Nabi ibrahim
• Disaat Raja Namrud dan kaumnya pergi meninggalkan negerinya dan saat itu
kampung-kampungnya kosong. Maka nabi Ibrahim melaksanakan niat yang
selama ini dipendamnya, yakni menghancurkan berhala-berhala yang dipuja dan
disembah oleh Raja Namrud dan rakyatnya. Beliau menghancurkannya
menggunakan kampak dan hanya satu yang tidak dihancurkan, sengaja
kampaknya dikalungkan dileher patung terbesar itu.
• “Bukan!” jawab Ibrahim singkat. Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata:
“Lalu siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada disini saat kami pergi dan bukankah engkau
membenci berhala-berhala ini?”
• “Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang
menghancurkannya, bukankah kampaknya masih berada dilehernya?” sahut Ibrahim dengan tenang.
• Raja Namrud membantahnya: “Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!”. Mendengar
hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata: “Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak
dapat berbuat apa-apa?”
3.Nabi Ibrahim Dibakar
• Karena Geram dan kesalnya Raja Namrud, akhirnya ia memerintahkan para
tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan seberat-beratnya. Nabi Ibrahim
dihukum mati dengan jalan dibakar hidup-hidup. Api dinyalakan besar sekali
dengan kayu sebagai bahan bakarnya, sementara Nabi diikat dan ditempatkan
ditengah-tengah tumpukan kayu. Tetapi Allah lebih berkuasa dalam segala hal.
Allah belum menghendaki Nabi Ibrahim mati dan kalah oleh Raja namrud. Lalu
Allah berfirman: Artinya: “Kami berfirman: “Hai api, menjadi
dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya: 69)
• Menyaksikan proses pembakaran itu, Raja Namrud dan para pengikutnya tertawa
dengan penuh kepuasan. Mereka mengira, Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu
bersama api itu. Namun, begitu terkejutnya mereka setelah api yang menyala
dahsyat itu padam. Nabi tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran
dengan selamat tanpa luka sedikitpun. Lalu beliau pergi berhijrah ke negeri Kan’an
dan baitul Maqdis. Disanalah beliau hidup dan memiliki keturunan.
4.Ujian Nabi Ibrahim
• Nabi Ibrahim juga diuji oleh Allah SWT dengan perintah-Nya untuk mengorbankan putra kesayangannya
Ismail. Lalu beliau mau mengikuti perintah Allah tersebut. Namun kemudian Allah menggantikan Ismail
dengan seekor kambing kibas untuk disembelih. Maka legalah hati Nabi Ibrahim, lalu memeluk putranya
dan memuji Allah SWT. Peristiwa ini diabadikan dalam Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 101-111.
• Bersama Siti Hajar (istrinya) dan Ismail, Nabi berhijrah ke Mekah. Disanalah beliau membangun
Ka’bah sebagai pusat penyembahan manusia kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim terkenal sebagai
Nabi yang banyak berdoa kepada Allah SWT.
• Nabi Ibrahim as., memiliki dua istri yaitu Sarah dan Siti Hajar serta memiliki dua putra Ismail dan Ishaq
yang keduanya pun menjadi Nabi dan Rasul Allah. Ismail dilahirkan oleh Siti Hajar dan Ishaq dilahirkan
oleh Sarah. Beliau menikah dengan Hajar karena bersama Sarah tidak dikaruniai anak, kemudian Sarah
meminta Ibrahim untuk menikahi budaknya Hajar dan lahirlah Ismail. Kemudian tidak lama Sarah pun
akhirnya memiliki putra yaitu Ishaq.
• Pada akhirnya,Nabi Ibrahim wafat pada usia 200 tahun. Beliau lahir pada tahun 1273 setelah terjadinya
peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh as.