Disusun Oleh
Nama : Muhhammad Khanza triprawira azhar
Kelas : IX i
Nomor Absen : 21
Tempat Penyembelihan :
Masjid Al Ghofar
kalibader/Kletek
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asal usul kurban yang disunnahkan dalam Islam itu berawal dari peristiwa
kurban Nabi Ibrahim AS. Diawali dari mimpi Nabi Ibrahim yang mendapat perintah Allah
untuk menyembelih anaknya, Ismail. Nabi Ibrahim berkeyakinan mimpinya itu
merupakan mimpi yang benar, maka ia menanyakannya kepada Ismail AS:
“Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat [37]: 102 ).
Mendengar jawaban yang penuh keteguhan dari hati putranya tersebut lalu Nabi
Ibrahim dengan menyebut nama Allah Nabi Ibrahim menguatkan hatinya untuk
menyembelih putranya. Dan ia lakukan ini semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah
SWT.
Saat terjadi kemantapan hati inilah setan dating menggoda Nabi Ibrahim untuk
tidak jadi menyebelih putranya. Namun karena sudah kuat tekad dari nabi Ibrahim untuk
menyembelih putranya maka apaun bujuk rayu setan keapdanya tidak melemahkan
keteguhan beliau. Maka dengan mengucap “Bismillahi Allahuakbar” beliau
melemparkan sebuah batu untuk mengusir setan tersebut yang menggodanya.
licik rayu setan untuk menggagalkan rencana Nabi Ibrahim tidak berhenti
sampai disini saja. Gagal menggoda Nabi Ibrahim, setan lalu menggoda istri Nabi
Ibrahim. Namun kejadiannyapun sama. Istri Nabi Ibrahim tak sedikitpun tergoda oleh
rayuan setan. Maka dengan mengucap “Bismillahi Allahuakbar” beliarupun
melemparkan sebuah batu. Kejadian melemparkan batu yang dilakukan oleh Nabi
Ibrahim dan Istri inilah yang sekarang disebut sebagai lontar jumrah.
Karena setan ini telah minggir semua sebab dilempari dan mereka tidak
menggoda lagi. Maka Nabi Ibrahim dengan mudah melaksanakan niatnya. Kemudian
Nabi Ibrahim AS membawa Ismail ke suatu tempat sunyi di Mina. Dengan berserah diri
kepada Allah SWT, Ismail dibaringkan dan segera Ibrahim AS mengarahkan pisaunya ke
leher sang anak. Setelah terbukti kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail AS
maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan kurban, Allah
menggantinya dengan seekor sembelihan ( domba yang besar ).
Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya di saat Nabi
Ibrahim tengah bahagia dengan kehadiran putra kesayangannya, Ismail begitu
mengandung pembelajaran penting bagi peningkatan kualitas seorang muslim.
1
BAB II ISI
A. Jenis Kegiatan
Kegiatan Penyembelihan Qurban ini merupakan rangkaian kegiatan setelah
pelaksanaan Sholat Idul Adha dalam rangka memperingati hari Raya Idul Adha 1443 H.
B. Tempat dan Waktu Kegiatan
Pelaksanaan Penyembelihan Hewan Qurban ini dilaksanakan di halaman Masjid
Baitus Salam Bulupinggir. Penyembelihan dilakukan setelah pelaksanaan Sholat Idul
Adha, yaitu mulai jam 08.30 pagi, tanggal 1 Dzulhijjah 1443 Hijriyah atau tanggal 20 Juli
2022
C. Petugas Kegiatan
Petugas pelaksana penyembelihan hewan qurban terdiri dari :
Ustadz Yusuf
Ustadz Zainal
Ustadz Jefri
Beserta panitia yang sudah ditunjuk pada masing-masing lokasi penyembelihan
4
D. Daftar Mudhohy (Orang yang berqurban)
Di RW 03 pada tahun ini terdapat 8 Mudhohy, yaitu :
Pak Jaenedi
Pak Luky
Bu Sri
Pak Suyatno
E. Jumlah Hewan Qurban
Banyaknya hewan Qurban adalah 2 ekor sapi dan 6 ekor kambing
F. Tempat pendistribusian daging Qurban
Setelah hewan qurban disembelih dan di bungkus oleh panitia daging qurban
diberikan kepada warga masyarakat dengan diantar ke rumah masing masing. yang
terdiri kurang dari 100 kepala keluarga.
G. Hasil Kegiatan
Terpenuhinya salah satu kewajiban, yaitu melaksanakan penyembelihan hewan
qurban bagi kaum yang mampu.
Terciptanya ukhuwah Islamiyah.
Terjadinya silaturahmi antar sesama, bukan hanya dengan orang muslim, tetapi
juga degan non-muslim yang ada di sekitar kita, karena mereka juga berhak
menikmati pestanya atau rezekinya orang muslim.
Terwujudnya pembelajaran untuk hidup bersosial yang baik.
F. Dalil hewan qurban dalam Al Qur’an dan Hadits :
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Makadirikanlahshalatkarena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (Al-Kautsar: 1-2).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Penyembelihan hewan Qurban adalah kegiatan rutin tahunan yang
sudah menjadi tradisi, selain merupakan ibadah yang harus terus dijaga dan
dilestarikan karena memiliki makna yang dalam yaitu bukan hanya meningkatkan
hubungan Vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga meningkatkan Ukhuwah,
meningkatkan hubungan horizontal dengan sesama. Dan alhamdulilah tahun kemarin
ada peningkatan dari jamaah masjid Al ghofar kalibader berarti adanya peningkatan
kesejahteraan dan peningkatan ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT oleh seluruh
warga di RW 03 Kalibader
B. Saran
Pada masa yang akan datang, diharapkan para petugas bukannya pengurus
masjid yang terdiri dari orang-orang tua, tetapi melibatkan anak-anak muda, agar lebih
tahu tentang agama, khususnya masalah qurban, lebih tahu tentang lingkungan
sosialnya, sehingga lebih menyadari akan peran dan tanggung jawabnya sebagai
generasi penerus.