Anda di halaman 1dari 4

Tidak ada yang pantas kita panjatkan dipagi hari yang mulia ini, yang mana seluruh kaum

muslimin berbahagia dengan hari ini, satu dari dua hari yang disana Allaah menjadikan hari tersebut
sebagai hari yang bahagia. Nabi kita mengatakan :

‫وقد أبد لكم هللا بهما خيرا منهما يوم الفطرويوم األضحى‬
“Sungguh Allaah telah menggantikan hari raya hari raya kalian dengan yang lebih baik dari
keduanya, yakni idul fitri dan idul adha.”

Dan kita bersyukur kepada Allaah atas limpahan nikmat taufik serta hidayahNya, Allaah
masih memberkan kita hidup dipagi hari ini. Kita awali pagi ini dengan takbir kepada Allaah, kita
awali sholat kita dengan takbir, nantipun kita menyembelih hewan qurban kita awali dengan takbir,
adzan untuk memanggil orang sholat dimulai dengan takbir, iqomatpun dimulai dengan takbir,
demikian pula saudara saudara kita yang sedang melaksanakan jamarat (melempar jumroh), mereka
melemparkan batunya dengan pekikan takbir, karena memang tidak ada yang lebih besar dari Allaah
azza wa jalla, tidak ada yang menciptakan selain Allaah, Dialah yang menciptakan kita, yang
memberikan segala macam kenikmatan. Maka Allaah lah yang berhaq kita puji, Allah lah yang
berhaq kita sembah.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullaah.

Iedul adha mengajarkan kepada kita berbagai macam pelajaran yang berharga, salah satunya
yang bias kita ambil tentang peristiwa iedul adha tidak lepas dari seorang nabi yang mulia Ibrahim
AS. Beliau adalah seorang nabi yang disebut Abul Anbiya. Seorang nabi yang gigih untuk
mendakwahkan tauhid ‫ال أله إال هللا‬, beliau yang menyeru kepada umat manusia untuk menyembah
hanya kepada Allaah dan meninggalkan segala sesembahan yang selama ini mereka sembahselain
Allaah. Ibrahim diuji oleh Allah dengan berbagai macam ujian yang andai kita kita yang menjadi
beliau tidak ada satupun diantara kita yang mampu untuk melewati ujian tersebut. Nabi Ibrahim di
uji dengan ayahnya yang seorang tukang pahat patung, seorang penyembah kesyirikan, menyembah
berhala berhala. Ibrahim berdakwah kepada ayahnya

‫ض ٰل ٍل ُّمبِي ٍْن‬
َ ‫م اِل َبِ ْي ِه ٰازَ َر اَتَتَّ ِخ ُذ اَصْ نَا ًما ٰالِهَةً ۚاِنِّ ْٓي اَ ٰرىكَ َوقَوْ َمكَ فِ ْي‬-ُ ‫۞ َواِ ْذ قَا َل اِب ْٰر ِه ْي‬
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, ”Pantaskah engkau menjadikan
berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam
kesesatan yang nyata.”

Nabi Ibrahim lalu bersumpah dalam dirinya untuk menghancurkan berhala berhala tersebut
kecuali berhala yang paling besar

َ‫م ج ُٰذ ًذا اِاَّل َكبِ ْيرًا لَّهُ ْم لَ َعلَّهُ ْم اِلَ ْي ِه يَرْ ِجعُوْ ن‬-ُْ‫فَ َج َعلَه‬
Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang
terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.

