PENGENDALIAN INTERN
(INTERNAL CONTROL)
KOPERASI
Oleh :
Taufik Hidayat, SE.,MMSi.
Fasilitator :
TAUFIK
HIDAYAT
Fasilitator Koperasi Deputi Perkoperasian Kementrian Koperasi UKM RI
Fasilitator Koperasi dan UKM Dinas Koperasi UKM Kota Bekasi Jawa
Barat
Fasilitator dan Asesor Sertifikasi Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi
Perkoperasian Indonesia (LSPPI)
Dosen Kemendikbud RI pada Kampus STIE Tri Bhakti Bekasi
Kantor Akuntan Publik Jamaludin Ishak & Rekan
Dewan Standarisasi Kompetensi Asosiasi Profesi Perkoperasian Indonesia
(APPI) DPP Jakarta
rtaufikh9@gmail.com
0813-9052-4290, 0816-532-805
DASAR HUKUM
1. Undang-undang No.25/1992 tentang Perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah No.9/1995 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
3. Peraturan Pemerintah No.33/1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi
4. Peraturan Menteri Koperasi No.10/2015 tentang Kelembagaan Koperasi
3
5. Peraturan Menteri Koperasi No.12/2015 tentang Akuntansi Koperasi Sektor
Riil
6. Peraturan Menteri Koperasi No.13/2015 tentang Akuntansi Koperasi Simpan
Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
7. Peraturan Menteri Koperasi No.14/2015 tentang Akuntansi Usaha Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi
8. Permenkop RI No.18 Tahun 2015 tentang Pendidikan Perkoperasian
9. Peraturan Menteri Koperasi No.15/2015 tentang Pelaksanaan Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi
10. Peraturan Menteri Koperasi No.16/2015 tentang Pelaksanaan Usaha
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi
DASAR HUKUM
11. Peraturan Menteri Koperasi No.17/2015 tentang Pengawasan Koperasi
12. Peraturan Menteri Koperasi No.19/2015 tentang Rapat Anggota
Koperasi
13. Peraturan Deputi Pengawasan No.6/2016 tentang Penilaian Kesehatan
4
KSP/USP
14. Peraturan Deputi Pengawasan No.7/2016 tentang Penilaian Kesehatan
KSPPS/USPPS
15. Permenkop RI No.2 Tahun 2017 tentang Usaha Simpan Pinjam Koperasi
16. Permenkop RI No.6 Tahun 2017 tentang Pengguna Jasa KSP/USP
17. Peraturan Menteri Koperasi No.9/2020 tentang Pengawasan Koperasi
oleh Pemerintah (eksternal) dan oleh Koperasi (internal)
18. Peraturan Deputi Perkoperasian No.15/2021 tentang Penilaian
Kesehatan Koperasi oleh Pemerintah Pusat/Daerah (eksternal)
Dasar Hukum…
TUJUAN
6
MANFAAT pengawasan
2.Memahami PENGERTIAN pengawasan
3.Melakukan MANAJEMEN pengawasan
4.Trampil menyusun Rencana Tindak (RT)
pengawasan
MENGAPA
DILAKUKAN
PENGAWASAN
7
INTERNAL
KOPERASI ?
ALASAN
1. Menjamin dan memastikan koperasi BERJALAN sesuai KEBIJAKAN dan
KEPUTUSAN organisasi yang ditetapkan RAT berdasarkan Peraturan
perundangan, AD dan ART koperasi.
(Permenkop No.9/2015, No.17/2015, No.9/2020)
2. Menjamin keadaan ideal dari semua yang kita bicarakan selama Diklat ini
8
terjamin :
a. Ada
b. Berjalan dengan semestinya
c. Ada laporan pengawasannya (Audit Internal) dan dilaporkan
dalam RAT
MATERI
9
2. Pengawasan Internal (Audit Internal) adalah kegiatan
pengawasan oleh pengawas koperasi termasuk Dewan
Pengawas Syariah Koperasi untuk memastikan semua
unsur SPI Koperasi tersebut ada dan berjalan sebagaimana
mestinya serta memberikan rekomendasi perbaikan ke
depan nya
Ruang Lingkup
10
b. Kelengkapan kelembagaan koperasi
c. Operasional usaha koperasi
d. Keuangan koperasi
e. Penilaian Kesehatan Koperasi
MANFAAT SPI & PENGAWASAN INTERNAL KOPERASI :
MASUKAN UNTUK
MELAKUKAN KOREKSI-
PERBAIKAN ATAS RENCANA
13
KERJA (RK) YANG BELUM
HASIL BERJALAN BAIK
PENGA
WASAN
PERBAIKAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN KOPERASI
PENGAWASAN
PENGAWASAN ENTERNAL oleh
“ PENGAWAS “ KoperasiEMBINAAN
OLEH PEMERINTAH ; adalah
pengawasan berlangsung di dalam internal
organisasi koperasi, merupakan bagian tidak
14
terpisahkan dalam manajemen koperasi.
15
PERMENKOP, PERDA, DAN KEPUTUSAN RA (T)
prijambodo 2013
PERDEP
3 TUGAS WAJIB 3 TUGAS MANDAT RAT
4 MENTERI (NASIONAL), 4 PENGAWAS KOPERASI
GUBERNUR (PROVINSI), UNTUK KOPERASI YANG
BUPATI/WALIKOTA BERSANGKUTAN
(KAB/KOTA)
5 LUAR KE KOPERASI 5 KOPERASI KE KOPERASI
6 SANKSI SESUAI ATURAN UU, 6 SANKSI SESUAI AD/ART DAN
PP, Permenkop, Perdep KEPUTUSAN RA (T)
16
DASAR HUKUM
PENGAWASAN
“DASAR HUKUM TUGAS PENGAWAS dalam
UU No. 25 tahun 1992” ; AD/ART
PASAL ISI
38 (1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat
anggota.
(2) Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
17
(3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
39 (1) Pengawas bertugas:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksana an
dan pengelolaan Koperasi;
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannnya.
(2) Pengawas berwenang:
a. Meneliti catatan yang ada pada Koperasi;
b. Mendapatkan segalaketerangan yang diperlukan.
(3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap
pihak ketiga
40 Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik
PENGAWASAN
DAN
KOMPETENSI
18
PENGAWAS
PENGERTIAN PENGAWASAN
Proses PENGAMATAN
PELAKSANAAN seluruh kegiatan
19
organisasi (koperasi) untuk
MENJAMIN agar semua pekerjaan
yang SEDANG DILAKSANAKAN
sesuai dengan RENCANA yang
ditetapkan.
KUNCI-KUNCI PEKERJAAN PENGAWASAN
1. Pengawasan pekerjaan PENGAMATAN.
pelaksanaan rencana kerja koperasi yang sudah
ditetapkan dalam RA (T).
20
pengawasan berlangsung JANUARI-DESEMBER
2017
CONTOH 1
RA(T) RA (T)
1 MARET 1 APRIL
21
2017 2018
13 BULAN
CONTOH 2
RA (T) RA (T)
1 MARET 1 JAN
2017 2018
10 BULAN
RENCANA TUJUAN
KOPERASI KOPERASI
22
Ada pelaksanaan berjalan
kurang tepat (menyimpang).
Koreksi perbaikan (umpan balik)
untuk menjamin pengelolaan
koperasi berjalan sesuai rencana
dan tujuan
4 BIDANG KEAHLIAN PENGAWAS
1. UMUM : memiliki PENGETAHUAN tentang
KOPERASI
2. MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG
PENGAWASAN ;
23
3. TEKNIS : memiliki ketrampilan tentang RENCANA
KERJA, data, indikator kinerja, standar kinerja,
teknik mengukur dan menyimpulkan data
4. LAPORAN : memiliki ketrampilan menyusun
kesimpulan, rekomendasi perbaikan dan laporan
pengawasan
MANAJEMEN
PENGA
24
WASAN
MANAJEMEN PENGAWASAN
Umpan balik
Sesuai, rencana
dilanjutkan
RK Hasil
25
Penetapan Pengamatan, pembandi
Standar, Penilaian, ngan
Prosedur pengukuran, kinerja
Pengawasa pembanding rencana
n an dengan
realisasi Tidak sesuai
(deviasi) dilakukan
koreksi perbaikan
Koreksi rencana
& pelaksanaan
PRAKTEK PENGAWASAN KURANG TEPAT ;
Praktek-praktek penyelenggaraan fungsi pengawasan yang
“kurang tepat” :
pengawasan belum diposisikan sebagai bagian dari fungsi
manajemen (terpisah-pisah),
obyek, pegangan dan teknis penyelenggara pengawasan,
26
tidak jelas;
pengawasan lebih ditekankan pada orang atau pelaku
(pengawas) dan bukan sebagai fungsi pengawasan
sehingga praktek pengawasan menjadi subyektif ;
27
tujuan pengawasan,
hasil dan manfaat,
data dan informasi yang diperlukan untuk pengawasan
mekanisme pelaksanaan pengawasan
waktu pelaksanaan pengawasaan
lokasi pelaksanaan pengawasan.
PENGENDALIAN INTERN
• Menurut IAI (2001:319.2)
• Pengendalian Intern sbg suatu proses yg dijalankan
oleh Dewan Komisaris, manajemen dan personel lain
entitas yg didisain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang tiga golongan tujuan berikut ini :
- Keandalan pelaporan keuangan
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yg berlaku.
PENGENDALIAN INTERN, MELIPUTI STRUKTUR
ORGANISASI, METODE DAN UKURAN-UKURAN
TERTENTU YANG DIKOORDINASIKAN UNTUK :
................................. ..............................................
Contoh SPI :
Program Kerja
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ( SPI )
No Pelaksana Waktu
Teknik Sumber Pelaksana
Langkah Kerja Pengendalian intern
Data an
1 Dapatkan laporan keuangan (Neraca, LRA, LK, LBMK
Laporan Arus Kas dan Catatan atas
Laporan Keuangan) dan LBMK (laporan
barang, catatan ringkas barang milik KJK,
laporan kondisi barang)
2 Dapatkan laporan hasil audit yang LHA
dilaksanakan oleh Pengawasan Intern
maupun oleh pihak ekstern
3 Pastikan bahwa neraca KJK bersambung Analitis LK, LBMK
dengan neraca audited tahun sebelumnya
(jika ada)
4 Pastikan bahwa laporan Aset tetap dan Analitis LK, LBMK
Aset lainnya antara laporan Akuntansi
sama dengan laporan pengelola
barang/Aset
5 Pastikan bahwa pengklasifikasian, Analitis LK, LHA
pengukuran, dan pengungkapan akun
pada Neraca, LRA, dan LAK telah disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
6 Lakukan analisis atas hasil langkah kerja di Analitis
atas untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada sebagai dasar
memberi pernyataan pengendalian intern
Contoh :
Daftar Hasil
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ( SPI )
1. Daftar Outstanding Memo/Masalah
A. Outstanding Memo
Buku Monitoring
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ( SPI )
No. Tanggal Perihal Uraian Masalah Tindak Lanjut
1. 15-08-2006 Selisih kas lebih Setelah tutup kas Ditampung sementara
sebesar dilakukan pencocokan di rekg. Selisih Kas
Rp.100.000,00 saldo rek. Kas sebesar Rp. Acc. Kabag PI.
15.123.500,- dengan
fisiknya ternyata ada
sebesar Rp.15.223.500,-
62
TERIMA KASIH