Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN PERATURAN

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SILIWANGI
NOMOR … TAHUN …
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWASAN BADAN
LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI

Menimbang: a. bahwa agar terciptanya suatu ketentuan berorganisasi yang


efektif, efesien, akuntabel, transparan, dan terpercaya dalam
menjalankan amanah kepengurusan;
b. bahwa agar terwujudnya efektivitas fungsi pengawasan,
dalam rangka terciptanya dinamika organisasi
kemahasiswaan yang bertanggung jawab.
c. bahwa untuk melaksanakan amanah Aturan Umum dan
Aturan Aturan Khusus Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a,b, dan c perlu menetapkan Peraturan Tentang
Standar Operasional Prosedur Pengawasan Badan Legislatif
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Siliwangi
Mengingat: a. Pasal 10 dan 14 Aturan Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi
Amandemen 2019
b. Pasal 24 Aturan Umum Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Siliwangi Amandemen 2019
c. Bab III angka 1 Aturan Keormawaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Siliwangi Amandemen 2019

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SILIWANGI

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
SILIWANGI TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PENGAWASAN BADAN LEGISLATIF
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Operasional Prosedur Pengawasan yang selanjutnya disebut SOP
Pengawasan merupakan serangkaian standar instruksi tertulis yang ditetapkan
dan diberlakukan oleh BLM FEB UNSIL dalam mengawasi dan menilai
kegiatan yang berkaitan langsung dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis agar terciptanya suatu tertib berorganisasi yang efektif, efisien,
akuntabel, transparan, dan terpercaya dalam menjalankan amanah
kepengurusan;
2. Organisasi Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut ORMAWA adalah
Organisasi Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BLM,
BEM, HMJ, dan HMPS);
3. Aturan Umum Aturan Khusus ORMAWA FEB UNSIL yang disebut AU/AK
adalah suatu pedoman yang menjadi landasan utama dalam organisasi;
4. Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Siliwangi yang selanjutnya disebut BLM FEB UNSIL adalah organisasi
kemahasiswaan yang berkedudukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Siliwangi yang memiliki fungsi legislatif di tingkat fakultas;
5. Badan Eksekusif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Siliwangi yang selanjutnya disebut BEM FEB UNSIL adalah organisasi
kemahasiswaan yang berkedudukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Siliwangi yang memiliki fungsi eksekutif di tingkat fakultas;
6. Himpunan mahasiswa jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selanjutnya
disebut HMJ adalah organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi yang memiliki fungsi
eksekutif di tingkat jurusan;
7. Himpunan mahasiswa program studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
selanjutnya disebut HMPS adalah organisasi kemahasiswaan yang
berkedudukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi yang
memiliki fungsi eksekutif di tingkat program studi;
8. Program kerja yang selanjutnya disebut proker adalah susunan rencana
kegiatan kerja yang sudah dirancang dan telah disepakati bersama untuk
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;
9. Proposal adalah sebagai bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik
itu berupa ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk
mendapatkan dukungan baik itu sifatnya izin, persetujuan, pencairan dana,
kerja sama, dan lain-lain;
10. Laporan Pertanggungjawaban yang selanjutnya disebut LPJ adalah suatu
dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang
pelaksanaan kegiatan dari suatu unit organisasi kepada unit organisasi yang
lebih tinggi atau sederajat.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud dibuatnya peraturan ini adalah:
a. Memberikan arah yang jelas bagi BLM FEB UNSIL dalam mengawasi
kinerja BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
b. Memberikan pedoman dan asas kerja bagi BLM FEB UNSIL dan BEM,
HMJ, dan HMPS FEB UNSIL.
Pasal 3
Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan efektivitas fungsi pengawasan,
penilaian, dan pemberian sanksi dalam rangka terciptanya dinamika
kemahasiswaan yang bertanggung jawab.

BAB III
LANDASAN DAN ASAS PENGAWASAN

Pasal 4
Pengawasan berlandaskan Aturan Umum dan Aturan Khusus BLM FEB UNSIL.

Pasal 5
Pengawasan berasaskan:
a. Keadilan, yaitu segala hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban perlu
ditempatkan pada posisi yang semestinya, termasuk dalam koordinasi
kelembagaan eksekutif;
b. Akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada seluruh mahasiswa dan
pihak-pihak yang terkait;
c. Proporsional, yaitu segala usaha dan kegiatan BEM, HMJ, dan HMPS FEB
UNSIL bersifat proporsional dalam pemenuhan aspek dan asas yang telah
ditentukan dalam AU/AK BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
d. Legal, yaitu bahwa segala usaha dan kegiatan BEM, HMJ, dan HMPS FEB
UNSIL harus melalui proses komunikasi dengan BLM FEB UNSIL serta
mendapatkan pengesahan dari BLM FEB UNSIL.

BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 6
Tugas dan wewenang BLM FEB UNSIL dalam mekanisme pengawasan:
a. Mengawasi pelaksanaan dan pengambilan kebijakan dari program kerja
BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
b. Memberikan penilaian terhadap program kerja BEM, HMJ, dan HMPS FEB
UNSIL;
c. Meminta pertanggungjawaban setelah dilaksanakannya program kerja BEM.
HMJ,dan HMPS FEB UNSIL.
BAB V
PROGRAM KERJA BEM, HMJ, DAN HMPS FEB UNSIL

Pasal 7
(1) Program Kerja BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL yang selanjutnya disebut
proker adalah daftar kegiatan yang dirancang untuk satu periode
kepengurusan BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL yang berisi nama
kegiatan, bentuk kegiatan, jenis kegiatan, tujuan kegiatan, sasaran kegiatan,
ketercapaian, waktu dan tempat, estimasi anggaran, dan penanggungjawab
kegiatan.
(2) Kegiatan dalam proker dibedakan atas:
a. Program kerja rutin adalah program kerja yang dilakukan berulang-ulang
dalam kurun waktu yang telah ditentukan yang disusun di awal periode
kepengurusan BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
b. Program kerja khusus adalah program kerja yang bersifat diutamakan;
c. Program kerja insidental adalah program kerja yang tidak disusun secara
khusus yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada.
(3) Mekanisme pengesahan proker:
a. Pada proker khusus dan rutin, rancangan program kerja keseluruhan BEM,
HMJ, dan HMPS FEB UNSIL dibahas pada rapat kerja dan diserahkan
kepada BLM FEB UNSIL selambat-lambatnya 3 hari sebelum rapat kerja;
b. Pada proker insidental, BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL memberitahu
dan melakukan koordinasi kepada BLM FEB UNSIL selambat-lambatnya
pada hari H pelaksanaan proker insidental;
c. Apabila terjadi perubahan pada setiap proker yang telah direncanakan,
BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL wajib memberitahu kepada BLM
FEB UNSIL selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
tersebut.

BAB VI
MEKANISME PENGAWASAN

Bagian Kesatu
Bentuk Pengawasan
Pasal 8
(1) BLM FEB UNSIL sebagai Badan Legislatif Mahasiswa yang menjalankan
fungsi pengawasan berwenang melakukan pengawasan terhadap BEM, HMJ,
dan HMPS FEB UNSIL;
(2) Mekanisme Pengawasan disepakati bersama oleh seluruh pengurus BLM
FEB UNSIL, dalam menjalankan fungsi pengawasannya BLM FEB UNSIL
berhak mengutus anggotanya untuk mengawasi dan memberikan penilaian
terhadap kegiatan yang akan, sedang, sudah, dan/atau direncanakan oleh
BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
(3) Setiap program kerja BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL wajib melakukan
koordinasi dan konsultasi kepada BLM FEB UNSIL mengenai program kerja
yang akan dilaksanakan maksimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan;
(4) BLM FEB UNSIL melakukan pengawasan secara langsung pada saat
pelaksanaan program kerja BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
(5) BLM FEB UNSIL berhak mengikuti rapat evaluasi yang dilakukan BEM,
HMJ, dan HMPS FEB UNSIL;
(6) BLM FEB UNSIL melakukan penilaian setiap program kerja BEM, HMJ,
dan HMPS FEB UNSIL dengan indikator penilaian yang telah dibuat yang
tercantum pada lampiran yang tidak terpisahkan dalam peraturan ini.

Bagian Kedua
Surat Pemberitahuan

Pasal 9
(1) Setiap mengadakan kegiatan, maka BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL
wajib mengirimkan surat pemberitahuan kepada BLM FEB UNSIL.
(2) Surat pemberitahuan dikirimkan selambat-lambatnya 3 hari sebelum kegiatan
paling lambat pukul 17.00 WIB.
(3) Surat pemberitahuan perubahan waktu kegiatan diserahkan ke BLM FEB
UNSIL paling lambat 2 hari sebelum perencanaan awal.
(4) Surat pemberitahuan atas pembatalan kegiatan diserahkan kepada BLM FEB
UNSIL paling lambat 1 hari setelah pembatalan.

Bagian Ketiga
Proposal

Pasal 10
(1) Setiap kegiatan yang menggunakan proposal BEM, HMJ, dan HMPS FEB
UNSIL wajib menyerahkan proposal tersebut kepada BLM FEB UNSIL.
(2) Proposal kegiatan BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL diajukan maksimal
30 hari sebelum hari pelaksanaan program kerja kepada BLM FEB UNSIL.
(3) Proposal yang sudah diberikan kepada BLM FEB UNSIL akan diproses
melalui tahap pengkajian terlebih dahulu selama maksimal 3 hari oleh BLM
FEB UNSIL.
(4) Setiap proposal masuk BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL wajib mengikuti
presentasi proposal kepada BLM FEB UNSIL.

Bagian Keempat
Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 11
(1) Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL
wajib menyerahkan LPJ kegiatan kepada BLM FEB UNSIL.
(2) LPJ kegiatan diserahkan maksimal 30 hari setelah pelaksanaan kegiatan
kepada BLM FEB UNSIL untuk direvisi dan 7 hari berikutnya untuk hasil
revisi.
(3) Laporan pertanggungjawaban yang sudah diberikan kepada BLM FEB
UNSIL akan diproses melalui tahap pengkajian terlebih dahulu selama
maksimal 3 hari oleh BLM FEB UNSIL.
(4) Setiap laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh BEM, HMJ, dan HMPS
FEB UNSIL wajib dipresentasikan kepada BLM FEB UNSIL.

Pasal 12
Kegiatan pengawasan

(1) BLM FEB menggunakan proposal program kerja yang telah diserahkan
sebagai acuan dalam mengawasi program kerja BEM, HMJ, DAN HMPS FEB
UNSIL.
(2) BEM, HMJ, DAN HMPS FEB UNSIL wajib melapor dengan melampirkan
Surat Pemberitahuan ke BLM FEB bila terdapat perubahan pada program
kerja yang sudah tertulis dalam proposal program kerja.
(3) Apabila BEM, HMJ DAN HMPS FEB UNSIL tidak melaporkan adanya
perubahan kepada BLM FEB, maka BLM FEB akan menganggap proposal
sebelumnya adalah benar.
(4) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan proposal maka akan diberikan
sanksi.
(5) Kegiatan yang dilakukan BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL tidak boleh
adanya kekerasan dan penyimpangan terhadap hak mahasiswa.
(6) Kegiatan yang dilakukan BEM, HMJ dan HMPS FEB UNSIL tidak
menganggu ketertiban umum terkecuali mendapatkan izin dari otoritas
setempat serta tidak merusak fasilitas umum.

BAB VII
SANKSI

Bagian Kesatu
Bentuk Sanksi

Pasal 12
(1) Sanksi Lisan adalah teguran yang diberikan oleh BLM FEB bilamana ada
pelanggaran/pengabaian yang dilakukan BEM, HMJ, dan HMPS FEB
UNSIL.
(2) Sanksi Tertulis adalah Surat Peringatan dan/atau Surat Teguran yang
diberikan oleh BLM FEB apabila teguran lisan diabaikan oleh BEM, HMJ,
dan HMPS FEB UNSIL.

Bagian Kedua
Mekanisme Pemberian Sanksi

Pasal 13
(1) Sanksi Lisan diberikan jika BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL:
a. melanggar ketentuan yang terdapat di dalam mekanisme pengawasan
serta peraturan lainnya yang dibuat oleh BLM FEB UNSIL; dan
b. tidak kooperatif, sehingga mengganggu kinerja BLM FEB UNSIL dalam
melakukan fungsi pengawasan;
(2) Pengajuan usul pemberian sanksi lisan dapat dilakukan oleh seluruh anggota
BLM FEB.
(3) Pemberian sanksi lisan dilakukan dengan mengundang ketua atau perwakilan
dari BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL.

Pasal 14
(1) Sanksi Tertulis diberikan jika BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL:
a. tidak mengindahkan sanksi lisan;
b. melanggar Aturan Umum dan/atau Aturan Khusus; dan
(2) Pengajuan usul pemberian sanksi tertulis dapat dilakukan oleh seluruh
anggota BLM FEB.
(3) Pembahasan usul pemberian sanksi peringatan tertulis dilakukan melalui
Musyawarah Pimpinan Mahasiswa FEB.
(4) Berkaitan dengan usul pemberian sanksi peringatan tertulis BLM FEB
UNSIL melakukan MUSPIMWA FEB dengan dan BEM, HMJ, dan HMPS
FEB UNSIL.
(5) Keputusan untuk memberikan sanksi tertulis kepada BEM, HMJ, dan HMPS
FEB UNSIL dilakukan melalui MUSPIMWA FEB.
(6) Apabila BEM, HMJ, dan HMPS FEB UNSIL telah dua kali mendapat Surat
Peringatan, maka BLM FEB UNSIL berhak mengeluarkan mosi tidak
percaya.

Bagian Ketiga
Pembelaan

Pasal 13
(1) Setelah pemberian sanksi, BEM FEB UNSIL berhak melakukan pembelaan.
(2) Pembelaan dilakukan melalui mekanisme rapat BLM FEB UNSIL dengan
ketua BEM FEB UNSIL.
(3) Menghadirkan yang bersangkutan dengan Ketua BEM FEB UNSIL.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 14
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan

Pasal 15
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini
dengan penempatannya dalam Berita Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi.

Pasal 16
Bilamana dikemudian hari ada kekeliruan maka peraturan ini akan ditinjau
kembali melalui mekanisme yang berlaku.

Disahkan di Tasikmalaya
Pada tanggal … November 2020
Pukul … WIB

KETUA
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI

FIQRI YUDHA FEBRIANT


NPM. 17 34 02 006

Diundangkan di Tasikmalaya
Pada tanggal … November 2020

KETUA KOMISI I
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI

MEISYA SRI WAHYUNI


NPM. 17 34 01 095
LAMPIRAN
PERATURAN
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SILIWANGI
NOMOR … TAHUN 2020
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAWASAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
SILIWANGI

ALUR DAN SYARAT PENGAWASAN

SYARAT PENGAWASAN:
1. Memakai baju seragam BLM/Dress code event/Pakaian sopan.
2. Memakai ID card.
3. Jumlah pengawas disesuaikan.
4. Pengawas harus membawa indicator penilaian yang dimasukkan ke dalam
MAP.
5. Pengawas harus membawa ATK.
6. Tidak diperkenankan menggunakan sandal.
ALUR PENGAWASAN :
1. Mengisi daftar hadir pengawasan.
2. Pengawasan harus meminta izin pengawasn kepada panitia.
3. Meminta rundown acara.
4. Meminta panitia untuk memperlihatkan absensi peserta.
5. Mewawancarai peserta pada saat ditempat dan ketika/sesudah kegiatan
berlangsung tanpa menggangu acara.
6. Pengawas melakukan penilaian dengan cara mengisi indikator penilaian
secara realistis.
7. Mengambil dokumentasi kegiatan.
8. Pengawasan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu kegiatan yang
berlangsung.
9. Setelah pengawasan berakhir, hendaknya pamit terlebih dahulu kepada
panitia.
10. Dokumentasi hasil pengawasan dan kirim dokumentasi tersebut ke ketua
umum/wakil ketua umum.
INDIKATOR PENGAWASAN KEGIATAN ORMAWA

Nama Acara : Waktu :


Petugas : Lokasi :
Komisi :

No. Indikator Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Penyerahan Ketepatan waktu
proposal penyerahan
kegiatan proposal kegiatan
(acara) kepada
BLM
2. Kesesuaian Ketepatan format
format proposal penulisan pada
proposal
3. Pencapaian Kesesuaian
target dana proporsi dari
selain dana target perolehan
yang talah dana selain dana
dianggarkan yang telah
sebelumnya dianggarkan
sebelumnya
dengan
realisasinya di
LPJ
4. Penyerahan LPJ Ketepatan waktu
kegiatan penyerahan LPJ
kegiatan (acara)
kepada BLM
5. Kesesuaian Ketepatan format
format LPJ penulisan LPJ
6. Saldo dana Kondisi
keuangan akhir
7. Jumlah dana BLM proporsi
selain dana dana selain dana
yang yang telah
dianggarkan dianggarkan
sebelumnya sebelumnya
(khusus terhadap total
kegiatan yang dana yang di
membutuhkan anggarkan
dana selaian kepanitiaan (pada
dana yang telah proposal)
dianggarkan
sebelumnya)
8. Publikasi acara Macam-macam
jenis publikasi
kegiatan
9. Kesesuaian Kesesuaian acara
waktu antara rundown
pelaksanaan perencanaan
dengan rundown
di lapangan
10. Kehadiran tamu Jumlah tamu
undangan undangan sesuai
dengan rencana
panitia
11. Proporsi Persentasi
kegiatan kehadiran
mahasiswa FEB
dan atau non-
mahasiswa FEB
dalam kegiatan
ormawa
12. Target peserta Jumlah peserta
yang hadir pada
suatu kegiatan
(acara)
13. Recruitmen Keterwakilan
mahasiswa dalam
kepanitiaan suatu
kegiatan, panitia
diluar
ORMAWA FEB
14. Tujuan Kesesuaian
antara tujuan
dengan isi acara
15. Realitas Kesesuaian
kegiatan kegiatan dangan
kondisi atau
kebutuhan actual
16. Kinerja panitia Sejauh mana
kesungguhan
atau keseriusan
panitia dalam
bekerja
17. Sasaran Sejauh mana
kegiatan yang
dilakukan tepat
dengan sasaran
18. Manfaat Sejauh mana
kegiatan yang
dilakukan dapat
bermanfaat bagi
mahasiswa
19. Kelancaran Kelancaran acara
acara dengan jadwal
kegiatan yang
telah
direncanakan

Berita Acara :

INDIKATOR PENGAWASAN KEGIATAN ORMAWA

Nama Acara : Waktu :


Petugas : Lokasi :
Komisi :

No. Indikator Nilai Keterangan


1. First Impression
2. Kualitas Materi
3. Pembicara/Bintang tamu
4. Semangat /Antusiasme Peserta
5. Ketertiban Peserta
6. Publikasi Kegiatan Acara
7. Kesiapan Panitia
8. Keserasian Panitia
9. Kreativitas Acara
10. Jumlah Peserta Hadir
11. Keserasian Peserta
12. Pembawaan Panitia Terhadap
Peserta
13. Estetika Penempatan Tata Ruang
14. Semangat Panitia
15. Fasilitas ISHOMA
16. Reward
17. Ketepatan Waktu Acara

NILAI POIN KETERANGAN


A+ 100
A 90
B+ 80
B 70
C+ 60
C 50
D+ 40
D 30
E+ 20
E 10

∑ Nilai Perolehan Nilai Keterangan


1440-1800 A Sangat Baik
1080-1439 B Baik
720-1079 C Cukup
360-719 D Buruk
0-359 E Sangat Buruk

∑ Nilai Perolehan =

Kesimpulan :

Kategori Kegiatan

Kategori Jenis Deskripsi


I Seminar
Talkshow
Pelatihan
Workshop
II Pameran
Bazar
III Lomba-lomba
Olimpiade
Seni/olahraga
Konferensi
IV Kegiatan insidental

Keterangan Indikator Pengawasan Kegiatan Ormawa

1. First Impression :
- kesan pertama pengawas pada saat datang ke lokasi kegiatan
- Persiapan panitia mengenai acara di segala bidang seperti ruangan, dekorasi
ruangan, peserta, tamu undangan
2. Kualitas Materi :
- kualitas materi yang diberikan oleh pemateri di acara
- Apakah materi yang diberikan sesuai dengan tema dan tujuan dari acara
tersebut
3. Pembicara/Bintang tamu :
- kualiatas pembicara atau bintang tamu
- Apakah pembicara/bintang tamu memberikan materi sesuai dengan tema
dan tujuan acara
4. Semangat/Antusiasme Peserta :
- semangat peserta dalam mengikuti acara bisa dilihat dari
- partisipasi peserta pada saat kegiatan berlangsung
- respon peserta pada acara
5. Ketertiban Peserta :
- ketertiban peserta selama mengikuti acara
- Mengikuti acara sesuai dengan tata tertib yang telah diberlakukan
sebelumnya
6. Publikasi Kegiatan Acara :
- publikasi panitia mengenai acara di media sosial
- Publikasi baik sebelum, pada saat, maupun sesudah kegiatan berlangsung di
media sosial
7. Kesiapan Panitia :
- persiapan panitia dalam melaksanakan acara
- Persiapan di segala bidang seperti ruangan, peserta, tamu undangan,
8. Keserasian Panitia :
- keserasian panitia pada saat acara
- Memakai baju pdh dari ormawa bersangkutan
- Memakai nametag yang menjadi identitas perseorangan
9. Kreativitas Acara :
- kreativitas acara yang dibuat panitia
- bisa dilihat dari bentuk kegiatannya, konsepan acara, dan bintang tamu.
10. Jumlah Peserta Hadir :
- jumlah peserta hadir di banding dengan perkiraan/target
11. Keserasian Peserta :
- keserasian peserta pada saat mengikuti acara
- memakai dresscode yang telah ditentukan panitia sebelumnya
12. Pembawaan Panitia Terhadap Peserta :
- pembawaan atau perilaku panitia kepada peserta
- Sikap panitia terhadap peserta apakah baik atau tidak
13. Estetika Penempatan Tata Ruang :
- dekorasi ruangan yang dipakai pada saat kegiatan
- Kenyamanan dan keindahan ruangan yang dipakai
14. Semangat Panitia :
- semangat panitia pada saat kegiatan
- Jumlah panitia yang hadir pada saat kegiatan.
- Inisiatif panitia terhadap keberlangsungan acara.
15. Fasilitas ISHOMA :
- fasilitas ishoma yang disediakan panitia kepada peserta
- Waktu dan tempat yang diberikan panitia kepada peserta untuk istirahat,
sholat, dan makan.
16. Reward :
- reward atau penghargaan yang diberikan panitia kepada peserta
- Reward atau hadiah kepada peserta dari panitia jika terdapat perlombaan
dan sebagainya.
17. Ketepatan Waktu Acara : ketepatan dimulainya acara sesuai dengan rundown
yang telah diberikan kepada pengawas.

Anda mungkin juga menyukai