1
Hak dan kewajiban Pengawas
Menurut UUD 1945 Pasal 28, Hhk dan kewajiban pengawas adalah :
2
Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa
petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang
yang memberikan penyerahan.
Metode Pengawasan
1. Pola Dagang.
3
2. Pola Vendor.
3. Pola Subkontrak.
4. Pola Pembinaan.
Teknis Kepengawasan
b. Pola Kepengawasan.
1. Pengawasan regular, merupakan pengawasan yang sifatnya
terjadual secara periodik.
2. Pengawasan ir-regular, merupakan pola pengawasan sewaktu-
waktu (mendadak) yang diselenggarakan untuk tujuan-tujuan
khusus atau sebagai bagian dari cara menguji validitas data dan
informasi.
4
c. Lingkup Kepengawasan.
1. Organisasi. Dalam bidang organisasi, pengawas melakukan
pemantauan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan pengurus
dalam hal : (i) membangun iklim organisasi yang sehat dan kuat
dengan me-referensi pada nilai-nilai perjuangan (ideologi) koperasi
dan segala hukum yang berlaku di lingkungan koperasi; (ii)
membangun eksistensi kelembagaan kaitannya dengan
pembangunan dan penjagaan citra organisasi.
5
o Manajemen Operasional, berkaitan dengan kualitasan
pola dan tata cara penyajian layanan.
Syarat menjadi pengawas koperasi yang lainnya yaitu dihormati oleh semua
anggota koperasi. Hal ini dilakukan agar nasihat dan saran yang diberikan oleh
pengawas didengarkan dan diindahkan oleh semua anggota ataupun pengurus
koperasi.
Sifat pemberani ini harus dimiliki oleh pengawas koperasi, karena dengan sifat
yang pemberani pengawas akan mampu mengungkapkan pendapatnya dan
menindak tegas para pengurus yang menyeleweng dari kaidah koperasi.
Mempunyai keuletan
Keuletan dan pekerja keras adalah syarat penting untuk menjadi pengawas
koperasi. Seorang yang ulet dan pekerja keras tentunya akan mampu mengawasi
dan memimpin semua anggota koperasi.
6
Berpengetahuan luas mengenai koperasi
Syarat yang sangat penting lainnya yaitu seorang pengawas koperasi harus
mempunyai pengetahuan yang luas mengenai koperasi itu sendiri.
Menurut UUD 1945 pasal 26, yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah
anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut :
Tujuan
Sasaran
Manfaat
7
2. Sebagai badan usaha yang kredibel berdasarkan prinsip koperasi.
3. Dalam menjaga dan melindungi asset koperasi dari tindakan
penyelewengan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Dalam meningkankan transparansi dan akuntabilitas koperasi terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menjadikan koperasi kuat, sehat, mandiri dan tangguh.
6. Mencapai tujuannya secara efektif dan efisien yaitu meningkatkan
pemberdayaan ekonomi anggota.
Pasal 26
Pasal 27
8
waktu sesuai dengan kebutuhan dan -ditentukan dengan Keputusan Rapat
Anggota.
2. Dalam hal koperasi tidak mengangkat Pengawas, maka
1. pengangkatan manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh
Rapat Anggota;
2. fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab
Pengurus dan Pengurus tidak turut campur tangan dalam
pengelolaan kegiatan usaha, keuangan
yang dijalankan oleh koperasi.
3. Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non
keuangan oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.
4. Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
9
a. melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan
dan nama baik koperasi;
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian
beserta pengaturan, ketentuan pelaksanaannya, Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat
Anggota.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan cara :
1. jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang
lain;
2. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan
Pengawas tersebut;
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2)
diatas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat
setelah penggantian yang
bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih, mengangkat
Pengawas yang lain.
10