Anda di halaman 1dari 16

.jri tnii jilcir i,,ij A'e.r.

itt F r; {$b

4ci nY ketika isma;il ,.r. tu-buh besar menjadi remaja dan mencapai usia produktif untuk bekerja,
berusia tiga belas tahun sebagaimana

yang dikatakan Al-Farra', berkatalah Ibrahim

a.s. kepada putranya yang diperintahkan untuk

disembelih, "Wahai anakku, aku melihat dalam

mimpi bahwa aku menyembelihmu, bagaimana

pendapatmu?" Beliau menyampaikannya kepada Isma'il agar ia mempersiapkan diri

menialankan perintah Allah SWT dan mengharapkan pahala dengan ketundukan kepada

perintah-Nya. Dan, untuk mengetahui kesabarannya terhadap perintah Allah SWT karena

mimpi para nabi adalah wahyu yang harus dilaksanakan.

Adz-dzabiih di sini adalah Isma'il a.s. karena Allah SWT menyebutkan berita gembira

tentang kelahiran seorang anak penyabar dan

anak itulah adz-dzabiih. Setelah itu, Allah SWT

menyebutkan ayat, (e'!t if.; a*'r.it:',iJy.

Adapun keterangan yang tercantum dalam

TauraL .er|4 !-r3 tf", {:'r (sembelihlah puffa

sulungmu, Ishaq), l<ata Ishaq di sini adalah

tambahan dari mereka dan distorsi terhadap

Kitabullah. Sebab, Ishaq a.s. bukanlah putra

sulung Ibrahim a.s. dan bukan putra tunggalnya,

putra beliau saat itu adalah Isma'il a.s.. Kemudian,

ketika beliau memasrahkan putranya untuk

disembelih dan mematuhi perintah, Allah SWT

memberinya anak lagi, Ishaq a.s..

Isma'il a.s. mendeklarasikan ketaatannya

seraya berucap, "r! ;1 s-li iy v .y;r;j U jfy

4iri' J n i'-r'il ;; b";rtr, ;;rtrnt antah

perintah Allah SWT untuk menyembelihku

dan lakukanlah sesuai dengan wahyu yang

diturunkan kepadamu. Aku akan sabar menjalani ketetapan Ilahi dan mengharapkan pahala
di sisi-Nyal' Ini adalah sifat yang disematkan

kepadanya, haliim (sangat penyabar dan penyantun) dan sesuai dengan yang ada dalam

firman-Nya,

"Dan certtukanlah (Muhammad), kisah

Isma'il di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benarbenar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan
nabi. Dan dia menyuruh keluarganya

untuk (melaksanakan) shalat dan (menunaikan)

zakat, dan dia seorang yang diridhai di sisi

Tu h anny a." (Maryam : 54- 5 5)

Ibrahim a.s. pun mulai melaksanakan perintah Allah s\MX, 44 t; rti r:fy tatkata

keduanya telah berserah diri, tunduk kepada

perintah-Nya, menaati-Nya, dan memasrahkan

segala urusan keduanya kepada-Nya, Ibrahim

a.s. menelungkupkan wajah putranya ke bawah

agar tidak terpengaruh rasa kasihan hingga

membuatnya ragu-ragu untuk menyembelihnya. Atau, membaringkannya ke samping [pelipisnya


menempel ke tanah). Lokasi penyembelihan berada di Al-Manha[ terletak di Mina

dekat dengan lokasi fumrah.

Mujahid berkata, Isma'il a.s. berkata kepada

ayahnya, "Saat menyembelihku, janganlah melihat wajahku, khawatir hal itu membuatmu

mengasihaniku, sehingga tidak bisa secepatnya

menyembelihku. Ikatlah kedua tanganku, lalu

hadapkan wajahku ke tanah." Beliau pun melakukannya.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah

bin Abbas r.a., ia berkata, "Ketika Ibrahim a.s.

diperintahkan menjalankan manasik haji, setan

menampakkan diri kepadanya di Sa'i, dan keduanya pun lari bekejaran, beliau berhasil

mengalahkan setan. Saat fibril a.s. membawa

beliau ke famrah Al-Aqabah, setan kembali

menampakkan diri, beliau pun melemparinya

dengan tuiuh kerikil sampai setan menghilang.

Saat setan kembali menampakkan diri di


famrah Al-Wustha, beliau melemparinya lagi

dengan tujuh kerikil. Kemudian, beliau membaringkan Isma'il a.s. di atas pelipisnya yang

sedang mengenakan baiu putih, ia berkata,

'Wahai ayah, aku tidak memiliki pakaian yang

bisa dijadikan sebagai kafan jasadku selain baju

ini,lepaskanlah baju ini supaya bisa digunakan

untuk kafanku." Saat beliau melepasnya, beliau

dipanggil dari belakang, {rJr aL i ,br).t :riy Lalu beliau menoleh dan melihat seekor domba

putih, bertanduh dan memiliki mata bagus."

Abdullah bin Abbas berkata, "Aku melihat kita

senantiasa berusaha berusaha mencari domba

semacam itu."

$cjSr c-t:* i ,er;,r; ii;U;U;y ketika Ibrahim

a.s. membaringkan Isma'il a.s. untuk disembelih, tiba-tiba malaikat memanggilnya dari

belakang bukit, "Tujuan yang diinginkan dari

mimpimu telah terwujud, sesuatu yang dikehendaki telah terlaksana, dan kamu membenarkan
dengan azam untuk melaksanakannya meskipun kamu belum sampai menyembelih. Kamu telah
melakukan sesuatu yang

memang bisa kamu lakukan."

Selanjutnya, Allah SWT menyebutkan sejumlah nikmat yang Dia limpahkan kepada

Ibrahim a.s.,

Pertama, {i;Ir sf ,4r?tty sebagaimana

Kami membalasmu dengan membatalkan

penyembelihan dan terlepas dari kesusahan

serta cobaan, seperti itulah Kami membalas

setiap orang muhsin atas ketaatannya dan

memberinya pahala atas usahanya. Ini adalah

sebab pemberian nikmat kepada Ibrahim

a.s. dan putranya berupa kelapangan setelah

kesempitan dan selamat dari cobaan.

Allah SWT menegaskan bahwa cobaan

tersebut sangatlah besaX, {ii' ,X' 7 t; "oy\


cobaan.ini sangatlah sulit dan berat. Dan, tidak ada cobaan yang lebih sulit dari itu. Allah

SWT menguji Ibrahim a.s. dengan perintah

menyembelih putranya untuk membuktikan

kebesaran ketaatannya, beliau pun menjalankan dengan sabar dan mengharap pahala di

sisi-Nya. Ada yang mengatakan, ini merupakan

nikmat yang nyata. Dikatakan , <;.t;" ;>':l nr l>iJy

maknanya, (+ &\ (Allah SWT melimpahkan

nikmat kepadanya).

Kedua,4* e:il.J,.n| Kami tebus anaknya

dengan seekrir domba yang besar dan gemuk,

atau yang besar dan berkualitas. Hasan Bashri

mengatakan, Isma'il a.s. ditebus dengan seekor kambing gunung iantan (ibex) yang turun

kepadanya dari Bukit Tsabir. Lalu Ibrahim

a.s. menyembelih kambing tersebut sebagai

tebusan bagi putranya. Ini adalah pendapat Ali

bin Abi Thalib r.a..

Ayat ini menunjukkan, berkurban dengan

kambing adalah lebih utama daripada dengan

unta dan sapi. Ini adalah pendapat ulama

Malikiyyah, dengan alasan dagingnya lebih

enak.

Ketiga, 4Ct;),k i>; ,a.sir g { Gi;\ fami

abadikan lbrahim a.s. dengan pujian yang

baik dan nama yang harum pada umat-umat

mendatang, sehingga semua penganut agamaagama mencintainya, baik Yahudi, Nasrani,

maupun Islam, bahkan orang-orang musyrik,

sebagaimana firman Allah SWI,

"Dan jadikanlah aku buah tuar yang baik

bagi orang-orang (yang datang) kemudian,

dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan," (asySyu'araa': 84-
85)
Salam dari Kami bagi Ibrahim a.s., dari

malaikat, manusia, dan jin. Ada yang mengatakan, kata, salaam di sini maksudnya adalah

pujian yang baik.