Tatkala itu mereka mengatakan siapakah yang telah menghancurkan berhala berhala kami
sungguh dia termasuk orang yang dolim. Kemudian Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar
ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.” Lalu mereka meminta
untuk mendatangkan iburih kemudian disidang dan ditanya oleh mereka, wahai Ibrahim apakah
engkau yang menghancurkan, Ibrahim berkata, coba kalian tanyakan kepada patung yang paling
besar dia yang telah melakukan semua ini jika mereka bias berbicara. Mereka tertunduk lesu
mendengar jawaban nabi ibrohim, lalu mereka berkata wahai Ibrahim bukankah kau tahu bahwa
berehala berhala ini tak bias berbicara, nabi Ibrahom mengatakan apakah kalian menyembah kepada
sesuatu yang tidak bias memberikan manfat dan madorot, celaka kalian karena kalian menyembah
kepada selain Allaah SWT apakah kalian tidak berfikir. Lalu mereka memerintahkan untuk membakar
Ibrahim tidak sampai disitu beliau mendapatkan ujian dari Allaah beliau dijeboskan kedalam api yang
menyala ketika itu, tatkala Nabi Ibrahim mau dijebloskan kedalam api yang menyala, datanglah
Malaikat Jibril sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa riwayat. Jibril berkata wahai Ibrahim
apakah engkau membutuhkan pertolonganku sekarang. Perhatikan jawaban Ibrahim seorang yang
sangat luar biasa tawakalnya kepada Allaah. Ibrahim tatkala diberi tawaran bantuan oleh Jibril
Ibrahim mengatakan amma ilaika, fala adapaun pertolonganmu Jibril aku tidak butuh, kau adalah
makhluk ciptaan Allaah, kau pun membutuhkan Allaah aja wajalla, maka kau tak pantas unuk aku
mintai pertolongan tak pantas mendapatkan penghambaan dariku karena engkau adalah makhluk
amma ilallaah fanam adapun pertolungan Allah iya aku butuh sekarang.

Allah tatkala menolong Ibrahim Allah tidak menurunkan hujan untuk memadamkan api yang
membakar Ibrahim Allah tidak mendatangkan angina untuk meniup api tapi Allaah Rabbunnar Allaah
tuhannya api mengatakn kepada api mengatakan kepada api, Yaa naar kuuni bardan wasalaaman
ala Ibrahim, wahai api jadilah engkau dingin dan menyelamatkan bagi Ibrahim.

Apakah cukup sampai disitu pengorbanan Ibrahim. Nabi Ibrahim diuji lagi oleh Allaah dengan
usia yang senja, ibrahm masih belum diberi keturunan oleh allaah, namun Ibrahim tidak berputus asa
untuk meminta pertolongan kepada Allah karena dia tahu bahwa Allaah dialah yang memberi segala
sesuatu kepadanya, inrahim terun berdoa rabbi habli minashalihin, ya allaah berikanlah anugerahkan
kepadaku keturunan yang sholeh. Tatkala Ibrahim dikabulkan doanya oleh Allah dia diberi keturunan
diberikannya seorang anak fabasyarnahu bighulamin halim kami berikan dia seorang anak yang
penyabar luar biasa, dialah anak bernama ismail As. Apakah cukup sampai disitu ujian Ibrahim,
Ibrahim kemudian diuji lagi oleh Allah untuk mengasingkan anak yang baru dia dapatkan tersebut
anaknya diasingkan ke suatu tempat yang tidak ada pepohonan disana tidak ada mata air tidak ada
kehidupan, tidak ada kehidupan sama sekali, Allaah perintahkan Ibrahim untuk meninggalkan Hajar
dan putranya Ismail yang baru lahir kesuatu tempat yaitu Makkah yang waktu itu tidak ada apa
apanya disana. Tatkala Ibrahim meninggaljan mereka hajar mengejar ibrahi seraya mengatakan ya
Ibrahim ilaman taqiluna wahai Ibrahim kepada siapa kau titipkan kami istri dan anakmu ditempat
seperti ini, nabi ibrahin hanya terdiam, kemudian hajar bertanya lagi ilaman taqiluna kepada siapa kau
titipkan kami, dan ibrahimpun tetap terdian kemudian hajar berkata Allaahu amaraka bihadza, wahai
Ibrahim apakah Allah yang memerintahkanmu ini, barula ibrahin menjawab naam iya Allah rabbi
dialah tuhanku yang memerintahka aku untuk melakukan ini. Lalu hajar mengajatakan idzan
layudoyi’unallaahu abadan, kalua begitu Allaah tidak akan menelantarkan kami disini. Lalu Ibrahim
berdoa

ً‫ َدة‬-ِِٕ‫ع ِع ْن َد بَ ْيتِكَ ْال ُم َحر ۙ َِّم َربَّنَا لِيُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ فَاجْ َعلْ اَ ْفٕـ‬ ٍ ْ‫ت ِم ْن ُذ ِّريَّتِ ْي بِ َوا ٍد َغي ِْر ِذيْ زَر‬ ُ ‫َربَّنَٓا اِنِّ ْٓي اَ ْس َك ْن‬
َ‫ت لَ َعلَّهُ ْم يَ ْش ُكرُوْ ن‬
ِ ‫ي اِلَ ْي ِه ْم َوارْ ُز ْقهُ ْم ِّمنَ الثَّ َم ٰر‬
ْٓ ‫اس تَه ِْو‬ ِ َّ‫ِّمنَ الن‬
Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang
demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

Ibrahim diuji kembali oleh Allah, tatkala anaknya beranjak dewasa. Ibrahim diperlihatkan
allaah sebuah mimpi yang mana mimpi seorang nabi adalah wahyu dari Allah, nabi Ibrahim melihat
dalam mimpinya

َ ‫اِنِّ ْٓي اَ ٰرى فِى ْال َمن َِام اَنِّ ْٓي اَ ْذبَ ُح‬
‫ك فَا ْنظُرْ َما َذا ت َٰر ۗى‬
(Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”

Ismail seorang anak yang tertancap tauhid dalamhatinya, bagi ismail tidak ada yang berhak
memerintahnya kecuali Allah, apa yang dikatakan ismail

ّ ٰ ‫ت ا ْف َعلْ َما تُ ْؤ َم ۖ ُر َست َِج ُدنِ ْٓي اِ ْن َش ۤا َء هّٰللا ُ ِمنَ ال‬


َ‫صبِ ِر ْين‬ ِ َ‫قَا َل ٰيٓاَب‬
Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah)
kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

Inilah pengorbanan ibrahim dan ismail AS tatkala diuji Allah. Allah menguji sejauhmana
loyalitas mereka sejauhmana kecintaan mereka kepada allaah, apakah mereke lebih condong kepada
hawa nafsu mereka lebih mengutamakan dunia mereka daripada akhira mereka.

Jamaah terkadangk kita untuk masalah duniakita menginginkan kesempurnaan untuk


masalah dunia, kita menuntut kesempurnaan, kita menginginkan rumah yang mewah mobil yang
mewah, bahkan sedetil detilnya kita tidak mau barang murahan kita menuntut kesempurnaan. Namun
untuk urusan akhirat terkadang kita tidak memperdulikan terkadang kita alakadarnya mengeluarkan
untuk Allah allaah, tatkala untuk mengeluarkan zakat, ada diantara kaum muslimin mengeluarkan
zakat dengan beras yang alakadarnya beras raskin beras yang murah harganya karena bagi dia ini
urusan akhirat. Demikian juga hari ini seorang tatkala diperintahkan allah utnuk berkurban, yang
mana perintah ini dating langsung dari Allah Fasolli lirabbika wanhar. Dirikanlah sholat untuk tuhanmu
dan menyembelihlah, terkadang sebagian kita mengeluarkan alakadarnya untuk kambing, sapi yang
kualitasnya rendahan. Dengan anggapan itu hanya sekedar kambing lalu disembelih lalu diambil lalu
dibagikan daging lalu dimakan selesai cerita. Hadirin maka benarlah kata Allah baltu’sirunal
hayatadunya walaakhiratu khoiruw waabqo, kalian lebih mengutamakan urusan dunia, padahal
akhirat itu lebih baik dan kekal abadi. Harta yang dikeluarkan dijalan Allah itulah yang lebih baik dan
kekal. Adapun dunia yang kita tuntut kesempurnaan yang kita tinggalkan tidak ada satupun yang kita
bawa ke akhirat tidak ada yang di bawa kea lam kubur kenapa kita ati matian untuk menuntut
kesempurnaan dalam urrusan dunia tapi kita meninggalkan urusan akhirat yang kekal abadi. Allah
mengatakan
‫هّٰللا‬
ٍ ۗ ‫َما ِع ْن َد ُك ْم يَ ْنفَ ُد َو َما ِع ْن َد ِ بَا‬
‫ق‬
Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.

Hadirin, Allah tidak butuh kita hadir ditempat ini Allah tidak butuh dengan qurban kita

‫لَ ْن يَّنَا َل هّٰللا َ لُحُوْ ُمهَا َواَل ِد َم ۤا ُؤهَا َو ٰل ِك ْن يَّنَالُهُ التَّ ْق ٰوى ِم ْن ُك ۗ ْم‬
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi
yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.

Maka kita perhatikan untuk siapa kita berqurban, untuk siapa kita mengeluarkan harta kita
untuk berqurban, untuk siapa kita beribada, utuk siapa kita menghambakan diri,

َ‫ي هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن‬-ْ ِ‫ي َو َم َمات‬ َ ‫قُلْ اِ َّن‬
َ ‫ي َو َمحْ يَا‬-ْ ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك‬
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan seluruh alam,

Maka maasyiral muslimin selain Allah tidak ada yang pantas untuk mendapatkan
pengambaan diri kita, tidak ada yang pantas mendapatkan pengorbanan dari kita, tidak ada yang
pantas mendapatkan sujud kita, karena selain Allah adalah makhluk yang butuh kepada Allah selain
allah adalah marbub yang diatur allaah. Siapapun dia bagaimanapun kedudukannya setingi apapun
levelnya entah dia wali wali yang disembah atau nabi nabi yang disembah atau dia sebuah batu yang
dsembah atau dia pohon atau siapapun dia, mereka tidak pantas mendapatkan diri kita karena
pengorbanan kita hanya untuk Allaah SWT.

Jamaah nabi muhamma diakhir khutbah berjalan Bersama bilal menuju kepada para ummaha
tepada para muslimat untuk mengingatkan kepada mereka untuk bertaqwa kepada allah SWT, inilah
yang dijadikan dalil sebagian ulama bahwa khutbah ied dua kali. Nabi berjalan menuju kepada para
wanita Muslimah, wahai para wanita-wanita : “Wahai wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah
beristighfar (mohon ampun kepada Allâh) karena sungguh aku melihat kalian sebagai penghuni
neraka yang paling banyak.” Dalam riwayat yang lain telah diperlihatkan kepadaku era jahanna dan
keanyakan penghuni neraka adalah wanita, mereka kufur, para sahabat bertanya apakah mereka
kufur kepada Allah, nabi menjawab mereka kufur atas kepada kebaikan kebaikan suaminya, apabila
kalian berbuat baik sepanjang masa lalu mereka mendapati satu hal yang tidak mereka suakai dalam
diri kalian maka mereka akan mengatakan aku tidak pernah mendapatkan suatu kepaikan dari kalian.

Maka para wanita Muslimah kalianlah pilar pilar agama kalianlah yang menegakkan agama
ini mendidik generasi umat ini untuk menjadikan generasi terbaik itu ada ditangan para ummahan
karena mereka adalah al madrosatul ula mereka sekolah yang pertama bagi generasi islam maka
hancurnya generasi islam salah satunya adalah hancurnya ketaqwaaan para wanita Muslimah,
mereka tidak berman kepada Allah, tamak kepada dunia dan durhaka kepada suami suami mereka.

Maasirol muslimin dihari yang mulia ini tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, renungkanlah
bagaimana pengorbanan nabi ibrohim kita semuanya pasti diuji Allah yang sejatinya adalah kasih
saying Allah untuk mebuktikan apakah iman kita jujur atau dusta, Allah menguji mana imannya yang
jujur mana yang imannya pura pura.

Doa

Anda mungkin juga menyukai