│1
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang selanjut-
nya disingkat AAIPI adalah organisasi profesi yang
beranggotakan perorangan dan unit kerja Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) yang telah memenuhi persyaratan
keanggotaan sebagaimana diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga;
2. Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah,
yang selanjutnya disingkat KP3IP, adalah kerangka kerja yang
bersifat konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan
kerja pengawasan intern yang diterbitkan oleh AAIPI;
3. Acuan Dasar adalah pokok-pokok pemikiran dan norma yang
menjadi landasan praktik pengawasan intern bagi anggota
AAIPI;
4. Acuan Teknis adalah pedoman pelaksanaan atas setiap ele-
men Acuan Dasar dan pedoman-pedoman teknis dalam men-
jalankan kegiatan pengawasan intern.
Pasal 2
KP3IP bertujuan untuk:
(1) Memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota AAIPI
mengenai praktik profesional pengawasan intern;
(2) Memandu AAIPI dalam merumuskan, menetapkan, dan
mengembangkan acuan praktik profesional pengawasan in-
tern.
Pasal 3
(1) KP3IP dibangun dan dikembangkan dalam rangka mencapai
misi pengawasan intern;
(2) KP3IP terdiri dari Acuan Dasar dan Acuan Teknis;
(3) KP3IP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) meru-
pakan satu kesatuan acuan bagi AAIPI dan anggota AAIPI
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi pengawasan in-
tern.
│2
Pasal 4
(1) Acuan Dasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2),
terdiri dari:
a. Definisi Pengawasan Intern, yang selanjutnya disebut
Definisi;
b. Prinsip-Prinsip Dasar Pengawasan Intern, yang selanjut-
nya disebut Prinsip Dasar;
c. Standar Pengawasan Intern, yang selanjutnya disebut
Standar, dan
d. Kode Etik.
Pasal 5
(1) Acuan Dasar dikembangkan melalui suatu proses
komprehensif yang di dalamnya mencakup pemaparan publik
(public exposure);
(2) Acuan Teknis yang diterbitkan oleh regulator atau yang pen-
erapannya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mas-
ing-masing APIP disahkan secara formal oleh DPN AAIPI
berdasarkan usulan Komite terkait atau Komite yang di-
tugaskan oleh Ketua Umum DPN AAIPI;
(3) Acuan Teknis selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan berlaku untuk seluruh anggota asosiasi dikembangkan
melalui proses sebagaimana pada ayat (1).
Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut mengenai KP3IP dan Prosedur Baku
Pengembangan Acuan Dasar sebagaimana dimaksud pada
Pasal 5 ayat (1) dan Acuan Teknis sebagaimana dimaksud pada
Pasal 5 ayat (3) tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.
│3
Pasal 7
Pada saat Peraturan ini berlaku, Keputusan Ketua Umum
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Nomor
KEP-062/AAIPI/DPN/2018 tentang Kerangka Konseptual
Pengawasan Intern Pemerintah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : ………………..
│4
ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA
Lampiran I
PERATURAN
KETUA UMUM DEWAN PENGURUS NASIONAL
ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA
NOMOR: …………
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Diagram 1 Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern
Pemerintah (KP3IP) 2
LATAR BELAKANG 1
MISI 3
PRINSIP DASAR 3
DEFINISI 4
STANDAR 5
KODE ETIK 5
PANDUAN PELAKSANAAN 6
PANDUAN TEKNIS 6
i
1 LATAR BELAKANG
51
63 PRINSIP DASAR
64 06. Prinsip Dasar secara keseluruhan mengartikulasikan efektivitas
65 penyelenggaraan pengawasan intern. Penerapan Prinsip Dasar secara efektif
66 akan mengarahkan pada pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan intern
67 yang efektif. Sebaliknya tidak berjalannya Prinsip Dasar menunjukkan tugas
68 dan fungsi pengawasan intern tidak berjalan secara efektif.
85 DEFINISI
86 09. Definisi pengawasan intern menyatakan tujuan dasar, sifat, dan
87 ruang lingkup pengawasan intern. AAIPI mendefinisikan pengawasan
88 pengawasan intern mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
89 2008, yaitu “seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
90 kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
91 organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
92 kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
93 secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan
94 tata kepemerintahan yang baik”. Definisi tersebut juga mengakomodasi
95 definisi audit intern menurut The Institute of Internal Auditors (IIA), yaitu
96 “aktivitas asurans dan konsultansi yang bersifat independen dan objektif,
97 yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi or-
98 ganisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui
99 pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkat-
100 kan keefektifan proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola”.
107 11. Pengawasan intern dalam bentuk kegiatan asurans dan kegiatan
108 konsultansi harus dapat memberikan nilai tambah dan memperbaiki kuali-
109 tas operasional kementerian/lembaga non kementerian dan pemerintah dae-
110 rah.
113 STANDAR
114 13. AAIPI menerbitkan Standar dalam rangka menjaga mutu hasil
115 pengawasan intern yang dilaksanakan oleh APIP. Standar adalah kriteria
116 atau ukuran mutu minimal dalam melakukan kegiatan pengawasan intern.
117 Standar merupakan prasyarat dasar dalam menjalankan praktik profesional
118 pengawasan intern dan sebagai dasar evaluasi terhadap efektivitas penye-
119 lenggaraan pengawasan intern.
120 14. Standar yang diterbitkan oleh AAIPI berlaku untuk seluruh
121 kegiatan pengawasan intern, termasuk di dalamnya kegiatan audit se-
122 bagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
123 60 Tahun 2008.
161 23. Panduan Teknis yang diterbitkan melalui proses pengesahan for-
162 mal terhadap ketentuan/pedoman yang diterbitkan oleh regulator adalah
169 24. Panduan Teknis yang diterbitkan melalui proses pengesahan for-
170 mal terhadap ketentuan/pedoman yang penerapannya disesuaikan dengan
171 kondisi dan kebutuhan masing-masing APIP adalah acuan pelaksanaan
172 pengawasan pada bidang teknis tertentu, seperti Pedoman Audit Pencetakan
173 Sawah, Pedoman Audit Kinerja Patroli Bea dan Cukai, dan Pedoman Audit
174 BPJS.
Lampiran II
PERATURAN
KETUA UMUM DEWAN PENGURUS NASIONAL
ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA
NOMOR: …………
Daftar Isi i
Diagram 2 Tahapan Pengembangan (Due Process) Acuan 1
SURVEI/RISET TERBATAS 2
PENYUSUNAN DRAF 2
PEMBAHASAN DRAF 2
FINALISASI ACUAN 4
1 PROSEDUR BAKU PENGEMBANGAN ACUAN DASAR DAN ACUAN
2 TEKNIS
2. Konsultasi
3. Survey/Riset 4. Penyusunan
1. Identifikasi Topik Kepada
Terbatas oleh Draf Acuan
Topik DPN danSeluruh
Komite oleh Komite
Komite
6. Penulisan 7. Konsultasi
5. Pembahasan Draf Publikasi 8. Peluncuran
Draf Acuan Draf Publikasi
Acuan oleh Komite Draf Publikasi
oleh Komite Acuan oleh kepada DPN dan Acuan
Komite Seluruh Komite
13.Finalisasi/
Pengesahan Acuan
oleh DPN AAIPI
26 SURVEI/RISET TERBATAS
27 5. Dalam pembahasan suatu topik pada Draf Acuan, dilakukan
28 survei/riset terbatas terhadap literatur standar pengawasan intern yang
29 berlaku di berbagai negara, praktik-praktik pengawasan intern yang baik
30 (best practices), peraturan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan topik
31 yang akan dibahas.
32 PENYUSUNAN DRAF
33 6. Berdasarkan hasil survei/riset terbatas dan acuan lainnya, Komite
34 yang berwenang menyusun Draf Acuan. Draf yang disusun selanjutnya
35 dibahas dalam Rapat Anggota Komite tersebut, atau oleh Kelompok Kerja
36 yang dibentuk oleh Komite tersebut.
37 PEMBAHASAN DRAF
38 7. Draf yang disusun dibahas oleh anggota dalam Rapat Anggota
39 Komite yang berwenang. Pembahasan diutamakan pada substansi dan
40 implikasi penerapan Acuan, diharapkan draf tersebut menjadi Acuan yang
41 berkualitas. Dalam hal diperlukan Komite dapat melakukan konsultasi
77 FINALISASI ACUAN
78 16. Tahap ini merupakan tahap akhir penyempurnaan substansi,
79 konsistensi, koherensi maupun tata bahasa. Finalisasi Acuan ditandai
80 dengan:
81 (a) Penyampaian Draf Final Acuan dari Ketua Komite yang berwenang kepada
82 Ketua Umum DPN AAIPI,
83 (b) Penandatanganan dokumen pengesahan Acuan oleh Ketua Umum DPN
84 AAIPI.
Ketua
Widiarto (Inspektur Jenderal Kementerian PUPR)
Wakil Ketua I
Sunraizal (Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN)
Wakil Ketua II
Gusmah Yuzar (Inspektur Kota Palembang)
Sekretaris
Endah Herawaty (Itjen KemenPUPR)
-ksaaaipi-