Anda di halaman 1dari 3

KISAH NABI IBRAHIM AS

Nabi Ibrahim 'alaihissalam (AS) merupakan salah satu dari nabi serta rasul yang
dicintai oleh Allah SWT,temen. Nabi Ibrahim yang lahir di Babilonia, Irak ini
dikenal sebagai bapak para nabi.
Dalam Al-Qur'an disebutkan Nabi Ibrahim merupakan putra dari seorang ayah
bernama Aazar. Sementara ibunya, seperti diriwayatkan oleh Al-Hafidz Ibnu
Asakir, bernama Amilah, sedangkan menurut Al-Kalbiy, bernama Buna binti
Karbina bin Kartsi.
Oleh sebab itu, Allah SWT senantiasa menjaga Ibrahim AS dan memberinya
petunjuk tentang kebenaran sejak ia masih kecil. Hal ini pun difirmankan oleh
Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 51
Wa laqad ātainā ibrāhīma rusydahụ ming qablu wa kunnā bihī 'ālimīn.
Artinya: "Dan sebenarnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah
kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan Kami melihat (keadaan)nya." (QS
An-Anbiya: 51)
Dakwah Nabi Ibrahim AS
Ibrahim AS pertama kali melakukan dakwah kepada ayah kandungnya sendiri,
Bunda. Sebagaimana yang diketahui, ayahnya merupakan seorang yang
bekerja membuat berhala dan patung, sekaligus sebagai menyembah karya-
karyanya tersebut.
Kepada ayahnya, Ibrahim AS menjadi orang yang paling tulus saat memberi
nasehat. Ia mengatakan dengan halus bahwa hanya Allah SWT yang pantas
disembah, bukan patung atau berhala karena semuanya tak dapat melakukan
apapun. Ini seperti dijelasakan dalam surat Al-An'am ayat 74, yang berbunyi:

‫َو ِإْذ َقاَل ِإْبَٰر ِهيُم َأِلِبيِه َء اَز َر َأَتَّتِخ ُذ َأْص َناًم ا َء اِلَهًةۖ ِإِّنٓى َأَر ٰى َك َو َقْو َم َك ِفى َض َٰل ٍل ُّمِب‬
Artinya: Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar,
"Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?
Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata."
(QS Al-An'am: 74).
Akan tetapi, petunjuk serta nasehat yang disampaikan oleh Ibrahim AS
tersebut ditolak oleh ayahnya, Bunda. Bahkan, sang ayah pun mengancam, dan
menyudutkan Ibrahim AS akan mendapat hukuman rajam.
Meski demikian, Nabi Ibrahim tak gentar. Selain kepada ayahnya, Ibrahim AS
juga melakukan hal yang sama kepada Raja Namrud karena menyekutukan
Allah SWT. Raja Namrud mengaku sebagai Tuhan, dan terus memerintah untuk
membuat banyak patung serta berhala sebagai sesembahan kaum dan
umatnya.
Ibrahim AS pun melakukan perlawanan dengan membakar, dan
menghancurkan patung serta berhala yang disembah tersebut. Allah SWT
berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 58:

‫َفَجَع َلُهْم ُج َذ اًذ ا ِااَّل َك ِبْيًرا َّلُهْم َلَع َّلُهْم ِاَلْيِه َيْر ِج ُعْو ن‬
Artinya: "Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-
keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk
bertanya) kepadanya."Keberanian Ibrahim AS ini pun membuat Raja Namrud
murka. Oleh sebab itu, Raja Namrud memerintahkan seluruh pengawal serta
kaumnya untuk mencari, dan menangkap Nabi Ibrahim AS.
Mukjizat Nabi Ibrahim AS
Saat orang-orang beramai-ramai mencarinya, kesempatan tersebut justru
dimanfaatkan oleh Nabi Ibrahim AS untuk berkumpul dalam satu tempat. Ia
memiliki tujuan untuk mengemukakan alasan mengapa berhala, dan patung
tersebut tak pantas untuk disembah.
Tak berbeda dengan apa yang Ibrahim AS sampaikan kepada ayahnya, para
kaum tersebut tetap pada pendirian, kesombongan serta keangkuhan untuk
tetap menyembah berhala. Alhasil, mereka pun membawa Nabi Ibrahim AS
untuk dihukum, dengan cara dibakar.
Kaum tersebut bekerja sama mengumpulkan kayu bakar dari berbagai tempat.
Mereka berbondong-bondong menuju sebuah galian tanah yang besar, dan
membakar kayu-kayu tersebut hingga api tampak membubung tinggi.
Setelah semua dipersiapkan, Nabi Ibrahim AS diikat hingga tak mampu
memberikan perlawanan. Ia kemudian dilempar dalam kobaran api.
Diriwayatkan ketika Nabi Ibrahim AS berada di atas tungku api, Malaikat Jibril
datang, dan menawarkan bantuan. Jibril pun berkata, "Wahai Ibrahim, apakah
engkau perlu bantuan?" Lalu Ibrahim AS memberi jawaban, "Kalau kepadamu,
aku tidak butuh bantuan apapun".
Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku, sebagian ulama menyebutkan
bahwa di saat genting tersebut, Nabi Ibrahim AS mengucapkan doa yang
tertulis dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 173, yang berbunyi:

‫َح ْسُبَنا ٱُهَّلل َو ِنْع َم ٱْلَو ِكيُل‬


Artinya: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung."
Dalam kondisi tersebut, mukjizat Nabi Ibrahim AS ditunjukkan. Allah SWT
melindungi Nabi Ibrahim AS, dan menunjukkan bukti kekuasaan-Nya. Dan atas
izin Allah SWT, api tersebut menjadi dingin, dan Nabi Ibrahim selamat.
Kejadian ini tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 69.

‫َٰل‬
‫ُقْلَنا َٰي َناُر ُك وِنى َبْر ًدا َو َس ًم ا َع َلٰٓى ِإْبَٰر ِهيَم‬
Artinya: "Kami berfirman: 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi
keselamatanlah bagi Ibrahim'."
Seketika, api yang berkobar tersebut tak sedikit pun melukai tubuh Nabi
Ibrahim AS. Berkat keimanan, ketakwaan, dan kepasrahannya, Allah SWT
menolong Nabi Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai