Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Disebutkan, Nabi Ibrahim merupakan pendukung Nabi Nuh. Ia


menguatkan ajaran Nabi Nuh, pendahulunya. Allah pun menyebut Nabi Ibrahim
terhindar dari segala keburukan, termasuk terhindar dari puncak keburukan, yakni
menyekutukan-Nya.

Dikisahkan, Nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya, juga ayahnya yang


merupakan pembuat berhala/patung untuk disembah, "Hai ayah apa yang kalian
sembah? Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan
jalan berbohong? Bagaimana dugaanmu tentang Tuhan yang memelihara alam
raya ini?"

Nabi Ibrahim menolak penyembahan berhala seperti dilakukan kaumnya.


Kemudian, dia bertanya-tanya mengenai Tuhan, memandang ke arah bintang-
bintang, lalu berkata bahwa dia sakit. Terkait ayat ini, banyak ulama yang
berpendapat Nabi Ibrahim sakit karena karena kelakuan kaumnya, tetapi ada juga
ulama yang menyampaikan itu alasan Nabi Ibrahim agar tidak perlu ikut ritual
menyembah berhala bersama kaumnya.

Saat kaumnya meninggalkan Ibrahim untuk pergi ke sebuah perayaan,


Ibrahim diam-diam pergi ke tempat berhala-berhala ditempatkan dan bertanya,
"Kamu tidak makan? Kenapa kamu tidak menjawab?"

Saat itu Nabi Ibrahim ingin menegaskan berhala tidak bisa makan, apalagi
memberi makan manusia. Diam-diam, berhala-berhala itu dia hancurkan.

Ketika kaumnya datang, Nabi Ibrahim berkata, "Apakah kalian menyembah


patung yang kalian buat sendiri. Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan
apa yang kalian kerjakan."

Kaum Nabi Ibrahim yang menentang pernyataan lalu membuat sebuah


bangunan. Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalamnya bersama kobaran api. Namun,
dengan kuasa Allah, Nabi Ibrahim tidak terbakar.

1
Dalam Surah Al Anbiya ayat 69 disebutkan, Allah memerintahkan api agar
menjadi dingin. "Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim."

Nabi Ibrahim tercatat sebagai orang pertama yang mengumandangkan


Allah sebagai Tuhan semesta alam. Itu sebabnya Nabi Ibrahim amat diagungkan
semua agama.

Nabi-nabi sebelum Ibrahim menyebut Allah dengan menyesuaikan


keadaan masyarakat pada saat itu. Mereka berkata Allah itu Tuhan kami, Tuhan
bangsa kami, Tuhan suku kami. Namun, Nabi Ibrahim berkata Allah ialah Tuhan
seru sekalian alam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Kisah Perdebatan Nabi Ibrahim a.s dengan Kaumnya

ُ‫ي الَّذِي يُحْ ِيي َوي ُِميت‬ َ ‫َّللاُ ْال ُم ْلكَ ِإ ْذ قَا َل ِإب َْراهِي ُم َر ِب‬
َّ ُ‫ِيم فِي َر ِب ِه أ َ ْن آت َاه‬َ ‫أَلَ ْم ت ََر ِإلَى الَّذِي َحا َّج ِإب َْراه‬
ِ ْ ‫ق فَأ‬
ِ ‫ت ِب َها ِمنَ ْال َم ْغ ِر‬
‫ب‬ ِ ‫ش ْم ِس ِمنَ ْال َم ْش ِر‬ َّ ‫َّللاَ َيأْتِي بِال‬
َّ ‫قَا َل أَنَا أُحْ ِيي َوأ ُ ِميتُ ۖ قَا َل إِب َْراهِي ُم فَإ ِ َّن‬
َّ ‫َّللاُ ََل َي ْهدِي ْالقَ ْو َم‬
َ‫الظا ِل ِمين‬ َّ ‫فَبُ ِهتَ الَّذِي َكفَ َر ۖ َو‬

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang


Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan
(kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan
dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”.
Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka
terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 258)

Allah Ta’alaa menyebutkan perdebatan kekasih-Nya dengan seorang raja


yang angkuh lagi kafir yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Maka Ibrahim AL-
Khalil mampu memupus bukti-bukti yang digunakan sang raja, menjelaskan
bertumpuknya kejahilan dan minimnya akal pikiran yang ada padanya.

Para ahli tafsir dan ulama nasab dan sejarawan mengatakan: Raja tersebut
adalah Raja Babilonia, namanya Namrud bin Kan’an bin Kusy bin Sam bin Nuh.
Pendapat ini di ungkapkan oleh Mujahid. Adapun ulama yang lain mengatakan: Ia
adalah Namrud bin Falih bin Abir bin Shalih bin Arfakhsyiadz bin Sam bin Nuh.

Mujahid dan yang lainnya mengatakan: Ia adalah salah satu raja yang
menguasai dunia. Disebutkan bahwa dunia di kuasai oleh empat orang raja. Dua
diantaranya adalah mukmin dan dua lainnya adalah kafir. Adapun dua raja yang
mukmin adalah Dzuilqarnain dan Sulaiman. Sedangkan dua yang kafir adalah
Namrud dan Bukhtanashar.

3
Mereka menyebutkan bahwa Namrud berada dalam kekuasaan selama
empat ratus tahun. Ia adalah seorang yang melampaui batas, zhalim, sombong,
bertindak sewenang-wenang dan mengutamakan kehidupan dunia.

“Ketika Ibrahim menyerunya agar beribadah hanya kepada Allah, tiada sekutu
baginya maka kebodohan, kesesatan, serta panjang angan-angan telah
menyeretnyake arah pengingkaran terhadap Pencipta. Ia pun mendebat Ibrahim
dalam hal tersebut dan mengaku sebagai Tuhan. Letika Ibrahim berkata:
“Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,” Raja itu berkata: “Saya
dapat menghidupkan dan mematikan.” (Al-Baqarah: 258)

Qatadah As-Suddiy dan Muhammad Ishaq mengatakan: “Maka di hadirkan dua


orang laki-laki di hadapannya yang telah dinyatakan di hukum mati. Ia
memerintahkan untuk membunuh salah satu diantara keduanyadan memaafkan
yang lain. Seolah-olah telah memberikan kehidupan kepada si A dan mematikan
si B. Ini bukan lah sebuah argumen untuk mendebat Ibrahim Al-Khalil. Namun
perkataan yang keluar dari tema perdebatan. Ungkapan tersebut bukan sebagai
bantahan, namun hanya sebatas mengada-ada yaitu lari dari kenyataan. Sebab
Ibrahim mengemukakan argumen yang menunjukan adanya Pencipta berupa
peristiwa-peristiwa yang ada di depan mataberupa hidup dan matinya berbagai
macam hewan. Hal tersebut telah menunjukan adanya dzat yang telah
menciptakan dan tidak mungkin semua makhluk dapat berdiri sendiri. Semua
pasti ada yang menciptakannya, mengurusnya, menjalankan bintang-bintang,
angin, awan dan hujan. Dialah yang telah menciptakansemua makhluk hidup yang
ada di alam semesta ini, kemudian mematikannya. Oleh karenanya Ibrahim
berkata:

“Tuhankanku ialah yang menghidupkan dan mematikan.”

Adapun perkataan sang raja bodoh. “Aku dapat menhidupkan dan mematikan.”
Bila yang di maksud adalah menciptakan segala yang ada maka sesungguhnya ia
benar-nenar sombong dan angkuh. Namun jika yang dimaksud adalah seperti
yang di ungkapkan oleh Qatadah, As-Suddiy dan Muhammad Ishaq. Maka

4
sesungguhnya Namrud tidak berbicara sedikitpun beraitan dengan ungkapan
Ibrahim. Sebab ia tidak mampu memberikan argumentasi yang cocok.

Ketika terputusnya bantahan Raja Namrud tidak di ketahui oleh mayoritas


orang yang hadir maupun yang tidak hadir, maka Ibrahim menyebutkan
argumentasi yang lain menjelaskan eksistensi sang Penciptaserta batilnya apa
yang di akui oleh Namrud. Dan Namrud jelas-jelas tidak bisa membantah:

“Ibrahim berkata: Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dan timur maka


terbitkanlah dia dari barat.” (Al-Baqarah: 258). Yakni matahari ini berjalan setiap
hari dan terbit dari sebelah timur. Dialah Dzat yang tiada Ilah yang berhak di
Ibadahi melainkan Dia. Bila benar engkau seperti yang engkau kira bahwa engkau
mampu menghidupkan dan mematikan maka terbitkanlah matahari tersebut dari
barat. Sebab Dzat yang mampu menghidupkan dan mematikan, maka Dia mampu
melakukan sesuatu, tidak ada yang menghalangi dan menandingi-Nya. Bila
engkau seperti yang engkau anggap maka kerjakanlah hal tersebut. Jika engkau
tidak bisa melakukannya maka kondisimu tidak seperti yang engkau kira.

Ibrahim telah menjelaskan kepada namrud kesesatan dan kejahilannya


serta kedustaan yang ia dengung dengungkan, menjelaskan kebathilan apa yang ia
tempuh serta bualannya di hadapan kaumnya. Tidak adap sepatah katapun darinya
untuk menjawab Ibrahim, ia terdiam dan membisu. Oleh karenanya Allah Ta’alaa
berfirman pada ayat tersebut yang artinya:

“Maka terdiamkanlah si kafir itu, dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada
orang-orang yang dzalim. (Al-Baqarah: 258)

As-Suddiy menyebutkan kisah perdebatan yag terjadi antara Ibrahim dan Namrud
, ketika Ibrahim keluar dari kobaran api. Sebelumnya Ibrahim belum pernah
bertemu dengannya , kemudian terjadilah perdebatan tersebut.

Zaid bin Aslam mengatakan: “Kemudian Allah mengutus malaikat kepada raja
yang sombong tersebut. Malaikat tersebut menyuruhnya untuk beriman kepada
Allah, namun ia menolak. Kemudian malaikat tersebut datang lagi untuk yang
kedua kalinya, namun sang raj menolak, kemudian menyeru kembali untuk ketiga

5
kalinya, namun sang raja tetap menolak. Malaikat tersebut berkata: “Kumpulkan
semua bala tentaramu dan aku akan mengumpulkan semua bala tentaraku.”

Namrud mengumpulkan semua bala tentaranya di saat matahari terbit.


Maka Allah mengirimkan sekumpulan nyamuk sehingga bala tentara namrud
tidak mampu melihat matahari. Allah membinasakan bala tentara tersebut dengan
cara nyamuk-nyamuk tersebut memakan daagingdan darah mereka yang tersisa
hanya tulang-tulang mereka. Kemudian seekor nyamuk masuk ke lubang hidung
raja Namrud dan tinggal di dalam lubang hidung nya selama kurang lebih empat
ratus tahun. Dan Allah mengadzabnya dengan nyamuk tersebut selama kurun
waktu tersebut. Sang raja selalu memukul kepalanya dengan besi sampai akhirnya
Allah membinasakannya dengan nyamuk tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Nabi Ibrahim merupakan sosok teladan dan panutan utama untuk umat Islam
dalam hal keimanan, pengabdian, dan ketauhidan, kepada Allah. Nabi
Muhammad mendapat anjuran melalui Firman Allah supaya mengikuti pribadi Ibrahim:

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan yang patuh
kepada Allah, serta hanif; dan ia bukanlah golongan musyrik”

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-
orang yang bersama dengan ia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka,
"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain
Allah, kami mengingkari kalian dan telah nyata antara kami dan kalian terdapat
permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kalian beriman kepada Allah
saja." kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan
memohonkan ampunan untuk kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari
Allah terhadap dirimu."
"Wahai Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada
Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-
orang kafir. Dan ampunilah kami Wahai Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Sesungguhnya pada mereka itu ada teladan yang baik untuk kalian, (yaitu) bagi
orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari kemudian. Dan
barang siapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya, Maha
Terpuji.

Dan ketika Ibrahim menyatakan kepada bapaknya beserta kaumnya:


"Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap yang kalian sembah, terkecuali Tuhan Yang
Merancang diriku, Dialah yang menuntun diriku". dan ia menjadikan ini sebagai
pedoman dasar pada penerusnya, supaya mereka kembali.

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah dituntun oleh Tuhanku kepada jalan yang
lurus, yaitu agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim bukanlah
golongan musyrik".
Katakanlah: "Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhannya semesta alam; tiada sekutu terhadap Dia; dan demikian itulah
yang diperintahkan kepada diriku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah
diri (kepada Allah)".

7
Ibadah Haji dan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha yang dirayakan setiap
tahun, merupakan bentuk penghormatan umat Islam di seluruh dunia terhadap
pengabdian nabi Ibrahim dan nabi Ismail sewaktu mendirikan Baitullah

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah
(dengan mengatakan): "Janganlah kamu mempersekutukan sesuatupun dengan Aku dan
sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat
dan orang-orang yang ruku' dan sujud. Dan berserulah kepada manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut
nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada
mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian
lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir."

8
DAFTSR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mozaik/16/08/24/ocdfk0313-kisah-
perdebatan-nabi-ibrahim-dan-namrud

https://id.wikipedia.org/wiki/Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai