Anda di halaman 1dari 12

KHUTBAH

Khutbah Idul Adha: Hikayat Nabi Ibrahim


dalam Haji dan Kurban
Muhammad Faizin 
Senin, 4 Juli 2022 | 19:00 WIB

Materi khutbah Idul Adha ini menggambarkan tapak tilas perjuangan keluarga Nabi
Ibrahim yang monumental dan penuh dengan hikmah. Perjuangan ini diabadikan dalam
dua ibadah yang identik dalam setiap perayaan hari raya Idul Adha, yakni haji dan kurban.
Dua ibadah yang hanya bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah ini menjadi syariat yang harus
diupayakan pelaksanaannya oleh umat Islam. Selain untuk menyempurnakan keislaman,
ibadah ini juga mampu semakin mendekatkan diri kepada Allah sebagai dzat yang wajib
disembah.
 
Baca juga: Kumpulan Khutbah Idul Adha Terfavorit
 
Teks khutbah berikut ini berjudul " Khutbah Idul Adha: Hikayat Ibrahim dalam Haji dan
×Kurban". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat!
(Redaksi)

Khutbah I
 
‫ َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬.‫ َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬.‫َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬ 

‫ َصَدَق َوْعَدُه َوَنَصَر َعْبَدُه َوَأ َعَّز‬،‫ َلاِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه‬،‫َاللُه َأ ْك َبْر َك ِبْيًرا َواْل َحْمُد ِلّٰلِه َك ِثْيًرا َوُسْبَحاَن اللِه ُبْكَرًة َوَأ ِصْيلًا‬
‫ َاللُه َأ ْك َبُر َوِلّٰلِه ْالَحْمُد‬،‫لَاٰلَه ِإ َّل ا اللُه َواللُه َأ ْك َبُر‬
‫ ِإ‬،‫ُجْنَدُه َوَهَزَم اْلَأ ْحَزاَب َوْحَدُه‬ 

‫ َوَأ ْشَهُد‬،‫ َوَعَلى ٰاِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن‬،‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُم َّمَح ٍد َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَن‬،‫الَحْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِن‬

‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه‬،‫َأ ْن َّل ا ِإ لَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه اْلُم ـَنَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّي ِة َواْل ِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن‬
‫ َفإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه َّن‬، ‫ ِعَباَد الَّر ْحٰمِن‬،‫ َأ َّم ا َبْعُد‬،‫َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلَقُه اْلُقْرآُن‬
‫ اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه‬،‫الَماِن‬
‫ َصَدَق اللُه الَعِظيُم‬.‫ ِإ َّن َشاِنَئَك ُهَو اْلَأ ْبَتُر‬.‫ َفَص ِّل ِلَرِّبَك َواْن َحْر‬.‫اْلُقْرآِن ِبْسِم اللِه الَّر ْحَمِن الَّر ِحْيْم ِإ َّن ا َأ ْعَطْيَناَك اْلَكْوَثَر‬

 
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia pada setiap bulan Dzulhijjah
merupakan hari raya yang sangat identik dengan dua ibadah, yakni haji dan kurban. Dalam
tuntunan agama Islam, ke dua ibadah ini memang hanya bisa dilakukan pada bulan
Dzulhijjah. Hari raya Idul Adha, haji, dan kurban juga tak bisa dipisahkan dari kisah dan
perjalanan hidup Nabi Ibrahim beserta keluarga karena banyak peristiwa yang mewarnai
kehidupannya diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban.
 
Pada kesempatan khutbah kali ini, mari kita menapak tilas dan menelusuri kembali kisah
perjalanan dan perjuangan hidup yang dialami oleh kakek moyang Nabi Muhammad saw
ini yang berkaitan erat dengan ibadah haji dan kurban. Dengan mengenang kembali
perjuangan Nabi Ibrahim, diharapkan kita mampu mengambil ibrah, hikmah, dan nilai-
nilai spiritual sebagai modal dalam menjalani kehidupan ini. Dengan memahami sejarah
ini, mudah-mudahan kita juga bisa termotivasi untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan
kurban yang semua umat Islam pasti mengidam-idamkannya.
 
Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
×
Kita awali kisah perjalanan dan perjuangan keluarga Nabi Ibrahim dan istrinya yang
bernama Siti Hajar dari saat Allah menganugerahi mereka seorang putra yang sudah
diidam-idamkan sejak lama. Kelahiran putra yang diberi nama Ismail ini diiringi dengan
perintah dan cobaan dari Allah swt untuk menempatkan Siti Hajar dan Ismail di daerah
lembah yang tandus dan gersang. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat
37:
 
‫َرَّب َنٓا ِاِّنْٓي َاْس َكْنُت ِمْن ُذِّر َّي ِتْي ِبَواٍد َغْيِر ِذْي َزْرٍع ِعْنَد َبْيِتَك اْلُمَح َّر ِۙم َرَّب َنا ِلُيِقْيُموا الَّص ٰلوَة َفاْج َعْل َا ِٕـْف َدًة ِّمَن الَّن اِس َتْهِوْٓي‬
‫ِاَلْيِهْم َواْرُزْقُهْم ِّمَن الَّثَمٰرِت َلَعَّل ُهْم َيْش ُكُرْوَن‬
 
Artinya:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di
lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang
dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan shalat.
Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah
mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.”
 
Saat tinggal di lembah itu, suatu hari Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa
menyusui Ismail. Ia pun mencari air ke sana-kemari sambil berlari-lari kecil antara bukit
Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Peristiwa inilah yang kemudian diabadikan menjadi
salah satu rukun haji, yakni Sa’i atau berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Di
tengah kesusahan itu, Allah menurunkan pertolongan melalui mata air yang muncul dari
tanah, tepat di bawah kaki Ismail, yang saat itu sedang menangis kehausan. Di tempat
inilah keluar air penuh berkah yang sampai saat ini bisa terus dinikmati oleh umat Islam
seluruh dunia bernama air zamzam.
 
Cobaan keluarga Nabi Ibrahim tidak berhenti sampai di situ. Nabi berjuluk “Khalilullah”
(kekasih Allah) ini mendapatkan perintah dari Allah swt melalui mimpi untuk
menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Perintah ini juga menjadi sebuah ujian
keimanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Karena sebelumnya, ia pernah
mengeluarkan janji bahwa Allah menghendaki Ismail untuk dikurbankan, maka ia akan
melakukannya. Perintah itu pun akhirnya benar-benar datang kepada-Nya
 
Awalnya, ketika bermimpi diperintahkan untuk menyembelih Ismail, Ibrahim merasa ragu.
Ia pun melakukan perenungan dan berfikir-fikir apakah ini benar-benar perintah Allah.
Peristiwa ini kemudian diabadaikan dengan nama Tarwiyah yakni hari perenungan di
mana kita disunnahkan berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah.
 
Setelah perenungan ini, kemudian hilanglah keragu-raguan itu. Karena Nabi Ibrahim
×kembali bermimpi hal yang sama untuk menyembelih Ismail dan tahu jika itu adalah
benar-benar perintah Allah swt. Peristiwa ini yang kemudian diabadikan dengan nama hari
Arafah yang berarti ‘mengetahui’ di mana kita juga disunahkan berpuasa pada tanggal 9
Dzulhijjah.

ADVERTISEMENT

 
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Setelah Nabi Ibrahim tahu dan yakin perintah itu datang dari Allah, maka ia pun
menyampaikan dan berdiskusi dengan Ismail. Dialog bersejarah antara Ayah dan anak ini
pun diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 102:
 
‫َف َّمَلا َبَلَغ َمَعُه الَّس ْعَي َقاَل ٰيُبَنَّي ِاِّنْٓي َاٰرى ِفى اْلَمَناِم َاِّنْٓي َاْذَبُحَك َفاْنُظْر َماَذا َتٰرۗى َقاَل ٰٓي َاَبِت اْفَعْل َما ُتْؤَمُۖر َس َتِجُدِنْٓي ِاْن‬
‫َشۤا َء الّٰلُه ِمَن الّٰص ِبِر ْيَن‬
 
Artinya, “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia
(Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku
menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku,
lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan
mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”
 
Akhirnya, hari itu pun datang ketika Ibrahim dengan keimanan dan ketakwaannya serta
Ismail dengan keyakinannya akan melaksanakan prosesi penyembelihan. Pada waktu itu,
setan juga terus membisikkan kepada Ibrahim, Ismail, dan juga Siti Hajar untuk tidak usah
menjalankan perintah Allah ini. Namun, keyakinan mereka tidak goyah sedikit pun. Untuk
mengusir setan yang mengganggu, Nabi Ibrahim pun melemparinya dengan batu yang
kemudian peristiwa ini diabadikan dalam ritual ibadah haji, yakni melempar jumrah.
 
×
Ketika detik-detik Ibrahim akan menyembelih Ismail, tiba-tiba Allah swt berfirman dan
memerintahkan Ibrahim berhenti tidak menyembelih Ismail. Firman ini termaktub dalam
Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:
 
‫ َكٰذِلَك َن ْجِزى اْلُمْح ِس ِنْيَن‬.‫ َوَتَرْك اَن َعَلْيِه ِفى اْلٰاِخِرْيَن ۖ َسٰلٌم َعٰٓلى ِاْبٰرِهْيَم‬.‫َوَفَدْيٰنُه ِبِذْب ٍح َعِظْيٍم‬
 
Artinya: “Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar. Kami
mengabadikan untuknya (pujian) pada orang-orang yang datang kemudian, ‘Salam
sejahtera atas Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat kebaikan’.”
 
Atas peristiwa ini Malaikat Jibril yang membawakan hewan untuk disembelih sebagai
pengganti Ismail pun berseru “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Takbir ini
disambut Ibrahim dengan “Lailaha illahu Allahu Akbar” yang kemudian disambung oleh
Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’ Dari peristiwa epik inilah, umat Islam kemudian
disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah.
Peristiwa ini juga menegaskan bahwa seseorang dilarang keras mengalirkan darah manusia.
 
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Dari peristiwa bersejarah keluarga Nabi Ibrahim ini, kita bisa banyak mengambil hikmah
dan keteladanan. Dimulai dari keteladanan perjuangan hidup sampai dengan keteguhan
iman dan takwa dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-
larangan-Nya. Kisah-kisah Nabi Ibrahim, yang termaktub dalam Al-Qur’an dan terwujud
dalam bentuk ibadah seperti Sa’i, melempar jumrah, puasa tarwiyah dan Arafah, serta
menyembelih hewan kurban ini harus semakin meningkatkan keyakinan dan keteguhan
kita dalam beribadah. Karena memang tujuan dari diciptakannya kita ke dunia ini adalah
untuk beribadah. Allah berfirman:
 
‫َوَما َخَلْقُت اْل ِجَّن َواْلِاْنَس َّلِا ا ِلَيْعُبُدْوِن‬
 
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
(QS Ad Dzariyat: 56).
 
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Dalam menjalankan ibadah haji dan kurban, kita membutuhkan keteguhan dan keyakinan
yang kuat karena harus rela mengeluarkan harta yang kita miliki. Jika tidak memiliki niat
yang kokoh, maka haji dan kurban pun akan sulit untuk dilakukan. Untuk berhaji, kita
harus berkorban menyiapkan puluhan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke
×Tanah Suci. Ditambah juga kesabaran tinggi karena harus rela antre bertahun-tahun karena
banyaknya umat Islam yang ingin menjalankan rukun Islam kelima ini. Untuk berkurban,
kita juga harus menyediakan anggaran jutaan rupiah untuk membeli hewan kurban dan
kemudian dibagi-bagikan kepada orang lain.
 
Namun, ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Kita tidak perlu khawatir. Harta dunia yang kita keluarkan untuk berangkat ke Tanah Suci
ini akan dibalas oleh Allah swt dengan kenikmatan kehidupan akhirat di surga yang abadi.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
 
‫اْلَحُّج اْلَمْبُروُر َلْيَس َلُه َجَزا ِإ َّل ا َّن‬
 ‫اْلَجُة‬ ‫ٌء‬
 
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR
al-Bukhari).
 
Begitu juga dengan ibadah kurban, Rasulullah telah menegaskan dalam dari Siti Aisyah
yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah:
 
‫َما َعِمَل آَدِم ٌّي ِمْن َعَمٍل َيْوَم الَّن ْح ِر َأ َحَّب ِإ َلى اللِه ِمْن ِإ ْهَراِق الَّد ِم ِإ َّن َها َلَتْأ ِتي َيْوَم اْلِقَياَمِة ِبُقُروِنَها َوَأ ْش َعاِرَها َوَأ ْظ َلاِفَها‬
‫َوَأ َّن الَّد َم َلَيَقُع ِمْن اللِه ِبَمَكاٍن َقْبَل َأ ْن َيَقَع ِمْن اْلَأ ْرِض َفِطيُبوا ِبَها َنْفًسا‬
 
Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya
Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan
datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya.
Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya,
lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”
 
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Demikian khutbah Idul Adha yang mengangkat tentang kisah inspiratif penuh perjuangan
dari keluarga Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Semoga
bisa menambah pengetahuan kita sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah. Dan semoga Allah swt senantiasa menurunkan hidayah dan rezekinya kepada kita
sehingga kita bisa menjalankan tugas kita untuk beribadah khususnya mampu untuk
melakukan ibadah haji dan berkurban. Amin.
 
‫َباَرَك الله ِلي َوَلُكْم ِفى ْالُقْرآِن ْالَعِظْيِم‪َ ،‬وَنَفَعِني ِإَو َّي اُكْم ِبَماِفْيِه ِمْن آَيِة َوِذْكِر اْل َحِكْيِم َوَتَقَّب َل اللُه ِمَّن ا َوِمْنُكْم ِتلَاَوَتُه ِإَو َّن ُه‬
‫×‬
‫ُهَو الَّس ِمْيُع الَعِلْيُم‪َ ،‬وَأ ُقْوُل َقْوِلي َهَذا َفأْس َتْغِفُر اللَه الَعِظْيَم ِإ َّن ُه ُهَو الَغُفْوُر الَّر ِحْيم‬
‫‪ ‬‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪َ ‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬

‫اْل َحْمُد َّلِلِه اَّلِذي َأ ْرَسَل َرُسوَلُه ِباْلُهَدى َوِديِن اْل َحِّق ِلُيْظِهَرُه َعَلى الِّديِن ُكِّلِه َوَلْو َكِرَه اْلُمْشِرُكوَن ‪َ .‬أ ْشَهُد أْن لا إَلَه إلا اللُه‪ ‬‬
‫َوْحَدُه لا َشِريَك َلُه‪ ،‬وأشهُد أَّن ُم َّمَح ًدا عْبُده وَرُسوُله‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َوَباِرْك َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن‬
‫َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِّدْيِن‪َ .‬أ َّم ا َبْعُد‪ِ ،‬عَباَد الَّر ْحٰمِن ‪َ ،‬فإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه اْلُقْرآِن َيا َأ ُّي َها‬

‫وُت ِإ َّل ا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُموَن‪َ .‬واْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َبَدَأ ِفْيِه ِبَنْفِسِه َو ـَثَّن ى ِبَملآ ِئَكِتِه‬ ‫اَّلِذيَن َآَمُنوا اَّت ُقوا الَّل َه َحَّق ُتَقاِتِه َوَلا َتُم َّن‬

‫‪ِ. ‬بُقْدِسِه َوَقاَل َتعَاَلى ِإ َّن اللَه َوَملآِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعلَى الَّن ِبِّي يآ ُّيَا َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‬

‫اللُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت َالَاْح يآِء ِمْنُهْم َوْالَاْمَواِت اللُهَّم َأ ِعَّز ْالِإ ْس لَاَم َوْالُمْس ِلِمْيَن َوَأ ِذَّل‬

‫الِّشْرَك َوْالُمْشِرِكْيَن َواْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَوِّح ِدَّي َة َواْنُصْر َمْن َنَصَر الِّدْيَن َواْخُذْل َمْن َخَذَل ْالُمْس ِلِمْيَن َو َدِّمْر َأ ْعَداَءالِّدْيِن َواْعِل‬
‫َكِلَماِتَك ِإ َلى َيْوَم الِّدْيِن‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َعَّن ا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن‬
‫َبَلِدَنا ِاْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عآَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا‬
‫َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬رَّب َنا َظ َلْمَنا َاْنُفَسَناَوِاْن َلْم َتْغِفْر َلَنا َوَتْرَحْمَنا َل َّن‬
‫َنُكْوَن ِمَن ْال اَخِسِر ْيَن‪ِ .‬عَباَداللِه ! ِإ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِبْالَعْدِل‬
‫َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتآِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شآِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َتَذَّك ُرْوَن َواْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‬
‫َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبْر‬
‫‪ ‬‬
‫‪H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung‬‬

‪Baca Juga:‬‬
‫‪Khutbah Idul Adha: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Kurban‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi


keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan‬‬
‫‪informasi serta pendukung
aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.‬‬
TAGS:
khutbah idul adha
khutbah
×

TERKAIT

Khutbah Idul Adha: Ilmu Komunikasi dalam Kisah Khutbah Idul Adha di Rumah: Tiga Kesabaran Nabi
Ibrahim dan Ismail Ibrahim
Khutbah Khutbah

Khutbah Idul Adha di Rumah: Teladan Ikhtiar dan Khutbah Idul Adha: Hari Raya yang Menekankan
Tawakal Nabi Ibrahim bagi Keluarga  Kepedulian Sosial 
Khutbah Khutbah

Bacaan Bilal pada Khutbah Idul Adha Khutbah Idul Adha: Belajar dari 9 Keistimewaan
KHUTBAH LAINNYA
Shalat Nabi Ibrahim

Khutbah Jumat: diKhutbah


Bulan Haram Momentum
Tinggalkan Perbuatan Zalim
Khutbah

Khutbah Jumat: Semangat Jalankan Kewajiban,


Jauhi Larangan
Khutbah
×
Khutbah Jumat: Dua Misi Utama Manusia di
Dunia
Khutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Ibadah


Pasca-Ramadhan
Khutbah

Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa: Panen Ganjaran


Dinten Lebaran
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Istiqamah Kembali Mengenal


Allah
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Layakkah Kita Merayakan


Kemenangan?
Khutbah

Khutbah Jumat: Tiga Hakikat dalam Ibadah Zakat


Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Menjadi Hamba yang


Bersyukur
Khutbah

Khutbah Jumat: Jadikan Al-Qur'an sebagai


Petunjuk
Khutbah

TERPOPULER KHUTBAH
Khutbah Jumat: Berkahi Rezeki dengan Berbagi
1
×
2 Khutbah Jumat: Beberapa Hal Penting Seputar Haji

3 Khutbah Jumat: Mari Berkorban dengan Berkurban

4 Khutbah Jumat: di Bulan Haram Momentum Tinggalkan Perbuatan Zalim

5 Khutbah Jumat: Hikmah Manasik Haji

6 Khutbah Jumat: Moderat dalam Beragama, Maslahat dalam Berbangsa

7 Khutbah Jumat: Berhaji dan Dalil Ziarah ke Makam Nabi serta Aulia

REKOMENDASI

4 Perbedaan Haji dan Umrah


Haji, Umrah, dan Kurban

Khutbah Idul Adha: Spirit Berkurban dan Kepedulian Sosial


Khutbah

Orang Mampu tapi Tidak Berkurban menurut Hukum Islam


Haji, Umrah, dan Kurban

Hukum Menjaminkan SK Pegawai dan Slip Gaji untuk Utang di Bank


Ekonomi Syariah

Hukum Menghajikan Orang Tua yang Sudah Wafat


Bahtsul Masail

Kisah Ulama Berhaji Tanpa ke Tanah Suci


Hikmah

4 Perbedaan Kurban Wajib dan Sunnah


Haji, Umrah, dan Kurban

Khutbah Jumat: Dua Pelajaran dari Orang yang Gagal Naik Haji
Khutbah

Transportasi Haji: 1952 Pertama Kali dengan Pesawat Terbang


Fragmen

TOPIK 
×

Kumpulan Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah

Kumpulan Amalan dan


Khutbah Jumat Berita Terkini Haji Peristiwa Penting Kisah
tentang Haji 2022 Dzulqa'dah Isa

OPINI 

Muhammad Najib Azca | Senin, 4 Jul 2022


Kado 1 Abad NU: Membangun Jam’iyah lewat Kajian Masa Depan

Achmad Murtafi Haris | Senin, 27 Jun 2022


Kontroversi Isu Khilafah (2): Penerapan Syariat

Ahmad Rozali | Sabtu, 25 Jun 2022


Mengapa Media-media Keagamaan Dunia Perlu Ambil Bagian dalam R-20 PBNU?

BERITA LAINNYA

Pertamina Terima Pembayaran Kompensasi Rp64,5 T untuk BBM dan LPG Subsidi
Nasional | Sabtu, 2 Jul 2022

Pendaftaran BBM Subsidi Lewat MyPertamina Khusus untuk Roda Empat


Nasional | Kamis, 30 Jun 2022
×Wujudkan Ekosistem Digital Industri Kreatif, Sandiaga Dorong Santri jadi 'New Content Creator'
Nasional | Kamis, 30 Jun 2022

Agar Subsidi Tepat Sasaran, Pertamina Buka Pendaftaran Daring Mulai 1 Juli
Nasional | Rabu, 29 Jun 2022

Task Force ESC B20 Indonesia Hasilkan Rancangan Kebijakan Transisi Energi Global
Nasional | Rabu, 29 Jun 2022

Digitalisasi, Upaya Pertamina Pastikan BBM dan LPG Tepat Sasaran


Nasional | Kamis, 23 Jun 2022

Tiga Rekomendasi Dukung Net Zero Emisi Karbon dari Task Force Energy, Sustainability and Climate B20
Nasional | Kamis, 23 Jun 2022

Bukan Jurus Biasa, Pertamina Ukir Penghematan Rp32 Triliun


Nasional | Rabu, 22 Jun 2022

Harga Minyak Mentah Dunia Tinggi, Efisiensi Pertamina Capai US$ 2,2 Miliar
Nasional | Ahad, 19 Jun 2022

Anda mungkin juga menyukai