● Eros : Cinta Seksual, cinta fisik yang dapat dipuaskan dengan berhubungan
seksual.
● Philae : Cinta keluarga, cinta sesama manusia (termasuk persaudaraan).
● Agape : Cinta Spiritual, cinta akan yang abadi dan absolut.
● Divine Love : Cinta yang datang dari Sang Pencipta. Ia menciptakan diri-Nya dan
mencerminkan kehadiran kepada para ciptaannya.
● Spiritual Love : Cinta seperti saat seseorang sedang mencari jati dirinya sendiri,
atau mungkin sudah menemukan jati dirinya.
● The Natural Love : Cinta yang mencari kesenangan dan kepuasan sendiri tanpa
memperdulikan sesame (kekasihnya).
1. Cinta Sebagai Ketertarikan (affinity) : Ketertarikan satu dengan yang lain. Tidak dapat
dihindari karena kepercayaan hukum alam. Positif akan selalu tertarik ke negatif.
2. Cinta Sebagai Persahabatan : Melihat adanya korespondensi dengan asas hidup, asas
vitalitas. Plato melihat bahwa ada hubungan timbal balik antar manusia (Lysis) dan cinta
persahabatan antara dua orang didasarkan pada kesamaan minat yang berasal dari luar
diri mereka masing-masing.
3. Cinta Sebagai Kekeluargaan : Hal ini dirasakan melalui ikatan, kebersamaan, sebuah
tanggung jawab bersama, senasib, sepenanggungan.
4. Cinta Sebagai Roman : Pada tahap ini, muncul sebuah idealisasi yang dianggap sebagai
kesempurnaan bagi dirinya, Eros memberikan rasa kerinduan akan keabadian dan
kerinduan ini dicoba untuk memenuhi dengan membiarkan sebagain dari dirinya untuk
hidup terus menerus.
5. Cinta Sebagai Perkawinan : Hal ini cerminan dari cinta sebagai kekeluargaan. Cinta
sebagai perkawinan dipakai untuk menggambarkan pemenuhan hubungan perkawinan
antara manusia dengan yang ilahi.
6. Cinta Sebagai Altruisme : Ajaran ini adalah inti dari banyaknya ajaran agama. Cinta ini
sebenarnya adalah cerminan dari cinta sebagai persahabatan. Cinta pada tahap ini
menjadi sesuatu yang membangun kearah yang lebih baik untuk kepentingan bersama.
7. Cinta sebagai Kesatuan : Cinta sebagai kesatuan adalah cerminan dari Cinta sebagai
ketertarikan. Karena cinta ini menjadi penyatuan yang terakhir dan bersifat sempurna.
● Cinta akan tumbuh : Hal ini menunjukan berarti cinta seksual yang secara
instingtif dibutuhkan sebagai prokreasi. Cinta ini adalah keinginan manusia akan
yang abadi dan yang baik dan indah.
● Cinta akan semua bentuk-bentuk yang indah dan baik : Hal ini menunjukan
seakan kita menemukan pelepasan dahaga akan keindahan karena manusia akan
menuangkan hasratnya dalam bentuk yang indah dan baik.
● Cinta akan keindahan pikiran : Cinta semacam ini akan membuat manusia
berpikir bahwa pikiran yang baik lebih abadi karena bentuk fisik tidak abadi
seperti pikiran. Seni baru mulai muncul.
● Cinta akan hukum dan intuisi : Cinta semacam ini akan membuat orang
mencintai tindakan- tindakan atau perbuatan yang indah atau seperti etika yang
indah.
● Cinta akan pengetahuan : Cinta akan pengetahuan akan membuat manusia mulai
memahami bahwa sesungguhnya hidup ini adalah sebuah keteraturan. Ilmu dan
ajaran filsafat baru mulai muncul.
● Cinta akan kebijaksaan : Pengetahuan membuat manusia menjadi mencari
sesuatu yang harmonis, dan bijak. Dan ajaran tentang kebijaksanaan mulai
bermunculan seperti ajaran Buddha, Yesus, Lao Tze, Kong Hu Chu, dan ajaran
lainnya.
● Cinta Absolut akan menjadi tahap tertinggi : Manusia akan menyadari bahwa
semuanya akan membawanya kembali kepada Sang Abadi.