in
BUKUNE
the Past
fiaceha
fiachea
Pengantar Penulis
ii
fiachea
Salam
Instagram/gmail/facebook/twitter: @alifianudia
iii
fiachea
Daftar Isi
iv
fiachea
2
fiachea
My Boy
"Bundaaaa!!!"BUKUNE
2
fiachea
3
fiachea
4
fiachea
"Apakah kitaBUKUNE
harus menemui Onty mu itu,
sweetheart?"
6
fiachea
***
"Om Evon!!"
8
fiachea
9
fiachea
Dia
10
fiachea
"Untung tadi dia jet lag, kalau gak pasti dia akan
ikut tidur di rumah Revon dari pada tidur sama wanita
cantik seperti kita." Tambah Disa yang membuat mereka
kembali tergelak. BUKUNE
12
fiachea
13
fiachea
14
fiachea
***
15
fiachea
16
fiachea
17
fiachea
***
BUKUNE
Di tempat yang sama, seorang wanita cantik
dengan bocah tampan yang ada di gendongannya sedang
menunggu seseorang yang sudah membuat janji
dengannya siang ini.
18
fiachea
19
fiachea
20
fiachea
"Dia."
BUKUNE
21
fiachea
Hai Boy
BUKUNE
"Ben, kamu tahu siapa gadis yang bersama Revon
itu?" tanya Raffa yang masih memperhatikan Revon dan
Disa yang berjalan keluar dari perusahaannya.
22
fiachea
***
23
fiachea
24
fiachea
25
fiachea
***
27
fiachea
"Kenapa, Al?"
28
fiachea
29
fiachea
30
fiachea
31
fiachea
32
fiachea
Daddy
33
fiachea
34
fiachea
35
fiachea
36
fiachea
Deg
37
fiachea
38
fiachea
39
fiachea
"Tolong tundaBUKUNE
besok pagi saja Ben, dan juga
pesankan pizza sekarang." Kata Raffa sambil kembali
fokus terhadap bocah di pangkuannya yang masih diam
tak terganggu.
"Tapi pak..."
40
fiachea
Tok
Tok
"Masuk." BUKUNE
Raffa menjawab, dan bersandar
memperhatikan tingkah lucu bocah di depannya.
41
fiachea
"Yaah, tapi..."
42
fiachea
43
fiachea
44
fiachea
"Kenapa?"
BUKUNE
"Mother always do the best for her cildren,
remember?" jawab Revon sambil melihat Angga yang
sudah selesai menikmati dua potong pizza. Setelah
menikmati makan pizza bersama Revon mengajak Angga
berpamitan pada Raffa.
"Daddy?"
46
fiachea
Om Fa!!
47
fiachea
48
fiachea
"Kenapa?"
49
fiachea
50
fiachea
51
fiachea
52
fiachea
***
53
fiachea
54
fiachea
BUKUNE
"Gue cari dulu, kalian tetap disini." Revon
bergerak cepat mencari keberadaan ponakannya itu.
"Om Faa!"
55
fiachea
Bunda
"OM FAA!!"
BUKUNE
Lekingnya lagi yang membuat semua orang di
tempat itu menoleh pada bocah kecil, yang tak lain adalah
Angga. Wajahnya sudah memerah akibat panggilannya
masih tidak dihiraukan oleh pria dewasa itu. Langkah
kecil bocah tiga tahun itu menghampiri pria yang masih
sibuk berbicara. Dan ketika sudah mendekati, seorang
pramusaji mendekati Angga yang akan memasuki ruangan
private di restoran itu.
56
fiachea
57
fiachea
BUKUNE
Raffa mencoba membawa tubuh kecil itu dalam
pangkuannya, "Terimakasih, sudah mengantarkan pada
saya." Yang diangguki oleh perempuan itu dan dengan
sopan pamit keluar dari ruangan itu.
58
fiachea
59
fiachea
60
fiachea
Papap
61
fiachea
DEG
62
fiachea
63
fiachea
64
fiachea
BUKUNE
***
65
fiachea
Mata Itu
''PAPAP!!''
67
fiachea
68
fiachea
69
fiachea
***
BUKUNE
Malam kian larut tapi Raffa masih setia duduk di
sofa apartemenya, ada hal yang menurutnya salah dengan
kejadian makan siang tadi, tapi apa?. Apakah tentang
wanita tadi yang bernama Aira itu? apa mungkin karena
itu. Tetapi hati dan pikirannya menolak bahwa bukan itu
yang menjadi masalahnya. Atau Angga dan pria asing
yang bernama Randi tadi, tapi mengapa? dan hal itulah
membuatnya frustasi hingga saat ini.
