Anda di halaman 1dari 13

Read and Download Ebook Glam Girls...

Glam Girls
Nina Ardianti

PDF File: Glam Girls... 1


Read and Download Ebook Glam Girls...

Glam Girls
Nina Ardianti

Glam Girls Nina Ardianti


GLAM GIRLS. YOU WILL LOVE US—WE PROMISE.

Jadi pintar itu gampang—belajar aja yang rajin. Jadi cantik lebih gampang lagi. Dengan semua servis ala
Nip/Tuck yang ada sekarang, apa aja mungkin. Kekayaan? Well, hanya karena lahir di keluarga kaya raya
sampai tujuh turunan, bukan berarti kamu lantas punya potensi sebagai pusat perhatian. You can buy Gucci,
but you can’t buy style.

Kami nggak pernah pelit kok ngasih tahu rahasianya jadi terkenal. Kamu nggak boleh dijengkal, apalagi jadi
orang yang gampang ditebak. Kalau ada yang bersikap buruk ke kamu, jangan takut. Kamu juga punya hak
penuh buat balik nge-bitchy-in dia. Kamu juga harus berani tampil beda. Sesekali, nggak ada salahnya tampil
kontroversial. Yang nggak masuk akal biasanya susah dilupakan.

Ribet? Emang! Siapa juga sih yang bilang jadi populer itu gampang?

Glam Girls Details

Date : Published 2008 by GagasMedia


ISBN : 9789797802837
Author : Nina Ardianti
Format : Paperback 339 pages
Genre : Asian Literature, Indonesian Literature, Young Adult, Womens Fiction, Chick Lit

Download Glam Girls ...pdf

Read Online Glam Girls ...pdf

Download and Read Free Online Glam Girls Nina Ardianti

PDF File: Glam Girls... 2


Read and Download Ebook Glam Girls...

From Reader Review Glam Girls for online ebook


Hidya Nuralfi Mentari says

3.5 stars of 5 stars

Another teen story. But, not as usual teen story.

Uhm, gimana, ya. Ini merupakan bacaan ringan untuk dibaca. Tetapi tetap memiliki value implied di
dalamnya. Khas remaja, tetapi dengan tulisan Kak Nina dan keseluruhan tipe cerita yang nggak biasa, it's so
cool teenlit.

Ini seri glam girls pertama yang aku baca (lucky me, I found it at gramedia shocking sale with oh-too-
friendly-price) dan berhasil membuatku suka. Setidaknya, kisah Adrianna ini membuatku ingin melanjutkan
ke seri glam girls berikutnya.

Novel ini bercerita tentang kehidupan para remaja glamour--khas orang-orang menengah ke atas yang lebih
memilih hidup mengikuti trend western. Dan, menggunakan Adrianna's point of view yang menjadi si plain
vanilla girl, atau gadis biasa-biasa aja. Si Ad ini tipe-tipe orang yang menganggap nilai lebih berharga
dibandingkan dengan popularitas. Sehingga saat melihat clique yang bebrisikan Rashi, Maybella (or Shinna)
and Marion, dia merasa mereka semua sangat mengganggu. Di saat murid-murid VIS--sekolahnya, sangat
memuja-muja mereka, dia malah dengan pendiriannya berlawanan arah dengan bersikap tak suka dengan
Rashi and the clique. Perlu dicatat; tak suka yang Ad rasakan bukan semacam tak suka karena iri, melainkan
karena kesederhanaan pikirannya yang seperti menganggap Rashi dkk "So What? Memangnya apa yang
spesial dari mereka?"

Sampai akhirnya, sebuah tugas kelompok Indonesian Studies membuat Ad mau tidak mau berurusan dengan
Rashi dan Maybella yang menjadi teman sekelompoknya. Tanpa disangka-sangka, itu adalah first step Ad
yang pada hari-hari selanjutnya malah semakin dekat dengan Rashi dan Maybella dan akhirnya bergabung
dengan their clique (menggantikan Marion yang memiliki masalah dengan Rashi). Semenjak menjadi bagian
dari mereka, sangat banyak perubahan yang Ad rasakan, terutama popularitasnya di VIS. Ia yang tadinya
hanyalah seorang 'nobody' tiba-tiba saja menjadi 'somebody'. Ada banyak hal positif dan too much negative
thing yang menjadi akibat Ad bergabung berama mereka.

It's about friendship. That's all.

Makanya aku bilang, ini adalah bacaan ringan khas teenlit, tetapi memiliki value implied yang membuat
novel ini menjadi 'berisi'. Bukan hanya kisah roman picisan biasa yang melulu. Dan, thanks to Kak Nina as
writer, aku selalu suka gaya tulisannya yang catching up abis itu xD membuatku nggak bosan saat
membacanya. Cool, kak!

Yeah, recommended buat dibaca saat santai. Cukup menghibur dan menyampaikan sesuatu yang bermanfaat
namun tanpa harus banyak berpikir. I like it lah (:

Nb: dibanding Rashi, entah kenapa aku lebih prefer ke Maybella (or Shinna) lho. She's cheer up girl. Suka
sama kepolosan serta ceplas-ceplosnya itu. And, I'm on progress to read her other story on the next glam
girls: Unbelievable by Winna Efendi. Yeay! That's written by my favorite author! xD

[Hidya]

PDF File: Glam Girls... 3


Read and Download Ebook Glam Girls...

Asmira Fhea says

Pertama kali publish tahun 2008, sekarang udah 2016. Berlangsung 8 tahun, which is 1 windu, dan saya baru
baca.... sekarang! Prok-prok-prok! XD

Yang kerennya, nih novel masih asik dibaca buat pembaca di zaman sekarang. Bikin lupa waktu. Tau-tau
udah jam segini, tau-tau udah di halaman ini. 300 halaman lebih ga sampai 2 hari, cyiiin.

Oh ya, i should admit; di antara 3 buku seri glam girls ini, saya justru terakhir baca yang ini. Pertama kali
baca justru Rashi, lalu Maybella, baru Ad. Paling suka sama karakter Ad karena (secara subjektivitas) lebih
manusiawi buat saya, dibanding 2 teman high classnya yang uh-wow!

Nggak tau berapa kali ketawa karena ulah 2 temennya yang bikin cengo, terperangah, sampai mikir, "Gilaaaa
nih orang-orang kayyaaaah..." Padahal long time ago udah baca tentang mereka, tapi ya gitu, sedikit-banyak
udah lupa.

Ini pertama kalinya baca punya Nina Ardianti (ke mana aja wey? :D). And i liked it, jadi nggak sabar baca
yang lainnya.

-AF :)

Maulida says

yay. akhirnya dapat buku ini. sejak baca restart jadi pengen baca buku lain karangan mba nina ardianti. trus
sempet baca seri glam girls #3 : unbelievable (winna efendi) ceritanya maybella, jadinya makin penasaran
sama cerita ad dan rashi (reputation - tessa intanya).
well.. aku suka. dah lama ga baca cerita anak SMA. ?
yg masih ganggu cm masalah cover. yg ada di pikiranku cuma "kenapa mesti pake model manusia sih?" ?

Angelia Fransisca Rusli says

Pertama kali melihat buku ini di toko buku, hal yang pertama saya lakukan adalah mengernyitkan dahi.
Kenapa? Karena kok kayaknya negara ini persentase bule-wannabe nya makin banyak saja. Dan perlu ya
menyempil-nyempilkan bahasa Inggris disana-sini?

Tapi toh setelah baca review orang sana sini akhirnya saya beli juga karena satu hal: penasaran. Seperti apa
sih novel yang dibilang Gossip Girl versi Indonesia ini?

Cerita di buku pertama ini diceritakan dari point of view Adrianna, yang "emoh" banget sama Rashi dkk,
yang saat itu menurutnya terlalu glossy. Tapi sepertinya Adrianna jodoh banget sama mereka, karena ia
hampir bertemu mereka di setiap kelas dan bahkan di kelas Indonesian studies, ia harus rela berada dalam
satu grup bersama Rashi & Maybella (minus satu orang lagi, si bule Marion). Adrianna sendiri tidak benci
mereka, mungkin lebih ke arah gerah kali ya.

PDF File: Glam Girls... 4


Read and Download Ebook Glam Girls...

Seiring berjalannya cerita, Marion didepak oleh rashi karena ga setia atau apalah, dan Adrianna semakin
lama semakin sering nongkrong bareng mereka.

Kalau saya bilang sih, mungkin ada sedikit yah mirip dengan Gossip girl, tapi ga banyak tuh. Paling hanya
karena menyebut merk sana sini, dan hal seperti itu bukan hanya ditemui di Gossip Girl saja, tapi juga buku-
buku karangan Melissa De La Cruz, Anna Godbersen dan lainnya. Mungkin karena Gossip Girl yang paling
terkenal kali ya :D Kalau saya bilang sih, serial ini lebih mirip The clique, The Ashleys, The Au Pairs gitu2,
karena lebih menceritakan geng yang berisi lebih dari dua orang.

Walaupun novel ini sepertinya ga penting banget, tapi asik kok untuk bacaan ringan :D bukunya juga enak,
ga berat walaupun kertasnya tebel-tebel.

Joue Abraham Trixie says

Serial Glam Girls yang pertama saya baca adalah Unbelievable karya Winna Efendi baru kemudian
Outregous kaya Moemoe Rizal. Setelah saya membaca kedua buku itu saya menjadi semangat untuk
mengumpulkan seri - seri lainnya karena tertarik untuk mengikuti kisah Rashi and The Gang. Saya segera
membeli buku ini di toko online begitu mengetahui bahwa Glam Girls karya Nina Ardianti-lah yang
pertama.

Di awal membaca saya cukup terkejut mengetahui bahwa tokoh utama dari novel ini adalah Adriana. Sama
seperti serial glam girls lainnya digunakan sudut pandang orang pertama.

Semakin saya membaca, saya semakin tertarik untuk membaca novel ini. Tidak heran Glam Girls adalah
novel yang saya baca dengan cepat. Tidak ada tiga hari saya sudah selesai membacanya.

Di novel ini diceritakan alasan mengapa Adriana yang awalnya benci dengan orang seperti Rashi, tetapi bisa
bergabung dengan kelompok Rashi. Banyak menjawab beberapa pertanyaan saya yang bermunculan ketika
membaca Unbelievable dan Outregous.

Banyak sekali humor - humor yang membuat saya tertawa sendiri membacanya.

Sampai saya membaca ke bagian tengah dan lembar - lembar di tangan kanan saya sudah mulai tipis, saya
bingung kenapa belum mencapai permasalhan. Yang ternyata permasalahannya sudah ada. Sudah diceritakan
dari awal oleh penulis. Dan puncaknya adalah ketika Mama Adriana mengetahui diam - diam Adriana kabur
dari rumah untuk mendatangi premier sebuah film bersama Rashi dan Maybella.

Pencarian jati diri bagi seorang anak remajalah poin utama dari novel ini.

4 dari 5 bintang untuk Glam Girls :) @NinaArdianti

Nana says

Baca buku ini... Nangkep sih inti ceritanya. Tapi menurut gue penyampaiannya kurang menarik.
Buku ini adalah buku pertama dari serial Rashi and the Clique. Tokoh utamanya adalah Adrianna, si cewek
geek yang cuek setengah mati dan bener-bener nggak berminat untuk ikut-ikutan memuja Rashi and the
Clique kaya cewek-cewek lain di sekolahnya yang hedon setengah mati.

PDF File: Glam Girls... 5


Read and Download Ebook Glam Girls...

Sayang, setelah insiden pendepakan Marion dari Clique-nya Rashi, mendadak Adrianna malah jadi jodoh
banget dengan Rashi dan Maybella, dua anggota Clique yang tersisa. Dari sekedar minjemin tugas sekolah
ke mereka sampai malah dapet satu kelompok tugas bareng. Kemudian dunia Adrianna berubah, kerjanya
cuma shopping dan clubbing. Lalu nilai-nilainya anjlok dan Adrianna menyesal.
Dari situ gue bisa ngerti.
Tapi kemudian, ketika Rashi menolong Adrianna dari serangan Dico, si cowok sok jagoan di sekolah
mereka, kok bisa-bisanya Adrianna lantas berubah haluan dan menjadi bagian dari clique-nya Rashi?
Kemana dia larinya pendirian super kuat Adrianna selama ini? Kok bisa-bisanya dia berubah begitu aja??

Gue ngerti kalau ini adalah buku intro dan emang ending buku ini mengharuskan Adrianna untuk bergabung
dengan clique Rashi gimanapun caranya. Tapi kok ya nggak masuk akal banget? Nggak ada alasan kuat buat
pembaca mendukung keputusan Adrianna buat memutuskan bergabung menjadi salah satu dari makhluk
yang tadinya dia benci banget, apalagi setelah tangis penyesalannya di depan nyokapnya itu.
Aneh banget!!

Sulis Peri Hutan says

Kesan pertamaku saat mereka berjalan bertiga masuk ke hall pagi tadi, well, pasti tipe tong kosong yang
nyaring bunyinya. Cewek-cewek kayak mereka selalu ada di sekolah mana pun. Dan, perlu digarisbawahi,
cewek kayak mereka selalu kuhindari sebisa mungkin.
Formatnya sudah jelas: ada queen bee dan lebah pekerja nggak penting. Queen bee yang mengambil
keputusan apa pun di dalam clique mereka -para pekerja tinggal manut saja. Mereka cuma peduli perkara
popularitas; siapa yang lebih cantik, siapa yang punya tas Dior edisi terbaru. Cewek yang bangga -SANGAT
bangga dengan kekayaan dan status keluarganya. Padahal, berani taruhan, otak mereka nggak lebih besar
daripada amuba.
Adrianna Fernandhita Fauzi atau biasa dipanggil Ad, sebal dengan kedua orangtuanya yang terlalu menyetir
dirinya, Ad ingin sekolah di Harapan Bangsa bersama para sahabatnya, lagian dari TK sampai SMP dia
sudah sekolah di VIS. VIS atau Voltaire International School adalah sekolah bertaraf serta mempunyai
kurikulum Internasional, para siswanya diharapkan lebih aktif dalam belajar, banyak ektrakulikuler yang bisa
dipilih baik sebelum pelajaran atau setelahnya. Tapi, perbedaan paling mencolok dari VIS dengan sekolah
yang lain adalah penampilan murid-muridnya. Syarat utama menjadi murid VIS ada dua: kalau nggak
KAYA BANGET, ya, harus PINTER BANGET. Sedangkan Ad tergolong murid yang nggak kaya banget
tapi hidupnya berkecukupan dan mempunyai otak yang cukup gemilang. Makanya Ad males banget harus
sekolah di VIS lagi karena bisa ditebak persaingan penampilan dan pamer kekayaan pasti lebih heboh dari
tingkat sebelumnya, tanpa kedua sahabatnya lagi.

Ad tipe cewek yang cuek, dia tidak terlalu memperhatikan penampilan tapi bisa dibilang pilihannya cukup
kece dan dia juga 'melek merek'. Hanya saja teman-temannya di VIS jauh lebih heboh lagi, dan yang menjadi
juara adalah trio glossy yang bisa dibilang newbi di VIS tapi langsung menjadi perhatian banyak orang,
clique-nya Rashi, bersama dua sahabatnya, Marion dan Maybella. Rashi atau Rashida Agashi Pradokso
adalah putri dari pengusaha konglomerat yang hartanya nggak akan habis sampai tujuh turunan pun, punya
fashion blog yang cukup tenar, sering di-endorse oleh merek-merek terkenal, bisa dibilang dia Paris Hilton-
nya Indonesia, sifatnya angkuh, bossy dan jutek, dia harus selalu menjadi sorotan utama. What Rashi wants,
Rashi gets. Sedangkan Shinna Maessa Wijaya atau nama bekennya Maybella adalah blasteran pindahan dari
US, di usianya yang masih 15 tahun dia sudah menjadi model Maybelline waktu di New York, makanya
namanya menjadi Maybella. Rashi menganggap keputusan Maybella pindah ke Indonesia bisa dibilang
menyia-nyiakan masa depannya menjadi model Internasional. Di otaknya hanya ada belanja, dandan (dia
terobsesi dengan lipstik), dan pacaran. Sering gonta-ganti cowok dan jangan tanya nilai pelajarannya, sering

PDF File: Glam Girls... 6


Read and Download Ebook Glam Girls...

remedial. Sedangkan Marion adalah bule asal Prancis yang keluarganya dekat dengan keluarga Pradokso,
makanya bisa dekat dengan Rashi.

Sebagian besar cewek di VIS ingin menjadi clique-nya Rashi, menjadi bagian dari mereka, mempunyai
tempat yang spesial di VisCaf, bisa datang ke berbagai acara kaum hedon yang bahkan privat atau undangan
yang terbatas, dan setiap Jumat -di mana VIS memperbolehkan muridnya berpakaian bebas setiap hari
Jumat- berpakaian dengan tema tertentu, yang lain daripada yang lain dan setelah itu akan menjadi acuan
murid lain di minggu berikutnya. Hanya Ad saja yang tidak tertarik dengan mereka, sama sekali tidak ingin
berurusan dengan orang-orang berotak kosong, menyebalkan yang hanya memperhatikan penampilan luar,
dia nggak peduli dengan Rashi and the clique selama mereka nggak menganggu dirinya. Kekesalah Ad
memuncak ketika mereka berisik tidak bisa mengerjakan ulangan dari gurunya dan demi mendapatkan
ketenangan Ad pun memberi contekan.

Tidak hanya sekali Ad membantu pelajaran bahkan bisa dibilang memberi les privat kepada Rashi dan
Maybella, walau banyak diisi dengan mengosip, shopping dan pergi ke pesta. Waktu Ad sekelompok dengan
Rashi dan Maybella pada tugas Indonesia Studies, jalan hidupnya mulai berubah. Tanpa ia sadari sendiri, Ad
memasuki kehidupan yang mulanya dia bilang akan dijauhi, tanpa segaja dia memasuki kehidupan seperti
yang dijalani Rashi, kehidupan yang ia benci, bahkan menjadi salah satu clique-nya, mengantikan lebah yang
mengkhianati queen bee.

"Ad, gue bilangin sekali ini ke elo, ya-" Sasya bersikap seakan-akan dia akan memberi tahuku rahasia
mengapa dinosaurus hilang dari permukaan bumi. "- Di VIS, elo nggak bisa menjadi orang yang biasa-biasa
saja. Gue tahu kalau otak lo itu mungkin nggak berbelah sehingga lo bisa punya photographic memory. Tapi,
satu yang perlu lo ingat, Ad: pintar aja nggak cukup untuk bisa menjadi somebody di VIS. Tapi, kalau elo
memang milih jadi just another face in the crowd, sih, gue nggak bisa bilang apa-apa."
"This is your first lesson. You have to stand out of the crowd -then you'll be the next thing."

Clique atau biasa dikenal dengan geng cewek sepertinya udah nggak asing dengan kalangan remaja, bahkan
para perempuan yang sudah matang pasti juga masih punya, melihat salah satu sifat perempuan adalah
berkelompok :p. Di serial pertama glam girls ini lebih banyak menyorot tentang Rashi and the clique,
perkenalan para tokoh dan VIS, disuguhkan dari sudut pandang sang protagonis, orang luar yang kemudian
masuk ke clique tersebut dan menjadi sorotan. Kalau sering nonton film teenlit luar pasti bisa ngebayangin
glam girls series ini seperti apa, tidak jauh beda, tentang popularitas, di mana sang tokoh utama sebelumnya
nobody kemudian menjadi somebody, tentang persahabatan dan masalah remaja pada umumnya, seperti
pencarian jati diri, bullying.

Untuk buku pertama ini lebih ke pencarian jati diri, di mana sebelumnya Adrianna adalah seorang cewek
dorky yang mementingkan belajar dan nilai di atas segalanya, tetapi setelah bertemu dengan Rashi dan
terjerumus ke dalam kehidupan cewek hedon tersebut, Ad mulai berubah, dia cukup menikmati bersenang-
senang dengan Rashi dan Maybella tapi di sisi lain nilainya menjadi jelek dan dia menjilat ludah sendiri.
Tentang pilihan hidup Adrianna apakah langkah yang dia ambil salah atau harus kembali seperti semula?

Untuk roman-nya, ada tetapi tidak menjadi fokus utama, yang menjadi sorotan adalah kisah persahabatan
tiga orang yang populer di sekolah; Rashi, Maybella dan Adrianna. Apa saja permasalahan yang biasanya
dihadapi oleh orang seperti mereka, apa saja yang dipakai, kemana saja tempat mereka kongkow-kongkow,
semacam itulah. Untuk kisah Adrianna ini, dia bertemu kembali dengan Rifky, yang sekarang dia panggil
coach karena menjadi pelatih tim sepak bola di sekolahnya. Dulu dia adalah tetangga sekaligus teman
kakaknya, sedikit percikan cinta terjadi ketika Adrianna bergabung dengan tim sepak bola cewek di sekolah.

Seperti yang pernah saya ulas di Bahasa Gado-Gado & Barang Branded Dalam Novel Lokal, buku ini penuh
dengan bahasa campuran, gaul, Inggris, jauh dari kesan formal serta berbagai macam merek baju, sepatu,
aksesoris bertebaran hampir di seluruh cerita. Jadi, buat yang nggak betah membaca buku seperti ini, tidak

PDF File: Glam Girls... 7


Read and Download Ebook Glam Girls...

saya sarankan membacanya. Tapi, kalau sedang menjadi buku tentang persahabatan, lika liku dunia remaja
cewek, dan sedikit berbau asing, buku ini bisa menjadi pilihan.

"Ada tiga kunci rahasia untuk jadi terkenal," Rashi menghela napas perlahan. "Satu, be THE scene. Lo nggak
boleh dijengkal orang, apalagi jadi orang-orang yang gampang ditebak. Lo harus kasih semua orang ini,"
katanya sambil menunjuk ke arah keramaian di depan kami, "seseuatu untuk digosipkan. Makanya, kadang-
kadang perlu juga ngelakuin sesuatu yang nggak semua orang berani melakukannya. For instance, berapa
banyak, sih, orang yang punya nyali nyium cowok yang baru dikenal di depan umum?"
"I will!" sahut May cepat.
Rashi tersenyum. "I know. Nggak heran kan, lo selalu jadi bahan rumpian anak-anak Voltaire?"
Aku dan May ketawa terkekeh.
"Dua, have an attitude. Kalau ada yang bersikap buruk ke elo, jangan takut. Lo punya hak penuh buat jadi
bitchy juga ke dia. Teriakin juga boleh -pokoknya, dia harus denger apa pun yang PANTES dia denger."
Napasku tertahan.
"Ya, ya. I know. Kadang-kadang konflik kayak gitu ngundang banyak drama -tapi kalau lo ngrasa diri lo
berharga, lo nggak bakal ngebiarin orang lain ngejahatin lo."
"Dan ketiga..." Dia melirik ke May. "... be a trendsetter."

3 sayap untuk Rashi and the clique.

read more: http://kubikelromance.blogspot.com/20...

Yovano N. says

Review on my blog: http://www.kandangbaca.com/2015/03/ju...

Adrianna ingin sekali melanjutkan pendidikannya di SMA Harapan Bangsa, bersama dua sahabat karibnya.
Namun orang tuanya yang otoriter lebih menginginkan Ad bersekolah di Voltaire International School (VIS)
Jakarta. Menurut Ad, SMA Harapan Bangsa sama bagusnya dengan VIS. Tapi Ad kalah berdebat. Maka
keputusannya sudah jelas, Ad harus bersekolah di VIS. Sesuai namanya, VIS adalah SMA yang memiliki
kurikulum pendidikan dengan standar internasional. Murid-murid yang bersekolah di sana, kalau nggak
KAYA BANGET, ya PINTER BANGET. Orang tua Ad, dibilang kayak banget sebenarnya tidak juga. Jadi
kemungkinan kedualah, yang membuat Ad bisa masuk ke sekolah tersebut. Ya, Ad memang dikaruniai otak
cemerlang. Secara umum, murid-murid di VIS terdiri dari anak-anak orang kaya, anak-anak pejabat, anak-
anak duta besar, dan anak-anak beasiswa (golongan yang terakhir ini sering dipandang sebelah mata di VIS).

Hari pertama di VIS, perhatian tertuju pada tiga cewek sesama murid baru yang sangat glamor. Mereka
adalah Rashi and the clique. Rashi adalah si queen bee, sementara para ‘pengawal’nya adalah Maybella dan
Marion. Mereka bukan geng cewek biasa. Rashi dikenal sebagai anak konglomerat supertajir yang
kekayaannya konon tidak akan habis hingga tujuh turunan. Selain itu, Rashi juga punya fashion blog yang
cukup tenar, sering di-endorse oleh desainer-desainer ternama. Kabarnya Rashi sedang berencana untuk
membuat lini fashion sendiri. Anggota kedua, Maybella, adalah model yang pernah menjadi spoke person
Maybeline di Amerika. Keputusan Maybella untuk ikut orang tua pindah ke Indonesia sempat disesalkannya,
sebab ia telah menyia-nyiakan karirnya sebagai model internasional. Meski demikian, aktivitasnya sebagai
model tetap berlanjut di Indonesia. Sementara Marion, adalah produk asli Perancis. Tidak ada yang benar-
benar spesial darinya kecuali fakta bahwa orang tuanya kenal dekat dengan orang tua Rashi. Itulah yang
membuat Marion bisa bergabung di clique.

PDF File: Glam Girls... 8


Read and Download Ebook Glam Girls...

Sekali lihat saja, Ad sudah malas dengan geng cewek-cewek itu. Menurutnya, cewek model Rashi, Maybella,
dan Marion adalah tipikal cewek-cewek tajir yang hobinya hura-hura dan suka menghabiskan duit orang tua
demi barang-barang branded. Kalau bisa sih, Ad tak ingin berurusan dengan mereka. Sampai suatu saat,
Rashi dan Marion terlibat pertengkaran sengit berhubungan dengan mantan pacar Rashi, yang berakhir
dengan ditendangnya Marion dari clique. Dalam pelajaran Indonesian Studies, Ad, Rashi, dan Maybella
ditunjuk menjadi satu kelompok. Ad berpikir ini adalah bencana. Rashi yang jutek dan bossy benar-benar
sulit diajak bekerja sama. Sementara Maybella, adalah tipikal gadis cantik yang otaknya biasa-biasa saja.
Selain memiliki prestasi sebagai model, May juga dikenal dengan prestasinya yang sering ikut remedial. T.T
*poor Ad*

Rupanya menjadi satu kelompok dengan Rashi membawa perubahan yang cukup signifikan dalam
kehidupan sehari-hari Ad di VIS. Sering berkumpul bersama demi mengerjakan tugas (meski awalnya lebih
sering Ad sendiri yang mengerjakan), membuat Ad mulai dianggap bagian dari clique, sebagai pengganti
Marion. Ad pun kecipratan popularitas. Sejujurnya, Ad menikmati kebersamaan dengan Rashi dan May.
Mereka tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Ad yang dulu tak terlalu memperhatikan penampilan,
perlahan mulai menaruh perhatian pada fashion, khususnya pada apa yang akan dikenakannya. Namun gara-
gara bergaul dengan Rashi dan May, prestasinya di sekolah mulai kendur. Nilai-nilainya menurun. Selain itu,
gangguan lain datang dalam wujud Dico, salah salah playboy VIS. Ad pun harus memilih, apakah ia akan
meninggalkan clique demi menjaga prestasinya, atau memilih bertahan bersama Rashi dan May.

Glam Girls adalah salah satu serial lokal favorit saya. Sudah lama saya membaca buku ini, jauh sebelum saya
mulai menulis review buku di blog. Setelah sekian lama, saya memutuskan untuk membaca lagi seri ini.
Serunya tetap sama, ternyata. Saya pikir setelah membaca ulang buku ini, penilaian saya akan berubah,
terutama karena belakangan saya kurang begitu menyukai buku yang terlalu banyak ‘menjual’ barang-barang
branded. Tapi ternyata saya salah.

Saya sangat menikmati gaya menulis Nina Ardianti. Ia memerankan dirinya sebagai Ad dengan baik,
membuat saya cukup mudah untuk membayangkan diri saya sebagai Ad, siswi yang berasal dari lingkungan
luar pertemanan cewek-cewek glamor, di sekolah yang juga glamor. Saya menikmati proses Ad dalam
mencari jati diri dan ditempatkan dalam dilema antara mengikuti keinginannya sendiri, atau tetap patuh pada
nilai-nilai yang selama ini diajarkan orang tuanya. Tapi soal barang-barang branded, mulai dari baju,
aksesoris, hingga make up, saya menyerah. Saya kurang paham hal-hal seperti itu dan sejujurnya tidak
terlalu peduli dengan merek. Yang dapat saya tangkap adalah bahwa harganya pasti mahal. Haha.

Konsep sekolah Voltaire International School ini cukup menarik. Penulis mencoba menampilkan VIS mirip
dengan sekolah-sekolah di Amerika sana, tapi juga tetap mempertahankan kearifan lokal, misalnya para
murid tetap harus mengenakan seragam, kecuali hari Jumat. Ya, Jumat adalah kesempatan bagi para murid
untuk tampil habis-habisan, khususnya buat murid cewek. Namun saya kurang puas dengan informasi yang
diberikan oleh penulis tentang sekolah ini selain bahwa VIS adalah sekolah bertaraf internasional. Kapan
VIS didirikan? Oleh siapa? Apa tujuan didirikan VIS selain untuk menampung anak-anak orang kaya dan
anak-anak berwarga negara asing? Selain di Jakarta (Indonesia), VIS ada di mana saja? Saya tidak
mendapatkan jawaban soal itu.

Unsur romance tidak terlalu ditonjolkan dalam buku ini. Memang sih diceritakan Ad masuk klub sepakbola
putri gara-gara coach Rifky yang memang ganteng, dan Ad sepertinya menaruh hati pada pelatih tersebut.
Tapi hanya sampai di situ saja. Unsur persahabatanlah yang lebih ditampilkan dalam novel ini.

Sewaktu membaca Glam Girls, saya sempat membandingkan ceritanya dengan film Mean Girls yang
dibintangi Lindsay Lohan. Secara umum cukup mirip, tentang gadis dorky yang masuk ke lingkungan
persahabatan cewek-cewek populer, tentang nobody yang menjadi somebody. Tapi itu saja kemiripannya.
Glam Girls tetap punya daya tariknya tersendiri. Pembaca yang menyukai cerita-cerita persahabatan dan
tidak terlalu mempermasalahkan barang-barang branded, bisa menjadikan buku ini sebagai bacaan ringan.

PDF File: Glam Girls... 9


Read and Download Ebook Glam Girls...

Karakter-karakter di dalamnya sangat menarik, mulai dari Ad, Rashi, hingga May. Karakter yang paling
mencuri perhatian adalah Rashi, si jutek. Tentang Rashi, saya akan membahasnya nanti di review sekuel
novel ini, yaitu Reputation karya Tessa Intanya. :)

Dini says

Rini pinjem dari rental. yowes baca ini dululah.


Baca teenlit lagih jadi inget SMP SMA. Kalo bacanya pas dulu mah mungkin ngasi ratingnya 3 ato 4 kali ya?
qiqiqi..

Menceritakan tentang Adrianna Fernandhita Fauzi yang dipaksa ayahnya untuk lagi-lagi bersekolah di VIS
(Voltaire International School).
Padahal Ad, panggilannya yang dari TK udah sekolah di VIS, pengennya bersekolah di Harapan Bangsa
bersama dua sahabatnya, Nadine dan Lelly.

Seperti biasa tiap sekolah pastilah ada sekelompok cewe yang menonjol, begitupun juga di VIS. Ada Rashi
yang seorang fashion blogger, Maybella yang bernama asli Shinna Maessa Wijaya dan Marion Theroux
berdarah Prancis yang ayahnya seorang karyawan di Kedutaan.

Sampai suatu saat Marion dan Rashi berselisih paham karena hal sepele, cowok. Dan Marion yang sudah
lama iri dengan Rashi. Dan Ad yang bernasib sial mesti sekelompok dengan Rashi dan Maybella dalam
Indonesian studies. Siapa sangka Ad malah bisa masuk kedalam inner cicle mereka menggantikan Marion
yang sudah didepak oleh Rashi.

Dan Ad yang tadinya seorang kuper tapi pintar, ternyata menikmati perlahan-lahan perubahan dirinya setelah
bergaul dengan Rashi dan Maybella. Sampai akhirnya timbul konflik antara Ad dan mamanya karena nilai
Ad yang anjlok dan mesti ikut remedial. Ketika Ad dihukum tidak boleh keluar rumah, Ad malah kabur
untuk menghadiri Premiere di Senayan City yang sialnya ketahuan juga oleh mamanya.

Ad yang sedang mencari jati diri, akhirnya bisa bertanggungjawab juga atas pilihannya. Cerita yang standar
tentang gejolak kawula muda(kayak lagu), tapi bagus juga untuk yang masih remaja. Tapi kok kenapa ya
tetep musti pake bumbu2 kemewahan segala? Jadi menodai pesan dari ceritanya.

Jessica Ravenski says

Nemu buku ini di obralan Gramedia sekitar sebulan yang lalu. Awalnya aku enggak terlalu excited banget
(karena entah kenapa aku enggak suka sama covernya yang terkesan ibu-ibu PKK yang lagi arisan dan
menghambur-hamburkan duit <~ diabaikan aja ya). Cuma karena udah satu setengah jam mondar-mandir di
tempat obralan tersebut enggak nemu buku yang menarik, akhirnya aku beli ini (kan malu udah lama-lama,
tapi enggak beli apa-apa), apalagi mengingat kak Nina merupakan salah satu penulis favoritku.

Secara keseluruhan aku menyukai ceritanya. Teenlit abis. Dan sebagian besar memang kayak cerita nyata
anak-anak sekolahan pada umumnya (walaupun enggak se-glamour murid-murid yang ada di cerita).

Satu hal yang bikin aku males setengah mati adalah sikap Adrianna, yang awalnya kalem-kalem tiba-tiba pas

PDF File: Glam Girls... 10


Read and Download Ebook Glam Girls...

disuruh ngikut ini-itu sama Rashi dan May mau aja. Harusnya kalo dia berprinsip, dia bakal nolak ajakan
kedua sejoli itu. Misalnya pas diajak malem-malem ke entahlah-apa-namanya, harusnya dia nolak
(mengingat hari itu udah malem dan besoknya sekolah), okelah ga diizinin sama si kedua sejoli, tapi kalo dia
berniat, mungkin dia bisa kabur.

Ya tapi kalo ngikutin kata-kataku tadi ceritanya bakal beda. Ya udah sih terserah penulisnya juga -__-v
(berasa pembaca bawel banget).

Begitu deh. Tapi bukunya beneran oke kok. Dan aku jadi penasaran sama glam girls seri lain.
UUUUURRRGGGHHH, sayangnya obralannya udah abis dan aku mau cari ke mana buku yang lainnya -
____-

Abigail says

Beli novel ini karena penasaran. Kebetulan juga lagi pengen baca novel yang ringan, yang nggak melulu
tentang romance. Dan akhirnya mutusin untuk membaca Glam Girls ini.

Well, selalu suka dengan gaya penceritaan Nina. Mengalir. Dan Nina juga selalu bisa membuat pembaca
nggak bosan dan terus tertarik untuk menyelesaikan membaca ceritanya. Jalan ceritanya sih teenlit gitu.
Menceritakan tentang Rashi and the clique, dari POV Adrianna. Ad ini cewek biasa-biasa aja yang karena
sesuatu hal, jadi terseret masuk ke dalam geng-nya si Rashi ini. Dan dari situlah semuanya bermula.
Masalah-masalah mulai muncul dalam kehidupan Ad, masalah dengan teman-temannya, dengan
orangtuanya, bahkan dengan prestasi akademiknya. Sampai pada akhirnya, dia harus mutusin apakah akan
tetap seperti dia yang sekarang atau kembali menjadi dia yang dulu? Hmm silahkan cari tau sendiri di
novelnya ya:)

Overall cukup menariklah, walaupun nggak ada konflik berat yang diangkat, tapi untuk bacaan selingan sih
boleh juga.

3/5 untuk pembuka seri Rashi and the clique ini.

Dhyn Hanarun says

Adrianna Fernandhita Fauzi melanjutkan pendidikannya di Voltaire International School (VIS) Jakarta.
Padahal Ad, biasa dia disapa, ingin masuk ke SMA Harapan Bangsa sebagaimana teman-teman baiknya,
Lelly dan Nadine. Hari pertama masuk, Ad bertemu dengan tiga siswi populer. Mereka adalah Rashida
Agashi Pradakso, Shinna Maessa Wijaya yang mengganti namanya sendiri menjadi Maybella dan Marion
Theroux. Ad tidak suka dengan tipe orang seperti itu. Dia yakin Rashi dan pengikutnya hanya gemar hura-
hura dan memiliki otak kosong. Dia heran kenapa orang-orang tidak menyadari hal itu dan terus saja
membicarakan bahkan memuja mereka.

Saat sedang berada di ruangan loker, Ad tak sengaja mendengar pertengkaran Rashi dan Marion tentang
Gilang, mantan Rashi. Setelah itu Marion diketahui keluar dari grup populer itu. Sialnya, setelah itu Ad
terjebak dengan Rashi dan Maybella dalam satu kelompok untuk pelajaran Indonesian Studies. Di salah satu
kerja kelompok, Rashi dan Maybella mulai mengajak Ad untuk ikut bergaul bersama mereka. Semua itu
menghasilkan karmanya sendiri. Nilai Ad mengalami penurunan dan dia menjadi target Dico, playboy VIS.

PDF File: Glam Girls... 11


Read and Download Ebook Glam Girls...

Cerita Glam Girls ini tak bisa ditebak, karakter-karakternya menarik, bahasa mengalir dan keglamorannya
menggoda banget. Pada awalnya ceritanya bakal kayak Mean Girls, from nobody to somebody. Ad yang
diam-diam membenci orang kayak Rashi dkk bakal berubah menjadi kloningan dan bersikap seperti mereka.
Lalu di halaman berikutnya, aku berpikir Ad bakal menemukan sisi lain dari Rashi dkk dan sedikit berdamai
dengan mereka. Walaupun akhirnya ceritanya hampir mirip Mean Girls, aku ngerasa beda. Nggak ini bukan
Mean Girls, ini Glam Girls. Mungkin yang bikin beda itu uniknya karakter si Rashi. Iya, dia nyebelin banget.
Tapi iya juga, dia menarik banget. Ad dan pencarian jati dirinya sebenarnya menarik. Tapi dia terlalu sibuk
meperhatikan Rashi dan akhirnya malah Rashi yang jadi fokus dunianya.

Baca review selengkapnya di sini -- http://dhynhanarun.blogspot.com/2014/...

Kartika Nurfadhilah says

" Temen?" Aku bertanya pelan kepada mereka. Ngga percaya dengan pendengaranku barusan.
" Iya, teman," katanya dengan nada sinis (seperti biasa). " Emangnya, menurut lo, gue dan Maybella
ngga bakal nganggap lo teman lagi setelah apa yang lo katakan waktu itu? Yang kita benci itu
pengkhianat, Sayang, bukan orang yang lagi nyari jati diri,." Halaman 319.

Glam Girls ini bercerita tentang kehidupan baru SMA, cewek-cewek yang berasal dari kalangan atas ini.
Adrianna pada mulanya menolak untuk bersekolah VIS--karena ia hampir saja menghabiskan hidupnya
bersekolah di VIS dan ia ingin sekali bersekolah di salah satu sekolah negeri bersama dengan teman-
temannya, namun karena dilahirkan dalam keluarga otoriter, jadilah Adriannya kembali bersekolah di
sekolah internasional tersebut.

Saat awal masuk, ia bertemu dengan sekelompok gadis terdiri dari 3 orang yang terdiri dari Rashi, anak salah
satu keluarga konglomerat Indonesia (yang katanya) hartanya ngga bakal habis tujuh turunan. Maybella--si
gadis model salah satu brand kosmetik ternama, dan Marion. Adrianna, tentu saja pada awalnya tidak
menyukai kelompok gadis tersebut-yang menurutnya lebih mementingkan mode dibandingkan akademik.
Namun, sebenci atau se-tidaksuka- apapun Adrianna terhadap Rashi and the clique ia terpaksa harus bekerja
sama dengan Rashi dan Maybella untuk menyelesaikan salah satu tugas mereka. Nah, siapa sangka dari
sikapnya yang terpaksa untuk bekerja sama dengan Rashi dan Maybella justru malah membangun pondasi
persahabatan yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.

Okay, nyesel banget baru baca setelah hampir setahun dibiarkan tergeletak masih dalam keadaan berplastik
toko buku di kamar. Novel ini tuh ngga sengaja aku temuin di kegiatan bazaar buku di kampus. Sewaktu
melihat-lihat novel murah, akhirnya aku menemukan novel ini masih dalam keadaan bagus dan tentu dengan
harga murah--harga yang cukup untuk sekali makan nasi bakar di kantin (hahaha). Sebenarnya, menurutku
ceritanya agak berlebihan untuk cerita tentang anak-anak SMA, ingetin sama drama The Heirs yang
sekolahnya penuh dengan anak-anak konglomerat. Ngga tau sih ya kalau memang mungkin saja kejadian
untuk di sekolah tingkat internasional (heuheu). Alurnya enak dan bahasanya pun mengalir sih jadi ngga
kerasa kalau baca novel ini hanya dalam hitungan jam.

Empat bintang untuk Rashi dan kawan-kawan, karena aku sangat menyukai saat-saat membuka lembar
halaman novel ini.
Senang rasanya membaca novel yang tidak harus menggunakan otak saat membaca.

PDF File: Glam Girls... 12


Read and Download Ebook Glam Girls...

Ifa Inziati says

Bu Arin to the rescue! Thanks for lending me this series when I'm in need of reading. And for the result--I
kinda enjoyed this first installment more than I thought before.

So, it is obvious that I read this book in Bahasa, but I am tempted to write the review in English. Here's the
thing. First thought that came to my mind is that Voltaire High School (Voltaire? For an international
school's name? Harapan Bangsa sounds more promising, and that's why HarBas is seen better here) is an IB
school. A project and a pre-test on first day of school? That sounds like IB curriculum to me.

Second, I really like how the story is delivered. The writing style, the pace, the 'world building' of this
CliqueLit are so vivid I could literally feel that I was there. I can't lie that I did feel a little bit related to some
parts (not that I was graduated from VIS kind of school, we're too poor for that). And my favorite: the
depiction of characters. They are fleshed out--even the cameos--and although some side stories remain
unexplained (and make me wonder if Dumai gives more contribution on the sequels), I saw them all
interesting.

Until I reached page 230-ish.

From that, the story became more cliche, the resolution was rushed and too simple, and I thought that this
couldn't be the ending--there had to be more pages to explain.

Even so, this is a fun read that's more than a brain candy. I found myself enjoying it and I just hope that I
don't have VIS kind of students, please leave me the good ones only... Hahaha.

Fitri Prawita says

Berhubung saya baca Impossible dulu baru Glam Girls, novel ini sebenarnya lebih menceritakan tentang
bagaimana Ad bisa masuk geng paling fame di VIS.

(Secretly I want Ad's stories about Coach-ehmcough-that handsome Coach). ?


I love this book.

PDF File: Glam Girls... 13

Anda mungkin juga menyukai