Anda di halaman 1dari 2

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt.

Dzat Yang Maha Menciptakan berkorban waktu dan kegiatan lainnya demi menunaikan shalat di awal waktu, pasti
segala sesuatu. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi pengorbanan kita ini diketahui oleh Alloh dan pasti berbuah kebaikan bagi kita.
Muhammad Saw.
Demikian pula pada perintah ibadah lainnya. Pada ibadah haji misalnya. Kita
berkorban harta, tenaga, waktu, semua itu tiada lain kebaikannya adalah untuk diri kita
sendiri. Rasululloh Saw. bersabda,

“Dan tidak ada ganjaran lain bagi haji mabrur (haji yang baik) selain surga.” (HR.
Alloh Swt. berfirman, “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur yang cukup) Bukhori dan Muslim)
berusaha bersama-sama Ibrohim, Ibrohim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku
melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa Semakin besar suatu amal ibadah, semakin banyak pengorbanannya, berarti semakin
pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan besar pula kebaikan yang akan kembali kepada diri kita sendiri. Semoga kisah nabi
kepadamu; insyaa Alloh engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang Ibrahim dan nabi Ismail benar-benar menjadi pelajaran untuk kita sehingga kita
sabar”. (QS. Ash Shoffaat [37] : 102) menjadi hamba Alloh yang memiliki tauhiid yang lurus, bersih dan kuat. Aamiin yaa
Robbal ‘aalamiin.[]
Ayat ini menjadi tonggak pelaksanaan ibadah kurban. Nabi Ibrohim a.s yang sudah
sekian lama mendambakan hadirnya keturunan, akhirnya dikaruniai seorang putra 1.  Nabi ibrahim as adalah anak azar, keturunan sam bin nuh, yang dilahirkan pada
bernama Ismail. Namun, setelah sang putra mencapai usia remaja, Alloh Swt. tahun 2295 sebelum masehi di tengah tengah kaumnya yang musyrik dan kafir
memerintahkan nabi Ibrohim untuk menyembelihnya. Dan, maasyaa Alloh, kedua kepada allah swt.
hamba Alloh ini patuh kepada Robb mereka. 2. Ayahnya sendiri,azar adalah seorang ahli membuat berhala yang kemudian
disembah oleh kaumnya, sedangkan nabi ibrahim as adalah pembenci berhala
Kedua hamba Alloh ini memperlihatkan kepatuhan total kepada-Nya. Ayah dan anak berhala itu.
ini yakin bahwa setiap perintah Alloh pastilah kebaikan, dan Alloh mustahil zholim 3. Nabi ibrahim as diberi akal sehat untuk mengenal tuhan yang patut di sembah,
kepada hamba-Nya. Sampai akhirnya, sebelum perintah tersebut dilaksanakan oleh sehingga beliau selamat dari kemusyrikan.
nabi Ibrohim, Alloh menurunkan tanda kebesaran-Nya dengan menggantikan nabi 4. Raja namrud yang zalim menghukum nabi ibrahim dengan membakar hidup
Ismail dengan seekor kibas yang besar. Dan, Alloh telah menyaksikan ketaatan dan hidup, tetapi allah swt melindunginya.
kesabaran kedua nabi agung ini.
Kadang Allah menguji Iman dan Ketaatan hambanya seperti saat menguji Nabi Ibrahim
Saudaraku, jika kita menemukan perintah Alloh Swt., maka sadarilah bahwa Alloh dengan menyuruh menyembelih putra tercintanya, Ismail.
yang menciptakan kita, Alloh yang paling mengerti komposisi diri kita, Alloh yang
paling mengetahui kebutuhan kita dan Alloh yang kuasa mencukupi segala kebutuhan Sampai detik-detik terakhir seolah Allah benar-benar menginginkan Nabi Ibrahim
kita. Juga Alloh yang mengetahui bagaimana cara untuk meraih kebahagiaan. Dan menyembelih Ismail. Namun setelah Ibrahim menunjukan keteguhan iman dan ketaatan
cara-cara itu terdapat pada setiap perintah Alloh Swt. menjalankan perintah-Nya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba.

Oleh karena itu, kalau kita menemukan perintah Alloh untuk shalat tepat pada Begitu pula dalam perjalanan hidup kita. Kadang ada saat seolah-olah Allah
waktunya, maka patuhlah. Dan senantiasalah berpikir bahwa sholat tepat waktu ini membiarkan kita dalam penderitaan. Allah tak peduli dengan segala ikhtiar kita. Allah
pasti untuk kebaikan kita, pasti untuk kebahagiaan kita dan kemuliaan kita. Kita tak mendengar do,a-do’a kita. Seolah-olah jurang kehancuran hanya selangkah lagi di
depan kita.
Pada titik inilah biasanya keputus-asaan menyergap, harapan memudar dan keraguan
atas kemaha kuasaan-Nya menyelinap di lubuk hati. Kita merasa seperti berada di
ruang hampa yang sunyi, gelap dan menakutkan. Tak ada siapa pun yang bisa mengerti
dan menolong kita. Bahkan Tuhan pun tak ada. Dalam kondisi seperti ini, jalan
kematian seakan menjadi satu-satunya pilihan untuk mengakhiri derita jiwa.

Diantara ODB/ODMK mungkin pernah mengalami suasana hati seperti ini.

Namun, jika kita bertahan, bersabar, terus berusaha, tak berhenti berdo’a dan tak
berburuk sangka kepada-Nya, pada detik-detik akhir pertolongan-Nya akan datang.
Lalu Allah mengangkat kita dari lembah keterpurukan.

Saat itulah kita baru sadar, bahwa Allah mendengar do’a-do’a kita, melihat ikhtiar kita
dan sayang kepada kita.

Tentu saja kita tak bisa hanya duduk berpangku tangan mengharap pertolongan-Nya
datang, walaupun itu bisa saja terjadi dan mudah saja jika Allah menghendaki. Untuk
mendapatkan pertolongan-Nya kita wajib ikhtiar, mengerahkan segala daya yang kita
miliki. Sambil tetap berbaik sangka kepada-Nya dan tak berputus asa mengharap
pertolongan-Nya.

Setelah berusaha maksimal, selebihnya barulah kita serahkan segala urusan kepada-
Nya, bersabar dan bertawakal mengharap pertolongan dan ridha-Nya.

Saya bersyukur--atas kehendak dan kasih sayang-Nya--bisa melewati saat-saat paling


sulit dalam hidup saya. Saat-saat ketika saya seakan berada di dasar lembah
keterpurukan, ketika harapan hampir sirna dan keputusasaan menguasai diri.

Allah maha melihat, maha mendengar, maha pengasih dan penyayang kepada hamba-
hambanya. Pertolongan Allah itu dekat, hanya kita yang sering tak menyadarinya.
Allah akan menolong hambanya disaat yang tepat, karena Dia maha tahu apa yang
terbaik untuk hambanya.

Anda mungkin juga menyukai