{*';ir sl efy beginilah Kami membalas seluruh orang-orang muhsin dengan kelapangan setelah
kesempitan. Dalam ayat ini,

tidak disebutkan kata, 1(g seperti ayat-ayat

lainnya, karena sudah diwakili dalam ayat sebelumnya, sehingga tidak perlu disebukan lagi.

4*,Pt C:V q ft) ai, termasuk hambahamba Kami yang beriman. Ayat ini menjelaskan sebab kenapa
Ibrahim a.s. dimasukkan sebagai hamba yang muhsin.

Keempat, 44.jl ,i $ -,i;Ur l(i;i) Kami

memberi Ibrahim a.s. seorang anak lagi, Ishaq

a.s.. Dan, Kami menjadikan Ishaq a.s. sebagai

seorang nabi yang saleh yang masuk dalam

golongan orang-orang saleh.

Kelima, {:t*t ,t . t't'6JY Kami senantiasa menyuplai keduanya dengan berbagai

nikmat dan berkah duniawi dan ukhrawi,

termasuk di antaranya adalah banyaknya

anak dan keturunan, serta menjadikan kebanyakan nabi berasal dari keturunan mereka

dan Isma'il a.s..

4i4 * i_Ai * 4,! ;:y sebagian keturunan keduanya ada orang yang senantiasa

mengerjakan kebaikan dan menganiaya diri

sendiri dengan kekafiran dan kedurhakaan.

Ini menjadi petuniuk bahwa nasab tidak

berpengaruh pada hidayah dan kesesatan,

Kemanfaatan bukan berasal dari nasab atau

afiliasi, tetapi dengan amal perbuatan. Dan, jeleknya keturunan tidak menciderai kesalehan

leluhun berdasarkan ayat,

"Dan seseorang tidak akan memikul beban

dosa orang lain." (al-An'aam: 164)

Flqlh Kehldupan atau Hukum-Hukum


Ayat-ayat di atas menunjukkan hal-hal

berikut.

L. Allah SWT memerintahkan Ibrahim a.s.

untuk menyembelih putranya melalui

mimpi yangdialaminya selama tiga malam

berturut-turut, bukan dalam kondisi sadar.

Sebab, Allah SWT menjadikan mimpi para

nabi adalah benar untuk menguatkan

pembuktian bahwa mereka adalah orangorang yang benar. Terkait dengan Ibrahim

a.s., Allah SWT berfirman, ji rg O Ai it\

4ct;i

Terkait dengan Yusuf a.s., Allah SWT

berfirman,

"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai Ayahku! Sungguh,

aku (bermimpi) melihat sebelas bintang,

matahari dan bulan; kulihat semuanya

sujud kepadaku."' fYuusuf: 4) Terkaitdengan Nabi Muhammad saw.,

Allah SWT berfirman,

"Sungguh, Allah akan membuktikan

kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki

Masjidilharam, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul

rambut kepala dan memendekkannya, sedang

kamu tidakmerasa takut.' (al-Fath: 27)

2. Ahlus Sunnah menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa Allah SWT terkadang

memerintahkan sesuatu yang Dia tidak

menghendakinya terjadi. Sebab, dalam ayat

ini Allah SWT memerintahkan Ibrahim a.s.

menyembelih putranya, namun Dia tidak

menghendaki itu teriadi.

Mereka iuga menjadikan ayat ini sebagai

landasan dalil bahwa sah hukumnya menasakh hukum sebelum waktunya terlaksana.
Adz-dzabiih berdasarkan pengertian dan

kronologi ayat-ayat di atas adalah Isma'il

a.s.. Sebab, Isma'il a.s. adalah berita gembira

yang terlebih dulu disampaikan dari pada

Ishaq a.s.. Hal ini menunjukkan bahwa

Isma il a.s. adalah putra sulung lbrahim

a.s. dan anak yang diperintahkan untuk

dikurbankan berdasarkan kesepakatan mayoritas kalangan. Seandainya adz-dzabiih

adalah Ishaq a.s., kejadian penyembelihan

akan berlangsung di Baitul Maqdis, bukan

di Al-Manhar di Mina berdasarkan kesepakatan lokasi penyembelihan.

Hal ini diperkuat dengan dalil lain, di

antaranya, sabda Rasulullah saw. dari AlHakim dalam Al- M ana a qib,

F}tu.tui

Aku adalah putra dari dua dzabiih

( orang y ang dikurbankan)." (HR Hakim)

Keduanya adalah Isma'il a.s. dan ayah

beliau sendiri, Abdullah. Abdul Muthalib

pernah bernadzar untuk mengurbankan

salah satu anaknya, jika Allah SWT memberinya kemudahan dalam menggali sumur Zamzam atau
ketika jumlah anaknya

mencapai sepuluh orang. Ketika keduanya

terwuiud, ia mengudi, dan keluarlah nama

Abdullah. Namun, paman-pamannya dari

ialur ibu menghalanginya dan berkata, "Tebuslah puffamu dengan seratus unta." Ia

pun menebusnya dengan seratus unta.

Selain itu, keterangan yang dinukil

dari Al-Ashmu'i, ia berkata, 'Aku pernah

bertanya kepada Abu Amr Ibnul Ala'

mengenai adz-dzabiih, ia menjawab, 'Wahai Ashmu'i, di mana akalmu?! Kapan

Ishaq pernah di Mekah? Isma'il-lah yang


ada di Mekah membangun Al-Bait (Ka'bah)

bersama ayahnya. Dan, Al-Manhor (lokasi

pengurbanan) iuga berada di Mekah."'

Selain itu, Allah SWT mendeskripsikan

Isma'il dengan sifat saban bukan Ishaq a.s.,

"Dan (ingatlah kisah) Isma'il,ldris, dan

Zulkifli. Mereka semua termasuk orangorang yang sabar." (at-Anbiyaa': 85)

Maksudnya, kesabaran Isma'il ketika

dikurbankan. Allah SWT juga mendeskripsikannya sebagai orang yang benar

janjinya dalam ayat,

' "Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah

Isma'il di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia

benar-benar seorang yang benar janjinya,

seorang rasul dan nebi." (Maryam: 54)

Ia berianji kepada ayahnya akan bersabar dalam menialani pengurbanan, ia

pun menepati janiinya.

Selain itu, sejumlah atsar shahih

yang menegaskan secara pasti bahwa

adz-dzabiih adalah Isma'il yang dinukil

dari beberapa sahabat, seperti Abdullah

bin Abbas, Abdullah bin Umar, Ali bin Abi

Thalib, Abu Hurairah, dan Abu Thufail Amir bin Watsilah. fuga, dinukil dari beberapa

Tabi'in, seperti Sa'id bin Musayyib, Sa'id

bin Iubayc Hasan Bashri, Mujahid, AsySya'bi, Yusuf bin Mihran, Ar-Rabi' bin Anas,

Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi, Al-Kalbi,

Alqamah, Abu fa'far Muhammad lbnu

Ali, dan Abu Saleh. Mereka mengatakan,

adz-dzabiih adalah Isma'i1.13 Al-Qurthubi

mengatakan, pendapat ini lebih kuat penukilannya yang berasal dari Rasulullah

saw, para sahabat, dan Tabi'in.

Namun, bangsa Yahudi hasud kepada


bangsa Arab atas keutamaan mereka

bahwa Isma'il-lah adz-dzabiih yang dimaksud. Akibatnya, bangsa Yahudi menambah-nambahi Taurat
dan melakukan

pendistorsian terhadapnya, serta menyelipkan keterangan palsu bahwa adz- dzabiih

adalah Ishaq ke dalam riwayat-riwayat

atsar dan beberapa hadits. Kemudian, hal

itu beredar di kalangan sebagian sahabat

dan kaum Muslimin dengan perpegangan

pada dua argumen;

Pertama, sebelum ayat ini, Allah SWT

menceritakan Ibrahim a.s. yang berdoa,

"Sesungguhnya aku harus pergi (menghadap) kepada Tuhanku. Dia akan memberi

petunjuk kepadamu." (Ash-Shaaffat 99)

Berdasarkan konsensus, beliau berhijrah ke Syam. Kemudian, Allah SWT berfirman dalam ayat 101,
{c=l ct ii;$y.

Anak yang dimaksudkan dalarir ayat ini

tentunya adalah Ishaq. Setelah itu, Allah

SWT berfirman dalam ayat L02, { g;y

4 t ,a.Anak yang sampai pada umur

sanggup berusaha bersama Ibrahim a.s.

tentunya anak yang diperoleh di Syam.

Maka, bisa dibuktikan bahwa permulaan

ayat ini menuniukkan bahwa adz-dzabiih

13 Tafsir lbnu KaBir, 4/17 -L9, Tafsir ar-Razi,26/L53 danberikutrya, Tafsir Al-Qurthubi, 15/100, Tafsir
Al-lGraazin, 6 /22.

adalah Ishaq. Begitu iuga pada bagian akhir

ayat setelah menyempurnakan cerita yang

ada, Allah SWT berfirman pada ayat LLZ,

4,.I.llt i $ ',i;ur. ;e;;ry. Ibrahim a.s. digembirakan dengan kenabian Ishaq karena

ketabahannya menialani berbagai kesulitan dalam peristiwa adz-dzabiih.ladi, bagian

awal dan bagian akhir ayat menunjukkan

bahwa adz-dzabiih adalah Ishaq a.s..


Kedua, terdapat tulisan terkenal dalam surat Ya'qub yang berbunyi, 1,+.';;. ,

)tb i$)q itr.1; atJl i it'1 g.r,-ys (dari

Ya'qub Israel nabi Allah SWT, putra Ishaq

yang diperintahkan oleh Allah SWT agar

dikurbankan, putra Ibrahim Khalilullah).

Ini adalah keterangan shahih dari

Abdullah lbnu Mas'ud, ada seorang lakilaki berkata kepadanya, "Wahai putra

para tetua yang mulia." Ia berkata, "ltu

adalah Yusuf putra Ya'qub putra Ishaq

Dzabiihulloah putra Ibrahim Khalilullah."

Pandangan senada juga diriwayatkan

dari beberapa sahabat seperti; Umar bin

Khaththab, Iabic Abbas, dan Ka'ab AlAhbar. fuga dari kalangan Tabi'in seperti

Qatadah, Masruq, Ikrimah, Atha', Muaqtil,

Az-ZuhrL As-Suddi, dan Malik bin Anas,

mereka mengatakan, adz-dzabiift adalah

Ishaq. Namun, terdapat nama Ka'b AlAhbaryang memiliki peran terkait dengan

berbagai informasi tersebut, informasi

yang bersumber dari kitab-kitab kuno

yang tidak jelas kredibilitasnya, lalu informasi tersebut diterima oleh sebagian

kaum Muslimin darinya, lalu menyebar

di tengah-tengah mereka. Kami telah mengutip keterangan dari Ibnu Katsir dan

Al-Baidhawi yang mementahkan riwayatriwayat tersebut.

Az-Zajiai berkata, "Allahu A'lam, hanya

Allah SWT Yang lebih tahu adz-dzabiih

sebenarnya." Ini adalah pendapat ketiga

dalam masalah ini. 5. Hikmah musyawarah Ibrahim a.s. bersama

putranya tentang mimpinya, {,si t;Y '}:vy

(maka, fikirkonlah, apa pendapaonu) agar

putranya mengetahui kenyataan, beliau

ditampakkan kesabaran putranya dalam


menaati Allah SWT sehingga meniadi penyejuk bagi beliau karena sabar adalah

derajat yang luhur. fuga, supaya putra

beliau memperoleh pahala agung di akhirat

dan pujian yang baik di dunia, lalu Isma'il

berkata, 4,;-atat n')tr;1; 3t +ry"b.

Di sini, Isma'il a.s. menggantungkan

hal tersebut kepada kehendak Allah SWT

sebagai bentuk keberkahan dan harapan

bai[ supaya terhindar dari kemaksitan

dengan pemeliharaan Allah SWT dan tiada

kekuatan untuk menjalankan ketaatan

kepada-Nya melainkan dengan taufikNya. Sebagian pakar isyarat mengatakan, ketika Isma'il
menggunakan kalimat

"lnsya Allah," Allah SWT pun memberinya

taufik untuk sabar.

6. Ayat, {ri;iri,} menjadi dalil bahwa bapak

dan anaknya berada dalam derajat kepasrahan dan kepatuhan yang sama.

Dalam kisah ini, Allah SWT menuturkan

Iima bentuk nikmat yang Dia anugerahkan kepada Ibrahim a.s., sebagaimana

yang sudah dijelaskan di atas, dan itu

adalah sebagai ganjaran atas keihsanan

Ibrahim a.s., {ii-;it q} ut* d1}. Yaitu,

Kami menyelamatkannya dari berbagai

kesulitan di dunia dan akhirat, tebusan

agung dengan domba, mendapat pujian

di seluruh umat dan mendapat salam dari

Allah SWT, digembirakan dengan berita

kelahiran seorang anak lagi, serta kebanyakan para nabi Bani Israel dan yang

lainnya berasal dari keturunannya, dari

Ishaq dan Isma'il.

Penebusan dengan domba menjadi dalil


bahwa berkurban dengan kambing adalah

lebih utama daripada dengan unta dan sapi.

Para ulama berbeda pendapat, apakah

yang lebih utama berkurban atau menyedekahkan harga hewan kurban? Imam

Malik dan kawan-kawannya mengatakan,

berkurban lebih utama, kecuali di Mina,

karena Mina bukan tempat berkurban.

Sedangkan madzhab Ra'yi mengatakan, berkurban lebih utama. Begitu juga

dengan Imam Ahmad, berkurban adalah

lebih utama daripada menggunakan harga

hewan kurban untuk bersedekah. Alasannya, hukum berkurban adalah sunnah

mu'akkadah seperti shalat hari raya. Dan,

sudah diketahui bahwa shalat hari raya

adalah lebih utama dari amalan-amalan

sunnah. Begitu juga shalat-shalat sunnah

lebih utama dari segenap amalan sunnah.

Terdapat sejumlah riwayat hasan yang

menjelaskan keutamaan berkurban. Di antaranya, dari Aisyah, Rasulullah saw.


bersabda, ..................................................................... "Tidak ada suatu amal yang dikerjakan

oleh seseorang pada hari nahar yang lebih

dicintai Allah SWT daripada mengalirkan

darah hewan kurban. Sungguh, pada hari

Kiamat, hewan kurban datang dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya. Dan, darah

hewan kurban benar-benar mendapat tempat

di sisi Allah SWT sebelum darah itu jatuh

ke bumi. Maka, berkurbanlah kalian dengan

s enang hati." (HR At-Tirmidz|

Berkurban menurut jumhur ulama tidaklah wajib, namun sunnah dan kebajikan.

Sedangkan Imam Abu Hanifah mengatakan, berkurban hukumnya wajib bagi

orang yang (menetap) dan mampu, namun tidak waiib bagi musafir. Namun kedua rekan Abu
Hanifah; Abu Yusuf dan

Muhammad tidak sependapat. Keduanya


berpendapat, berkurban hukumnya tidak

wajib, tetapi sunnah, meskipun demikian,

orang yang mampu melaksanakannya,

tidak ada toleransi baginya untuk tidak

berkurban.

Hewan yang bisa dikurbankin berdasarkan konsensus kaum Muslimin, delapan binatang yang
berpasangan dari

binatang ternak fempat pasang); biribiri, kambing, unta, dan lembu. Unta dan

lembu, satu ekor bisa dikurbankan dengan

untuk tujuh orang.

Empat binatang yang dihindari dalam

kurban, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ahmad, At-Tirmidzi, Nas'ai, Abu

Dawud, dan Ibnu Majah dari Al-Barra'

Ibnu Azib; hewan pincang yang jelas kepincangannya, hewan buta yang jelas kebutaanya, hewan
berpenyakit yang jelas

sakitnya, dan hewan yang kurus dan lemah.

Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad, AtTirmidzi, An-Nas'ai, Abu Dawud, dan Ibnu

Majah dari Ali bin Abi Thalib disebutkan,

ilV'; ;,at .:r* 3i * nr ); v;i

"nasulullah saw. memerintahkan kami

agar memerilcsa mata dan telingahewan yang

dibuat berkurban."

9. Ayat ini menunjukkan, apabila seseorang

bernadzar mengurbankan atau menyembelih anaknya, ia harus menebusnya dengan seekor domba,
sebagaimana yang

dilakukan Ibrahim a.s. dalam menebus

putranya, ini menurut Abdullah bin Abbas.

Ada riwayat lain darinya juga, ia harus

menebusnya dengan memotong seratus

ekor unta seperti yang pernah dilakukan

Abdul Muthalib dalam menebus putranya,

Abdullah. Kedua riwayat tersebut ini dicatat


oleh Asy-Sya'bi. Namun riwayat pertamalah

yang lebih shahih.

Imam Syafi'i mengatakan, perbuatan

seperti itu adalah kemaksiatan, ia harus

memohon ampunan kepada Allah SWT

atas kemaksiatan tersebut.

Imam Abu Hanifah mengatakan, katakata seperti itu mengharuskan pelakunya

memotong seekor kambing. Namun jika

nadzarnya selain anaknya, tidak ada keharusan apa-apa baginya, ini juga pendapat lbnul Arabi.
Sebab, Allah SWT

menjadikan penyembelihan anak sebagai

ibarat tentang penyembelihan kambing

secara syara'. Allah SWT mengharuskan

Ibrahim a.s. menyembelih putranya, lalu

Allah SWT melepaskan dirinya dari kewajiban itu dengan menyembelih kambing, sedangkan dalam
surah al-Hajj

ayat78, Allah SWT berfirman, "(lkutilah)

agama orang tuamu lbrahim." Iman

adalah komitmen atau kewajiban pokok,

sedangkan nadzar adalah kewajiban cabang maka harus dilihat dan dimaknai

dalam konteks komitmen pokok.

10. Allah SWT memberi kabar gembira tentang kenabian Ishaq a.s. sebagai salah

satu nabi yang saleh. Berita gembira ini

disebutkan setelah pemaparan kisah adzdzabiih. Maka, hal tersebut menunjukkan

bahwa adz-dzabiih adalah Isma'il a.s..

Al-Mufadhdhal mengatakan, yang

shahih sebagaimana yang dituniukkan

oleh Al-Qur'an, adz-dzobiih adalah Isma'il

a.s.. Alasannya, Allah SWT mengisahkan

adz-dzabiih. Di akhir kisah, Allah SWT

berfirman, 4f ir* it;.$tb. Kemudian Allah SWT berfirman dalam

ayat 109 dan 110, "qf Af Crl ,J" i>i-F


{;*JL Kemudian Allah SWT berfirman

dalam ayat l1^2 dan 113, ;r ( av;U tc;ty

{&Ws.:,46l Maksudnya, atas Isma'il dan

Ishaq. Kemudian, Allah SWT berfirman, I

4q"i {.7 ini menunjukkan, maksudnya

adalah anak cucu Isma'il dan Ishaq. Para

perawi berkata,lsma'il lebih tua dari Ishaq

tiga belas tahun. Namun yang lebih tepat

dikatakan, Kami limpahkan keberkahan

atas Ibrahim pada anak-anaknya.

11. Setelah menyebutkan keberkahan pada

kefurunan dan banyaknya keturunan, selanjutnya Allah SWT menjelaskan di antara

keturunannya ada orang yang baik dan buruk. Orang yang buruk, statusnya sebagai

keturunan kenabian tidak berguna baginya

dan tidak memberikan manfaat baginya.

UmatYahudi dan Nasrani, meskipun berasal

dari keturunan Ishaq, sedangkan bangsa

Arab berasal dari keturunan Isma'il, sudah

meniadi keniscayaan untuk membedakan

antara orang baik dan orang buruh antara

Mukmin dan kafir. Di dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang membantah mereka,

"Orang Yahudi dan Nasrani berkata,

'Kami adalah anak-anakAllah dan kekasihkekasih-Nya.' Katakanlah,'Mengapa Allah

menyiksa kamu karena dosa-dosamu?

Tidalc kamu adalah manusia (biasa) di

antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia

mengampuni siapa yang Dia kehendaki

dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki.

Dan milik Allah seluruh keraiaan langit

dan bumi serta apa yang ada di antara

keduanya. Dan kepada-Nya semua akan


ke mboli."' (al-Maa'idah: 18)

Maksudnya, "kami ini adalah keturunan dari rasul-rasul Allah SWT" makanya

mereka merasa memiliki keutamaan dan

kelebihan dibandingkan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai