

Nabi Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena ayahnya wafat saat beliau
berada dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh Suaibah Aslamiyah
selama tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan diasuh oleh Halimatus
Saadiyah selama empat tahun.
Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad diajak ibundanya ke Madinah untuk ziarah ke
makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, tepatnya di kota Abwa,
Ibunda Nabi Muhammad s.a.w wafat.
Walaupun ayah dan ibunya telah tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam
menjalani hidupnya.

Lalu, beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai berusia 8
tahun. Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di pelihara oleh
pamannya, Abu Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh
pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau
bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-
tanda kenabian pada diri Muhammad dan menasihati Abu Talib untuk berhati-hati
dalam menjaga keponakannya itu.

Muhammad pun segera diajak pulang ke Mekah, karena khawatir akan diketahui
oleh orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya. Setelah dewasa, Nabi
Muhammad berusaha berdagang sendiri dengan membawa barang dagangan
milik saudagar kaya raya., Khadijah, ke Negeri Syam dan ditemani oleh seorang
pegawai Khadijah yang bernama Maisarah. Nabi Muhammad mendapatkan gelar
Al-Amin. Al-Amin artinya yang dapat dipercaya, karena beliau selalu jujur dalam
segala perkataan dan perbuatannya.

Pada usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Ketika
berusia 40 tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Pada
malam 17 Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua
Hira, yang merupakan pengangkatan resmi Nabi Muhammad menjadi nabi dan
rasul akhir zaman. Surah yang pertama kali turun adalah surah Al- Alaq ayat 1-5
yang berbunyi;

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia
mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya."

Setelah dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang
kedua, yaitu surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah,
lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi
(dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk
(memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah."

Setelah menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai menjalankan


tugas-tugas beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak saudara, sahabat
dan orang terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid, yaitu menyembah
Allah, Rabb yang Maha Esa, dan meninggalkan menyembah berhala.
Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya, beliau
menggunakan cara sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka yang
pertama kali masuk islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah
dan Abu Bakar.

Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu, Allah pun
memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan,
sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka sampaikanlah
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."

Setelah mendapat perintah dari Allah swt., Nabi Muhammad pun memberanikan
diri untuk berdakwah secara terang-terangan. Beliau menjelaskan kepada
masyarakat kota Mekah bahwa penyembahan terhadap berhala adalah
menghina derajat manusia sebagai pembuat patung.

Walaupun Rasullah saw., dihina dan disakiti dalam menjalankan dakwahnya,


beliau tetap bersabar. Hal ini pun terbukti bahwa hari demi hari pengikut beliau
semakin bertambah dan meluas ke berbagai penjuru.
Sumber: http://raficahyaoktorita.blogspot.my/2014/10/sejarah-5-rasul-ulul-
azmi.html

Ulul Azmi adalah gelaran yang diberikan kepada para rasul yang memiliki
kedudukan tinggi atau istimewa kerana ketabahan dan kesabaran yang luar
biasa, dalam menyebarkan agama Islam. Di antara 25 rasul, terdapat 5 orang
rasul yang mendapatkan gelaran Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah gelaran yang
diberikan kepada rasul Allah yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam
menyampaikan risalahnya.

Mereka memiliki mempunyai keteguhan hati sangat mengagumkan, tabah luar


biasa, sabar dan kesabarannya tidak terbatas, meskipun mereka mendapatkan
berbagai macam celaan, hinaan, tentangan yang menyakitkan namun mereka
tetap teguh, sabar, dan senantiasa bertawakal dalam menyampaikan ajarannya
kepada manusia.

5 orang rasul yang memiliki gelaran Ulul Azmi adalah:


1. Nabi Nuh a.s.
2. Nabi Ibrahim a.s.
3. Nabi Musa a.s.
4. Nabi Isa a.s.
5. Nabi Muhammad s.a.w.

Dalil al-Quran tentang Ulul Azmi

Firman Allah S.W.T: Maksudnya:


"(Jika demikian akibat orang-orang kafir yang menentangmu wahai Muhammad)
maka bersabarlah engkau sebagaimana sabarnya Rasul-rasul "Ulul Azmi" (yang
mempunyai keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang
terdahulu daripadamu); dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk
mereka (yang menentangmu itu). Sesungguhnya keadaan mereka semasa
melihat azab yang dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak
tinggal (di dunia) melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari.
(Penerangan yang demikian) cukuplah menjadi pengajaran (bagi orang-orang
yang mahu insaf). Maka (ingatlah) tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik
(derhaka)." (Surah Al-Ahqaaf : Ayat 35)

Mengenai lima orang rasul yang diutuskan oleh ALLAH setelah dipilih daripada
kalangan para nabi yang digelar sebagai rasul Ulul Azmi memang dinyatakan
dalam Al-Quran sebagaimana firman ALLAH S.W.T:
"Allah telah menerangkan kepada kamu di antara perkara-perkara agama yang
Ia tetapkan hukumnya apa yang telah diperintahkanNya kepada Nabi Nuh a.s.
dan yang telah Kami (Allah) wahyukan kepadamu (wahai Nabi Muhammad s.a.w.)
dan juga yang telah Kami perintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa
a.s. serta Nabi Isa a.s., iaitu: Tegakkanlah pendirian agama dan janganlah kamu
berpecah belah atau berselisihan pada dasarnya. Berat bagi orang-orang
musyrik (untuk menerima agama tauhid) yang engkau seru mereka kepadanya.
Allah memilih serta melorongkan sesiapa yang dikehendakiNya untuk menerima
agama tauhid itu dan memberi hidayat petunjuk kepada agamaNya itu sesiapa
yang rujuk kembali kepadaNya (dengan taat)." (Surah Asy-Syuraa: Ayat 13)

Sebab diberi gelaran Ulul Azmi:

1. Mendapat pengiktirafan Allah s.w.t.


2. Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah
3. Sentiasa memohon kepada Allah s.w.t. supaya kaum mereka tidak diturunkan
azab
4. Sentiasa berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberi hidayah kepada kaum
mereka
5. Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah

1- Nabi Muhammad s.a.w

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan Ismail bin Ibrahim.
Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan diangkat menjadi Nabi pada
tahun 610M. Baginda ditugaskan berdakwah kepada seluruh manusia dan alam
semesta. Tinggal di Mekkah dan Madinah. Wafat di Madinah. Meninggalkan 7
orang anak. Rasulullah s.a.w namanya disebutkan 5 kali di dalam Al-Quran.

Beliau mendapat julukan ulul azmi kerana sejak kecil sampai dewasa, Rasulallah
saw selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi
yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban bapa
saudara (paman) yang merawatnya sejak kecil. Tentangan terberat yang
dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan
saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, bapa saudaranya (pamannya)
sendiri. Rasulullah saw juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot
(diasingkan) di sebuah lembah dikeranakan dakwahnya. Dan masih banyak lagi
kesabaran dan masa masa sulit yang dihadapi baginda dari mulai lahir sampai
beliau wafat.

2- Nabi Ibrahim a.s

Nabi Ibrahim bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh. Beliau diperkirakan
hidup tahun 1997-1822 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1900 SM.
Beliau tinggal di Iraq. Beliau wafat di Al-Khalil, Hebron, Palestin. Nama beliau
disebutkan sebanyak 69 kali dalam Al-Quran.

Nabi Ibrahim adalah nabi yang mendapat gelar ulul azmi kerana kesabarannya
yang tinggi. Dari mulai bayi Nabi Ibrahim sudah diasingkan ke dalam gua
disebabkan kerana perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki
yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan
masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat
berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, iaitu dibakar hidup-
hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia
dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikurniai anak hingga isterinya
meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk
dijadikan isteri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama
Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk melepas isteri dan anaknya yang
baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Kerana
kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih
berat diterima Ibrahim, iaitu harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat
remaja. Hal ini pun beliau laksanakan, tapi Allah akhirnya menggantikannya
dengan seekor domba (kambing kibas). Selain itu ujian nabi Ibrahim a.s yang lain
adalah membangun Kaabah, dan menghadapi Raja Namrudz yang zalim.

3- Nabi Musa a.s

Musa bin Imran dari keturunan Yaqub bin Ishak. Diperkirakan hidup pada tahun
1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1450 SM. Beliau
ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir. Beliau wafat
di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak.

Nabi Musa a.s adalah nabi yang paling banyak namanya disebutkan dalam al-
Quran iaitu sebanyak 136 kali. Beliau termasuk Nabi yang mendapat gelar ulul
azmi kerana kesabarannya yang tinggi dalam menghadapi dan berdakwah
kepada Firaun. Selain itu, dia juga Nabi yang sabar dalam memimpin kaumnya
yang selalu membangkang. Ketika Musa a.s akan menerima wahyu di Bukit Sinai,
pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala
emas anak sapi (lembu). Harun a.s yang ditugasi mengganti tugas Musa a.s,
tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak
dibunuh. Dengan kesabaran nabi Musa yang hebat tapi beliau pernah tidak
bersabar ketika berguru kepada Nabi Khidir a.s.

4- Nabi Isa a.s

Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud. Diperkirakan
hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau
ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin. Beliau juga tidak wafat
melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as Disebutkan sebanyak 25 kali di
dalam Al-Quran.

Beliau adalah nabi yang mendapat julukan ulul azmi kerana banyak memiliki
kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika
Nabi Isa as sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin,
pengkhianatan muridnya, menghadapi fitnah, hendak diusir dan dibunuh oleh
kaum Bani Israil. Kehidupan nabi Isa as menggambarkan kezuhudan dan
ketaatan dalam beribadah.

5- Nabi Nuh a.s


Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi Syits bin
Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat menjadi Nabi
pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini disebut
sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di
Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali
dalam Al-Quran.

Nabi Nuh as mendapat julukan ulul azmi karena kesabarannya yang tinggi. Nabi
Nuh a.s adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah dan
akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari ajaran yang benar. Nabi Nuh as
digelari sebagai ulul azmi kerana kesabarannya dalam berdakwah dan
mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi Nuh tanpa menyerah terus menerus
mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali ke jalan
yang lurus. Usianya hampir 1000 tahun dan jumlah umat yang mengikutinya
tidak lebih dari 200 orang. Bahkan isteri dan anaknya yang bernama Kanan
tidak mempercayai ajaran yang dibawanya dan menjadi musuhnya. Atas
kehendak Allah umat nabi Nuh as yang membangkang ditenggelamkan dengan
banjir yang dahsyat dan semuanya mati, kecuali nabi Nuh as dan pengikutnya
yang beriman.

Sumber: http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/06/rasul-rasul-ulul-
azmi.html#ixzz3lbEwZcTO

Anda mungkin juga menyukai