Anda di halaman 1dari 11

Aku, Suamiku, dan Gunpla-nya

Copyright © 2017 Shireishou


Editor: Afrianty P. Pardede
Andriyani Loa
Design Cover: OddRunes, Amarglais,
PhiliaFate, dan Shireishou

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


Diterbitkan pertama kali tahun 2017 oleh PT Elex Media Komputindo,
Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

717031925
ISBN: 978-602-04-4969-2

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan


sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta


Isi di luar tanggung jawab Percetakan
Ketika hendak menyerah, hanya ini yang selalu teringat :

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia


amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216).

Mungkin ada langkah yang tersendat, ada langkah yang


terhalang, ada juga langkah berurai air mata, tapi percayalah
Allah SWT selalu pilihkan jalan yang terbaik.

Selamat menemani Arlin dan Delan menemui


jalan terbaik mereka.
Arlin membeku kala lelaki itu berbalik dan meninggal­kan­
nya dalam kebisuan.
Itu adalah penolakan pertama yang didengar Arlin. Rasa
kecewa yang ke depannya akan diterima dari banyak pria karena
alasan serupa. Hingga kelak api gairahnya akan berganti lelah.
Lebih dari satu dasawarsa sesudahnya, wanita penggila
bento itu akhirnya menyerah mencari pasangan yang mau
menerima obsesinya terhadap bekal berbentuk imut. Tak lagi
mengharapkan ada pria—selain ayahnya—yang mau memakan
masakan imut buatannya.
Kini ia memilih membagikan hobinya melalui blog. Tempat
di mana ia menuai pujian yang tak pernah didapatnya. Fokusnya
hanya menulis tentang apa yang dicintainya. Menyibukkan
diri sebagai seorang food blogger dan mendapatkan penghasilan
bulanan yang membuatnya bahagia.
Menikah tampaknya masih jauh dari pikirannya.

ppp

Di sebuah rumah besar di sudut lain kota Tangerang, terlihat


seorang pria gagah tengah menekuri serpihan-serpihan plastik
kecil di depan meja. Tatapan di balik kacamata itu terlihat
sangat serius.
Jemarinya dengan sigap bergerak, memotong, meng­­­
gabung­­kan bagian demi bagian hingga menjadi sebuah figur
robot Gundam yang gagah.
Delano Kienan Pranajaya menghabiskan masa mudanya
untuk merakit Gundam Plastic Model atau yang dikenal
dengan sebutan gunpla. Tak sedikit pun ada celah di kepalanya

  ix  
untuk memikirkan hal lain. Gunpla yang kini dia rakit adalah
segalanya. Cintanya. Obsesinya.
Kebahagiaan terbesar Delan adalah saat ia berhasil me­­­
ram­­­pungkan rakitan sebuah gunpla dengan sempurna. Memo­­­
difikasinya, juga mengabadikannya dalam kamera.
Menikah tampaknya masih jauh dari pikirannya.

ppp

  x  
wadah-wadah yang mengepulkan asap membangkitkan selera.
Lantunan lagu Melodies of Life terdengar mendayu, tapi tak
mampu membuat pikiran Arlin menjadi tenang.
Satu jam lalu, ia mendengar Delano Kienan Pranajaya
menyebut nama lengkapnya dalam ijab kabul pernikahan. Dan
kini Delan berdiri di sisinya. Menjabat tangan setiap tamu yang
melintas sembari tersenyum tipis. Senyum yang menurut Arlin
cukup manis, tapi menyembunyikan banyak rahasia.
Arlin berusaha mengimbangi. Senyum yang dipaksakan
dan tak muncul dari hati terdalamnya.
Ia baru mengenal Delan tiga minggu lalu. Ya ... hanya tiga
minggu dan mereka melangsungkan ikatan pernikahan sehidup
semati. Ia bahkan baru mengetahui nama lengkap Delan saat
mengurus surat nikah.
Arlin teringat bagaimana Mama mendaftarkannya secara
pak­sa ke situs biro jodoh online, NikahYuk.com. Hal yang
menurut Arlin jauh di luar nalar dan akal sehat. Namun toh,
Mama tak bisa dibantah. Arlin tidak bisa membuktikan bahwa
ia bisa langgeng dengan pacar-pacar lamanya. Ada 14 lelaki yang
pernah menjadi kekasihnya. Namun, tak satu pun dari mereka
bisa bertahan lebih dari tiga bulan bersamanya.

ppp

Tiga minggu lalu, Arlin hanya terpaku menatap situs yang


dimak­sud Mama. Foto-foto pria berjajar di hadapannya. Di
samping foto itu, ada profil singkat mereka. Tak lupa tautan
menuju profil lengkap juga tersedia.
Mama telah memasukkan biodata Arlin dengan begitu
rinci. Foto yang diunggah adalah saat Arlin menjadi pagar ayu

  2  
di pernikahan sepupunya. Tentu terlihat sangat cantik dengan
dandanan bernuansa turquoise.
“Ini penipuan publik namanya.” Arlin berbisik sembari
membuka foto kedua yang diunggah ibunya.
“Ya ampun, foto ayam kodok buatan gue dipasang juga.”
Arlin melotot melihat caption yang tertulis di bawahnya.
Siap menjadi istri yang bisa memuaskan perut suami dengan
masakan terenak.
Saat itu Arlin ingin meneriakkan protes pada Mama.
Namun, akhirnya ia memilih menghemat energi dan langsung
meng­hapus caption ajaib itu.
Masakanku.
Ia tertegun, mengapa Mama hanya mengunggah foto masa­
kan normalnya saja. Bukan bento hias yang imut dan lucu. Ah,
toh bukan urusannya. Ia hanya ingin membuat Mama senang.
Tidak perlu terlalu serius mengisi biodata.
“Anjrit, ada  custom  search  segala!” Arlin melihat banyak
pilihan kata kunci dalam laman pencarian. Dari mulai tinggi
badan, usia, ras, gaji bulanan, hobi, dan masih banyak lagi. Iseng
Arlin mencoba memasukkan kata kunci yang ia inginkan.
Tinggi minimal 170 cm, pendidikan S1, tidak merokok, ras
bebas, gaji minimal sembilan juta, domisili Jabodetabek, dan....
Ketikannya terhenti.
Hobi makan.
Ya ... siapa tahu ia bisa menemukan seseorang yang sesuai.
Namun, ia tak begitu banyak berharap. Kebodohan macam apa
memercayakan pencarian calon suami pada sebuah situs biro
jodoh online? Bahkan Arlin belum pernah melihat wujud nyata
lelaki yang akan dipilihnya nanti. Ah, sudahlah. Arlin tak mau
banyak berpikir.

  3  

Anda mungkin juga menyukai