Anda di halaman 1dari 42

Denpasar, 22 Maret 2024

Menerapkan Peraturan dan


Perundang-undangan
yang berlaku

Diklat Kompetensi Pengawas Koperasi


Denpasar, 22-3-2024
ANOM PRASETYA
087866105475
anom.prasetya24461@gmail.com

Kabid BLK Diskop UMM Kota


Denpasar (2019)
1. Fasilitator Perkoperasian
2. Asesor Perkoperasian
3. Tim Advokasi Koperasi
Bermasalah
K
DIKLAT S
KOMPETENSI
A
Mengidentifikasi peraturan dan perundang –
undangan terkait kelembagaan yang masih 1.1
berlaku

Menyusun kebijakan yang terkait dengan


kelembagaan sesuai dengan ketentuan yang 1.2
berlaku
MENERAPKAN PERATURAN YANG TERKAIT
1 KELEMBAGAAN
Memenuhi perizinan dan pelaporan terkait
dengan kelembagaan sesuai ketentuan yang 1.3
berlaku

Menindaklanjuti temuan audit 1.4


P in
Lemahnya Be jam
rm
koordinasi asa an
lah

Partisipasi Arsip
Anggota Dokumen
RAT
PENGAWASAN
Anggota
Dekopinda Diskop
Koperasi
Bidang
PENGAWASPengawasan
Satgas
Pengawasan
Tujuan pembinaan dan
pengawasan
bertujuan agar pengelolaan KSP dan USP
PERMENKOP NO.9 TH.2020 ttg. dilakukan secara baik sehingga menumbuhkan
Pengawasan Koperasi kepercayaan dari pihak – pihak yang terkait;
Kepatuhan Ketentuan dan Aturan Koperasi

Aturan Eksternal
1. UU
2. PP
3. Permen ……… Aturan Internal
1. A D / ART
2.Peraturan Khusus
3. Perjanjian dengan BH lain

Aturan Industri/Sektor
4. Sektor riil
5. Jasa
6. Simpan Pinjam
1.1
Ketentuan terkait kelembagaan adalah peraturan – peraturan yang
mengatur :

1. Perizinan untuk mendirikan Koperasi


2. Pembukaan Kantor Koperasi
3. AD dan ART
4. Rencana Bisnis

5. Kepemilikan
6. Perangkat Organisasi
7. Sumber Daya Manusia
8. Merger, Konsolidasi dan Akuisisi
9. Pencabutan Izin usaha Koperasi
LEGALITAS
KOPERASI…?

Legalitas Lembaga Legalitas Usaha

NIK,
Badan Hukum
SIUP,
Koperasi
NIB,
NPWP
PERIJINAN DAN KEPEMILIKAN

PERIJINAN
 Koperasi memperoleh status Badan Hukum setelah akte pendiriannya
disahkan oleh pemerintah

 Izin Usaha dan Izin Operasional SP koperasi di terbitkan oleh


Lembaga OSS ( online single
submission ) untuk dan atas nama menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali
kota.

KEPEMILIKAN …….??

………dimiliki oleh para anggotanya yang


mampu melakukan tindakan hukum

Anggota luar biasa ……………….????????


KETENTUAN PERMODALAN
RAPB
Pengurus Pengawas

. Pengelola ( Manager )

• Pengurus Koperasi dapat mengangkat Pengelola yang


diberikan wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha;

• Pengelola bertanggung jawab kepada Pengurus;

• Pengelola wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja


Undang-undang
Tentang
P2SK
Permenkop
8/2023

What’s Next..?
PERMENKOP
KOMPETENSI
NO. 8 TAHUN 2023

????????
Self Declare
OSS.GO.I
D
NS I
E TE
M P
K O
Self Assesment :
RAT R , NIB
SY A E
N AJ S,
MA GURU S
PEN GAWA
Perubahan AD
PE N AH U
SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam rangka mendukung terselenggaranya tata kelola yang


baik, KSP atau USP wajib memiliki :

 Struktur organisasi yang memadai;

 Jumlah sumber daya manusia yang memadai;

 Mengalokasikan biaya pendidikan


untuk peningkatan kompetensi
kerja pegawai.
PENGAWASAN

Ruang lingkup pengawasan Koperasi meliputi :

Jenis pengawasan koperasi meliputi :

a. Pengawasan aktif dan pasif;

b. Pengawasan rutin dan sewaktu – waktu;

c. Pengawasan bersifat preventif dan represif


KEBIJAKAN
KELEMBAGAAN
KSP DAN UPS

Kebijakan–kebijakan
terkait kelembagaan
dibuat dalam bentuk
peraturan khusus
(PERSUS)
Mengidentifikasi peraturan terkait kegiatan 2.1
usaha yang berlaku

Menyusun kebijakan yang terkait dengan


kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang 2.2
berlaku

2 MENERAPKAN PERATURAN YANG


TERKAIT USAHA
Menyusun mekanisme dan prosedur kerja yang
terkait dengan kegiatan usaha 2.3

Menindaklanjuti temuan audit dari pihak


internal dan ekternal terkait dengan 2.4
pelanggaran ketentuan
Kewajiban KSP dalam Usaha 2.1
• Kegiatan usaha simpan pinjam dilaksanakan dari dan untuk anggota;

• Pengelolaan kegiatan usaha simpan pinjam dilakukan oleh pengurus;

• Pengurus dapat mengangkat pengelola atau manajer;

• Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan secara terpisah dari unit usaha
lainnya;

• Dalam pelaksanaan kegiatan usaha koperasi


• melakukan penghimpunan dana dalam bentuk
• simpanan dan mengeluarkan dalam bentuk
• pinjaman.
2.2
PELAPORAN
KSP dan USP melalui koperasi yang bersangkutan wajib
menyampaikan laporan keuangan kepada Dinas Koperasi secara
berkala yaitu :

 setiap triwulan ( akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember )


dan laporan tahunan;

 Laporan triwulan disampaikan paling lambat 1 ( satu ) bulan


berikutnya dan laporan tahunan disampaikan paling lambat bulan
januari tahun berikutnya.
Mekanisme dan presedur kerja

• Sebagai petunjuk pelaksanaan kegiatan, ksp/usp perlu memiliki mekanisme


dan prosedur kerja;

• Mekanisme dan prosedur kerja sekurang – kurangnya memenuhi ketentuan


berikut :
1. Mencakup langkah kerja dan rincian aktivitas pada setiap langkah kerja.

2. Berpedoman pada perturan teknis dan peraturan umum, serta tidak


menyimpang dari peraturan yang berlaku.

3. Mengacu pada limit wewenang yang telah ditetapkan.

4. Mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi.

5. Dapat dilaksanakan secara efektif.


Mengidentifikasi peraturan terkait prinsip –
prinsip kehati – hatian yang berlaku 3.1

Menyusun kebijakan yang terkait dengan


prinsip – prinsip kehati - hatian sesuai dengan 3.2
ketentuan yang berlaku
3 MENERAPKAN PRINSIP KEHATI-
HATIAN
Menyusun mekanisme dan prosedur kerja yang
terkait dengan prinsip – prinsip kehati – hatian 3.3

Menindaklanjuti temuan audit dari pihak


internal dan ekternal terhadap pelanggaran 3.4
prinsip kehati – hatian
PRINSIP KEHATI – HATIAN

KSP/USP wajib menerapkan prinsip kehati – hatian, meliputi :

1. Manajemen risiko

2. Tata kelola KSP/USP

3. Prinsip mengenal anggota

Permenkop No.6 Th. 2017


Tentang PMPJ
Permenkop No.6
Th. 2017
Tentang PMPJ
simpanan
Pinjaman

5C TPPU
Tindak lanjut temuan audit

• Pengurus wajib menindaklanjuti temuan audit dari pihak Internal dan eksternal terkait
pelanggaran ketentuan mengenai kegiatan usaha dengan :
1.Melakukan perbaikan
2.Menjalankan sanksi yang diberikan.

Pengawas wajib memastikan


bahwa temuan audit
telah ditindaklanjuti
oleh pengurus.
Tetap Semangat

Matur
Suksma
S O M – S O P – Peraturan Khusus
Persus adalah SOM-SOP
dalam bentuk regulasi untuk
dipatuhi #ada sanksi#

SOM
PERSUS
SOP
ISI
PERSU
01 – ADA OBYEK YANGS
DIATUR
02 – PELAKSANA,
PENANGGUNGGUGAT

03 – PROSEDUR
04 – APA YANG DILARANG,
APA YANG WAJIB

05 – ADA SANKSI

18
KATA-KATA YANG HARUS ADA DALAM PERSUS

1 Sebanyak-banyaknya # Misalnya : Denda, agunan dll

2 Selambat-lambatnya# laporan, permohonan, eksekusi dll

3 Sekurang-kurangnya# jangka waktu, kesepakatan, penyelesaian,


angsuran dll
Cabang Pembantu
1.2
 Izin usaha dan telah melaksanakan kegiatan simpan pinjam paling singkat 2 (dua)
tahun.

 Laporan keuangan tahunan Koperasi dalam 2 (dua) tahun terakhir;

 Modal kerja paling sedikit Rp. 2.000.000.000 (dua miliar rupiah);

 Anggota paling sedikit 50 orang di daerah yang akan di buka jaringan Pelayanan
Kantor Cabang Pembantu.

Kantor Kas
 Izin usaha dan telah melaksanakan kegiatan simpan pinjam paling singkat 2
(dua) tahun. Laporan keuangan tahunan Koperasi dalam 2 (dua) tahun terakhir;

 Modal kerja paling sedikit Rp. 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah);

 Anggota paling sedikit 25 orang di daerah yang akan di buka jaringan


Pelayanan Kantor
@LSP-KJK
Kas tertentu.
PENETAPAN STATUS KSP DAN USP

Pemeriksaan Kesehatan

HASIL PENILAIAN SKOR

1. Sehat 80,00 < X < 100;

2. Cukup Sehat 66,00 < X < 80,00;

3. Dalam Pengawasan 51,00 < X < 66,00;

4. Dalam Pengawasan Khusus 0 < X < 51,00.


Peraturan dan perundang-
undangan terkait kelembagaan
yang masih berlaku
diidentifikasi.

Landasan hukum KSP dan USP :


1. Undang – undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian

2. Peraturan Pemerintah RI nomor 9 tahun 1995 tentang


Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi;

3. Permenkop nomor 11 Tahun 2018 tentang perizinan usaha


simpan pinjam koperasi;

4. Permenkop nomor 8 Tahun 2023 tentang USP


Koperasi
Modal Usaha Awal yang dihimpun dari seorang anggota paling
banyak 20% (dua puluh persen) dari Modal Usaha Awal;

Modal Usaha Awal yang dihimpun dari 1 (satu) KSP/KSPPS paling


banyak 50% (lima puluh persen) dari Modal Usaha Awal.

Setiap pembentukan USP Koperasi Primer atau USP Koperasi Sekunder, wajib
menyediakan modal tetap dalam bentuk tabungan atas nama koperasi yang disediakan
oleh koperasi kepada USP koperasi, pada bank umum untuk USP dengan ketentuan :

 Modal pembentukan USP koperasi primer paling sedikit Rp.15.000.000,- (lima belas
juta rupiah);

 Modal pembentukan USP/USPPS Koperasi Sekunder paling sedikit Rp.50.000.000,-


(lima puluh juta rupiah).
@LSP-KJK
Jaringan Pelayanan 1.2

Kantor Cabang

Persyaratan izin jaringan pelayanan kantor cabang sebagaimana dimaksud dalam meliputi:
 Izin usaha dan telah melaksanakan kegiatan simpan pinjam paling singkat 2 (dua) tahun.
Laporan keuangan tahunan Koperasi dalam 2 (dua) tahun terakhir;

 Modal kerja paling sedikit Rp. 2.5 M;


 Anggota paling sedikit 100 orang di daerah yang akan di buka jaringan Pelayanan Kantor
Cabang.

Anda mungkin juga menyukai