Anda di halaman 1dari 7

KLIPING

SEJARAH NABI

DISUSUN OLEH :

Nama : Sheren Dindra Meysila


Kelas : VII A
Mapel : Pendidikan Agama Islam

SMP NEGERI O. MANGUNHARJO


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim merupakan seorang nabi yang hidup di masa jahiliyah, masa dimana


puncak dari berkumpulnya orang musyrik dan kafir. Beliau lahir pada tahun 2295 sebelum
masehi di mausul. Nabi Ibrahim merupakan anak dari seorang pengrajin berhala yang termasyur
pada jaman tersebut. Pada jaman beliau di mausul di perintah oleh Raja Namrud yang
memerintahkan rakyatnya untuk menyembahnya sebagai tuhan.

Kelahiran Nabi Ibrahim


Pada saat Nabi Ibrahim lahir , Raja Namrud memerintahkan agar setiap bayi laki-laki
yang lahir harus dibunuh, ayah Nabi Ibrahim menyembunyikan Beliau di hutan untuk
menyelamatkan bani Ibrahim dari pasukan Raja Namrud. Saat Nabi Ibrahim mulai tumbuh besar
beliau mulai berpikir kenapa masyarakat menyembah berhala, padahal berhala hanya benda mati
yang terbuat dari batu sehingga beliau tidak mau menyembah berhala.
Beliau melihat benda-benda di langit seperti bintang dan bulan kemudian beliau berpikir
bahwa “ apakah benda-benda di langit itu lah tuhan?”, namun beliau melihat bulan, bintang dan
matahari tersebut terbenam dan menghilang, sehingga beliau berkata “ aku tidak akan bertuhan
kepada benda-benda seperti itu”. Hal ini telah dikisahkan dalam Alquran Surat Al An’am Ayat
76-79. Saat Nabi beranjak dewasa, Allah memberikan akal, pikiran yang luar biasa cerdas
sehingga saat itu lah Nabi Ibrahim mulai mendakwah.

Masa dakwah Nabi Ibrahim


Dalam menjalankan dakwahnya Beliau dihadang dengan persoalan berat, masa jahiliyah
adalah masa keserakahan, dan keburukan umat manusia terbesar. Berhala tersebar dimana-mana
dijadikan tuhan yang disembah oleh Raja Namrud dan rakyatnya. Suatu hari pada saat orang-
orang di Negara Nabi pergi dan meninggalkan kampungnya, Nabi Ibrahim memiliki akal untuk
menghancurkan semua berhala-berhala itu, Beliau menghancurkan berhala-berhala itu dengan
sebuah kapak, lalu beliau menyisakan satu berhala dan sengaja menaruh kapak sebagai kalung
berhala tersebut.
Setelah Raja Namrud dan pengikutnya kembali ke  negerinya, Raja Namrud sangat marah
mengetahui kejadian tersebut, raja langsung menuduh Nabi Ibrahim sebagai pelakunya karena
raja tahu bahwa Beliau tidak suka terhadap berhala-berhala itu, raja meminta agar Nabi Ibrahim
dibawa ke hadapannya untuk di hukum. Nabi Ibrahim tidak mengaku bahwa ia lah yang
menghancurkan berhala-berhala itu, dengan kecerdasan nabi, Beliau berkata bahwa berhala besar
yang berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala lainnya itu. Raja Namrud
tertawa dan mengatakan bahwa tidak mungkin berhala batu bisa melakukan hal seperti itu. Dari
situlah nabi lalu mengatakan bahwa berhala yang tidak bisa melakukan apa-apa, kenapa harus
disembah?.
Mendengar perkataan Nabi Ibrahim tersebut para pengikut Raja Namrud tersadar bahwa
berhala yang mereka sembah selama ini bukanlah tuhan.  Raja Namrud semakin marah terhadap
Beliau, raja memerintahkan pasukannya untuk membakar Beliau hidup-hidup. Nabi di ikat di
tengah tumpukan kayu lalu raja memerintahkan untuk menghidupkan api untuk membakar Nabi
Ibrahim. Atas kuasa dan izin Allah Nabi Ibrahim diselamatkan dari kobaran api yang panas
tersebut. Melalui surat An Anbiya ayat 69 Allah berfirman “ kami berfirman “ hai api, menjadi
dinginlah dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim”. Betapa terkejutnya Raja Namrud dan
pengikutnya ketika api yang besar itu padam Nabi Ibrahim keluar tanpa luka sedikitpun.

