Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang
telah memberikan berbagai macam kenikmatan sehingga kita bisa hadir
pagi ini dalam pelaksanaan rangkaian shalat Idul Adha. Hadirnya kita pagi
ini bersamaan dengan hadirnnya jamaah haji yang sedang menyelesaikan
manasik haji di Tanah Suci.
Ayat tentang haji dan kurban ini berkaitan erat. Di dalam Al-
Quran, keduanya disebutkan secara berurutan. Ini bisa kita baca di dalam
surat al-Hajj ayat 26-37. Artinya, ibadah haji dengan ibadah kurban itu
berkaitan erat.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa
pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar."
Ini contoh dialog yang luar biasa dalam Al-Quran. Anak dan bapak
seiring sejalan, seiman seakidah bertakwa kepada Allah. Tidak mudah kita
berdiri di zaman sekarang, zaman yang banyak dengan tantangan yang
dapat menggerogoti nilai-nilai akidah dan akhlaq al-karimah, sehingga
dapat menghancurkan jati diri dan kepribadian seorang Muslim. Karena
itulah kita harus mencontoh pendidikan dari Nabi Ibrahim, yang mampu 3
menghadirkan seorang anak yang mampu mengucapkan kata-kata yang
sangat luar biasa sebagaimana dicatat di dalam Al-Quran al-Karim.
Kedua, kepemimpinan itu harus dimulai dari rumah tangga. Jika keluarga
kita mampu dididik dengan baik, insyaallah kita bisa memimpin umat
manusia ini ke jalan yang diridai oleh Allah.