Anda di halaman 1dari 77

Laporan Pendahuluan

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

BAB

PENDAHULUAN
I

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 14 ayat 2 disebutkan
bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten termasuk rencana
umum

tata

ruang,

sehingga

belum

dapat

dijadikan

dasar

dalam

pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.


Oleh karena itu, RTRW Kabupaten perlu dijabarkan dan ditindaklanjuti ke
dalam rencana rinci tata ruang, baik berupa rencana detail tata ruang
1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

(RDTR) maupun rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten (RTR


KSK). Hal ini sesuai dengan Pasal 14 ayat (4) yang menerangkan bahwa
rencana rinci tata ruang disusun sebagai perangkat operasional rencana
umum tata ruang. Kemudian, Pasal 14 ayat (5) menjelaskan bahwa
rencana rinci tata ruang disusun apabila :

1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar `dalam


pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang; dan/atau
b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas
dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan
perincian sebelum dioperasionalkan.

1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Lebih lanjut mengenai rencana rinci tata ruang dijelaskan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang pada Pasal 41 yang menyatakan bahwa rencana rinci tata ruang
kabupaten/ kota merupakan dasar penyusunan rencana tata bangunan
dan lingkungan (RTBL) bagi zona-zona yang pada rencana rinci tata ruang
ditentukan sebagai zona yang penanganannya diprioritaskan.

1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Dalam rancangan peraturan daerah Kabupaten Sukabumi tentang RTRW


Kabupaten Sukabumi 2012-2032, diamanatkan bahwa rencana rinci tata
ruang yang harus segera disusun adalah :
a. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (RTR KSK) meliputi 5
(lima) RTR KSK;
b. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Kecamatan meliputi 2
(dua) RDTR; dan
1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

c. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) meliputi 5 (lima) RTBL


Perkotaan.

Berangkat dari urgensi dan prioritas rencana rinci tata ruang yang harus
segera disusun dan ditetapkan dalam rangka penataan ruang wilayah di
Kabupaten Sukabumi, maka pada tahun anggaran 2014 dipandang perlu
melaksanakan kegiatan penyusunan rencana rinci tata ruang berupa
1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

penyusunan

RTR

KSK

Agrobisnis

Purabaya.

Penyusunan

RTR

KSK

Agrobisnis Purabaya merupakan perencanaan wilayah kawasan Purabaya


dsk yang berorientasi menjadi Kawasan Agropolitan meliputi 6 (Enam)
kecamatan yaitu :

1. Kec. Purabaya,
2. Kec. Sagaranten,
1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

3. Kec. Jampang Tengah,


4. Kec. Pabuaran,
5. Kec. Curugkembar,
6. Kec. Cidolog.
KSK

Agrobisnis

Purabaya

merupakan

salah

satu

kawasan

yang

diprioritaskan dapat mendorong perekonomian di Kab. Sukabumi bagian


1-

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

selatan. Isu utama dari pengembangan KSK Agrobisnis Purabaya sendiri


adalah belum optimalnya fungsi kawasan Purabaya dan sekitarnya
sebagai

kawasan

yang

berpotensi

sebagai

pusat

pengembangan

Agrobisnis khususnya di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan,


dan peternakan. Sedangkan isu-isu lain yang berkembang antara lain :

1-

10

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

a. Belum

optimalnya

pengembangan

pusat-pusat

pelayanan

inti

agropolitan sebagai pusat pemasaran dan fasilitas pendukung lainnya


bagi wilayah belakang.
b. Belum optimalnya ketersediaan sarana prasarana pendukung kegiatan
pertanian.
c. Belum

optimalnya

kualitas

lingkungan

permukiman

di

kawasan

Agropolitan.
1-

11

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

d. Belum optimalnya pengembangan sumberdaya pertanian tanaman


pangan, perkebunan, dan peternakan.
e. Belum optimalnya penanganan kawasan rawan bencana
f.

Belum

optimalnya

pengendalian

pemanfaatan

ruang

kawasan

Agropolitan.

1-

12

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Konsep

Penataan

dasarnya

KSK Agrobisnis

berupaya

menciptakan

Purabaya yang

mengintegrasikan

kemandirian

ekonomi

potensi

dan

diharapkan

kewilayahan

peningkatan

nilai

pada
untuk

tambah

komoditas pertanian yang didasarkan kesadaran dan/ atau kemauan


(political will), dan upaya nyata kabupaten dalam mensinergikan berbagai
potensi dan kekuatan secara bersama. Dalam konteks pengembangan
Kabupaten

Sukabumi

bagian

selatan,

penanganan

KSK

Agrobisnis

Purabaya diharapkan dapat mendorong:


1-

13

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

a. terwujudnya kesejahteraan rakyat melalui penciptaan kemandirian


ekonomi berbasis Agrobisnis;
b. optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam dan potensi kewilayahan
sebagai

modal

dalam

mengakselerasi

pembangunan

Agropolitan

Purabaya yang berdasarkan pada pendekatan daya dukung lingkungan


dan ekosistem.

1-

14

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Dalam perkembangannya saat ini, kawasan Agropolitan Purabaya sangat


memerlukan suatu perencanaan dan penataan kawasan agar sesuai
dengan fungsinya sebagai KSK sebagaimana direncanakan dalam RTRW
beserta

kelengkapan

prasarana

dan

sarana

yang

sesuai

dengan

kebutuhan pembangunan dan pengembangan agropolitan sebagai unsur


pendorong pembangunan wilayah Kabupaten Sukabumi khususnya dan
pendorong pembangunan Kawasan Jabar Selatan. Oleh karena itu, dalam
mewujudkan pemanfaatan ruang KSK Agrobisnis Purabya secara lestari,
1-

15

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

optimal, seimbang dan serasi diperlukan penyusunan rencana tata ruang


yang rinci dalam rangka penjabaran RTRW sekaligus sebagai acuan bagi
penyusunan

dan

penetapan

Rencana

Detail

Tata

Ruang

kawasan

perkotaan kecamatan dan kawasan-kawasan strategis non perkotaan di


kawasan Agropolitan Purabaya. Selain itu, juga sebagai acuan bagi
pelaksanaan program-program dan kegiatan investasi pembangunan di
Kawasan Agropolitan Purabaya.
1-

16

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Berikut adalah beberapa aspek yang mendasari pentingnya penyusunan


KSK Agrobisnis Purabaya adalah sebagai berikut :
1. Keterkaitan dengan isu dan rencana yang terkait dengan penanganan
agropolitan meliputi:
a. Kedudukan, fungsi, dan peran Kabupaten Sukabumi dalam Rencana
Pengembangan Wilayah Jawa Barat bagian Selatan.
1-

17

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

b. Pengembangan WP Selatan dalam RTRW Kabupaten Sukabumi


c. RTRW Kabupaten yang berbatasan
2. KSK Agrobisnis Purabaya merupakan salah satu kawasan yang
diprioritaskan penanganannya karena mempunyai fungsi strategis
bagi pengembangan Jawa Barat Selatan. KSK Agrobisnis Purabaya
dapat dikatakan merupakan salah satu pusat pertumbuhan kawasan
Agropolitan yang mendorong pengembangan Jawa Barat Selatan
secara berkelanjutan, meliputi :
1-

18

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

a. Pengembangan Sagaranten dan Jampang Tengah sebagai PKL


sekaligus

sebagai

pusat-pusat

inti

pengembangan

kawasan

Agropolitan,
b. Peningkatan ketersediaan sarana prasarana pendukung kegiatan
pertanian.
c. Peningkatan

kualitas

lingkungan

permukiman

di

kawasan

Agropolitan.
1-

19

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

d. Pengembangan

sumberdaya

pertanian

tanaman

pangan,

perkebunan, dan peternakan.


e. Penanganan kawasan rawan bencana
f.

Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Agropolitan.

3. Perkembangan pusat-pusat inti sebagai sentra pemasaran dan pusat


pelayanan umum masih belum optimal sehingga belum mampu

1-

20

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

secara optimal mengangkat potensi komoditas yang ada di wilayah


belakang sebagai sentra produksi.
4. Keadaan

prasarana

dan

sarana

belum

memadai

dan

belum

terintegrasi dengan baik di Kawasan Agropolitan Purabaya.

Dari uraian di atas, jelas bahwa arahan penataan ruang kawasan-kawasan


yang lebih rinci di kawasan Agropolitan Purabaya dirasakan perlu untuk
1-

21

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

menata secara intensif dalam rangka mengatur dan mengarahkan


perkembangan kegiatan pertanian, permukiman, perdagangan, jasa, agroindustri, pemerintahan dan aktivitas pendukung kegiatan lainnya agar
secara sinergis mampu sejalan dengan upaya perlindungan terhadap
kawasan-kawasan

tertentu

yang

berorientasi

pada

pembangunan

berwawasan lingkungan.

1-

22

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Selanjutnya,

melalui

paparan

Kerangka

Acuan

Kerja

ini

dijelaskan

beberapa arahan dalam penyelenggaraan kegiaan penyusunan RTR yang


dimaksud,

sehingga

diharapkan

hasilnya

dapat

berfungsi

sebagai

pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dan sekaligus sebagai alat


kendali bagi aparat dalam pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan

ruang,

dengan

penekanan

bahwa

selama

proses

pelaksanaan kegiatan ini berlangsung, dari awal tahap persiapan hingga


tahap akhir sosialisasi, keterlibatan masyarakat setempat beserta aparat
1-

23

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

(SKPD/OPD) terkait adalah mutlak dibutuhkan, karena mereka adalah


subyek sekaligus objek pembangunan.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


A. Maksud

1-

24

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Maksud dari penyusunan Rencana Tata Ruang KSK Kawasan Agrobisnis


Purabawa ini adalah menyusun

perangkat atau pedoman pengendalian

rencana tata ruang baik rencana umum agrobisnis maupun rencana detail
koridor

agrobisnis

pelaksanaan

yang

program

mempunyai
program

dan

nilai

strategis

arahan

terkait

kegiatan

dengan
investasi

pembangunan di Kawasan Agrobisnis Purabaya.

1-

25

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

B. Tujuan
Tujuannya adalah tersusunnya sebuah rencana tata ruang KSK kawasan
agrobisnis

purabaya

yang

dapat

difungsikan

sebagai

perangkat

operasional dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang di Kawasan


agrobisnis purabaya.

C. Sasaran
1-

26

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Sasarannya adalah :
a. Tersusunnya materi teknis rencana umum KSK Kawasan Agrobisnis
dengan tingkat kedalaman analisis peta minimal 1 : 25.000
b. tersusunnya rencana detail di KSK Kawasan Agrobisnis Purabaya
dengan tingkat kedalaman analisis peta berskala 1 : 5.000

1-

27

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

1.3 DASAR HUKUM PERENCANAAN


Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis agrobisnis purabaya
ini didasari oleh peraturan dan undang undang yang berlaku, diantaranya
adalah :
1.
2.
3.
4.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup;
1-

28

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

5. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan


Pertanian Pangan Berkelanjutan;
6. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman;
8. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
9. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani;
10.Undang-undang Nomor 6 Tahun 2013 tentang Desa;
1-

29

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

11.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;


12.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
13.Peraturan
Pemerintah

Nomor

15

Tahun

2010

tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang ;


14.Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata
Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang;
1-

30

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

15.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029;
16.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun

2010

tentang Rencana Pengembangan Wilayah Provinsi Jawa Barat bagian


Selatan;
17.Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sukabumi 2012-2032; dan

1-

31

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

18.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/ PRT/ M/ 2011 tentang


Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota.

1.4 KEDUDUKAN RTR KSK


Kedudukan RTR KSK pada sistem perencanaan tata ruang adalah sebagai
rencana

rinci

kawasan

strategis

yang

ditetapkan

pada

RTRW
1-

32

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Kabupaten.Selain mengacu kepada RTRW Kabupaten, RTR KSK juga


mengacu kepada RTRW Provinsi. RTR KSK disusun dengan kedalaman peta
skala 1:25.000. RTR KSK akan menjadi acuan bagi penyusunan RDTR
kecamatan pesisir (termasuk Peraturan Zonasi) yang ada di dalam KSK.
RTR KSK juga akan menghasilkan arahan penetapan kawasan potensial
atau zona inti dengan zona penyangganya yang akan menjadi acuan bagi
penyusunan RTBL / Masterplan Kawasan / Rencana Tindak Penanganan
Kawasan.
1-

33

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Pada gambar berikut ini dapat dilihat kedudukan RTR KSK pada sistem
perencanaan tata ruang :

1-

34

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Skala 1 : 100.000
Skala 1 : 50.000

RTRWP
Jawa

RTRW
Kab.

1-

35

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Skala 1 : 25.000

Arahan
RTR

RTR

KSP

KSK

Kawasan
Potensial
/
Skala
1 : 5.000

Puraba

RDTR
KawasanRTBL / Masterplan /
Agrobisni Rencana Tindak
Penanganan

1-

36

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Skala 1 : 1.000

Keterangan:
: Sinkronisasi
: Rencana diatasnya menjadi acuan
Gambar 1.1
1-

37

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Kedudukan RTR dalam Sistem Perencanaan


1.5 RUANG LINGKUP
1.5.1

RUANG LINGKUP WILAYAH

Lingkup wilayah perencanaan RTR KSK Agrobisnis Purabaya secara


administratif mencakup 6 (enam) kecamatan yaitu :
1. Kec. Purabaya,
1-

38

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

2. Kec. Sagaranten,
3. Kec. Jampang Tengah,
4. Kec. Pabuaran,
5. Kec. Curugkembar,
6. Kec. Cidolog.

1.5.2

RUANG LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan dalam Penyusunan RTR KSK Agrobisnis Purabaya ini


terdiri atas: kegiatan pra persiapan penyusunan, persiapan penyusunan,
1-

39

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, serta perumusan


konsep dan rencana RTR KSK.
a. Pra persiapan penyusunan RTRKSK meliputi: (1) penyusunan Kerangka
Acuan Kerja (KAK)/TOR; (2) penentuan metodologi yang digunakan; dan
(3) penganggaran kegiatan penyusunan RTR.
b. Persiapan penyusunan RTR KSK meliputi: (1) persiapan awal, yaitu
upaya pemahaman terhadap KAK penyiapan anggaran biaya; (2) kajian
1-

40

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

awal data sekunder, yaitu kajian awal RTR KSK dan kebijakan lainnya;
dan

(3)

persiapan

teknis

pelaksanaan

meliputi

penyusunan

metodologi/metode dan teknik analisis rinci, serta penyiapan rencana


survei.
c. Pengumpulan Data

1-

41

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Untuk keperluan pengenalan karakteristik KSK Agrobisnis Purabaya,


penyusunan rencana struktur ruang dan rencana pola ruang KSK,
dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan

data primer setingkat kecamatan dilakukan

melalui:

1-

42

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

penjaringan aspirasi masyarakat yang dapat dilaksanakan melalui


penyebaran angket, temu wicara, wawancara orang per orang, dan
lain sebagainya; dan/atau
pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi KSK secara langsung
melalui observasi lapangan ke kawasan perencanaan.

Diskusi, konsultasi dan koordinasi


Diskusi meliputi :
1-

43

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

diskusi intern yang dilaksanakan antara pihak konsultan dengan


Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan (Dinas Tarkimsih)
Kab Sukabumi selaku pemberi tugas, dan Tim Teknis RTR selaku
tim pengarah teknis dan substansi RTR KSK yang terdiri atas
Bappeda, Dinas Tarkimsih (Bidang Tata Ruang), BLH dan OPD
Terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi; dan

1-

44

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Diskusi intern dilakukan dengan Dinas Tarkimsih dan Tim Teknis


RTR KSK untuk membahas kemajuan dan hasil pekerjaan yang
telah

disusun

oleh

Konsultan

baik

itu

untuk

laporan

pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir. Sebelum dan


sesudah dilakukan diskusi, Konsultan (pihak ke-3) diharuskan
melakukan

asistensi

hasil

pekerjaan

dengan

pihak

Dinas

Tarkimsih Kabupaten Sukabumi yang membahas antara lain


perbaikan dan penyempurnaan hasil laporan pekerjaan tersebut.
1-

45

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

diskusi dengan OPD terkait dengan BKPRD Kabupaten Sukabumi

Kegiatan diskusi dengan BKPRD Kabupaten Sukabumi (Pokja dan


Pleno)

Diskusi dengan BKPRD (Pokja Perencanaan yang terdiri atas OPD


terkait) dilakukan sebagai bagian dari proses teknis penyusunan
RTR KSK Agrobisnis Purabaya yang dilakukan dalam 3 (tiga)
tahap :
1-

46

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Tahap I dilakukan diskusi/ pembahasan laporan pendahuluan,


yang berisi pembahasan dan penyepakatan substansi yang
akan dimuat dalam penyusunan RTR KSK Agrobisnis Purabaya
Tahap II dilakukan diskusi/ pembahasan laporan antara, yang
berisi pembahasan dan penyempurnaan hasil analisis potensi
dan permasalahan yang ada, konsep rencana struktur ruang
maupun pola ruang serta konsep pemanfaatan ruang dan
1-

47

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

pengendalian pemanfaatan ruang maupun kelembagaan


kawasan.
Tahap III dilakukan dalam bentuk seminar/lokakarya, untuk
penyempurnaan dan penyepakatan konsep rencana yang
dipilih sampai dengan hasil akhir RTR KSK Agrobisnis
Purabaya.

1-

48

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Data sekunder dilakukan dengan pengumpulan:


data wilayah administrasi;
data fisiografis;
data kependudukan;
data ekonomi dan keuangan;
data ketersediaan prasarana dan sarana ;
data peruntukan ruang;
1-

49

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan;


data terkait kawasan; dan
peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan
lahan, penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala atau
tingkat ketelitian minimal peta 1:25.000.
Seperti halnya dalam penyusunan RTRW, tingkat akurasi data, sumber
penyedia data, kewenangan sumber atau instansi penyedia data, tingkat
1-

50

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

kesalahan, variabel ketidakpastian, serta variabel-variabel lainnya yang


mungkin ada, perlu diperhatikan dalam pengumpulan data. Data dalam
bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang dikumpulkan berupa
data tahunan (time series) minimal 5 (lima) tahun terakhir dengan
kedalaman data setingkat kelurahan. Data berdasarkan kurun waktu
tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran perubahan apa yang
terjadi sepanjang wilayah Agropolitan Purabaya dsk.
1-

51

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

d. Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan dan analisis data untuk penyusunan RTR KSK Agrobisnis
Purabaya meliputi:
analisis karakteristik wilayah perencanaan,

kedudukan dan peran KSK Agrobisnis Purabaya dalam wilayah


yang lebih luas (Kabupaten dan Provinsi);

1-

52

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

keterkaitan antar wilayah dan antara bagian dari wilayah


agropolitan;

keterkaitan antarkomponen ruang di KSK;

karakteristik fisik KSK;

kerentanan terhadap potensi bencana, termasuk perubahan


iklim;

karakteristik sosial kependudukan; dan


1-

53

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

karakteristik perekonomian.

analisis potensi dan masalah pengembangan KSK;

analisis kebutuhan ruang;

analisis perubahan pemanfaatan ruang.


Keluaran dari kegiatan pengolahan dan analisis data meliputi:
potensi dan masalah pengembangan di KSK;
1-

54

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

peluang dan tantangan pengembangan;


kecenderungan perkembangan;
perkiraan kebutuhan pengembangan di KSK;
intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung (termasuk prasarana dan utilitas); dan
teridentifikasinya

indikasi

arahan

penanganan

kawasan

dan

lingkungan.
1-

55

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

e. Perumusan Konsep dan Rencana RTR


Perumusan konsep RTR dilakukan terhadap wilayah perencanaan (KSK
Agrobisnis Purabaya) dengan mengacu pada RTRW, mengacu pada
pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
memperhatikan RPJPD Kabupaten dan RPJMD Kabupaten. Konsep RTR
KSK Agrobisnis Purabaya dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif
1-

56

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

konsep yang berisi rumusantentang tujuan, kebijakan, dan strategi


pengembangan;

dan

konsep

pengembangan

wilayah

yang

direncanakan.
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai
dasar perumusan RTR KSK. Hasil kegiatan perumusan konsep dan
rencana RTR terdiri atas:
konsep penataan KSK
1-

57

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

tujuan penataan KSK;


rencana struktur ruang;
rencana pola ruang;
penetapan dari bagian wilayah RTR yang diprioritaskan penanganannya;
ketentuan pemanfaatan ruang.

1-

58

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

1.5.3

RUANG LINGKUP MATERI

Lingkup materi pekerjaan Penyusunan RTR KSK Agrobisnis Purabaya tahun


2014 adalah berupa penyusunan materi teknis Rencana Umum KSK
Agrobisnis Purabaya dengan sistematika dan materi sebagai berikut :

1-

59

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

a. Tinjauan kebijakan, peraturan perundangan, norma standard pedoman


dan manual (NSPM), serta literatur yang terkait dengan penataan
ruang dan pengembangan kawasan strategis kabupaten.
b. Identifikasinya delineasi kawasan. Delineasi kawasan adalah penetapan
batas kawasan yang termasuk KSK Agrobisnis Purabaya. Delineasi
kawasan sangat pentinguntuk mengetahui luas, kedudukan dan peran
KSK. Aspek yang dapat menjadi alat dalam delineasi adalah kebijakan
pengembangan, aspek fisik, sejarah, sosial-budaya, dan ekonomi;
1-

60

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

c. Analisis

Pengembangan

dan

Penataan

Wilayah

KSK

Agrobisnis

Purabaya, meliputi :
1. Analisis karakteristik wilayah KSK meliputi :

Kedudukan dan peran KSK dalam konteks wilayah lebih luas

Keterkaitan antar KSK dan antar-kawasan dalam KSK

Karakteristik fisik wilayah dan lingkungan KSK

Karakteristik sosial kependudukan


1-

61

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Karakteristik perekonomian
2. Analisis Potensi dan Masalah Pengembangan KSK, meliputi :

Analisis pusat-pusat pelayanan/ kegiatan

Analisis kebutuhan ruang

Analisis daya dukung

Analisis daya tampung

Analisis perubahan pemanfaatan ruang


1-

62

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

3. Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang


ditentukan melalui KLHS kawasan, meliputi :

Karakteristik umum fisik wilayah (letak geografis, morfologi


wilayah, dsb)

Potensi rawan bencana alam(longsor, banjir, tsunami dan


bencana alamgeologi)

1-

63

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Potensi sumber daya alam (mineral batubara, migas, panas


bumi dan air tanah)

Kesesuaian penggunaan lahan

Kesesuaian intensitas pemanfaatan ruang dengan daya dukung


fisik dan daya dukung prasarana/ infrastruktur dan utilitas pada
kawasan

1-

64

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

4. Perumusan konsep penataan ruang dalam rangka perencanaan KSK


Agrobisnis Purabaya. Konsepsi materi teknis RTR KSK Agrobisnis
Purabaya dilengkapi dengan peta-peta dengan tingkat ketelitian
skala minimal 1 : 25.000.
5. Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan KSK;
Tujuan pengembangan KSK merupakan arahan perwujudan ruang
kawasan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20
1-

65

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

tahun). Kebijakan pengembanganKSK merupakan arah tindakan


yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang KSK.
Strategi pengembangan KSK merupakan penjabaran kebijakan
penataan ruang kawasan ke dalam langkah-langkah operasional
untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan;
6. Perumusan rencana struktur ruang dan pola ruang KSK;

1-

66

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Rencana struktur ruang kawasan merupakan kerangka tata ruang


kawasan yang tersusun atas dasar konstelasi pusat-pusat kegiatan
yang berhirarki satu sama lain yangdihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana kawasan terutama jaringan transportasi.
Rencana

pola

peruntukan

ruang

ruang

kawasan

dalam

merupakan

kawasan

yang

rencana

distribusi

meliputi

rencana

peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan


ruang untuk fungsi budidaya.
1-

67

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

7. Perumusan rencana penetapan Sub-KSK yang diprioritaskan dan


kawasan potensial di Agrobisnis Purabaya, yang memiliki prospek
baik

aspek

ekonomi

maupun

kelestarian

lingkungan

yang

mengitegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan


daerah dan sektoral guna mencapai tujuan pengembangan KSK
Agrobisnis Purabaya yang lebih baik.
8. Perumusan arahan pemanfaatan ruang Agrobisnis Purabaya bagi
pelaksanaan program-program pembangunan dan pengembangan
1-

68

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

kegiatan

investasi

di

kawasan;

Arahan

pemanfaatan

ruang

Agrobisnis Purabaya adalah arahan pengembangan setiap kawasan


dalam kawasan Agropolitan Purabaya dsk untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola ruangKSK Agrobisnis Purabayamelalui
penyusunan

program-program,

penanggung

jawab

dan

pembiayaannya.
9. Perumusan arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan;
1-

69

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Arahan

pengendalian

ketentuan

pemanfaatan

pengendalian

ruang

pemanfaatan

kawasan

ruang

kawasan

adalah
yang

diperuntukkan sebagai alat penertiban penataan ruang, yang


meliputi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan,
ketentuan

pemberian

insentif

dan

disinsentif,

serta

arahan

pengenaan sanksi dalam rangka perwujudan rencana tata ruang


KSK.
1-

70

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Pada bagian sistematika pembahasan ini akan terbagi kedalam 5 (lima)
pokok pembahasan yang memiliki keterkaitan antara bab satu dengan bab
lain, untuk lebih jelas, maka dibawah ini terdapat penjelasan singkat dari
masing-masing bab pembahasan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1-

71

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Pada bab awal ini akan dibahas mengenai penyusunan RTR KSK Agrobisnis
Purabaya, yaitu latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran penyusunan
RTR KSK Agrobisnis Purabaya, Dasar Hukum dan perundang undang,
lingkup pelaksanaan kegiatan, dan Sistematika Pembahasan Laporan
Pendahuluan RTR Agrobisnis Purabaya.
BAB 2 KONSEP PENATAAN RTR KSK

1-

72

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Pada bagian kedua dari penyusunan laporan akhir RTR KSK berisi
mengenai

konsep

penataan

RTR

KSK

yang

terdiri

dari

konsep

pengembangan Agropolitan beserta konsep pengembangan agrobisnis


didalamnya.

BAB 3

TUJUAN PENATAAN RTR KSK

1-

73

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Pada bagian 3 (tiga) ini berisikan mengenai perumusan tujuan, tujuan


penataan

ruang,

kebijakan

dan

strategi

penataan

ruang

dalam

penyusunan RTR Agrobisinis Purabaya.


BAB 4

RENCANA STRUKTUR RUANG

Pada bab 4 (empat) Laporan Akhir ini berisikan mengenai Rencana


Struktur ruang yang didalamnya terdapat rencana sistem perkotaan,

1-

74

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

rencana

pengembangan

sistem

jaringan,

rencana

sistem

jaringan

sumberdaya air dan rencana sistem jaringan prasarana lingkungan


BAB 5
Bab

RENCANA POLA RUANG


(lima)

Laporan

Akhir

dsk

ini

berisikan

tentang:

rencana

pengembangan kawasan lindung dan rencana pengembangan kawasan


budidaya .
BAB 6

PENETAPAN SUB KSK PRIORITAS


1-

75

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Bab 6 (enam) pada bab ini berisikan tentang: penetapan Sub KSK yang
diprioritaskan
BAB 7

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG

Bab 7 (tujuh) pada bab ini berisikan tentang: rencana pemanfaatan ruang
yang disertai dengan indikasi program pemanfaatan ruang.
BAB 8

ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

1-

76

Laporan Akhir
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KSK PURABAYA

Bab

(delapan)

pada

bab

ini

berisikan

tentang:

pengendalian

pemanfaatan ruang, prosedur pelaksanaan peraturan zonasi, prosedur


perubahan pemanfaatan ruang, arahan ketentuan umum, ketentuan
perijinan, ketentuan insentif dan disinsentif, arahan sanksi.

1-

77

Anda mungkin juga menyukai