Anda di halaman 1dari 62

Modul - 4

PENGENDALIAN INTERN
(INTERNAL CONTROL)
KOPERASI

Oleh :
Taufik Hidayat, SE.,MMSi.
Fasilitator :
TAUFIK
HIDAYAT
Fasilitator Koperasi Deputi Perkoperasian Kementrian Koperasi UKM RI
Fasilitator Koperasi dan UKM Dinas Koperasi UKM Kota Bekasi Jawa
Barat
Fasilitator dan Asesor Sertifikasi Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi
Perkoperasian Indonesia (LSPPI)
Dosen Kemendikbud RI pada Kampus STIE Tri Bhakti Bekasi
Kantor Akuntan Publik Jamaludin Ishak & Rekan
Dewan Standarisasi Kompetensi Asosiasi Profesi Perkoperasian Indonesia
(APPI) DPP Jakarta

rtaufikh9@gmail.com

0813-9052-4290, 0816-532-805
DASAR HUKUM
1. Undang-undang No.25/1992 tentang Perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah No.9/1995 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
3. Peraturan Pemerintah No.33/1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi
4. Peraturan Menteri Koperasi No.10/2015 tentang Kelembagaan Koperasi

3
5. Peraturan Menteri Koperasi No.12/2015 tentang Akuntansi Koperasi Sektor
Riil
6. Peraturan Menteri Koperasi No.13/2015 tentang Akuntansi Koperasi Simpan
Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
7. Peraturan Menteri Koperasi No.14/2015 tentang Akuntansi Usaha Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi
8. Permenkop RI No.18 Tahun 2015 tentang Pendidikan Perkoperasian
9. Peraturan Menteri Koperasi No.15/2015 tentang Pelaksanaan Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi
10. Peraturan Menteri Koperasi No.16/2015 tentang Pelaksanaan Usaha
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi
DASAR HUKUM
11. Peraturan Menteri Koperasi No.17/2015 tentang Pengawasan Koperasi
12. Peraturan Menteri Koperasi No.19/2015 tentang Rapat Anggota
Koperasi
13. Peraturan Deputi Pengawasan No.6/2016 tentang Penilaian Kesehatan

4
KSP/USP
14. Peraturan Deputi Pengawasan No.7/2016 tentang Penilaian Kesehatan
KSPPS/USPPS
15. Permenkop RI No.2 Tahun 2017 tentang Usaha Simpan Pinjam Koperasi
16. Permenkop RI No.6 Tahun 2017 tentang Pengguna Jasa KSP/USP
17. Peraturan Menteri Koperasi No.9/2020 tentang Pengawasan Koperasi
oleh Pemerintah (eksternal) dan oleh Koperasi (internal)
18. Peraturan Deputi Perkoperasian No.15/2021 tentang Penilaian
Kesehatan Koperasi oleh Pemerintah Pusat/Daerah (eksternal)
Dasar Hukum…
TUJUAN

Setelah mengikuti materi “pengawasan


internal” peserta diharapkan mampu ;

1.Memahami ALASAN, FUNGSI DAN

6
MANFAAT pengawasan
2.Memahami PENGERTIAN pengawasan
3.Melakukan MANAJEMEN pengawasan
4.Trampil menyusun Rencana Tindak (RT)
pengawasan
MENGAPA
DILAKUKAN
PENGAWASAN

7
INTERNAL
KOPERASI ?
ALASAN
1. Menjamin dan memastikan koperasi BERJALAN sesuai KEBIJAKAN dan
KEPUTUSAN organisasi yang ditetapkan RAT berdasarkan Peraturan
perundangan, AD dan ART koperasi.
(Permenkop No.9/2015, No.17/2015, No.9/2020)

2. Menjamin keadaan ideal dari semua yang kita bicarakan selama Diklat ini

8
terjamin :
a. Ada
b. Berjalan dengan semestinya
c. Ada laporan pengawasannya (Audit Internal) dan dilaporkan
dalam RAT
MATERI

1. Sistem Pengendalian Intern (SPI) Koperasi adalah alat,


barang, cara kerja, peraturan khusus, SOP yang mengatur
operasional koperasi keseluruhan

9
2. Pengawasan Internal (Audit Internal) adalah kegiatan
pengawasan oleh pengawas koperasi termasuk Dewan
Pengawas Syariah Koperasi untuk memastikan semua
unsur SPI Koperasi tersebut ada dan berjalan sebagaimana
mestinya serta memberikan rekomendasi perbaikan ke
depan nya
Ruang Lingkup

Ruang lingkup Sistem Pengendalian Internal (SPI)


Koperasi meliputi aspek :
a. Penerapan kepatuhan koperasi

10
b. Kelengkapan kelembagaan koperasi
c. Operasional usaha koperasi
d. Keuangan koperasi
e. Penilaian Kesehatan Koperasi
MANFAAT SPI & PENGAWASAN INTERNAL KOPERASI :

 Membantu pengurus untuk memastikan target-target


pencapaian rencana (program) kerja koperasi dilaksanakan
dan mencapai target sesuai waktu yang ditetapkan :

 Membantu pengurus untuk memastikan kebijakan koperasi


yang diputuskan dalam rapat anggota (tahunan), dapat
dilaksanakan dengan baik

C. Data dan informasi hasil pengawasan digunakan sebagai


masukkan (feed back) melakukan koreksi terhadap
pelaksanaan rencana (program) kerja dalam kurun waktu
tertentu (satu tahun).
Pertanyaannya…

1.Apakah di koperasi kita hal-hal tersebut diatas


itu ada…???
2.Jika ada, apakah sudah berjalan atau
dijalankan…???
3.Apakah pengawas koperasi dan Dewas
koperasi sudah bekerja maksimal memenuhi
unsur² tersebut diatas…???
4.Jika pertanyaan² tersebut diatas belum ada
atau kita belum jalankan, bisakah kita berharap
koperasi kita berjalan baik, Amanah, dan dapat
mensejahterakan anggota koperasi…???
FUNGSI PENGAWASAN

MASUKAN UNTUK
MELAKUKAN KOREKSI-
PERBAIKAN ATAS RENCANA

13
KERJA (RK) YANG BELUM
HASIL BERJALAN BAIK
PENGA
WASAN

PERBAIKAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN KOPERASI
PENGAWASAN
PENGAWASAN ENTERNAL oleh
“ PENGAWAS “ KoperasiEMBINAAN
OLEH PEMERINTAH ; adalah
pengawasan berlangsung di dalam internal
organisasi koperasi, merupakan bagian tidak

14
terpisahkan dalam manajemen koperasi.

PENGAWASAN EKTERNAL oleh


Pemerintah bersifat “PEMBINAAN” ;
adalah pengawasan oleh pihak ekternal, antara
lain pemerintah karena tugas dan fungsinya
berkewajiban melakukan pengawasan kepada
koperasi.
SANDINGAN
NO PENGAWASAN NO PENGAWASAN
EKSTERNAL INTERNAL
1 PEMERINTAH (DINAS KUKM/ 1 PENGAWAS KOPERASI
SATGAS)
2 PEGANGAN ; UU, PP, 2 AD, ART, RENCANA KERJA

15
PERMENKOP, PERDA, DAN KEPUTUSAN RA (T)

prijambodo 2013
PERDEP
3 TUGAS WAJIB 3 TUGAS MANDAT RAT
4 MENTERI (NASIONAL), 4 PENGAWAS KOPERASI
GUBERNUR (PROVINSI), UNTUK KOPERASI YANG
BUPATI/WALIKOTA BERSANGKUTAN
(KAB/KOTA)
5 LUAR KE KOPERASI 5 KOPERASI KE KOPERASI
6 SANKSI SESUAI ATURAN UU, 6 SANKSI SESUAI AD/ART DAN
PP, Permenkop, Perdep KEPUTUSAN RA (T)
16
DASAR HUKUM
PENGAWASAN
“DASAR HUKUM TUGAS PENGAWAS dalam
UU No. 25 tahun 1992” ; AD/ART
PASAL ISI

38 (1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat
anggota.
(2) Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.