Nabi Ibrahim Di Uji Untuk Mengorbankan Anaknya


Nabi Ibrahim mempunyai dua istri yang bernama sarah dan Siti Hajar, serta memiliki dua
anak yang bernama Ismail dan Ishaq, Nabi Ibrahim saat lahir anak pertamanya yaitu Ismail,
Allah memerintahkan Beliau untuk menyembelih anak nya tersebut, padahal Beliau telah
menanti berpuluh-puluh tahun agar dapat dikaruniai anak, karena kkecintaan dan ketaqwaannya
kepada Allah.
Nabi Ibrahim bersedia menyembelih anaknya ismail dengan tulus ikhlas, melihat
ketaqwaan Beliau tersebut Allah kemudian mengganti ismail dengan seekor kambing. Untuk
menghormati peristiwa tersebut umat Islam di setiap tanggal 10 dzulhijah melakukan
penyembelihan hewan qurban. Nabi Ibrahim pada akhirnya wafat dalam usia lebih dari 200
tahun. Kemudian dakwahnya digantikan kedua anaknya yaitu Ismali dan Ishaq, keduanya pun 
juga diakui sebagai nabi.
Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat antara lain:
 Tetap hidup meski dibakar dengan api.
 Menyaksikan burung dihidupkan kembali.
 Mengubah pasir menjadi makanan.
 Memiliki anak saat usia 99 tahun.

2. Nabi Musa AS
Nabi Musa As. adalah seorang anak laki-laki dari ibu yang bernama Yukabad dan
seorang ayah yang bernama Imran. Beliau bersaudara dengan nabi Harun As. nabi Musa as
dilahirkan pada zaman pemerintahan raja Fir’aun. Fir’aun adalah seorang raja yang dzolim,
takabur dan bahkan beliau mengaku dirinya sebagai Tuhan, siapa saja yang tidak menuruti
semua perintahnya maka mati adalah hukumannya.
Pada suatu hari, raja Fir’aun bermimpi bahwa negara Mesir habis terbakar, dan kemudian
semua rakyatnya mati terkecuali orang-orang Israil yang masih hidup. dan pada saat Fir’aun
bangun ia segera mencari ahli nujum untuk menakwilkan arti mimpinya tersebut. Dan jawaban
dari para ahli nujun tersebut adalah mimpinya merupakan pertanda akan datangnya dari seorang
laki-laki dari Bani Israil yang akan menjatuhkan kekuasaannya. Mendengar jawaban tersebut,
Fir’aun langsung memerintahkan seluruh tentaranya untuk memeriksa setiap rumah penduduk
dan membunuh setiap bayi laki-laki dari Bani Israil. Keputusannya tersebut diumumkan ke
seluruh pelosok negeri agar semua rakyat mematuhi undang-undang tersebut.

Ketika Nabi Musa As Lahir


Ibu nabi Musa As diberi ilham oleh Allah SWT untuk menghanyutkan bayinya tersebut
ke sungai Nil. Atas kekuasaan Allah SWT bayi nabi Musa As terapung di dalam sebuah peti dan
berjalan mengikuti arus sungai menuju kolam pemandian istana Fir’aun. Kemudian peti tersebut
ditemukan oleh istri Fir’aun yaitu Siti Asiah yang kemudian dibawanya ke dalam istana.
Ketika melihat bayi ditangan istrinya, Fir’aun segera menghunus pedangnya untuk
membunuh bayi laki-laki tersebut. Kemudian Siti Asiah itupun melindunginya dan berkata “Bayi
ini jangan dibunuh, sebaiknya kita jadikan ia sebagai anak angkat, karena aku sudah
menyayanginya dan bukankan kita tidak memiliki anak?” Mendengar hal tersebut , Fir’aun
akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa, maka sejak itulah Nabi Musa diangkat sebagai anaknya.

Nabi Musa As Ketika Dewasa


Setelah menginjak dewasa, nabi Musa As. diberi anugrah oleh Allah SWT ilmu
pengetahuan dan pangkat kenabian serta diberi kitab Taurat untuk menghadap dan menaklukan
Fir’aun. Kemudian nabi Musa as meninggalkan istana Fir’aun karena mendapati kabar bahwa
Fir’aun berencana buruk terhadapnya dan memerintahkan tentaranya untuk menangkapnya. Hal
itu dapat terjadi karena salah satu rakyatnya ada yang mati terbunuh oleh nabi Musa as saat ia
mendamaikan perkelahian dua orang dari bangsa Bani Israil dan Qibthi (bangsa Fir’aun).
Kemudian dengan rasa cemas dan takut iapun meninggalkan kota tersebut.
Sebagaimana dalam Q.S Al-Qashash ayat 21
ٰ
َ‫فَخَ َر َج ِم ْنهَا خَٓاِئفًا يَت ََرقَّبُ ۖ قَا َل َربِّ نَ ِّجنِى ِمنَ ْٱلقَوْ ِم ٱلظَّلِ ِمين‬
Artinya: “Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan
khawatir, Ia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”
Nabi Musa pun pergi tanpa arah tujuan. Beliau hanya berjalan mengikuti langkah kakinya
dengan perasaan yang cemas dan rasa takut. Kemudian saat beliau istirahat, nabi Musa melihat
dua orang gadis yang tengah berebut air untuk hewan ternaknya. Nabi Musa pun membantunya
untuk mengambil air tersebut dan meminumkannya kepada ternak-ternaknya. Setelah kedua
gadis itu pulang, kemudian ia kembali lagi untuk menjumpai nabi Musa As dan mengundangnya
ke rumah. Ternyata kedua gadis tersebut adalah putri nabi Syu’aib. Setelah dijamu dengan penuh
hormat, beliau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, bahwa ia sedang dikejar
oleh tentara Fir’aun. Maka berkatalah nabi Syu’aib : “Janganlah takut, sesungguhnya engkau
telah lepas dari kaum yang zalim”. Kemudian Nabi Syu’aib menawarkan kedua putrinya untuk
salah satu dijadikan istrinya.
Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan
salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan
jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak
hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
baik.” Dan pada akhirnya nabi Musa as menerima tawara dari nabi Syu’aib, dan kawinlah ia
dengan salah satu putri dari nabi Syu’aib.

Nabi Musa As. Kembali Ke mesir Dan Menghadap Fir’aun


Dalam perjalanan kembali menuju Mesir bersama keluarganya, Nabi Musa memperoleh
wahyu dari Allah SWT, dimana peristiwa itu terjadi dan diabadikan dalam Q.S Al-Qashash ayat
29-32. Ketika tiba di Mesir, beliau mengajak Fir’aun untuk kembali ke jalan yang benar sambil
menunjukkan kedua mukjizatnya yang baru ia peroleh dari Allah SWT. Melihat hal itu, Fir’aun
sangat murka dan memanggil seluruh tukang sihirnya agar bertanding dengan Nabi Musa as.
Tetapi kemenangan berada di pihak nabi Musa as, sehingganya para tukang sihir Fir’aun
mengakui kebenaran ajaran yang dibawa oleh nabi Musa as. Maka bertambahlah murka Fir’aun
sehingga ia menghukum mati  para tukang sihirnya dan menyiksa istrinya sehingga menemui
ajalnya.

Tenggelamnya Raja Fir’aun Di Laut Merah


Kemudian nabi Musa dan pengikutnya dikejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya hingga di
tepi laut merah. Sesampainya disana nabi Musa dan pengikutnya kebingungan karena menemui
jalan yang buntu sedangkan mereka sudah terkepung oleh Fir’aun dan tentaranya. Kemudian
turunlah firman Allah SWT untuk menolongnya dalam Q.S Al-Baqarah ayat 50. Dalam peristiwa
Allah mewahyukan kepada Nabi Musa As. agar memukulkan tongkatnya ke permukaan laut,
kemudian nabi Musa as segera memukulnya dan tiba-tiba air laut terbelah menjadi dua bagian
yang sekaligus di tengah-tengah (belahan) itu menjadi jalan yang bisa dilewatinya dan para
pengikutnya.

Kisah Nabi Musa Dari Lahir Hingga wafat


Kemudian tidak lama dari itu, Fir’aun dan bala tentaranya menyusul melewati jalan
tersebut sambil merasakan takut. Kemudian nabi Musa dan pengikutnya sampai di daratan, maka
Allah memerintahkan kepada nabi Musa agar secepatnya memukulkan tongkatnya ke lautan dan
seketika air laut yang terbelah dua itu menjadi air laut seperti semula dan tenggelamlah raja
Fir’aun dan bala tentaranya di laut merah.
Atas izin Allah, Nabi Musa juga memiliki mukjizat antara lain:
 Mampu menghidupkan orang mati.
 Memiliki tongkat yang bisa berubah menjadi ular.
 Mampu membelah laut Merah.
 Dianugerahi Kitab Taurat yang berisi tentang 10 firman Allah bagi Bani Israil.

3. Nabi Harun AS
Nama Nabi Harun As disebutkan di dalam Al-quran sebanyak 20 kali. Beliau mempunyai
nama lengkap Harun Bin Imran Bin Qahats Bin Azar Bin Lawi Bin Ya’qub Bin Ishak Bin
Ibrahim. Nabi Harun As sendiri merupakan kakak Nabi Musa As. Selang Empat tahun
kemudian, baru Nabi Musa hadi di tengah-tengah keluarganya. Nabi Harun As adalah seorang
utusan Allah untuk mendampingi dan membantu Nabi Musa dalam berdakwah menyebarkan
agama Allah. Nabi Harun di angkat menjadi seorang Rosul guna ditugaskan untuk memberi
peringatan dan mengajak kepada Fir’aun dan juga Bani Israil di Mesir menginjak jalan yang
lurus, yakni ajaran Allah swt. Nabi Harun As di anugrahi kelebihan yang sangat luar biasa,
dalam beliau berbicara sangatlah pandai. Dan mempunyai pendirian yang sangat tegas dan
berani. Sehingga, beliau di tugaskan untuk mendampingi Nabi Musa dalam berdakwah
menegakkan ajaran Allah swt. Bahkan, kelebihannya dalam diakui oleh Nabi Musa dalam
riwayatnya.
Beliau pun di tetapkan sebagai juru bicara Nabi Musa As. Tentu saja bukan tanpa ada
alasan Nabi harun di angkat menjadi juru bicara Nabi Musa As. Pada suatu hari, saat Firaun
menyuruh Nabi Musa untuk memilih api dan juga roti, pada saat itulah lidah Nabi Musa As
menjadi kaku dan tidak dapat berbicara dengan fasih. Allah pun memberikan petunjuk kepada
Nabi Musa untuk memilih api agar beliau selamat dari Fir’aun. Dengan hadirnya Nabi Harun di
samping Nabi Musa, bisa meringankan  beban dakwah yang dipikul oleh Nabi Musa. Bahkan,
Nabi Harun As juga sering membantu dan menggantikan posisi Nabi Musa untuk memimpin
para umat. Salah satunya adalah Fir’aun yang Nabi Harun yang di hadapinya, Firaun adalah
sosok ayah angkat Nabi Musa As.

Nabi Harun dan Nabi Musa Menghadap Fir’aun


Pada suatu saat, ketika para Bani Israel miris karena di bawah belenggu dan  ke dzoliman
Firaun. maka Nabi Musa dan Nabi Harun pun melakukan dakwah dan memberikan peringatan
kepada raja Fir’aun. Nabi Harun As pun sangat senang dan bersyukur karena sebentar lagi Bani
Israil akan segera bebas dari kekuasan firaun dan dikeluarkan dari Mesir. Nabi harun dan Nabi
Musa pun berharap kepada Allah agar menyelamatkan dan memberikan kekuatan kepada mereka
kaum bani israil. Ketika Nabi Musa Dan Nabi Harun Aa sedang memberikan suatu peringatan
dan arahan kepada Fir’aun. Fir’aun pun sangat marah kepada Nabi Musa, karena Nabi Musa
yang dirawatnya sejak kecil justru menentang atas kekuasaan Fir’aun. Bahkan, Fir’aun pun
menegaskan bahwa Nabi Musa adalah orang gila yang mengaku menjadi rosul. Karena Fir’aun
sama sekali tidak percaya akan di utusnya Nabi Musa menjadi Rosul. Kemudian, Fir’aun
meminta suatu bukti kepadanya sehingga kerasulan Nabi Musa As bisa diakui, permintaanya pun
di turuti oleh Nabi Musa.
Kemudian Nabi Musa langsung melemparkan tongkatnya, dan seketika itu tongkat
tersebut berubah menjadi ular. Ketika Nabi Musa mengulurkan tangannya terhadap ular tersebut,
ular itu pun menjadi sebuah tongkat kembali. Dan saat Nabi Musa As memasukkan tangan ke
saku, maka keluarlah cahaya putih yang berkilau. Menyaksikan hal tersebut, Fir’aun pun
langsung menuduh Nabi Musa bahwa ia adalah seorang penyihir. Namun, Nabi Musa dan Nabi
Harun As sama sekali tidak menyerah akan perjuanganya. Akhirnya, Nabi Musa di tandingkan
dengan penyihir-penyihir lainnya. Namun, saat Nabi Musa As tampil, semua orang terheran-
heran. Karena semua orang mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi Musa As bukanlah
sihir. Setelah menyaksikan sendiri, para penyihir pun ada yang mengakui bahwa mukjizat Nabi
Musa As, mendengar hal tersebut, Fir’aun pun merasa geram dan dendam terhadap Nabi Musa.

Kisah Wafatnya Nabi Harun


Nabi Harun dan Nabi Musa As tidak diperkenankan untuk masuk ke kawasan tanah
Kan’an. karena kesalahan yang pernah beliau lakukan  di kawasan mata air Meriba yang
tempatnya berada di kota kadesh. Beliau keluar dari kawasan Kadesh untuk menuju ke suatu
daerah. Hingga, tibalah mereka di salah satu gunung yang dikenal dengan nama gunung Hor di
kawasan perbatasan Edom. Pada saat itu, Nabi Harun dan Nabi Musa mendaki gunung tersebut
bersama salah seorang putranya yang bernama Eleazar. Hal ini mereka beliau laksanakan karena
atas perintah Allah. Setelah sampai, Nabi Musa pun melepaskan pakaian Nabi Harun, Kemudian
memakaikannya kepada putra Nabi Harun yaitu Eleazar.
Setelah Nabi Musa memakaikan baju Nabi Harun kepada putranya, Nabi Harun pun di
jemput oleh Malaikat maut di puncak gunung Hor tersebut. Kemudian, Berita tentang
meninggalnya Nabi Harun pun terdengar olah semua umat. Bangsa Israel pun menangisinya
karena merasa kehilangan sosok panutan, bahkan hingga mencapai 30 hari sesudah kematiannya.
Nabi Harun As meninggal dunia tepat setelah 40 tahun bangsa Israel keluar dari kawasan Mesir.
Dan berdasarkan kepercayaan Islam, makam Nabi Harun As terletak di kawasan gunung Harun.
Tempat ini tergolong sangat dekat dengan Petra yang terletak di Yordania. Beberapa mukjizat
nabi harun AS :
1. Pandai Berbicara
2. Tongkat yang Berbunga

4. Nabi Isa AS
Nabi Isa adalah kisah yang tergolong lengkap diceritakan di dalam Al-Qur'an. Terutama
mengenai wafat dan kedatangannya di dunia pada akhir zaman yang penuh tanda tanya. Suatu
hari, Maryam yang tengah menyendiri di sebuah tempat didatangi oleh Malaikat Jibril yang
menyamar menjadi seorang pria. Maryam kaget karena didatangi oleh seorang pria. Dia pun
memanjatkan doa yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur'an surah Maryam ayat 18 yang
artinya,
"Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau
orang yang bertakwa". (QS. Maryam: 18)
Maryam akhirnya mempercayai ucapan Jibril. Dan benar saja, tak lama kemudian, ia
hamil dan melahirkan Nabi Isa. Sejak usia enam tahun, Nabi Isa sudah masuk perguruan Taurat.
Ia memahami hukum Taurat lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Pada usia
12 tahun, Nabi Isa bertanya jawab soal Taurat dengan orang-orang Yahudi yang jauh lebih tua,
baik soal hukum sampai soal ketuhanan. Saat Nabi Isa berumur 30 tahun, Malaikat Jibril datang
sebagai utusan Allah SWT. untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran
yang pernah diajarkan rasul-rasul sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia tentang
kedatangan seorang nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW. Salah satu tujuan Nabi Isa
adalah memberitakan bahwa suatu hari akan diutus oleh Allah SWT seorang rasul, yakni Nabi
Muhammad SAW yang dibekali sebuah Kitab Suci (Al-Qur'an) berisi ajaran-ajaran Allah SWT
yang membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya yang akan disampaikan kepada manusia. Nabi
Isa adalah nabi yang melanjutkan risalah kenabian sebelumnya, yakni risalah Nabi Musa as
sebagaimana terdapat dalam QS al- Shaf ayat 6, Allah SWT berfirman;
"Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya
Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-
bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."(QS. Al-Shaf: 6)
Banyak penduduk Bani Israil yan kemudian iri dengan mukjizat-mukjizat yang diterima
oleh Nabi Isa. Kedengkian mereka berubah menjadi keinginan untuk membunuh. Dalam Surat
An-Nisa’ ayat 157-159, diceritakan bahwa mereka (kaum Bani Israil) mengaku telah membunuh
Nabi Isa. Padahal kenyataannya, mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya karena
Nabi Isa telah diganti dengan orang lain yang menyerupainya. Yang sebenarnya terjadi adalah
Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke langit dan menempatkannya di tempat yang dikendaki Allah
SWT. Dilansir dari buku Polemik Mengenai Nabi Isa karangan KH. Simon Ali Yasir, sebagian
orang berpendapat bahwa kematian yang terjadi pada Nabi Isa adalah kematian pada umumnya,
disalib dan sebagian yang lain berpendapat bahwa jasad dan ruhnya diangkat oleh Allah (dalam
keadaan hidup).
Begitu pula mengenai kedatangannya nanti pada akhir zaman. Sebagian orang
berpendapat Nabi Isa akan benar-benar datang kembali sebagai pertanda akan terjadinya kiamat,
namun sebagian lainnya menyatakan bahwa belum pasti Nabi Isa akan muncul kembali, karena
Nabi Muhammad SAW telah dinobatkan sebagai penutup para Nabi dan Rasul. Beberapa
mukjizat Nabi Isa antara lain:
 Bisa berbicara saat bayi.
Karena lahir tanpa ayah, Maryam dituduh telah melakukan zina. Namun atas izin Allah,
Nabi Isa yang masih bayi pun mampu melindungi ibunya dengan berbicara bahwa beliau
adalah hamba Allah yang akan menjadi Nabi dan dianugerahi kitab Injil.
 Menghidupkan burung dari tanah liat.
 Menghidupkan orang yang sudah mati.
 Menyembuhkan orang buta dan penyakit sopak.
 Menurunkan hidangan dari langit.
 Dianugerahi kitab Injil.

5. Nabi Muhammad SAW


Sosok Nabi Muhammad Saw yang merupakan rasul terakhir bagi umat Islam di dunia,
juga sebagai sosok pemimpin yang selalu menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Namun
berkat ketulusan, keikhlasan, dan kebaikan Nabi Muhammad Saw, semua rintangan bisa beliau
lewati dengan hati yang lapang. Adapun perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw yang menjadi
yatim karena ditinggal ayahnya ketika ketika ibunya hamil 2 bulan masa kandungan.
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 570 M di
Mekkah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Di usia 6 tahun, ibu
Aminah wafat dan Nabi Muhammad Saw menjadi yatim piatu. Nabi Muhammad
SAW dibesarkan oleh sang kakek, Abdul Muthalib hingga berusia 8 tahun. Usai sang kakek
meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Dalam perjalanan menuju Syam saat berniaga dengan sang paman, Nabi Muhammad
SAW bertemu dengan Rabih Bahira dan diberitahukan bahwa beliau adalah calon nabi yang
dijanjikan Allah Swt. Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun, dan
diangkat menjadi Rasul di sekitar usia 40. Nabi Muhammad Saw meninggal dunia di Madinah
pada 8 Juni 632 M, usai melakukan Haji Wada’ atau haji penghabisan. 
Nabi Muhammad SAW memiliki mukzijat, antara lain:
 Mukjizat terbesar adalah Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam.
 Mampu membelah bulan.
 Mengalirkan air dari jemari tangannya.
 Mampu menurunkan hujan.
 Di atasnya selalu dinaungi awan.
 Melakukan perjalanan ke Sidratul Muntaha saat Isra Miraj, dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai