Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum warah matullahi wa barakatuh

Halo teman-teman sahabat min 1 sukoharjo

Perkenalkan nama saya Alifah… saya disini mau bercerita tentang kisah nabi Ibrahim,
sudah dengar belum?

Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu nabi yang mempunyai ketabahan dan keimanan
yang luar biasa. Oleh karena itu Nabi Ibrahim mendapatkan gelar khusus, yaitu Ulul
Azmi. Nabi yang mempunyai ketughan hati dan kesabaran yang kuat bagaimana nabi
Ibrahim bisa mendapat gelar rasul ulul azmi

Dalam dakwah untuk menyebarkan agama Allah, Nabi Ibrahim banyak dihadapkan oleh
masalah-masalah besar. Seperti kisahnya dengan Raja Namrud, yang juga diabadikan
dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 258.

Sejak kecil Nabi Ibrahim bertempat tinggal di sebuah goa. Hal itu terjadi karena Raja
Namrud suatu ketika mendapatkan ramalan, bahwa akan ada seorang laki-laki yang
lahir dari negerinya yang akan mengalahkannya. Maka dari itu sang raja mengawasi
setiap bayi laki-laki yang lahir.

Hal itu menyebabkan Nabi Ibrahim sejak kecil dibawa oleh sang ayah azar untuk
menetap di sebuah goa yang jauh dari keramaian penduduk.

Ketika sudah dewasa Nabi Ibrahim mencoba keluar dari goa, dan melihat fenomena
kehidupan yang sebelumnya belum pernah dilihat. Nabi Ibrahim bingung, melihat
banyaknya manusia yang menyembah patung. Padahal jelas-jelas, menurut Nabi
Ibrahim itu tidak lebih hanyalah benda mati.

Semakin dewasa Nabi Ibrahim mulai memikirkan tentang berbagai hal termasuk benda-
benda mati yang disembah oleh banyak masyarakat saat itu. Selain itu, Beliau
memikirkan mengenai batu, matahari, bulan, bintang, dan bahkan patung yang sering
dipuja oleh masyarakat. Akhirnya pada suatu saat beliau menyadari bahwa bintang
menghilang saat pagi datang, sedangkan matahari tak terlihat saat senja datang.

Nabi Ibrahim ketika itu bingung, siapa yang menciptakan ini semua. Beliau melihat bulan
dan bintang maka beliau menyangka bahwa ini adalah tuhan besar dan bercahhaya,
tapi ketika beranjak pagi bulan dan bintang itu hilang, maka beliau berkata itu bukan
tuhan, tuhan tidak mungkin menghilang, lalu beliau melihat matahari ini adalah tuhan ini
lebih besar, maka tatkala matahri tenggelam, beliau pun berkata ini bukan tuhan, tuhan
tidak tenggelam Akhirnya Nabi Ibrahim pun menyadari, bahwa Allah SWT lah yang
menciptakan ini semua. Bukan berhala yang banyak disembah oleh banyak masyarakat
saat itu, termasuk Raja Namrud.

Mulai saat itulah Nabi Ibrahim berpikir untuk menghancurkan berhala-berhala yang
dijadikan tuhan oleh mereka.

Suatu ketika Raja Namrud bersama rakyatnya pergi meninggalkan negeri. Saat itu
seluruh warganya diwajibkan untuk ikut. “Nabi Ibrahim waktu itu mengaku kalau dirinya
sedang sakit, jadi tidak ikut Raja Namrud,”
Di saat itulah, Nabi Ibrahim tidak melewatkan kesempatan tersebut. Beliau menjalankan
niat yang telah lama ia pendam yaitu menghancurkan berhala yang dianggap sebagai
tuhan.

beliau menghancurkan 72 berhala dan menyisakan satu berhala yang paling besar.
Pada patung yang paling besar itu, Nabi Ibrahim meletakan kapak yang digunakan
untuk menghancurkan berhala lain dilehernya.

Saat tiba Raja Namrud dan warganya terkejut melihat patung-patung yang mereka
sembah sudah hancur berantakan. Sang raja pun bertanya, siapa yang berani
menghancurkan patung-patung ini, sedangkan warga seluruhnya ikut sang raja.

Maka hanya ada satu kemungkinan yang menghancurkan ini semua, yaitu Nabi Ibrahim.
Karena hanya dialah yang tidak ikut bersama sang raja

Ketika bertemu dengan Nabi Ibrahim, Raja Namrud bertanya, “Apakah benar engkau
yang telah menghancurkan berhala-berhala tersebut?”

Dengan singkat Nabi Ibrahim menjawab, “Bukan.” Jawaban itu pun membuat Raja
Namrud semakin geram. Raja pun mendesaknya dengan tuduhan hanya Nabi Ibrahim
lah saat itu yang tidak ikut bersama Raja Namrud.

Nabi Ibrahim justru menjawab, “Tanyakan saja dengan berhala yang paling besar itu,
mungkin saja berhala yang paling besarlah yang melakukannya, karena terdapat kapak
di lehernya.”

Raja Namrud justru menjawab, “Hai Ibrahim, kau sungguh bodoh. Mengapa patung, di
mana otakmu? Masak patung seperti itu saya ajak bicara, mana mungkin dia bisa
bicara? Kau jangan mengada-ada!”

Dengan lantang Nabi Ibrahim menjawab, “Hai Raja Namrud, siapa sebenarnya yang
bodoh. Mengapa patung yang tak dapat bicara dan bergerak kau jadikan tuhan yang
harus disembah. Mengapa patung dan berhala yang tak dapat melindungi dirinya itu
kalian puja-puja, bukankah ini kebebodohan yang teramat sangat.”

Mendengar jawaban Nabi Ibrahim, sang Raja dan masyarakatnya pun terdiam sejenak.
Setelah itu, Raja Namrud dan pengikutnya pun tidak bisa membantah. Sebagian
masyarakat pun membenarkan perkataan Ibrahim, namun tidak berani mengatakannya
di depan raja.

Akhirnya hanya amarah lah yang timbul di hatinya. Kemudian Raja Namrud
memerintahkan untuk menangkap dan mengikat Nabi Ibrahim. Penasihat kerajaan pun
menyarankan agar membakar Ibrahim hidup-hidup. Akhirnya usul sang penasihat pun
disetuji. Prajurit raja Namrud mengumpulkan kayu bakar sehingga setinggi rumah, dan
dilemparkan nabi Ibrahim ke tumpukan kayu bakar yang apinya sedang membara, dan
api tersebut menyala selama 7 hari 7 malam, dan semua hewan meniup api tersebut
dan berdoa supaya api tersebut segera padam, kecuali keledai dan cicak

Maka dengan izin Allah api yang panas membara itu malah terasa dingin bagi Nabi
Ibrahim
Raja Namrud dan pengikutnya itu pun berfikiran bahwa Nabi Ibrahim sudah mati.
Namun setelah api itu padam, Nabi Ibrahim masih segar bugar. Tidak mengalami luka
sedikitpunm. Itulah yang menjadi mu’jizat Nabi Ibrahim, Tak mempan di bakar.

Mungkin sampai disini dulu cerita tentang Nabi Ibrahim yang bisa saya sampaikan,
mungkin pada kesempatan lain kita bisa lanjutkan Kembali ceritanya

Akullu qauli hadza wastaghfirullaha li wa lakum, wasalamualaikum warahmatullahi


wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai