Anda di halaman 1dari 6

Assalamualaikum warohmatullahi waborakatuh

Alhamdulillah. Banyak Memuja dan Memuji kita kepada Allah swt atas segala nikmat yang ia berikan.
Tak akan bisa kita menghitung nikmat yang begitu banyak, mulai dari nikmat atas kesehatan, nikmat
atas rezeki, nikmat atas ilmu, nikmat atas suasana yang kita rasakan saat ini, dan sebagainya. Termasuk
juga nikmat islam dan nikmat menjadi umat baginda nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya kita minta kepada Allah swt, agar doa dan salam kita, sholawat kita. Tersampaikan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapat syafaat beliau di akhirat nanti dan termasuk
pada umat di bawah payung panji Rasulullah bersama juga para sahabat dan guru-guru serta ulama-
ulama kita. Aammin YRA.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah swt, Jamaah Dusun Tawo Desa Banjarjo Sekalian

Di moment Idul Adha ini juga, tidak hanya sekadar kita diminta untuk memperbanyak ibadah dan
memperbaiki kualitas ibadah kita. Tidak hanya Puasa yang dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah, Puasa
Tarwiyah, Kemarin Puasa Arafah tanggal 9 Arafah. Dan hari ini, tibalah kita di Hari ke-10 Bulan
Dzulhijjah ini melaksanan rangkaian solat ied. Tidak hanya kita diminta untuk menyembelih hewan, yang
kita sebut dengan ibadah qurban. Memperbanyak istighfar dan doa sampai nanti tanggal 13 Dzulhijjah.
Tidak hanya itu

Ada yang luar biasa juga perihal belajar dan meneladani. Tokoh dari Kekasih Allah, Datuk dari Nabi
Muhammad SAW. Seorang Nabi yang mengajarkan kepada kita, bagaimana dia melepaskan dan
merelakan kecintaannya. Anak yang ia sangat sayangi. Tatkala Allah swt perintahkan mengorbankan
anak itu. Ia rela, demi sang khalik, Allah swt semua dilepaskan kecintaan tersebut. Yakni Nabi Ibrahim
AS, dan anaknya Nabi Ismail AS. Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan indah oleh Allah
SWT dalam Al-Qur'an surah as-Shaffat ayat 102:

ِ‫ظ ِْر َماذَا ت َ َرى قَا َلِ يَآأَبَت‬ َِ ‫َام أَن ْيِ أَذْبَ ُح‬
ُ ‫ك فَا ْن‬ ِْ ‫ي أ َ َرى ف‬
ِ ‫ي ال َمن‬ ِْ ‫ي قَا َلِ يَابُنَيِ إن‬ َ ‫فَلَما بَلَ َِغ َم َع ِهُ ال‬
َِ ‫س ْع‬
َِ‫صابريْن‬ َ ‫للاُ منَِ ال‬
ِ ‫ن شَآ َِء‬ ِْ ‫ي إ‬ِْ ‫ستَجدُن‬ َ ِْ‫ل َماتُؤ‬ ِْ ‫ا ْف َع‬
"Tatkala anak itu sampai umurnya dan sanggup berusaha bersamasama Ibrahim. Ibrahim berkata ; Wahai
anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa
pendapatmu. la menjawab, wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu,
insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Ini adalah ujian ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada Allah. Di kemudian hari, pengorbanan ini menjadi
anjuran bagi umat Islam untuk menyembelih hewan kurban, setiap tanggal 10 Dzulhijah dan pada hari
tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Deskripsi historis ini menggambarkan bahwa, keteguhan hati,
keyakinan akan kebenaran perintah Allah, keikhlasan, ketaatan, dan kesabaran adalah esensi yang
melekat dari ibadah Qurban. Nilai-nilai ini telah diimplementasikan dengan baik oleh Nabi Ibrahim dan
Ismail AS dalam peristiwa yang mengharukan itu.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.

Kesanggupan Nabi Ibrahim AS menyembelih anak kandungnya sendiri Nabi Ismail AS bukan semata-
mata didorong oleh perasaan taat setia yang membabi buta (taqlid), tetapi meyakini bahwa perintah Allah
SWT itu harus dipatuhi. Bahkan, Allah SWT memberi perintah seperti itu sebagai peringatan kepada
umat yang akan datang bahwa adakah mereka sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda
yang disayangi demi menegakkan perintah Allah SWT.

Ibadah kurban bukan hanya mementingkan tindakan lahiriyah, berupa menyedekahkan hewan ternak
kepada orang lain terutama fakir miskin, tetapi yang lebih penting adalah nilai ketulusan guna
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam beberapa ayat Al-Qur'an, Allah SWT memperingatkan
bahwa yang betul-betul membuahkan kedekatan dengan-Nya (kurban), bukanlah fisik hewan qurban,
melainkan nilai takwa dan keikhlasan yang ada dalam jiwa kita. Dalam surah al-Hajj ayat 37, Allah SWT
menyebutkan:

ِْ ‫ل َ د َما ُءهَا َِولَك‬


‫ن يَنَالُ ِهُ الت َ ْق َوى م ْن ٌكم‬ ِ ‫للاَ لُ ُح ْو ُم َها َو‬ ِْ َ‫ل‬
ِ ‫ن يَنَا َِل‬
"Tidak akan sampai kepada Allah daging (hewan) itu, dan tidak pula darahnya, tetapi yang akan sampai
kepada-Nya adalah takwa dari kamu".

Penegasan Allah SWT ini mengindikasikan penyembelihan hewan ternak sebagai kurban, merupakan
bentuk simbolik dari tradisi Nabi Ibrahim AS, dan merupakan syi’ar dari ajaran Islam DAN Allah SWT
hanya menginginkan nilai ketakwaan, dari orang yang menyembelih hewan ternak sebagai ibadah
kurban.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah swt,

Semoga ibadah kurban dilaksanakan dengan ikhlas demi mengharap ridla Allah SWT. Sehingga
mendapat hikmah dan manfaat bagi pelakukanya, baik di dunia maupun di akhirat. Aaamiin ya Robbal
Alamin. Adapun Hikmah dari Hari Raya Idul Adha, Idul Qurban diantaranya

Pertama, Tanggung jawab sebagai pondasi aktivitas. Nabi Ibrahim AS mencontohkan tingginya rasa
tanggung jawab dalam menunaikan tugasnya, ia mengabaikan egois individu dan istiqamah terhadap
Amanah yang dia emban. Ia gigih menjalankan perintah Allah swt, kendati perintah itu tidak sesuai
dengan yang ia harapkan. Begitulah sejatinya rasa tanggungjawab ditanam dalam keseharian. Kita,
sebagai umat dapat mencontoh hal tersebut dengan senantiasa memberikan yang terbaik berdasasrkan
kapasitas dan kapabalitas.

Kedua, Optimis sebagai penopang kreativitas. Nabi Ibrahim As mencontohkan betapa tinggi
optimismenya ketika ia beserta istri dan anaknya, Hajar dan Ismail, meninggalkan negeri Palestina yang
tanahnya subur menuju Mekkah yang tandus. Sebuah pengorbanan besar karena harus merelakan buah
hatinya itu tinggal di kawasan Mekkah yang masih tak berpenduduk saat itu. Peristiwa ini
mengisyaratkan bahwa keberanian untuk mengambil risiko demi menghadapi tantangan merupakan
salah satu cara yang harus ditempuh untuk meraih kemajuan. Meninggalkan zona yang nyaman (comfort
zone) yang dibarengi dengan optimisme akan keluasan rezeki yang Allah SWT sediakan akan memacu
dalam meningkatkan prestasi. Seseorang yang optimis pasti akan menjadi pribadi tangguh. Ia akan siap
menghadapi kondisi baik dan buruk. Kalau kondisi baik yang diperoleh, segera ia bersyukur; tetapi jika
kondisi buruk yang dijumpai, maka ia sikapi dengan bersabar. Tidak ada keluh kesah yang terlontar dari
lisannya. Atas dasar itu, berkreasi dan berinovasi merupakan manifestasi dari optimisme itu.

Hikmah ketiga, kemampuan bekerja sama dengan pihak lain sebagai pemelihara kreativitas. Nabi
Ibrahim As dan Nabi Ismail As mencontohkan kerja sama yang apik di saat mengutarakan maksudnya
hendak mengorbankan putranya karena menjalankan perintah Allah SWT. Bak gayung bersambut, Nabi
Ismail dengan lapang dada merespons dengan baik maksud ayahnya. Kendati yang disembelih ternyata
seekor domba (qibasy) karena Allah SWT tidaklah menghendaki qurban dalam bentuk manusia, tetapi
dalam bentuk hewan. Antara ayah dan anak tercipta relasi harmonis sehingga tercipta saling pengertian
dalam menjalankan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim As dapat dijadikan teladan bagi seorang bapak,
sedangkan Nabi Ismail As dapat dijadikan teladan bagi seorang anak.

Terakhir, melalui khotbah Idul Adha ini. Jadikanlah apa yang khotib sampaikan dan serangkaian hari
raya ini. Sebagai pengingat bagi kita semua. Untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kita. Iman dengan
sebentar-benar iman, iman dengan meyakini bahwa tiada kebahagiaan yang melebihi taatnya seorang
hamba kepada Allah swt, dan tiada kerugian atau kegagalan terbesar, melebihi maksiat atau ingkar
kepada Allah swt. Serta ketaqwaan kita yang dilandasi rasa takut, takut akan kebesaran Allah swt. Kita
yang hidup dihidupkan oleh Allah swt, tinggal di Bumi-Nya Allah swt, makan dan minum dari rezeki-
Nya Allah swt, siang dan malam tidak luput dari pandangan-Nya Allah swt, dan nanti kita mati, akan
dimatikan oleh Allah swt. Hendaklah kita punya rasa takut, takut akan kebesaran Allah swt sehingga kita
sadar bahwa kita ini adalah hamba atau makhluknya yang sangat lemah.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H, Semoga Allah swt menjadikan kita hamba yang saling mencintai
karena Allah swt. Saling Bertemu karena Allah swt, saling berkunjung karene Allah swt, dan saling
berbagi karena Allah swt.

َِ‫س َعدَآءِ ال َم ْقبُ ْوليْنَِ َوأَ ْد َخ َلنَا َوإيا ُك ِْم ف ْيِ ُز ْم َر ِة عباَدهِ ال ُمتقيْن‬ ُّ ‫ َج َعلَنَا للاُِ َوإيا ُك ِْم منَِ ال‬.
‫ل إن َما أَنَِا ْ بَش ٌَِر‬
ِْ ُ‫ ق‬. ِ‫طانِ الرجيْم‬ َ ‫الل منَِ الش ْي‬ ِ ‫ع ْوذُِ ب‬ ُ َ‫رآن العَظي ِْم أ‬ ِ ُ‫ي الق‬ ِ ‫ل تَ َعالى ف‬ َِ ‫قَا‬
ِ‫صال ًحا‬َ ً‫ل‬ ِ ‫ع َم‬
َ ‫ل‬ِْ ‫ن َكانَِ يَ ْر ُج ْولقَآ َِء َربهِ فَ ْليَ ْع َم‬
ِْ ‫مثْلُ ُك ِْم يُ ْو َحى إلَيِ أَن َمآ إل ُه ُك ِْم إل ِهٌ َواح ِدٌ فَ َم‬
ِ ‫للاُ ل ْيِ َولَ ُك ِْم ف ْيِ القُ ْر‬
ِ‫آن ال َعظي ِْم َونَفَ َعن ْيِ َوإيا ُك ْم‬ َ ‫ك بع َبادَِة َرب ِه أَ َحدًا َب‬
ِ ِ‫ار َك‬ ِْ ‫َوالَيُ ْشر‬
‫ي َوم ْن ُك ِْم تلَ َوتَ ِهُ إن ِهُ ُه َِو السم ْي ُِع‬ ِ ‫ل من‬ َِ ‫ َوتَقَب‬.ِ‫ات َوالذ ْك ِر ال َحكيْم‬
ِ َ‫ب َمافيْهِ منَِ اآلي‬
‫ْن‬
َِ ‫ْر الراحمي‬ َِ ‫ار َح ِْم َوأَ ْن‬
ُِ ‫ت َخي‬ ْ ‫ب ا ْغف ِْر َو‬ ِْ ُ‫ َوق‬.ِ‫ال َعليْم‬.
ِ ‫ل َر‬
‫للا أكبر َكبي ًْرِا َوال َح ْم ِدُ ِلِ َكثي ًْرا ‪Khutbah II‬‬
‫للا أكب ِر – ِ‬
‫للا أكب ِر – للا أكب ِر – ِ‬
‫ِ‬
‫ع ِز ُج ْندَِهُ‬‫ع ْبدَِهُ َوأَ َ‬
‫ص َِر َ‬ ‫لل ُُ َو ْحدَِهُ َ‬
‫صدَقَِ َو ْعدَِهُ َونَ َ‬ ‫س ْب َحانَِ للاِ بُ ْك َرِة ً َوأَص ْي ِ‬
‫لً ِ‬
‫الَ إلَ ِهَ إالاَ ِ‬ ‫َو ُ‬
‫ال إيا ِهُ ُم ْخلصيْنَِ لَ ِهُ الديْنَِ َولَ ْو َكرِِهَ‬ ‫الَ إلَ ِهَ إالاَلل ُُ َو ِ‬
‫الَ نَ ْعبُ ِدُ إ ِ‬ ‫اب َو ْحدَِهُ ِ‬ ‫َوهَزَ َِم ال َ ْحزَ َِ‬
‫‪.‬ال ُم ْشر ُك ْونَِ َولَ ْو َكر َِه الكاَف ُر ْونَِ َولَ ْو َكرَِه ال ُمناَفقُ ْونَِ‬

‫ال للا ُُ َو ْحدَهُِ الَشَري َْكِ لَ ِهُ إ ْرغاَمِا ً‬ ‫ال َح ْم ِدُ ِلِ َح ْمدِا ً َكثي ًْرا َكمِا َ أَ َم َرِ‪َ .‬وأَ ْش َه ِدُ أَ ِْ‬
‫ن الَإلَ ِهَ إ ِ‬
‫سي ِدُ الخ َََلئ ِ‬
‫ق‬ ‫س ْولُ ِهُ َ‬ ‫سيدَنِا َ ُم َحمدِا ً َ‬
‫ع ْبدُِهُ َو َر ُ‬ ‫ن َج َح ِدَ بهِ َو َكفَ َرِ‪َ .‬وأَ ْش َه ِدُ أَنِ َ‬ ‫ل َم ِْ‬
‫صاب ْي َحِ الغُ َررِ‪ .‬أَما بَ ْع ِدُ‬ ‫ص َحاب ِه َم َ‬ ‫ى آل ِه َوأَ ْ‬ ‫علَ ِ‬
‫علَي ِْه َو َ‬ ‫للاُ َ‬
‫صلى ِ‬ ‫َ‬ ‫‪:‬والبَشَرِ‪.‬‬ ‫َ‬
‫ى للاِ فَقَ ِْد فَازَِ ال ُمتقُ ْونَِ‪َ .‬وا ْف َعلُ ْواال َخي َِْر‬ ‫فَيآأَيُّهاَالحاَض ُر ْونَِ‪ .‬أ ُ ْوص ْي ُك ِْم َونَ ْفس ِْ‬
‫ي بتَ ْق َو ِ‬
‫للا َُأَ َم َر ُك ْمِ بأ َ ْم ِر َبدَِأَ فيْهِ بنَ ْفسهِ َوثَناب َم ََلئ َكةِ‬
‫ن السيآتِ‪َ .‬وا ْعلَ ُم ْوآ أَنِ ِ‬
‫عِ‬‫اجتَنبُ ْوآ َ‬
‫َو ْ‬
‫ع ْو ِذُ بالل ُمنَِ الش ْيِطاَنِ الرجيْمِ‬ ‫ل تعالى ف ْيِ كتاَبهِ ال َكريْمِ أَ ُ‬ ‫سب َحةِ بقُ ْدسهِ‪ .‬فَقا َ َِ‬
‫‪.‬ال ُم َ‬
‫صلُّ ْوِآ‬
‫ي يَآأَيُّهاَالذيْنَِ آ َمنُ ْوآ َ‬ ‫علَ ِ‬
‫ى النب ِْ‬ ‫صلُّ ْونَِ َ‬
‫للاَ َو َم ََلئ َكتَ ِهُ يُ َ‬
‫الرحيْمِ‪ .‬إنِ ِ‬ ‫من َ‬ ‫ب ْسمِ للاِ الر ْح ِ‬
‫ى َم ْنِ ب ِه‬‫ع َل ِ‬ ‫صلُّ ْوِآ َو َ‬
‫سل ُم ْوِأ َ‬ ‫سل ُم ْوِا تَ ْسل ْي ًما‪ .‬فَأَج ْيبُ ْوآللا َُالَى َمادَ َ‬
‫عا ُك ِْم َو َ‬ ‫علَيْهِ َو َ‬
‫َ‬
‫علَى التابعيْنَِ‬ ‫ى آل ِه َوص ْحبهِ أَ ْج َمعيْنَِ‪َ .‬و َ‬ ‫علَ ِ‬ ‫علَى َ‬
‫سيدنِا َ ُم َحمدِ َو َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫َهدَا ُك ْمِ‪ .‬الل ُهمِ َ‬
‫ع ْن ُه ْمِ‬ ‫ضِ للا ُُ َ‬
‫عنِا َو َ‬ ‫ار َ‬ ‫ان إلَى يَ ْو ِم الديْنِ‪َ .‬و ْ‬ ‫س ِ‬ ‫ي التابعيْنَِ َو َم ِْ‬
‫ن تَب َع ُه ِْم بإ ْح َ‬ ‫َوتَابع ِْ‬
‫ْن‬
‫ت َوال ُم ْسلمي َِ‬ ‫ْن َوال ُمؤْ منا َ ِ‬ ‫ك يَاأَ ْر َح َِم الراَحميْنَِ‪ .‬الل ُهمِ ا ْغف ِْر ل ْل ُمؤْ مني َِ‬ ‫ب َر ْح َمت َِ‬
‫ع َواتِ‪ .‬الل ُهمِ‬ ‫ْب الد َ‬ ‫ْب ُمجي ٌِ‬ ‫سم ْي ُِع قَري ٌِ‬‫ك َ‬ ‫ات إن َِ‬‫ات ال َ ْحيآءِ م ْن ُه ِْم َوال َ ْم َو ِ‬
‫َوال ُم ْسل َم ِ‬
‫ص ِْر أُم ِةَ َ‬
‫سيدنِا َ ُم َحمدِ‬ ‫ح أُم ِةَ َ‬
‫سيدنِا َ ُم َحمدِ‪ .‬الل ُه ِم ا ْن ُ‬ ‫سيدنِا َ ُِم َحمدِ‪ .‬الل ُهمِ ا ْ‬
‫صل ِْ‬ ‫ص ْرأُم ِةَ َ‬
‫‪.‬ا ْن ُ‬
‫اج َع ِْل بَ ْلدَتَنِا َ إ ْند ُْونيْسيا هَذِه بَ ْلدَِة ً‬ ‫ن َخذَ َِ‬
‫ل الدي َْنِ‪َ .‬و ْ‬ ‫اخذُ ِْ‬
‫ل َم ِْ‬ ‫ص َِر الديْنَِ‪َ .‬و ْ‬ ‫اللهمِ ا ْن ُ‬
‫ص ِْر َم ِْ‬
‫ن نَ َ‬
‫شيْئِ‪َ .‬هذَِا َحالُنِا َ‬
‫ي يِا َ قَي ُّْو ُمِ‪ .‬يآال َهنِا َ َوإل ِهَ ُكلِ َ‬
‫ك يِا َ َح ُِّ‬ ‫سنةُِ َر ُ‬
‫س ْول َِ‬ ‫ي ف ْي َها أَ ْحكا َ ُم َِ‬
‫ك َو ُ‬ ‫تَ ْجر ِْ‬
‫الوبآ َءِ َوالفَ ْحشآ َءِ َوال ُم ْن َك َرِ‬ ‫ع َلي َْكِ‪ .‬الل ُه ِم ا ْدفَ ِْع َ‬
‫عنِا َ الغََل َِء َوال َبَل َءِ َو َ‬ ‫ياَللا ُُ الَ َي ْخفَى َ‬
‫ن َبلَدنِا َ هَذِاَ‬ ‫ظ َه َِر م ْن َها َومِا َ َب َ‬
‫طنَِ م ِْ‬ ‫ن مِا َ َ‬
‫وف ال ُم ْختَلفَ ِةَ َوالشدَآئدَِ َوالم َح َِ‬
‫سيُ َِ‬ ‫َوال َب ْغ َِ‬
‫ي َوال ُّ‬
‫ن بُ ْلدَانِ ال ُم ْسلميْنَِ عاَم ِةً يِا َ َر ِ‬
‫ب ال َعال َميْنَِ‪ .‬الل ُه ِم أَعزِ اإل ْسلَ َمِ َوال ُم ْسلميْنَِ‬ ‫خاَصةًِ َوم ِْ‬
‫ض ِةَ َوال ُم ْشركيْنَِ َودَم ِْر أَ ْعدَا َِء الديْنِ‪َ .‬و ْ‬
‫اج َعلِ الل ُه ِم‬ ‫عةِ َوالراف َ‬ ‫َوأَ ْهل ِ‬
‫ك ال َكفَ َرِةَ َوال ُِم ْبتَد َ‬
‫ن‬ ‫س َبقُ ْونِا َ باإل ْ‬
‫يما َ ِ‬ ‫اكِ‪َ .‬ربنِا َ ا ْغف ِْر لَنِا َ َوإل ْخ َواننِا َ الذي َِ‬
‫ْن َ‬ ‫والَ َيتَنَِا ف ْي َم ْنِ خَافَ َِ‬
‫ك َواتقَ َ‬
‫ي الدُّ ْنيِا َ‬
‫ُوف َرح ْي ٌمِ‪َ .‬ربنِا َ آتنِا َ ف ِْ‬ ‫لا للذيْنَِ آ َمنُ ْوِا َربنِا َ ان َِ‬
‫ك َرؤ ٌِ‬ ‫ي قُلُ ْوبنِا َ غ ِ‬
‫الَ تَ ْج َع ِْل ف ِْ‬
‫َو ِ‬
‫ب العاَل َمي َِ‬
‫ْن‬ ‫ار َوال َح ْم ِدُ ِلِ َر ِ‬ ‫اب الن ِ‬‫عذَ َِ‬ ‫سنَ ِةً َوقنِا َ َ‬ ‫ي اآلخ َرةِ َح َ‬ ‫سنَ ِةً َوف ِْ‬ ‫َح َ‬

Anda mungkin juga menyukai