PENGAWASAN
KOPERASI
Ruang Lingkup Pengawasan
1 Kelembagaan
2 Organisasi
3 Usaha
4 Keuangan
Ruang Lingkup Pengawasan
1 Penerapan kepatuhan
2 Kelembagaan koperasi
5 Penerapan sanksi
MENGAPA PENGAWASAN PENTING?
Organizing
Planning Penentuan Bagaimana Penyusunan
Penentuan Tujuan dan Organisasi dan Aktifitas dapat
Bagaimana Cara dilakukan
Pencapaian yang terbaik
Leading
Controlling
Proses Memotivasi Anggota
Monitoring dan Perbaikan
Organisasi agar Planning
Aktifitas yang sedang berjalan
dapat dijalankan
agar Tujuan dapat tercapai
• Ayat 2,
Pengawasan dan pemeriksaan Koperasi adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pejabat yang membidangi koperasi
untuk mengawasi dan memeriksa koperasi agar kegiatan
diselenggarakan dengan baik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
• Ayat 3,
Pemeriksaan Koperasi adalah serangkaian kegiatan
mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau
keterangan lain yang dilakukan oleh Pemeriksa Koperasi
untuk membuktikan ada atau tidak adanya pelanggaran
atas peraturan perundang-undangan.
Tujuan Pengawasan Koperasi
Pengawasan Eksternal :
Pengawasan yang dilakukan dari
luar organisasi koperasi; contoh
dari Kementerian/Dinas
Koperasi, akuntan publik dan
instansi lain sesuai dengan
undang-undang dan peraturan
yang berlaku
PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
Step 4 Step 2
Proses
Mengambil Tindakan Pengawasan Mengukur
Yang Diperlukan Kinerja Aktual
Step 3
Membandingkan Kinerja
Aktual dengan Tujuan dan
Standar Kinerja
TAHAPAN DALAM PROSES PENGAWASAN
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Realistis secara ekonomis
5. Fleksibel
6. Diterima pihak terkait
ALAT BANTU
PENGAWASAN MANAJEMEN
Management By
Exception (MBE)
Management
Information System
(MIS)
Management By Exception (MBE)
Mengukur
Menetapkan Apakah ada
Pelaksanaan
Standar penyimpangan ?
kegiatan
Tidak
Apakah bersifat
penyimpangan Ya
pengecualian
Ya
Analisis Tidak perlu koreksi
Ambil tindakan
Management Information System (MIS)
PERUSAHAAN/
RT ANGGOTA
KELOMPOK KOPERASI
PASAR
Perusahaan Koperasi
ANGGOTA
NON ANGGOTA
Pesaing Koperasi
Karakteristik Organisasi Koperasi
Ruang Lingkup Pengawasan Koperasi
Tahapan Penyusunan Indikator Pengawasan Koperasi
Ruang Lingkup
Pengawasan
2. Organisasi dan
Manajemen
4. Input (6M)
Perusahaan II. Penguasaan
Lembaga Ekonomi
Koperasi Sumber Daya
5. Kemiteraan
6. Fungsi usaha
Koperasi Produksi
III. Kinerja
Perusahaan 7. Kinerja Keuangan
Koperasi
Koperasi
8. Kepuasan anggota
atas pelayanan
koperasi Penyusunan
KPI
9. Produk Unggulan Pengawasan
IV. Anggota
10. Pengguna sebagai
Sebagai Pengguna
IV. Partisipasi Penerima manfaat
Anggota
Sebagai Pemilik 11. Pengguna sebagai
Pemilik
VI. Pelayanan
Masyarakat dan
14. Pelayanan
Lembaga Sosial Kontrnibusi
Masyarakat
Pembangunan
Daerah
Ruang Lingkup Pengawasan Koperasi (Kop Produsen)
Partisipasi Anggota
Company Logo
NO VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
I. KELEMBAGAAN 1. Pelaksanaan Nilai dan Prinsip 1.1. Keanggotaan terbuka dan sukarela
1.2. Pengelolaan Demokratis
1.3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
1.4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
1.5. Kemandirian
1.6. Pendidikan perkoperasian
1.7. Kerjasama antar koperasi
2. Legalitas 2.1. Legalitas Kelembagaan Koperasi
a. Tujuan (visi, misi, rencana strategis)
b. Anggota yang terlibat usaha
c. Ekuitas (sharing anggota)
d. Alat kelengkapan Organisasi (RA, Pengurus, Pengawas)
e. Sistem Pengendalian Intern (SOP, SOM)
f. Produk Utama
g. Pembagian SHU (distribusi)
2.2. Legalitas Usaha Koperasi
a. Memiliki ijin usaha
b. Membayar PPN
c. Struktur organisasi usaha yang menggambarkan dengan bidang usaha produksi
(minimal 3 Divisi/Departemen)
d. Memiliki Sistem Pengendalian Internal (SPI) terutama yang berkaitan dengan
quality control
1. Organisasi dan Manajemen 1.1. Akuntabilitas Organisasi
a. Ketersediaan business plan secara tertulis.
b. Ketersediaan Standar Operasional Manajemen (SOM) dan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
c. Tingkat kesadaran untuk memperbaiki akuntabilitas koperasi (laporan
pertanggungjawaban pengurus, pengawas, manajer, dan karyawan)
d. Ketertiban pelaksanaan penilaian kompetensi pengurus, pengawas, pengelola
pada saat pengangkatan dan periodik (minimal tahunan)
1.2. Akuntabilitas Manajemen Pelayanan dan Bisnis
a. Pertanggungjawaban dan dokumentasi laporan kegiatan pelayanan
b. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan
c. Kinerja efektivitas pelayanan kepada anggota
d. Kinerja Perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan bisnis dengan non
anggota
e. Pertanggungjawaban dan dokumentasi laporan kegiartan bisnis dengan non
anggota
f. Kinerja Efektivitas Bisnis kepada Non Anggota
2.5. Akuntabilitas Keuangan
a. Ketersediaan Sistem Penentuan harga pokok produksi
b. Partisipasi modal dari anggota memadai untuk kebutuhan modal kerja
c. Transparansi pembagian SHU
d. Transparansi bisnis
e. Kinerja hasil pemeriksaan auditor eksternal
f. Administrasi usaha berbasis ICT
2.6. Akuntabilitas Manfaat dan Dampak
Ketersediaan Sistem Informasi dalam pembagian proses produksi antara koperasi
dengan Anggota
3. Manajemen Keanggotaan 3.1. Sistem perekrutan anggota
3.2. Sistem pembinaan keanggotaan
II. PENGUASAAN SUMBER 4. Tenaga kerja, bahan baku, 4.1. Ketersediaan tenaga kerja dengan kompetensi sesuai sektor usaha
DAYA modal, metode, mesin dan 4.2. Kontinuitas ketersediaan bahan baku
peralatan, pasar
4.3. Akses sumber permodalan
4.4. Tersedia metode yang mudah dilaksanakan
4.5. Memiliki peralatan produksi dengan teknologi yang memadai
4.6. Penguasaan pangsa pasar (hasil survey) yang jelas dan mampu menggunakan
pemasaran dengan teknologi informasi
4. Kemitraan 5.1. Kemitraan antara koperasi dengan usaha menengah dan besar
5.2. Kemitraan antara koperasi dengan koperasi sekunder
III. KINERJA PERUSAHAAN 6. Fungsi Usaha Koperasi Produksi 6.1. Fungsi Pengadaan, Processing, Pemasaran, dan Jasa pengolahan.
KOPERASI 6.2. Memiliki satu pintu pemasaran hanya melalui koperasi
(Bobot 40 %) 6.3. Memiliki Produk utama
6.4. Usaha lainnya mendukung produk utama
6.5. Koperasi tidak memasarkan produk primer
6.6. Produk yang dihasilkan sebagai (follower, leader)
6.7. Posisi produk dalam PLC (growth)
6.8. Adanya pemanfaatan by product (sampingan)
6.9. Pemanfaatan limbah
6.10. Pertumbuhan omset
6.11. Partisipasi anggota dalam proses penciptaan nilai tambah
7. Kinerja Keuangan Koperasi 7.1. Likuiditas (Rasio Lancar)
7.2. Aktivitas
a. Kemampuan mengumpulkan piutang
b. Perputaran Modal Kerja
7.3. Leverage (Rasio hutang terhadap modal sendiri)
7.4. Profitabilitas (Return on Asset)
8. Kepuasan Anggota atas 8.1. Aspek tampilan fisik (Tangible):
pelayanan koperasi 8.2. Aspek Keterandalan (Reliability):
8.3. Aspek Daya Tanggap (Responsiveness)
8.4. Aspek Kemampuan dalam memberikan jaminan (Assurance)
8.5. Aspek Kemampuan memberikan Perhatian Personal (Emphaty)
9. Produk Unggulan 9.1. Pemanfaatan Sumberdaya Lokal
9.2 Daya Saing
9.3. Nilai Tambah
9.4 Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit
9.5 Kontribusi Pembangunan Daerah
IV. PARTISIPASI ANGGOTA 10. Pengguna sebagai 10.1. Transaksi anggota
(Bobot 20 %) Penerima manfaat 10.2. Tingkat Pemanfaatan Pelayanan oleh anggota
ekonom
10.3. Kepastian harga
10.4. Posisi tawar
V. KINERJA PERUSAHAAN 13. Usaha Anggota 13.1. Perkembangan omzet usaha anggota
ANGGOTA (Bobot 15%) 13.2. Perkembangan aset
13.3. Klasifikasi usaha anggota
VI. PELAYANAN MASYARAKAT 14. Pelayanan 14.1. Pelayanan usaha yang dapat dinikmati oleh masyarakat (non
(Bobot 5 %) Masyarakat anggota)
14.2. Persentase besaran dana yang disisihkan untuk pelayanan sosial
14.3. Kemudahan masyarakat memperoleh informasi