17
(3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
39 (1) Pengawas bertugas:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksana an
dan pengelolaan Koperasi;
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannnya.
(2) Pengawas berwenang:
a. Meneliti catatan yang ada pada Koperasi;
b. Mendapatkan segalaketerangan yang diperlukan.
(3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap
pihak ketiga
40 Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik
PENGAWASAN
DAN
KOMPETENSI

18
PENGAWAS
PENGERTIAN PENGAWASAN

Proses PENGAMATAN
PELAKSANAAN seluruh kegiatan

19
organisasi (koperasi) untuk
MENJAMIN agar semua pekerjaan
yang SEDANG DILAKSANAKAN
sesuai dengan RENCANA yang
ditetapkan.
KUNCI-KUNCI PEKERJAAN PENGAWASAN
1. Pengawasan pekerjaan PENGAMATAN.
pelaksanaan rencana kerja koperasi yang sudah
ditetapkan dalam RA (T).

Rencana Kerja (RK) koperasi tahun 2017,

20
pengawasan berlangsung JANUARI-DESEMBER
2017

2. Pekerjaan pengawasan MENJAMIN


semua pekerjaan yang DILAKSANAKAN sesuai
dengan RENCANA yang ditetapkan.
BAHAN DISKUSI : WAKTU

CONTOH 1

RA(T) RA (T)
1 MARET 1 APRIL

21
2017 2018
13 BULAN

CONTOH 2

RA (T) RA (T)
1 MARET 1 JAN
2017 2018
10 BULAN
RENCANA TUJUAN
KOPERASI KOPERASI

22
Ada pelaksanaan berjalan
kurang tepat (menyimpang).
Koreksi perbaikan (umpan balik)
untuk menjamin pengelolaan
koperasi berjalan sesuai rencana
dan tujuan
4 BIDANG KEAHLIAN PENGAWAS
1. UMUM : memiliki PENGETAHUAN tentang
KOPERASI
2. MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG
PENGAWASAN ;

23
3. TEKNIS : memiliki ketrampilan tentang RENCANA
KERJA, data, indikator kinerja, standar kinerja,
teknik mengukur dan menyimpulkan data
4. LAPORAN : memiliki ketrampilan menyusun
kesimpulan, rekomendasi perbaikan dan laporan
pengawasan
MANAJEMEN
PENGA

24
WASAN
MANAJEMEN PENGAWASAN

Umpan balik
Sesuai, rencana
dilanjutkan
RK Hasil

25
Penetapan Pengamatan, pembandi
Standar, Penilaian, ngan
Prosedur pengukuran, kinerja
Pengawasa pembanding rencana
n an dengan
realisasi Tidak sesuai
(deviasi) dilakukan
koreksi perbaikan

Koreksi rencana
& pelaksanaan
PRAKTEK PENGAWASAN KURANG TEPAT ;
 Praktek-praktek penyelenggaraan fungsi pengawasan yang
“kurang tepat” :
 pengawasan belum diposisikan sebagai bagian dari fungsi
manajemen (terpisah-pisah),
 obyek, pegangan dan teknis penyelenggara pengawasan,

26
tidak jelas;
 pengawasan lebih ditekankan pada orang atau pelaku
(pengawas) dan bukan sebagai fungsi pengawasan
sehingga praktek pengawasan menjadi subyektif ;

 Konsekuensi yang timbul yaitu ketidak-mampuan menghasilkan


output “penting”, yaitu melihat seberapa jauh ; kebijakan,
rencana kerja dan sumberdaya koperasi telah digunakan atau
dijalankan sesuai rencana yang ditetapkan;
2. Peraturan Pengawasan Internal

a. Koperasi memiliki rencana (program) kerja pengawasan


yang diputuskan rapat anggota ;
b. Koperasi memiliki SOP pengawasan internal
c. Koperasi memiliki petunjuk teknis pengawasan internal,
yang memuat :

27
 tujuan pengawasan,
 hasil dan manfaat,
 data dan informasi yang diperlukan untuk pengawasan
 mekanisme pelaksanaan pengawasan
 waktu pelaksanaan pengawasaan
 lokasi pelaksanaan pengawasan.
PENGENDALIAN INTERN
• Menurut IAI (2001:319.2)
• Pengendalian Intern sbg suatu proses yg dijalankan
oleh Dewan Komisaris, manajemen dan personel lain
entitas yg didisain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang tiga golongan tujuan berikut ini :
- Keandalan pelaporan keuangan
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yg berlaku.
PENGENDALIAN INTERN, MELIPUTI STRUKTUR
ORGANISASI, METODE DAN UKURAN-UKURAN
TERTENTU YANG DIKOORDINASIKAN UNTUK :

• Menjaga kekayaan organisasi


• Mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi
• Mendorong efisiensi
• Mendorong dipenuhinya kebijakan
manajemen
Pengelolaan Koperasi yang sehat, harus
didukung oleh :
1.Seperangkat peraturan dan kebijakan yang reasonable
dan implemented
2.Didukung dengan penerapan sistem pengendaliain intern
yang memadai.
Hal ini dimaksudkan agar :
“ Semua transaksi kegiatan koperasi baik harian, bulanan
dan tahunan terkendali secara sistemik, artinya apabila
terjadi kesalahan catatan dan atau penyimpangan segera
dapat diketahui dan diluruskan secara dini melalui SISTEM
PENGENDALIAN INTERN (SPI) “
SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)
Kegiatan-kegiatan koperasi harus dilakukan secara rutin
agar :
“ Tujuan Koperasi yang telah ditetapkan oleh rapat anggota
dapat tercapai dengan baik “

Dalam melaksanakan pengendalian intern, seorang


manager harus memiliki keterampilan, sikap kerja dan
pengetahuan yang harus dikuasainya, yaitu meliputi :
1. Dasar-dasar akuntansi, sistem dan prosedur serta
sistem komputerisasi akuntansi yang digunakan Koperasi
dalam menerapkan pembukuan.
2. Dasar-dasar perkoperasian, dengan pertimbangan
bahwa lembaga yang menjalankan kegiatan usaha jasa
keuangan adalah menggunakan entitas ”Koperasi”.
3. Manajemen audit, merupakan modal dasar dan sebagai
alat yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan
pengendalian dan pemeriksaan transaksi – transaksi
laporan keuangan.
4. Interpersonal skill sangat menunjang dalam pelaksanaan
pengendalian, karena interpersonal skill merupakan suatu
keahlian khusus yang dikuasai seseorang yang dapat
menunjang percepatan perolehan data yang dibutuhkan
dari pihak – pihak terkait
UNSUR POKOK
PENGENDALIAN INTERN
1. Organisasi yang memisahkan tanggungjawab &
wewenang secara tegas
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
3. Praktek yang sehat
4. Karyawan yang cakap.
Elemen-elemen Pengendalian
internal
1. Lingkungan Pengendalian (Control
Environment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
3. Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication)
4. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
5. Pemantauan (Monitoring)
Control Environment
• Seluruh sikap manajemen dan karyawan tentang
pentingnya pengendalian. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya :
1. Nilai-nilai Etika dan Integritas
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Dewan Komisaris dan Komite Audit
4. Philosophy manajemen dan gaya operasional
5. Struktur organisasi
6. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
7. Kebijakan dan Praktek SDM
Risk Assessment
• Adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang
tidak diharapkan, misalnya :
1. Perubahan keinginan konsumen
2. Ancaman pesaing
3. Perubahan peraturan
4. Perubahan faktor ekonomi
5. Pelanggaran karyawan
Bila risiko telah didentifikasi , kemudian :
1.Di-analisis untuk menaksir penting tidaknya,
2.Di-nilai kemungkinan terjadinya, dan
3.Di-tentukan tindakan untuk meminimalkannya
Informasi dan Komunikasi
1. Informasi tentang pelaksanaan elemen-
elemen pengendalian internal yang lain yang
dijadikan pedoman manajemen untuk
menjamin pencapaian tujuan

2. Manajemen juga menggunakan informasi


eksternal untuk menilai peristiwa dan
kondisi yang mempengaruhi keputusan
pelaporan eksternal
Control Activities:
• Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
manajemen untuk mencapai tujuan pengendalian
internal, seperti :
1. Kompetensi personalia, rotasi tugas dan
kewajiban cuti
2. Pemisahan tanggung-jawab untuk kegiatan
terkait
3. Pemisahan fungsi pelaksana, penyimpanan aset,
dan akuntansi
4. Alat persetujuan dan pengamanan
Monitoring
• Menentukan tempat kelemahan dan memperbaiki efektivitas
pengendalian
• On going monitoring
• Mengamati perilaku karyawan dan tanda peringatan dari sistem akuntansi
Misalnya :
• Perilaku:
• Perubahan mendadak gaya hidup
• Hubungan erat dengan pemasok
• Menolak cuti
• Sering pinjam uang dari orang lain
• Mabuk atau memakai narkoba
• Sistem Akuntansi:
• Dokumen hilang (nomor dokumen tidak urut)
• Kenaikan refund untuk pelanggan
• Selisih penerimaan kas harian dengan yang disetor ke bank
• Pembayaran dari pelanggan mendadak lambat
• Penundaan pencatatan transaksi
HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN
DENGAN
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
INTERNAL :
• Jika Pengendalian Intern suatu satuan usaha
lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, kecurangan dlm perusahaan sangat
besar, maka auditor/pemeriksa/pengawas
harus memperluas scope pemeriksaan,
sebaliknya jika Pengendalian Intern berjalan
efektif, maka scope pemeriksaan bisa
dipersempit.
Baik buruknya Pengendalian internal
akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap :
1. Keamanan harta perusahaan
2. Dapat dipercayai atau tidaknya laporan-
laporan yg dibuat koperasi
3. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan
akuntan publik
4. Tinggi rendahnya audit fee (biaya
akuntan publik)
5. Jenis opini yang akan diberikan akuntan
publik
Ruang Lingkup SPI dapat dibagi menjadi dua bidang yakni SPI
Manajemen dan SPI Akuntansi :
1. SPI Manajemen : Tujuannya untuk memastikan apakah pelaksana
mentaati semua prosedur yang ada dengan benar?, apakah prosedur
yang ada telah menjamin efisiensi… Sasarannya adalah “Tiga
Tepat”, yakni :
a. Tepat Prosedur, dan juga dinilai dari kecepatan menyelesaikan
pekerjaan dan biaya lebih murah.
b. Tepat Pelaksana, berpengetahuan dan trampil, dapat dinilai dari
tingkat kerajinan, ketelitian/kesalahan, kejujuran, jumlah pekerjaan
yang diselesaikan.
c. Tepat Otoritas, pemisahan wewenang, delegasi, tanggung jawab,
dapat dinilai dari tingkat kepemimpinan, tanggung jawab terhadap
pekerjaannya (dirinya) maupun pekerjaan bawahannya
2. Bidang SPI Akuntansi : Tujuannya untuk memastikan
apakah semua transaksi telah dicatat dengan benar sesuai
Standar…?, apakah Laporan Keuangan telah disusun sesuai
Standar…? Sasarannya adalah “Lima Tepat” yakni :
a. Tepat Prosedur,
b. Tepat Jumlah/Nilai,
c. Tepat Waktu,
d. Tepat Pencatatannya, dan
e. Tepat Otoritasnya.
BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN
DAN EVALUASI ATAS PENGENDALIAN
INTERN
ADA TIGA CARA YG BISA DIGUNAKAN :

1.Internal Control Questionnaires


2.Flow Chart Fungsi-Fungsi dalam Koperasi
3.Penjelasan Narrative

Hasil Analisa ke-3 cara tersebut di bandingkan


dengan “ Visi-Misi, PK/RAPB, Tujuan “
Internal Control Questionnaires
• Pertanyaan-pertanyaan dalam ICQ :
1.untuk dijawab Ya (Y) atau Tidak (T) atau
2.Tidak Relevan (TR) atau Relevan (R)

Jika pertanyaan-pertanyaan tsb sudah disusun


dengan baik, maka jawaban “Ya” atau “Relevan”
akan menunjukkan ciri internal control yang
baik. “Tidak” atau “Tidak Relevan” akan
menunjukkan ciri internal control yang lemah.
ICQ biasanya dikelompokkan sbb :
• Umum (Struktur organisasi, • Persediaan (sistem dan
pembagian tugas, akte prosedur penyimpanan,
pendirian dan umum lainnya) pengawasan fisik
• Akuntansi (manual atau persediaan, sistem
berbasis IT) pencatatan dan metode
• Siklus Penjualan-Piutang- penilaian dan stock
opname)
Penerimaan Kas terdapat
sistem dan prosedur • Surat Berharga (Otorisasi
penjualan tunai dan kredit pembelian, penjualan dan
nya penilaian SB )
• Siklus Pembelian-Utang- • Aktiva Tetap (sistem dan
Pengeluaran Kas terdapat prosedur penambahan,
Sistem Pemb Tunai dan kredit pengurangan, pencatatan
nya dan penilaian AT)
• Gaji dan Upah (Sistem dan
prosedur pembayaran gaji
dan upah, kebijakan
personalia)
Yang perlu diperhatikan dalam ICQ :
1. Auditor harus menanyakan langsung kepada staf klien
dan mengisi sendiri jawabannya, jangan sekedar
menyerahkan ICQ kpd klien untuk diisi.
2. Untuk penugasan yang berikutnya (repeat engangement)
ICQ tsb hrus dimutakhirkan berdasarkan hasil tanya jawab
dengan klien.
3. Ada kecenderungan bahwa klien akan memberikan
jawaban seakan-akan pengendalian intern sangat baik.

Karena itu auditor harus melakukan compliance test ( test


ketaatan ) untuk membuktikan efektivitas dari
pengendalian intern klien.
Flow Chart :

• Menggambarkan arus dokumen dalam sistim


dan prosedur di suatu unit usaha, misalnya
dalam flow chart untuk sistem dan prosedur
pembelian, utang dan pengeluaran kas.
Digambarkan arus dokumen misalnya :
Flowchart prosedur penghimpunan dana dan
penyaluran, Flowchart Simpanan, Pinjaman,
Pembayaran Pinjaman, dll.
Narrative :
1. Auditor/Pemeriksa/Pengawas
menceritakan dalam bentuk :
a. Memo,
b. Sistem dan prosedur akuntansi yang
berlaku di perusahaan, misalnya
prosedur pinjaman.
2. Kelemahan SPI Koperasi
3. Rekomendasi Perbaikan ( Tindak Lanjut )
Contoh sebuah SPI :

SK Pengurus tentang SISTEM


PENGENDALIAN INTERN
PINJAMAN
KETERBATASAN PENGENDALIAN
INTERN :
1. Pertimbangan manusia dalam
pengambilan keputusan dapat salah karena
kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya
sederhana.
2. Adanya kolusi atau KKN
3. Biaya pengendalian intern tidak melebihi
manfaat
KSP ”MAJU BERSAMA”
------------------------------------------------------
Keputusan Pengurus KJK Maju Bersama
Nomor : 03/KEP/MB /III/ 2007
Tentang : Sistim Pengendalian Intern Bidang Simpan Pinjam
1. MENIMBANG : perlunya SPI Bidang Simpan Pinjam.
2. MENGINGAT : Payung hukum yang menddukung SPI Bidang Simpan Pinjam.
MEMUTUSKAN : ………
MENETAPKAN : ………

‑‑‑‑‑‑‑Dengan ketentuan sebagai berikut :


-------terdiri dari : bab ‑‑‑> pasal ‑‑‑> ayat :
• ‑‑‑‑‑‑ 1.obyek yang ditetapkan,
• ‑‑‑‑‑‑ 2.isi, rincian keputusan,
• ‑‑‑‑‑‑ 3.mengenai prosedur ‑ prosedur,
• ‑‑‑‑‑‑ 4.persyaratan pengelola
• ‑‑‑‑ 5.uraian tugas / otoritas,
• ‑‑‑‑‑‑ 6.persyaratan pinjaman
• ‑‑‑‑‑‑ 7.jenis pinjaman dan plafond pinjaman,
• ‑‑‑‑‑‑ 8.jaminan (agunan) pinjaman,
• ‑‑‑‑‑‑ 9.ketentuan bunga/jasa pinjaman,
• ‑‑‑‑‑10.persyaratan simpanan dan tabungan
• -----11 ketentuan bunga simpanan dan tabungan
• ‑‑‑‑‑12.ketentuan jangka waktu dan tatacara pengembalian, etc.
• ‑‑‑‑‑13.klausula khusus,
• ‑‑‑‑‑14.sanksi ‑ sanksi. dan lain sebagainya.
• ----- 15 penutup
• .
Ditetapkan di : ..............
Pada tanggal : ..............

KSP Maju Bersama


Ketua, Sekretaris,

................................. ..............................................
Contoh SPI :

Program Kerja
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ( SPI )
No Pelaksana Waktu
Teknik Sumber Pelaksana
Langkah Kerja Pengendalian intern
Data an
1 Dapatkan laporan keuangan (Neraca, LRA,   LK, LBMK    
Laporan Arus Kas dan Catatan atas
Laporan Keuangan) dan LBMK (laporan
barang, catatan ringkas barang milik KJK,
laporan kondisi barang)
2 Dapatkan laporan hasil audit yang   LHA    
dilaksanakan oleh Pengawasan Intern
maupun oleh pihak ekstern
3 Pastikan bahwa neraca KJK bersambung Analitis LK, LBMK    
dengan neraca audited tahun sebelumnya
(jika ada)
4 Pastikan bahwa laporan Aset tetap dan Analitis LK, LBMK    
Aset lainnya antara laporan Akuntansi
sama dengan laporan pengelola
barang/Aset
5 Pastikan bahwa pengklasifikasian, Analitis LK, LHA    
pengukuran, dan pengungkapan akun
pada Neraca, LRA, dan LAK telah disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
6 Lakukan analisis atas hasil langkah kerja di Analitis      
atas untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada sebagai dasar
memberi pernyataan pengendalian intern
Contoh :

Daftar Hasil

SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ( SPI )
1. Daftar Outstanding Memo/Masalah
A. Outstanding Memo

No No. dan Tgl. Kepada Perihal


. Memo
1. 001/Mm 15-08- Bendahara Selisih kas lebih
  2006 sebesar
2.   Rp.100.000,00
   
   
 
 
 
 
 
B. Outstanding Masalah

No. Perihal Langkah Keterangan


Penyelesaian
oleh PI
1. Selisih kas lebih Sementara Ditunggu sampai 3 (tiga)
  sebesar ditampung di bulan
  Rp.100.000,00 rek. Selisih  
2.   Kas  
 
 
 
 
 
 
 
Contoh :

Buku Monitoring

SISTEM PENGENDALIAN
INTERN ( SPI )
         
No. Tanggal Perihal Uraian Masalah Tindak Lanjut
 
1. 15-08-2006 Selisih kas lebih Setelah tutup kas Ditampung sementara
sebesar dilakukan pencocokan di rekg. Selisih Kas
Rp.100.000,00 saldo rek. Kas sebesar Rp. Acc. Kabag PI.
  15.123.500,- dengan
fisiknya ternyata ada
sebesar Rp.15.223.500,-
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
62
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai