Anda di halaman 1dari 8

“Kisah Nabi Ibrahim as dari lahir sampai wafat”

Nabi ibrahim

• Nabi Ibrahim ialah :


seorang nabi yang dilahirkan di tengah-tengah masyarakat jahiliyah yang musyrik dan
kafir. Beliau adalah anak Azar yang masih keturunan Sam bin Nuh. Nabi Ibrahim
dilahirkan pada tahun 2295 sebelum Masehi, di negeri Mausul. Ayah beliau adalah
seorang pembuat patung berhala dan beliau sendiri sangat membenci berhala-berhala
itu. Beliau lahir pada zaman kerajaan Raja Namrud yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.
• Nabi Ibrahim memiliki banyak sejarah,diantaranya:
1.Ketika Nabi Ibrahim Dibuang Ke Hutan
2.Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala Raja Namrud
3.Nabi Ibrahim Dibakar
4.Ujian Nabi Ibrahim
1.Ketika Nabi Ibrahim Dibuang Ke Hutan
• Nabi Ibrahim diasingkan atau disembungkan ke hutan oleh ayahnya sebagai bentuk
penyelamatan, karena pada masa itu, raja Namrud mengeluarkan undang-undang
bahwa setiap bayi laki-laki yang terlahir harus dibunuh. Atas izin Allah SWT, Nabi
Ibrahim selamat dari gangguan binatang-binatang buas. Setelah beliau tumbuh besar,
beliau berpikir siapakah yang pantas untuk disembah. Karena banyak kaumnya yang
menyembah berhala yang terbuat dari batu, dan Beliau tidak mau ikut menyembah
berhala itu, karena baginya hanyalah sebuah benda. Kemudia beliau melihat bulan dan
bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata “Mungkinkah benda-benda itu
Tuhan?” Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu
ia berkata: “Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu.” Maka Allah
berfirman dalam QS. Al-An’am ayat 76-79.
• Yang artinya: “Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia
berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:
“Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala dia melihat bulan
terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia
berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,
pastilah aku termasuk orang yang sesat”. Kemudian tatkala ia melihat matahari
terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari
itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb
yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar,
dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
2.Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala Raja
Namrud

• Disaat Raja Namrud dan kaumnya pergi meninggalkan negerinya dan saat itu
kampung-kampungnya kosong. Maka nabi Ibrahim melaksanakan niat yang
selama ini dipendamnya, yakni menghancurkan berhala-berhala yang dipuja dan
disembah oleh Raja Namrud dan rakyatnya. Beliau menghancurkannya
menggunakan kampak dan hanya satu yang tidak dihancurkan, sengaja
kampaknya dikalungkan dileher patung terbesar itu.

• Setelah Raja Namrud dan pengikutnya tiba di negerinya, maka murkalah ia


terhadap kejadian itu. Raja Namrud langsung menuduh Nabi Ibrahim sebagai
pelakunya, karena sudah terkenal bahwa Nabi Ibrahim sangat membenci berhala-
berhala itu. Lalu Nabi Ibrahim dihadapkan padanya untuk diadili.
• Sang Raja berkata dengan geram: “Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-
berhala ini?”

• “Bukan!” jawab Ibrahim singkat. Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata:
“Lalu siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada disini saat kami pergi dan bukankah engkau
membenci berhala-berhala ini?”

• “Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang
menghancurkannya, bukankah kampaknya masih berada dilehernya?” sahut Ibrahim dengan tenang.

• Raja Namrud membantahnya: “Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!”. Mendengar
hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata: “Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak
dapat berbuat apa-apa?”
3.Nabi Ibrahim Dibakar
• Karena Geram dan kesalnya Raja Namrud, akhirnya ia memerintahkan para
tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan seberat-beratnya. Nabi Ibrahim
dihukum mati dengan jalan dibakar hidup-hidup. Api dinyalakan besar sekali
dengan kayu sebagai bahan bakarnya, sementara Nabi diikat dan ditempatkan
ditengah-tengah tumpukan kayu. Tetapi Allah lebih berkuasa dalam segala hal.
Allah belum menghendaki Nabi Ibrahim mati dan kalah oleh Raja namrud. Lalu
Allah berfirman: Artinya: “Kami berfirman: “Hai api, menjadi
dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya: 69)

• Menyaksikan proses pembakaran itu, Raja Namrud dan para pengikutnya tertawa
dengan penuh kepuasan. Mereka mengira, Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu
bersama api itu. Namun, begitu terkejutnya mereka setelah api yang menyala
dahsyat itu padam. Nabi tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran
dengan selamat tanpa luka sedikitpun. Lalu beliau pergi berhijrah ke negeri Kan’an
dan baitul Maqdis. Disanalah beliau hidup dan memiliki keturunan.
4.Ujian Nabi Ibrahim
• Nabi Ibrahim juga diuji oleh Allah SWT dengan perintah-Nya untuk mengorbankan putra kesayangannya
Ismail. Lalu beliau mau mengikuti perintah Allah tersebut. Namun kemudian Allah menggantikan Ismail
dengan seekor kambing kibas untuk disembelih. Maka legalah hati Nabi Ibrahim, lalu memeluk putranya
dan memuji Allah SWT. Peristiwa ini diabadikan dalam Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 101-111.
• Bersama Siti Hajar (istrinya) dan Ismail, Nabi berhijrah ke Mekah. Disanalah beliau membangun
Ka’bah sebagai pusat penyembahan manusia kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim terkenal sebagai
Nabi yang banyak berdoa kepada Allah SWT.

• Nabi Ibrahim as., memiliki dua istri yaitu Sarah dan Siti Hajar serta memiliki dua putra Ismail dan Ishaq
yang keduanya pun menjadi Nabi dan Rasul Allah. Ismail dilahirkan oleh Siti Hajar dan Ishaq dilahirkan
oleh Sarah. Beliau menikah dengan Hajar karena bersama Sarah tidak dikaruniai anak, kemudian Sarah
meminta Ibrahim untuk menikahi budaknya Hajar dan lahirlah Ismail. Kemudian tidak lama Sarah pun
akhirnya memiliki putra yaitu Ishaq.
• Pada akhirnya,Nabi Ibrahim wafat pada usia 200 tahun. Beliau lahir pada tahun 1273 setelah terjadinya
peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh as.

Anda mungkin juga menyukai