70
fiachea
71
fiachea
''Entahlah gueBUKUNE
juga kadang heran baru tiga tahun
loh dia, masih panjang perjalanan untuk pertanyaan
teraneh lainnya.'' Dan membuat dua wanita cantik tersebut
terkekeh geli.
72
fiachea
73
fiachea
BUKUNE
***
74
fiachea
75
fiachea
DEG
77
fiachea
Aira Aditya
78
fiachea
***
79
fiachea
***
80
fiachea
81
fiachea
BUKUNE
''Angga!'' tekan Aira, kepala kecil itu akhirnya
menatap sang Bunda. Dan dengan terpaksa Angga
menerima sodoran pasta yang di berikan Bundanya.
82
fiachea
83
fiachea
***
84
fiachea
85
fiachea
''Maksud lo?''
86
fiachea
BUKUNE
''Penasaran, dengan menyelidiki dia? jangan bilang
Revon tidak tau lo nyelidikin sahabat dari calon istrinya.''
Kata Dion tidak percaya, karena bagaimanapun jika Revon
tau ia dan Raffa diam-diam menyelidiki orang
terdekatnya, maka mereka akan habis.
87
fiachea
88
fiachea
10
''Bunda!!''
89
fiachea
BUKUNE
Aira menghela nafas panjang kemudian melihat
malaikatnya yang dengan polos menunjukkan letak
kancing yang sedari tadi menjadi biang masalah mereka.
Dengan sabar Aira berjongkok, lalu membenarkan dan
mengancingkan kancing beskap serta memakaikan
blangkon di kepala mungil Angga.
90
fiachea
91
fiachea
92
fiachea
***
93
fiachea
94
fiachea
95
fiachea
96
fiachea
***
97
fiachea
98
fiachea
Klik
99
fiachea
100
fiachea
101
fiachea
BUKUNE
''Ayo, kita sudah di tunggu.'' Kata Aira santai,
tanpa peduli jika sudah membuat pria dewasa itu ingin
menyeret tubuh sexy itu kembali dalam kamar hotelnya.
”Kenapa, Raff?”
102
fiachea
11
Teman Lama
''Kenapa?''
103
fiachea
104
fiachea
105
fiachea
106
fiachea
***
107
fiachea
108
fiachea
109
fiachea
BUKUNE
''Hai juga pengantin baru, wah lo udah berubah
sekarang. Menikah dengan satu wanita, seriously?'' seru
Devan membuat dua pria dewasa itu geram dibuatnya.
110
fiachea
111
fiachea
112
fiachea
***
113
fiachea
BUKUNE
''Kenapa Angga?'' tanya Disa ketika ibu dan anak
itu berdiri diantara mereka.
114
fiachea
115
fiachea
12
BUKUNE
Dan hal tersebut membuatnya dan Angga bosan
bukan main, apalagi bocah kecil itu sejak kemarin
merengek meminta keluar dari bangunan persegi itu.
116
fiachea
Ting tong
''Raffa??''
117
fiachea
118
fiachea
119
fiachea
120
fiachea
Deg
121
fiachea
***
122
fiachea
''Ayo, Nda ayo! '' bocah kecil itu sudah heboh ingin
masuk ke dalam kolam renang. Dan hal itu membuat Aira
harus ekstra sabar dengan kelakuan anaknya.
123
fiachea
124
fiachea
Byur
Blup
Blup
125
fiachea
126
fiachea
127
fiachea
128
fiachea
129
fiachea
13
Rahasia
Tok
Tok BUKUNE
''Masuk,'' ucapnya sambil berkutat dengan
lembaran dokumen di meja kerjanya.
''Hai Raff,''
130
fiachea
131
fiachea
''Bunuh diri.''
132
fiachea
''Angga?''
''DNA?''
133
fiachea
BUG
134
fiachea
BUG
135
fiachea
14
Nightmire
Tolong..
136
fiachea
137
fiachea
138
fiachea
139
fiachea
Hening.
140
fiachea
''Yah,''
BUKUNE
''Tutup matamu, tarik nafas buang perlahan.
Tenang, hening, dan hilangkan mimpi buruk itu dalam
pikiran mu. Tenang, dengarkan alunan musik yang
membuat hati mu menjadi lebih tenang, damai, dan
membuat mu tertidur lebih nyenyak. Tenang, dan sekarang
tidurlah dengan suara music yang membuat mu semakin
terlelap tanpa bermimpi apapun.''
141
fiachea
BUKUNE
142
fiachea
15
143
fiachea
144
fiachea
145
fiachea
146
fiachea
147
fiachea
148
fiachea
149
fiachea
''Maafkan aku.''
BUKUNE
150
fiachea
16
C
ahaya pagi yang masuk melalui celah korden
sebuah kamar apartmen mewah. Membuat
pria jangkun yang masih terlelap dalam tidurnya, sedikit
terusik. Erangan khas bangun tidur terdengar tatkala indra
penglihatannya menerima rangsangan cahaya dari luar.
BUKUNE
Pria yang masih meringkuk di bawah selimut putih
yang terlihat kusut, masih mencari posisi nyaman untuk
kembali tertidur. Pria bernama Raffa itu, mengerang
kembali dan mengumpulkan nyawanya yang masih
tertidur. Tangannya yang masih lemas meraba sebelah
tempat tidurnya, tetapi yang ia dapati hanya kekosongan
belaka.
151
fiachea
152
fiachea
153
fiachea
Bugh
155
fiachea
BUKUNE
Mendengar itu Raffa berdiri dan tanpa belas
kasihan, ia menyeret Devan kearah kamar mandi dan
menyiramnya dengan air dingin shower. Tidak peduli jika
orang itu akan kesakitan atau meninggal sekalipun, Raffa
tak peduli.
156
fiachea
Dan sekarang,BUKUNE
ketika Aira muncul di depannya
dengan Angga hasil dari perbuatan di masa lalunya, apa
yang akan Raffa lakukan. Mengaku sebagai pria
pemerkosa, atau mengaku sebagai Ayah dari Angga? Lalu
apa yang akan terjadi selanjutnya. Aira membenci dirinya,
pasti. Walaupun niat awalnya Raffa ingin membantu Aira,
tapi apakah wanita itu akan mengerti.
157
fiachea
BUKUNE
158
fiachea
17
Ikatan Batin
159
fiachea
''Ndaaaa!''
160
fiachea
***
Ting
Tong
161
fiachea
Klik
162
fiachea
163
fiachea
164
fiachea
165
fiachea
167
fiachea
18
My Dilemma
169
fiachea
BUKUNE
Tanpa disuruh, Angga langsung berlari dan
melompat kearah Raffa. Hup, dan bocah itu sudah berada
dalam pelukan Raffa. Mereka berdua tertawa senang,
sedangkan Aira kembali merasakan ada yang salah dengan
hatinya ketika melihat keakraban itu.
170
fiachea
171
fiachea
''Angga lapal.''
172
fiachea
***
''Udah, Nda!!''
173
fiachea
174
fiachea
BUKUNE
''Hanya bermain ke kebun binatang apa itu yang
kamu sebut bergantung Ai?'' tanya Raffa datar dan hal
tersebut membuat Aira tak enak hati.
175
fiachea
176
fiachea
BUKUNE
''Iya besar, seperti kamu sayang.'' Jawab Raffa
biasa, tidak tahu jika Aira yang juga mendengarnya
semakin dirundung perasaan dilemma dalam hatinya
177
fiachea
19
Holiday Part 1
178
fiachea
179
fiachea
180
fiachea
181
fiachea
182
fiachea
183
fiachea
184
fiachea
185
fiachea
186
fiachea
187
fiachea
188
fiachea
Dion calling
189
fiachea
20
Holiday Part 2
BUKUNE
Aira terdiam, ketika sambungan telfon terputus
begitu saja. Apa maksud dari perkataan Dion tadi, Raffa
dalam bahaya? Batin Aira menduga-duga.
190
fiachea
191
fiachea
192
fiachea
BUKUNE
''Itu namanya belalang, bukan burung.'' Suara Raffa
mengintrupsi kesenangan mereka berdua, membuat Aira
kembali mendengus tak suka.
***
193
fiachea
BUKUNE
Aira berdiri dan mencari keberadaan Raffa, pria
yang sejak tadi terlihat menghindarinya. Dan ketika
langkahnya melewati area dapur, ia melihat Raffa disana.
194
fiachea
''Tapi Raff,''
196
fiachea
Tok
Tok
198
fiachea
''Hmmm,''
BUKUNE
Aira berdeham pelan, membuat dua orang yang
sedang serius bermain ponsel itu melihat kearahnya.
Senyum kecil Angga menyambut Aira, yang membuatnya
tertular senyumannya. Sedangkan pria satunya, hanya
melihat sekilas dan mematikan ponsel miliknya.
199
fiachea
''Ada apa?''
201
fiachea
202
fiachea
21
BUKUNE
Belum apa-apa, Aira sudah tidak mempercayai dan
menghindarinya. Apalagi kenyataan masa lalu mereka,
mungkin Aira akan membencinya seumur hidup.
***
203
fiachea
204
fiachea
KLEK
205
fiachea
206
fiachea
207
fiachea
208
fiachea
210
fiachea
211
fiachea
212
fiachea
Drrd
Drrd
213
fiachea
''Hallo sayang,''
''.... ''
BUKUNE
214
fiachea
22
Accident
215
fiachea
216
fiachea
217
fiachea
218
fiachea
***
219
fiachea
BRAK
220
fiachea
***
221
fiachea
222
fiachea
***
223
fiachea
Deg
BUKUNE
Perkataan Randi seakan menohok langsung
jantung Raffa. Bagaimana bisa pria di depannya ini tahu
jika Angga anaknya, batin Raffa.
224
fiachea
225
fiachea
''Maksud anda,BUKUNE
Aira?''
226
fiachea
23
Past
227
fiachea
228
fiachea
229
fiachea
230
fiachea
231
fiachea
232
fiachea
233
fiachea
Flashback end
235
fiachea
236
fiachea
237
fiachea
24
Meet
238
fiachea
Hiks
239
fiachea
''Gue takut Aira akan gila lagi, gue gak mau Ran,
gue gak mau.'' Disa masih kekeh dan menggeleng terisak
kembali.
240
fiachea
241
fiachea
242
fiachea
243
fiachea
Drrd
Drrd
''... ''
244
fiachea
245
fiachea
''Bunda Om BUKUNE
hiks, Om Fa Bunda mana!!'' jerit
Angga ketika mata kecilnya melihat keberadaan Om yang
beberapa hari ini dekat dengannya. Raffa cukup terkejut
dengan teriakan Angga padanya, Disa menoleh cepat dan
melihat keberadaan manusia yang tidak ingin ia lihat saat
ini..
247
fiachea
***
248
fiachea
***
249
fiachea
250
fiachea
25
Penolakan
''Tapi Ai Angga___''
BUKUNE
Lalu Aira memiringkan tubuhnya membelakangi
dua laki-laki yang berdiam diri di depan pintu kamar
inapnya. Raffa sendiri masih terkejut dengan tatapan Aira
padanya, dan semakin terkejut dengan penolakan wanita
itu pada dirinya. Apakah Aira sudah sadar sepenuhnya
siapa dirinya di masa lalu.
251
fiachea
252
fiachea
***
254
fiachea
255
fiachea
***
256
fiachea
257
fiachea
258
fiachea
259
fiachea
BUKUNE
''Dan apakah yang membuat mu pingsan kemarin
bukan Raffa, Tetapi mantan tunangan mu itu?'' dan Aira
kembali mengangguk membuat Vio semakin tersenyum.
260
fiachea
261
fiachea
BUKUNE
''Nda napa?'' tanya Angga ketika melihat Bundanya
berteriak dan menatap marah kearahnya.
262
fiachea
26
Ancaman
263
fiachea
BUKUNE
''Gue tau itu, dan gue gak akan ngebiarin bajingan
itu menyentuh dan melukai Angga dan Aira. Gue
bersumpah kalau itu terjadi gue habisi dia pake tangan gue
sendiri.'' Tegas Raffa dengan aura kejam yang memancar
dari tatapan matanya.
264
fiachea
265
fiachea
***
266
fiachea
Devan berbalikBUKUNE
dan mendapati Raffa yang menatap
dingin kearahnya. ''Hai Raff,'' sapanya ramah sambil
membersihkan tangannya dari cat air sambil berjalan
mendekati Raffa. Devan mengulurkan tangannya pada
Raffa yang masih diam dengan tatapan yang semakin
dingin. Raffa tak menyahut sapaan Devan dan tak
menanggapi uluran tangan pria itu.
267
fiachea
268
fiachea
269
fiachea
***
270
fiachea
Tok
Tok
271
fiachea
''Masuk,''
272
fiachea
''Aira?''
BUKUNE
Vio mengangguk ''Dan kau sebagai pokok
utamanya.''
''Maksud kamu?''
273
fiachea
274
fiachea
275
fiachea
''Gak Vi, aku gak setuju. Setelah apa yang dia buat
kepada Aira dan Angga seperti itu, kamu ingin dia balik
lagi sama Aira?'' Randi berdiri memandang Vio dan Raffa
bergantian.
BUKUNE
277
fiachea
27
Maaf
278
fiachea
279
fiachea
''Angga butuhBUKUNE
lo yang tenang, sehingga dia juga
tenang. Bukan lo yang emosi dan membuatnya ketakutan.''
Nasihat Revon.
280
fiachea
281
fiachea
282
fiachea
283
fiachea
***
284
fiachea
285
fiachea
286
fiachea
287
fiachea
Klek
288
fiachea
289
fiachea
''AIRA, AWAS!!''
BRUK
BUGH
290
fiachea
''Maaf.''
BUKUNE
291
fiachea
28
MAMA
Kejadian yangBUKUNE
sangat cepat dan tarikan Raffa pada
tubuhnya yang akan terserempet oleh pengendara sepeda
motor, masih teringang jelas di dalam otaknya.
292
fiachea
293
fiachea
BUKUNE
Dan Aira seakan melakukan apa yang dikatakan
oleh Vio. Tidak beberapa lama, tubuh Aira seakan ringan
dan mimpi indah menjemputnya dari dunia yang seolah
mempermainkanya.
294
fiachea
295
fiachea
***
KLEK
296
fiachea
''KemungkinanBUKUNE
Raffa menahan Aira ketika mereka
terjatuh, dan ujung trotoar menghantam langsung pada
lengan kirinya yang tertanam pen.'' Tambah Randi melihat
tatapan bingung Dion. ''Apakah Raffa pernah jatuh atau
mengalami kecelakaan sebelumnya?'' tanyanya kemudian.
Dua sahabat itu sama-sama mengangguk.
297
fiachea
***
Tolong
Please
Help me
BUKUNE
Keringat dingin semakin membanjiri wajah pucat
Aira. Mata terpejam dan bibirnya yang bergumam tak
jelas.
Maafkan aku
AIRA!! AWAS
BRUK
BUGH
MAAF
298
fiachea
299
fiachea
301
fiachea
302
fiachea
***
303
fiachea
Eugh
304
fiachea
''MAMA??''
305
fiachea
29
Mother In Law
307
fiachea
308
fiachea
309
fiachea
310
fiachea
311
fiachea
312
fiachea
''MAMA?''
313
fiachea
314
fiachea
315
fiachea
PLAK
316
fiachea
BUKUNE
''Ma please, dengerin Raffa dulu. Raffa harusnya
punya alasan yang masuk akal karena Raffi yakin dia gak
akan ngelakuin hal bejat seperti itu.'' Raffi angkat bicara
ketika merasa situasi menegangkan antara Raffa dan
Mamanya. Raffa berterimakasih sekali ketika abangnya itu
masih mau mendengarkannya.
317
fiachea
318
fiachea
319
fiachea
Tok
Tok
''A…ira?''
320
fiachea
30
Confession
321
fiachea
BUKUNE
''Maafkan anak tante sayang, maafkan anak tante
yang sudah merusak hidup mu. Tante minta maaf pada
mu.'' Isak tangis mengiringi permintaan maaf seorang ibu
untuk anaknya. Raffa yang mendengar itu sangat terpukul,
terlebih ia belum meminta maaf secara langsung pada
Aira.
323
fiachea
''Ai,''
325
fiachea
326
fiachea
***
327
fiachea
328
fiachea
329
fiachea
Tok
Tok
330
fiachea
331
fiachea
332
fiachea
333
fiachea
31
Memaafkan
334
fiachea
''Tapikan,'' BUKUNE
''Lo kenapa sih Dis, jangan bilang lo sekarang jadi
sekutu Raffa. Atau jangan-jangan Revon sudah nyuci otak
lo agar gue bisa dekat sama Raffa!''
335
fiachea
336
fiachea
''Gue gak bisa, Dis. Gue gak bisa.'' Rasa sesak itu
akhirnya keluar menjadi air mata. Hatinya masih belum
siap jika harus menerima pria itu dalam hidupnya, Aira
tidak bisa melakukannya.
337
fiachea
''Gue gak tau Dis, gue takut masa itu kembali gue
takut.'' Aira masih keras kepala, hatinya masih takut akan
menatap masa depan yang buram sejak empat tahun silam.
***
339
fiachea
PLAK
340
fiachea
341
fiachea
342
fiachea
***
343
fiachea
344
fiachea
***
BUKUNE
Di tempat berbeda, Aira sedang mengobrol dengan
Disa ketika tiba-tiba pintu kamar rawat Angga terbuka.
''Assalamualaikum, halo apakah tante sedang mengganggu
kalian.'' Kata wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk
dengan menenteng paper bag coklat.
345
fiachea
346
fiachea
''Ma,''
347
fiachea
348
fiachea
32
Garis Takdir
Pov Aira
''RARA?''
349
fiachea
350
fiachea
351
fiachea
''Ma, Pa.''
352
fiachea
353
fiachea
354
fiachea
BUKUNE
Setelah kami duduk di tempat kami masing-masing
akhirnya om Teja memulai penjelasannya tadi.
355
fiachea
356
fiachea
357
fiachea
358
fiachea
359
fiachea
***
360
fiachea
361
fiachea
362
fiachea
33
Say Yes
Pov Raffa
363
fiachea
364
fiachea
365
fiachea
366
fiachea
367
fiachea
368
fiachea
369
fiachea
370
fiachea
BUKUNE
''Angga pulang dulu ya Daddy, baik-baik ntal
Angga kesini lagi.'' Aku tersenyum mendengar ucapan
cadel Angga, sangat bahagia ketika ia peduli padaku. Aku
menatap Aira yang juga sedang menatap ku, ia berdehem
sebentar sebelum mengatakan sesuatu.
371
fiachea
***
372
fiachea
373
fiachea
374
fiachea
375
fiachea
***
376
fiachea
BUKUNE
"Kalau sama Om Fa sayang gak?" Angga langsung
mengangguk yakin dengan senyum cerah yang terbit dari
bibir mungilnya.
377
fiachea
378
fiachea
34
Pertemuaan Keluarga
Pov Aira
379
fiachea
380
fiachea
Ting
Tong
381
fiachea
382
fiachea
383
fiachea
384
fiachea
***
385
fiachea
386
fiachea
***
387
fiachea
388
fiachea
"Sudah BUKUNE
sampai, Den." Suara supir Raffa
menghentikan perdebatan ku dengannya. Aku
mengarahkan pandangaku melihat dimana aku sekarang.
DEG
389
fiachea
390
fiachea
***
Pov Raffa
KLEK
391
fiachea
392
fiachea
BUKUNE
"Raffa Mbok." kataku sambil menyalami Mbok
Nah.
393
fiachea
"Maafkan akuBUKUNE
sudah membuatmu menjadi seperti
ini Ai, tapi aku janji akan mengembalikan hidupmu,
keluargamu, dan semua kebahagianmu yang hilang."
Janjiku pada Aira. Aku melepaskan pelukan yang
membuat Angga menggerutu sesak sebelum membawa
langkah kami menuju orang tua Aira.
"Ra ra? Rara kau kah itu?" kata wanita paruh baya
itu ketika tak yakin dengan apa yang dilihatnya saat ini.
Aira langsung BUKUNE
melepaskan tangannya dalam
genggamanku, langkahnya cepat dan langsung memeluk
sang Mami yang juga berjalan padanya.
395
fiachea
"Papi."
396
fiachea
397
fiachea
398
fiachea
399
fiachea
"Dia Raffa dan Ini Angga anak Aira Pi, cucu Mami
dan Papi." Jelasnya lancar hingga membuat mereka syok
mendengar penuturan Aira dan akupun juga.
400
fiachea
BUKUNE
"Kau baik-baik saja?" tanya wanita cantik itu
padaku. Aku mengangguk walaupun hati kecilku sedikit
mearasakan keraguan. Wajah polos Angga yang mengedip
lucu padaku membuatku terkekeh geli dibuatnya, hingga
semangat yang hilang tadi terisi kembali.
401
fiachea
BUKUNE
Dan ternyata apa yang ada dipikiranku sedang ku
lakukan sekarang ini. Ku kecup penuh sayang kening Aira
berdoa semoga semua rencanaku berjalan lancar, ketika ku
lepaskan ciuman itu, kulihat Aira yang sedikit terkejut
dengan rona merah yang menjalari wajah cantiknya.
402
fiachea
403
fiachea
BUKUNE
404
fiachea
35
Promise
Pov Raffa
405
fiachea
406
fiachea
407
fiachea
408
fiachea
410
fiachea
411
fiachea
***
412
fiachea
414
fiachea
415
fiachea
BUKUNE
"Dia ingin membuat sifat brengsek ku kembali
dengan melakukan itu padamu Ai, dan kekecewaannya
pada Aura yang meninggalkannya begitu saja, membuat
kemarahannya semakin menjadi. Hingga yah kamu
tahulah selanjutnya.'' Jelas Raffa, tangannya menyentuh
wajah Aira lembut. Mengusap air mata yang mengalir
membasahi pipinya.
BUKUNE
"Apakah kamu bisa berjanji jika tidak akan
meninggalkanku lagi, mencintaiku dan selalu bersamaku."
Tanya Aira dan dijawab anggukan mantap oleh pria itu.
417
fiachea
418
fiachea
CUP
419
fiachea
36
Awal Baru
Raffa Pov
''Hmmm!!''
''Hmm, Raffa!!''
420
fiachea
421
fiachea
422
fiachea
BUKUNE
Kak Alana berjalan kearahku dan Aira. Aku yakin
wanita cantik yang mati-matian diperjuangkan oleh bang
Raffi adalah perempuan baik yang akan menjadi kakak
ipar yang baik pula untuk Aira.
423
fiachea
424
fiachea
***
425
fiachea
426
fiachea
Aduh
427
fiachea
''Yah kog gitu Ai, kan tadi aku udah janji sama
kamu.'' Aira tidak mendengarnya sambil terus
menyelesaikan pekerjaannya pada luka ku.
”MESUM!!”
428
fiachea
429
fiachea
BUKUNE
Bang Raffi menarik nafas dalam, ''Tapi sampai
kapan? Gue gak peduli jika Alana bisa memberikan anak
apa gak buat gue, yang terpenting dia selalu ada disamping
gue. Jika lo pernah merasakan wanita yang kita cintai
sedang bersedih di belakang kita tanpa lo tahu, lo akan
mengerti bahwa lo gak berguna di depan dia.''
431
fiachea
Drrrdd
432
fiachea
BUKUNE
''Mau Nda, Oma.'' Rengekan Angga terdengar jelas
membuat Aira juga berubah sendu.
433
fiachea
434
fiachea
435
fiachea
***
436
fiachea
437
fiachea
37
Kali Kedua
Pov Aira
438
fiachea
439
fiachea
Flash back
440
fiachea
441
fiachea
442
fiachea
443
fiachea
444
fiachea
445
fiachea
446
fiachea
447
fiachea
448
fiachea
449
fiachea
450
fiachea
452
fiachea
453
fiachea
454
fiachea
455
fiachea
456
fiachea
457
fiachea
458
fiachea
459
fiachea
38
Lelah
Pov Raffa
460
fiachea
461
fiachea
463
fiachea
464
fiachea
465
fiachea
466
fiachea
***
BUKUNE
''Sudah tidur?'' Tanya Dion ketika aku berjalan
kearahnya. Aku mengangguk dan duduk di sofa kembali
dengan Dion yang ternyata masih sibuk dengan
pekerjaanya.
467
fiachea
Tok
Tok
BUKUNE
''Masuk.'' Seruku ketika mendengar ketukan pintu
tanpa mengalihkan perhatian dari apa yang sedangku baca
saat ini.
''Dimana Angga?''
468
fiachea
469
fiachea
470
fiachea
BUKUNE
***
471
fiachea
472
fiachea
473
fiachea
474
fiachea
475
fiachea
Brak
476
fiachea
477
fiachea
****
BUKUNE
''Maaf.'' Kata Aira pertama kali setelah kami saling
diam sepanjang jalan. Angga sudah lelah mengoceh dan
akhirnya jatuh dalam alam mimpinya. Aku masih diam
menyetir tanpa memperdulikan wanita yang sadari tadi
menatap ku.
478
fiachea
BUKUNE
479
fiachea
39
The Day
Pov Aira
BUKUNE
''Saya terima nikah dan kawinnya Aira Aditya binti
Aditya dengan mas kawin tersebut TUNAI.''
SAH
SAH
480
fiachea
481
fiachea
482
fiachea
483
fiachea
484
fiachea
485
fiachea
487
fiachea
''Selamat ya BUKUNE
Aira, semoga pilihan ini terbaik
untukmu. Aku bangga padamu.'' Kata Vio sambil
memelukku sayang. Aku mengangguk, dan berdoa semoga
apa yang menjadi harapan mereka sejalan dengan takdir
yang akan aku lalui.
488
fiachea
***
489
fiachea
''Jadi, bisakahBUKUNE
mulai saat ini kamu mencintaiku
Ai?'' pertanyaan yang membuat ku tertegun sejenak.
Mencitainya?
490
fiachea
BUKUNE
491
fiachea
40
First Night
Eugh
492
fiachea
493
fiachea
494
fiachea
Krek
495
fiachea
496
fiachea
Ahh
497
fiachea
Eugh
498
fiachea
DOK
DOK
''DADDDYYY!!!!''
499
fiachea
''DADDYYYY BUNDAAAAA!!''
DOK DOK
BUKUNE
''DADDY BUNDA!!''
500
fiachea
Clek
501
fiachea
502
fiachea
503
fiachea
***
504
fiachea
BUKUNE
505
fiachea
41
Aura
POV Aira
506
fiachea
Cup
507
fiachea
508
fiachea
509
fiachea
510
fiachea
511
fiachea
''RAFFA!!!''
***
512
fiachea
Pov Raffa
BUKUNE
''Daddy naik leon dong, Angga udah kangen liat
leon.'' Kata bocah kecil yang sedari tadi mengikuti
kemanapun aku pergi.
513
fiachea
BUKUNE
''Jangan coba menghidar.'' Kataku ketika Aira akan
pergi setelah melihatku mendekat padanya. Wajah
sebalnya masih tercetak jelas di wajah cantiknya.
Cup
514
fiachea
''Gak ada yang lihat juga Ai, kalau ada yang lihat
ya salah mereka sendiri kenapa lihat.'' Kataku cuek sambil
merapat kearah istri cantik ku ini.
BUKUNE
''Ih sana ngapain deket-deket!'' Katanya sebal, ck
ternyata dia masih saja marah padaku.
516
fiachea
517
fiachea
***
''Kenapa bang?''
tanyaku setelah duduk di
BUKUNE
depannya yang sedang sibuk dengan ponsel hitam
miliknya.
518
fiachea
519
fiachea
520
fiachea
Pov End
521
fiachea
***
Cup
522
fiachea
523
fiachea
''AURA.”
524
fiachea
42
Pov Aira
525
fiachea
526
fiachea
527
fiachea
528
fiachea
529
fiachea
BUKUNE
Aura menghapus air matanya cepat lalu menatapku
datar, ''Sudahlah, lupakan masalah itu Ra. Masa kelam itu
tak perlu kamu ungkit lagi. Cukup dulu kita seperti
menjadi musuh padahal kita terikat satu sama lain.''
Katanya lalu berbalik dan beranjak pergi, ketika secepat
kilat aku menahannya dengan memeluknya dari belakang.
BUKUNE
''Aku sakit, dan kamu saudara ku Ra, saudara yang
mendoakan aku menghilang untuk selamanya. Aku salah
apa Ra, salah apa aku padamu hingga kamu sejahat itu
pada saudari mu sendiri.'' Tangis Aura menjadi, aku pun
semakin menahan sesak yang selama ini ku tahan sejak
usia sembilan tahun.
''Bagaimana bisa?''
533
fiachea
''Apa bedanyaBUKUNE
denganmu?'' Balas Aura telak
padaku, ya apa bedanya aku dengan Aron yang pernah
membuatnya menangis. Dan Raffa pernah membuat ku
nyaris gila.
534
fiachea
535
fiachea
BUKUNE
536
fiachea
43
Aron Alexander
537
fiachea
538
fiachea
''Bantuan apa?''
539
fiachea
***
540
fiachea
541
fiachea
***
542
fiachea
543
fiachea
544
fiachea
BUKUNE
''Ra Onty, Mami!! Ra Onty.'' Seru bocah kecil itu
sambil menunjuk kearah Aira yang sedikit terkejut dengan
reaksi bocah itu terhadapnya. Aura tersenyum lalu
mengelus pipi bocah lelaki itu sayang.
546
fiachea
547
fiachea
***
548
fiachea
''BUNDA!!''
549
fiachea
Byur
550
fiachea
551
fiachea
BUKUNE
552
fiachea
44
Aira Aura
553
fiachea
554
fiachea
555
fiachea
556
fiachea
557
fiachea
558
fiachea
***
559
fiachea
560
fiachea
561
fiachea
BUKUNE
''Maaf sebelumnya Om Tante, untuk masalah kami
dulu saya minta maaf. sungguh memang itu salah saya,
tapi untuk sekarang Aura adalah istri saya, dan ibu dari
putra saya jadi saya mohon Om dan Tante dapat menerima
dan merestui kami.'' Ujar Aron berani, ucapannya sangat
sopan namun tegas. Raffa yang melihat itu hanya
tersenyum, ternyata iparnya tak lebih baik ketika ia
melakukannya dulu untuk meminta restu menikahi Aira.
562
fiachea
563
fiachea
***
564
fiachea
565
fiachea
Grep
566
fiachea
567
fiachea
Eugh
568
fiachea
”Sakit?” bisikBUKUNE
Raffa, membuat Aira semakin
tenggelam di ceruk lehernya karena malu.
569
fiachea
BUKUNE
570
fiachea
45
Happy Family
Pov Aira
571
fiachea
Memiliki duaBUKUNE
laki-laki seperti bayi membuatku
harus capek sendiri. Bagaimana tidak, Raffa yang
bertambah manja dan Angga yang tak mau kalah dari
Ayahnya membuatku harus lebih bersabar.
***
573
fiachea
574
fiachea
575
fiachea
576
fiachea
577
fiachea
578
fiachea
''Good boy.''
***
579
fiachea
''Rara hamil.''
580
fiachea
581
fiachea
582
fiachea
BUKUNE
''Kalau ngomong dijaga bisa gak sih Raff!!'' Raffa
hanya menggerutu tapi enggan melihatku yang sudah
mengomel padanya.
583
fiachea
***
584
fiachea
585
fiachea
586
fiachea
587
fiachea
588
fiachea
589
fiachea
BUKUNE
END
590
fiachea
591
fiachea
592
fiachea
593
fiachea
594
fiachea
595
fiachea
596
fiachea
597
fiachea
598
fiachea
599
fiachea
Sayang Di Buang
600
fiachea
601
fiachea
602
fiachea
603
fiachea
604
fiachea
605
fiachea
606
fiachea
Hiks
608
fiachea
BUKUNE
Aira ya ng baru saja keluar dengan Alana dan
Mama Raffa terlihat bingung melihat bocah kecil itu sudah
sesenggukan dipelukan Raffa. ''Kenapa?'' tanyanya ketika
sudah berdiri disamping Raffa.
609
fiachea
****
610
fiachea
TENTANG PENULIS
611