BUPATI NAGEKEO,
1
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
2
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Nagekeo.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
3. Bupati adalah Bupati Nagekeo.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Nagekeo.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Nagekeo.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari
Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah dan
Kecamatan.
7. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Nagekeo.
8. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
9. Kelompok jabatan fungsional adalah sejumlah tenaga dalam
jabatan fungsional yang dibagi dalam kelompok-kelompok
sesuai bidang dan keahlian.
3
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari:
a. Inspektur.
b. Sekretariat, meliputi:
1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; dan
2) Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian.
c. Inspektur Pembantu Wilayah I;
d. Inspektur Pembantu Wilayah II;
e. Inspektur Pembantu Wilayah III; dan
f. Kelompok Jabatan fungsional.
4
BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Inspektur
Pasal 4
5
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sekretariat mempunyai fungsi :
6
Bagian Ketiga
Inspektur Pembantu Wilayah I
Pasal 6
(1) Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengawasan di wilayah I.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi :
a. pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang,
kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
b. pelaksanaan review rencana kerja anggaran;
c. pelaksanaan review laporan keuangan;
d. pelaksanaan review laporan kinerja instansi pemerintah;
e. pelaksanaan review evaluasi sistem pengendalian internal;
f. penerima pengaduan masyarakat dan pemeriksaan
dengan tujuan tertentu;
g. pemeriksaan terpadu;
h. mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi;
i. pengawasan dalam rangka percepatan menuju good
governance, clean goverment dan pelayanan publik;
j. penyusunan peraturan perundang-undangan bidang
pengawasan;
k. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan;
l. koordinasi program pengawasan;
m. pemeriksaan hibah/bantuan sosial;
n. pendampingan, asistensi dan fasilitasi;
o. pemantauan tugas pembantuan dan alokasi dana desa;
dan
p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7
Bagian Keempat
Inspektur Pembantu Wilayah II
Pasal 7
(1) Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengawasan di wilayah II.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi:
a. pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang,
kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
b. pelaksanaan review rencana kerja anggaran;
c. pelaksana review laporan keuangan;
d. pelaksana review laporan kinerja instansi pemerintah;
e. pelaksana evaluasi sistem pengendalian internal;
f. penerima pengaduan masyarakat dan pemeriksaan
dengan tujuan tertentu;
g. pemeriksaan terpadu;
h. pengawalan pelaksanaan reformasi birokrasi;
i. pengawasan dalam rangka percepatan menuju good
governance, clean goverment dan pelayanan publik;
j. penyusunan peraturan perundang-undangan bidang
pengawasan;
k. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan;
l. pengkoordinasian program pengawasan;
m. pemeriksaan hibah/bantuan sosial;
n. pendampingan, asistensi dan fasilitasi;
o. pemantauan tugas pembantuan dan alokasi dana desa;
dan
p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
8
Bagian Kelima
Inspektur Pembantu Wilayah III
Pasal 8
(1) Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengawasan di wilayah III.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi:
a. pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang,
kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
b. pelaksanaan review rencana kerja anggaran;
c. pelaksanaan review laporan keuangan;
d. pelaksanaan review laporan kinerja instansi pemerintah;
e. pelaksanaan evaluasi sistem pengendalian internal;
f. penerimaan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan
dengan tujuan tertentu;
g. pemeriksaan terpadu;
h. mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi;
i. pengawasan dalam rangka percepatan menuju good
governance, clean goverment dan pelayanan publik;
j. penyusunan peraturan perundang-undangan bidang
pengawasan;
k. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan;
l. pengkoordinasian program pengawasan;
m. pemeriksaan hibah/bantuan sosial;
n. pendampingan, asistensi dan fasilitasi;
o. pemantauan tugas pembantuan dan alokasi dana desa;
dan
p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
9
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 9
(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Inspektorat
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas inspektorat
yang bersifat teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), terdiri dari sejumlah tenaga jabatan fungsional yang
terdapat dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(3) Jumlah dan jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 10
BAB V
TATA KERJA
Pasal 11
10
11
12
1