Anda di halaman 1dari 4

Kisah Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim AS adalah salah satu Nabi dari ke-25 yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. 

Nabi Ibrahim AS merupakan ulul azmi yakni golongan nabi yang memiliki ketabahan yang luar
biasa dalam perjuangan dakwahnya. Rasul yang termasuk ulul azmi adalah Nabi Nuh AS, Nabi
Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, serta Nabi Muhammad SAW.

Kisah Nabi Ibrahim AS dikenal pada peristiwa kurban terhadap anaknya, Nabi Ismail AS sebagai
wujud kecintaan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Masa Kecil

Nabi Ibrahim AS lahir di kota Ur yang berada di wilayah Mesopotamia yang kini dikenal sebagai
Iraq sekitar 2295 SM. Ia dilahirkan di tengah masa jahiliyah yang banyak membuat patung
untuk disembah.

Pada masanya ada penguasa yang mengaku sebagai Tuhan yang bernama Raja Namrud. Raja
Namrud merupakan penguasa Babilonia yang sombong dan banyak dari kaumnnya yang
mempercayai bahwa Raja Namrud adalah Tuhan.

Raja Namrud pada suatu ketika bermimpi ada seorang anak yang dapat menghancurkan dan
menggulingkannya. Ia pun membuat kebijakan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang
lahir. Namun orang tua Nabi Ibrahim AS menyembunyikan putranya ke dalam sebuah gua.

Di negeri Nabi Ibrahim AS, seluruh masyarakat menyembah berhala, menyembah matahari,
bulan dan bintang yang membuat Nabi Ibrahim AS memiliki banyak pertanyaan siapa yang
menciptakan dunia ini. Ia pun termenung dan mencari tahu siapakah Tuhan yang patut
disembah.

Nabi Ibrahim AS melawan Raja Namrud

Saat telah dewasa, Nabi Ibrahim AS menghadapi Raja Namrud yang mengaku dirinya sebagai
Tuhan. Sebelum itu, Nabi Ibrahim AS menghancurkan seluruh berhala yang ada di wilayah Raja
Namrud.

Nabi Ibrahim AS menyisakan satu berhala yang paling besar dan ia meletakkan kapak kepada
berhala tersebut. Raja Namrud menyadari bahwa patung berhala tersebut telah rusak dan ia
kemudian memanggil Nabi Ibrahim AS untuk meminta petanggung jawaban.

Nabi Ibrahim AS kemudian menjawab dengan lantang bahwa berhala yang paling besarlah yang
menghancurkan semua berhala. Kemudian terjadi perdebatan yang membuat Raja Namrud
memerintahkan pasukannya untuk menghukum Nabi Ibrahim AS dengan cara hukuman dibakar
hidup-hidup.

Kemudian Nabi Ibrahim AS diikat dan ditempatkan pada tumpukkan kayu dan dibakar dengan
api yang menyala tinggi. Namun Nabi Ibrahim tidak terbakar sama sekali oleh api dan membuat
heran seluruh pasukan dan Raja Namrud. Nabi Ibrahim AS pun keluar dari kobaran api tanpa
luka sedikit pun. Kemudian mereka berpaling dari berhala dan menjadi umat Nabi Ibrahim AS
dan kembali ke jalan Allah SWT.

Makna Kisah Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ibrahim AS dapat menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Kisahnya dapat
mengajarkan arti dari keteguhan hati, pendirian yang kuat, mengajarkan tentang prinsip
kehidupan dalam ajaran agama. Dari kisahnya juga, setiap manusia harus terus berpikir kritis
sebelum melakukan tindakan dan selalu mencari kebenaran dari ketidaktahuan.

Seperti itulah kisah Nabi Ibrahim AS mulai dari kecil hingga perjuangannya melawan Raja
Namrud. Semoga kisah Nabi Ibrahim AS tersebut dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita
semua.

Kisah Nabi Ibrahim Singkat dan Lengkap, dari Kecil hingga Melawan Raja Namrud
Nabi Ibrahim AS adalah seorang ulul azmi, yaitu sekelompok nabi yang memiliki ketekunan luar
biasa dalam perjuangan dakwahnya. Nabi yang termasuk ulul azmi adalah Nabi Nuh AS, Nabi
Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.

Kisah Nabi Ibrahim AS dikenal dalam peristiwa pengorbanan putranya, Nabi Ismail AS sebagai
wujud cinta dan takwa kepada Allah SWT.

Nabi Ibrahim AS lahir di kota Ur di wilayah Mesopotamia yang sekarang dikenal sebagai Irak
sekitar tahun 2295 SM. Ia lahir di tengah masa jahiliyah yang banyak membuat arca untuk
disembah.

Pada saat itu ada seorang penguasa yang mengaku sebagai Tuhan bernama Raja Namrud. Raja
Namrud adalah penguasa Babel yang bangga dan banyak dari rakyatnya percaya bahwa Raja
Namrud adalah Tuhan.

Raja Namrud pernah bermimpi bahwa ada seorang anak yang dapat menghancurkan dan
menggulingkannya. Dia juga membuat kebijakan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang
lahir. Tetapi orang tua Nabi Ibrahim AS menyembunyikan putra mereka di sebuah gua.

Di negeri Nabi Ibrahim AS, seluruh masyarakat menyembah berhala, menyembah matahari,
bulan dan bintang yang membuat Nabi Ibrahim AS memiliki banyak pertanyaan tentang siapa
yang menciptakan dunia ini. Dia termenung dan ingin tahu siapa Tuhan yang harus disembah.

Nabi Ibrahim AS melawan Raja Namrud

Ketika beranjak dewasa, Nabi Ibrahim AS berhadapan dengan Raja Namrud yang mengaku
sebagai Tuhan. Sebelum itu, Nabi Ibrahim AS menghancurkan semua berhala di wilayah Raja
Namrud.

Nabi Ibrahim AS meninggalkan salah satu berhala terbesar dan dia meletakkan kapak ke
berhala. Raja Namrud menyadari bahwa berhala itu telah rusak dan dia kemudian memanggil
Nabi Ibrahim AS untuk meminta jawaban.

Nabi Ibrahim AS kemudian menjawab dengan lantang bahwa berhala terbesar adalah yang
menghancurkan semua berhala. Kemudian terjadi perdebatan yang membuat Raja Namrud
memerintahkan pasukannya untuk menghukum Nabi Ibrahim AS dengan cara membakarnya
hidup-hidup.

Kemudian Nabi Ibrahim AS diikat dan ditaruh di atas tumpukan kayu dan dibakar dengan api
yang besar. Namun Nabi Ibrahim sama sekali tidak terbakar api dan membuat heran seluruh
tentara dan Raja Namrud. Nabi Ibrahim AS keluar dari api tanpa luka sedikitpun. Kemudian
mereka berpaling dari berhala dan menjadi umat Nabi Ibrahim AS dan kembali ke jalan Allah
SWT.

Makna Kisah Nabi Ibrahim AS


Kisah Nabi Ibrahim AS bisa menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kisahnya bisa
mengajarkan arti ketabahan, pendirian yang kuat, mengajarkan tentang prinsip hidup dalam
ajaran agama. Dari kisahnya pula, setiap manusia harus terus berpikir kritis sebelum bertindak
dan selalu mencari kebenaran dari ketidaktahuan.

Begitulah kisah Nabi Ibrahim AS sejak kecil hingga perjuangannya melawan Raja Namrud.
Semoga kisah Nabi Ibrahim AS dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita semua.

Kisah Nabi Ibrahim AS Singkat

ILustrasi Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail

Abraham lahir di Babel, dengan seorang Ayah bernama Torakh (Tanggal) yang dikenal sebagai
Azar.
Nabi Ibrahim lahir pada zaman Raja Namrud.

Nabi Ibrahim lahir di tengah hutan, karena ayahnya khawatir Raja Namrud akan terbunuh,
sehingga Nabi Ibrahim tumbuh di tengah hutan.

Nabi Ibrahim mencintai alam tadabbur, ia memandang dunia ini untuk mencari Tuhan. Bulan,
Bintang, Matahari ia perhatikan, mula-mula ia mengutus Bulan, Bintang, Matahari adalah
Tuhan, namun karena Bulan, Bintang, matahari silih berganti akhirnya Nabi Ibrahim bergumam,
“Tuhan tidak bisa hilang, pasti ada menjadi zat yang mengatur silih bergantinya bulan, bintang,
dan matahari”. Menginjak dewasa, nabi Ibrahim berbaur dengan masyarakat, dan sudah
mendapat titik terang tentang agama yang benar.

Suatu hari, Nabi Ibrahim mengharap kesucian jiwanya kepada Allah, dan dengan bimbingan
para malaikat, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk membunuh 4 burung dan meremukkan tubuh
burung itu menjadi 1, lalu ia membaginya lagi menjadi 4 dan menempatkannya di tempat yang
berbeda, dengan izin Allah burung-burung itu hidup kembali. , maka semakin kuat iman Nabi
Ibrahim.

Nabi Ibrahim mulai mendakwahkan agamanya, dan menentang agama Raja Namrud, hingga
suatu hari, pada hari Sabtu, orang-orang pergi mencari ikan untuk pertunjukan pemujaan
kepada berhala di Makkah, Nabi Ibrahim pergi ke Makkah, dan menghancurkan semua berhala
di sana, dan meninggalkan 1 berhala yang sangat besar, dan kapak yang digunakan untuk
menghancurkan berhala itu digantungkan di leher berhala besar tadi.

Setelah orang-orang menyadari apa yang terjadi pada berhala mereka, mereka melaporkannya
kepada raja, dan nabi Ibrahim adalah tersangka utama, dan segera dipanggil untuk diadili.

Dalam persidangan, abraham dapat mengalahkan argumentasi raja, dan karena murka raja
maka abraham dieksekusi dengan cara dibakar, tetapi atas izin Tuhan api yang membakar
abraham tidak panas malah membuat abraham segar, melihat kenyataan itu, banyak orang
mengikuti ajaran nabi Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai