Anda di halaman 1dari 17

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.


Berkat limpahan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan buku
Cerpen ini. Dalam penyusunan Cerpen saya telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan saya. Namun sebagai manusia biasa,
saya tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik
penulisan maupun tata bahasa.

Saya menyadari tanpa arahan dari guru pembimbing serta masukan


– masukan dari berbagai pihak tidak mungkin saya bisa menyelesaikan
tugas Cerpen ini. Cerpen ini dibuat sedemikian rupa semata-mata untuk
membangkitkan kembali minat baca siswa/i dan sebagai motivasi dalam
berkarya khususnya karya tulis. Untuk itu saya hanya bisa menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, sehingga saya bisa
menyelesaikan cerpen ini.

Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis


khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Tuban, 33 September 2021


Penulis
Daftar isi

Kata Pengantar.................................................................................................1
Daftar isi............................................................................................................1
PROLOG............................................................................................................1
BAGIAN 1..........................................................................................................2
BAGIAN 2..........................................................................................................3
BAGIAN 3..........................................................................................................5
BAGIAN 4..........................................................................................................6
Profil Penulis.....................................................................................................7
PROLOG

Seoul, Korea Selatan


Tampan, baik, penyayang, kuat, ramah, imut, mata yang bulat,
bibir yang mungil, tatapan mata yang teduh namun menghanyutkan,
bijaksana, dan sukses. Apakah kalian pernah menjumpai orang seperti itu?
Aku rasa diantara kalian pasti belum pernah bertemu dengan orang seperti
itu. Sama akupun begitu.
Biasanya kita hanya menemukan sosok orang seperti itu dalam
novel ataupun khayalan yang kita buat.
Apakah kalian percaya jika aku mengatakan bahwa ada sosok orang seperti
itu?
Lee Taeyong. Dialah orang yang kumaksud, pasti diantara kalian
ada yang mengenalnya. Seorang leader dari grub besar dibawah naungan
SM Entertaiment.
Ia mengikuti audisi dan lolos menjadi trainee SM Ent diusianya
yang masih terbilang muda. Di saat itu ia dipaksa oleh keaadaan untuk
dapat hidup jauh dari rumah dan keluarga.
Ia tau bahwa jalan yang ia pilih bukanlah jalan yang mudah. Ada
banyak rintangan yang menantinya di depan sana.

Akankan ia mampu untuk menghadapi semua rintangan?

Akankah ia memilih untuk pergi disaat rintangan besar datang?

Enjoy the story 


BAGIAN 1

School of Performing Arts Seoul atau yang dikenal dengan SOPA.


Siapa yang tidak mengenal sekolah itu. Sekolah itu merupakan salah satu
sekolah seni yang terkenal di Korea. Sekolah ini banyak melahirkan
musisi-musisi hebat. Banyak diantara musisi-musisi Korea yang menjadi
alumni disana.
Salah satu alumni dari SOPA yang menjadi musisi terkenal adalah
Lee Taeyong, ia menjadi musisi sukses dibawah naungan SM Entertaimen.
Banyak pengorbanan yang telah dilakukannya untuk sampai di posisi saat
ini, tentu itu tidak mudah. Namun ia terus berusaha menjadi yang terbaik
dimata para penggemarnya.
"Ayo semangat, jangan manja kamu!" Sentak seseorang pada
Taeyong
"Baik saem," jawabnya dengat nafas terengah-engah.
Melihat hal tersebut orang yang dipanggilnya dengan sebutan saem
tadi memberi mereka waktu untuk sekedar beristirahat selama 20 menit.
Saat ini Taeyong dan teman-temannya sedang melakukan latihan,
saat ini mereka bisa disebut berada dalam masa-masa trainee. Itu
merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk dapat menjadi idol.
Tidak mudah tentunya masa-masa ini, karena pada masa ini para trainee di
latih dengan keras dari pagi hingga petang, tak jarang pula diantara mereka
ada yang kurang istirahat.
Latihan kembali berlanjut, beberapa kali diantara mereka ada yang
melakukan kesalahan. Tak hanya latihan dance disela-sela waktu mereka
juga sesikit-sedikit belajar vokal.
"Kamu itu serius tidak, dari tadi saya lihat kamu terus melakukan
kesalahan!" Sentaknya kembali pada Taeyong.
"Maafkan saya saem, saya akan melakukannya lebih baik lagi,"
ujar Taeyong
“Alah, sudah sering kamu mengucapkan kata itu tapi apa! kamu
selalu mengulanhinya lagi dan lagi."
" Maafkan saya saem," ujar Taeyong sambil tertunduk
"Maaf maaf! Hanya itu yang bisa kau ucapkan sedari tadi LEE
TAEYONG" sentaknya
Kesunyian melanda ruangan itu, para trainee yang lain hanya bisa
diam terpaku ditempat. Tak berani untuk berbicara sepatah kata pun.
Mereka sebenarnya sudah terlampau sering mendapati orang tersebut
memarahi Taeyong di depan mereka semua. Di saat trainee lain dimarahi
secara pribadi berbeda dengan Taeyong yang akan di marahi di depan
umum.
Sudah sering Taeyong dimarahi saat sedang latihan, tak jarang pula
orang itu memarahinya menggunakan nada tinggi. Beberapa waktu berlalu,
latihan tersebut telah usai. Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Latihan
hari ini usai lebih awal, mereka memanfaatkannya untuk segera beristirahat
di dorm masing-masing karena besok mereka akan memulai aktivitas
seperti biasa.
Hari demi hari berlalu, saat ini mereka sedang bersantai di dorm
menikmati libur latihan, mereka jarang mendapatkan hari libur. 3 hari,
merupakan waktu yang terbilang singkat, sangat singkat bahkan. Dalam 3
hari itu mereka memuas-muaskan diri mereka untuk beristirahat atau
sekedar refreaing di sekitar.
“Taeyong” panggil seorang laki-laki tampan berdarah Jepang,
Nakamoto Yuta atau kerap disapa Yuta.
Taeyong menoleh mendapati temannya yang satu itu, ia menaikkan
alisnya seolah-olah mengatakan ada apa? pada laki-laki berdarah Jepang
itu. Melihat itu Yuta mendengus sebal.
"Tak ada, aku hanya ingin mengajakmu bersepeda sore nanti,
sekalian refresing." Saut Yuta dengan tampang watadosnya.
Taeyong hanya membalas ucapannya dengan anggukan dan tangan
membentuk ok. Yuta mendengus sebal atas respon Taeyong, kemudian ia
pergi meninggalkan Taeyong yang sedang bermain-main dengan ikan
peliharaannya.
Dibalik kekesalannya pada Taeyong ia merasa senang sebab
Taeyong menyetujui ajakannya, dengan begitu Taeyong dapat beristirahat
sejenak tanpa memikirkan tuntutan dari sang pelatih maupun dari agensi.
BAGIAN 2

Pukul 07.30 Pagi

Mereka kembali memulai kegiatan seperti biasanya. Latihan pagi


ini sedikit berbeda, karena pelatih mereka tidak memarahi mereka saat
melakukan kesalahan tapi hanya menegur saja. Setelah 2½ jam mereka
latihan, saat ini mereka tengah mengistirahatkan tubuh mereka yang serasa
remuk akibat latihan panjang itu.
Saat tengah asik beriatirahat, mereka dikagetkan akan kehadiran
CEO dari agrnsi mereka, Lee Sooman. Mengetahui hal itu mereka berdiri
tegak dan membungkuk memperi hormat pada sang CEO.
"Taeyong" panggil nya pada Taeyong
"Nee, sajang-nim" ucapnya seraya tertunduk hormat
"Tatap aku Taeyong " ucapnya seraya menepuk pelan
bahu Taeyong, ia tersentak kaget kemudian memberanikan diri untuk
menapat atasannya itu.
"Selamat Taeyong, kamu terpilih menjadi leader di grub ini. Aku
harap kamu dapat merangkul mereka semua untuk berjuang bersama" ucap
Lee Sooman dengan bangga.
Tanpa ia sadari setetes air mata turun tanpa aba-aba,ia sangat
senang karena dapat bersama teman-temannya. Namun disisi lain ia juga
mulai mengemban tugasnya sebagai leader yang harus mampu merangkul
seluruh member.
Setelah hari itu, Taeyong dan teman-temannya mulai berlatil vokal
maupun dance untuk penampilan pertama mereka di publik. Paginya
mereka semua tengah bersiap untuk penampilan mereka di Mnet. Mereka
membawakan lagu pertama mereka 'Fire Truck'. Penampilan yang
mengesankan,banyak orang terkagum dengan penampilan mereka. Hari itu
menjadi hari bersejarah bagi mereka.

“5 Tahun Kemudian”
Waktu yang lama telah berlalu, kini mereka semua telah menjadi
public figur yang terkenal. Dari anak-anak hingga dewasa, dari dalam
maupun luar negri semua mengenal mereka.
Lima tahun bukanlah waktu yang mudah bagi mereka, terutama
untuk Taeyong. Ia mulai banyak mendapat tuntutan untuk dapat melakukan
segala hal. Ia lah yang menjadi rumah bagi para anggotanya disaat mereka
merasa letih.
Pada suatu ketika, saat Taeyong tengah asik bermain game, ia
mendapatka telfon dari seseorang yang tidak ia kenal. Awalnya ia hanya
acuh berfikir bahwa itu mungkin salah sambung. Namun telfon itu terus
berdering memekakkan telinganya, dengan rasa kesal ia mengankan telfon
tersebut.
Setelah mengangkatnya, tubuh taeyong menegang, kata-kata
negatif mulai memenuhi pikirannya. Ia mencoba untuk menenangkan diri
dan menepis pikiran-pikiran buruknya. Semakin hari semakin parah,
banyak teror dari sasaeng yang mengganggunya. Ia juga mulai
mendapatkan tuntutan keras dari agensi ataupun para penggemarnya.
Kejadian itu terus berlanjut hingga kurang lebih 1½ bulan. Hal itu
sangat mempengaruhi aktivitasnya. Ia jadi sering tidak fokus pada saat
latihan, ia juga jadi sering telat makan. Tentu itu membuat teman-temannya
khawatir.
Sudah banyak cara yang dilakukan teman-temannya untuk
mengembalikannya seperti semula, namun semua itu sia sia. Yuta dan
Doyoung selaku teman terdekatnya merasa iba akan kondisi nya. Di
beberapa waktu mereka sering mendapati Taeyong menangis sesenggukan
di dalam kamar.
Taeyong merasa lelah akan semua ini, ia ingin berhenti. Namun ia
masih memikirkan teman-temannya. Keadaan semakin memburuk saat ia
mengalami cidera di bagian punggung. Hal itu membuatnya harus istirahat
dari segala aktivitasnya, termasuk aktivitasnya di media sosial.
Kabar akan cidera yang dialaminya telah tersebar luas,
menyebabkan banyak berita-berita hoax yang bertebaran, itu membuat
dirinya mendapatkan banyak hate coment di akun sosial media pribadinya.
Semenjak kejadian itu ia menjadi lebih pendiam dari biasanya, ia
lebih sering menghabiskan waktu sendiri si dalam kamar ditemani ikan
peliharaannya. Teman-temannya yang kawatir akan kondisinya, tak jarang
pula mereka mengajak nya untuk sekedar berjalan-jalan menenangkan
pirikan.

BAGIAN 3
Satu bulan berlalu, dalam satu bulan itulah Taeyong menutup
dirinya dari publik. Malam ini pukul 09.00 KST ia melakukan live di akun
sosial medianya. Tatapan mata yang sayu di hiasi dengan kantong mata
yang hitam. Wajah yang terlihat letih namun masih bisa tersenyum
dihadapan para penggemar. Pipi yang mulanya tembab kini berubah
menjadi tirus. Senyum yang dulu secerah matahari kini kian meredup.
Itulah kira-kira gambaran dirinya saat ini.
Pada saat melakukan siaran live, tak sedikit diantara para
penggemarnya yang menanyakan kondisi nya. Pasalnya para penggemar
merasa 1 bulan terakhir Taeyong menjadi lebih pendiam dari biasanya.
"No, i'm fine" jawabnya saat membaca komenan dari penggemar
"No ,i'm not tired" jawabnya lagi saat mengetahui salah satu
pertanyaan dari penggemarnya
"....but I'm feeling a little tired lately"lanjutnya dengan wajah lelah
namum masih bisa tersenyum manis.
Senyum yang manis namun menorehkan luka teramat dalam bagi
dirinya. Senyuman yang seolah-olah menjadi topeng baginya. Senyuman
yang mengisyaratkan banyak luka yang ia terima.
Ia menumpahkan sedikit kegusarannya akhir-akhir ini. Siaran itu
berakhir, diakhiri dengan sapaan hangat dari sang idol. Taeyong reringat
akan salah satu komen yang menyemangatinya
'Bubu, cheers!, don't listen to what people say, always be yourself
and don't forget to love yourself'
Begitulah kira-kira kalimat penyemangat yang disampaikan oleh
penggemarnya.

PUKUL 11.00
*Taeyong pov*
Setelah siaran itu selesai, ia muali merenungkan semua kejadian
yang ia alami akhir-akhir ini. Ia merasa bahwa yang ia alami adalah bagian
dari perjalanan karirnya. Atau bahkan kejadian bulan lalu bukanlah apa-
apa, karena masih banyak rintangan yang harus ia hadapi kedepannya.
"Aku tidak boleh terus seperti ini, aku harus bangkit dan
menunjukkan pada orang-orang bahwa inilah diriku" gumamnya
*Taeyong pov end*
Ternyata sedari tadi Yuta dan Doyoung berada di depan kamar,
mereka ingin mengajaknya keluar untuk berjalan-jalan. Tapi tanpa sengaja
mereka mendengarkan gumamannya. Senyum tercetak di bibir mereka.
"Semangat hyung, kau pasti bisa melewati ini semua. Kami ada
disisi mu" ucap mereka dalam hati.
Pagi pun tiba, cahaya matahari menyeruak masuk kedalam kamar.
Terlihat seorang laki-laki tampan yang masih nyaman dalam tidurnya. Jam
menunjukkan pukul 08.30, lelaki itu terbangun bergegas untuk mencuci
wajahnya. Selesai melakukan rutinitas paginya, ia mengambil handphone
yang terletak diatas nakas samping tempat tidurnya. Mengetikkan sebuah
nama dan meminta orang itu untuk beryemu di cafe dekat dorm.
Saat ini Taeyong tengah berada di cafe tempatnya untuk bertemu
seseorang. 10 menit berlalu, suara pintu terbuka menampilkan laki-laki
tinggi berparas Jepang. Jika kalian berpiki itu Yuta? Ya, kalian benar.
Orang yang dihubungi Taeyong tadi pagi adalah Yuta, teman dekatnya.
"Ada apa kau memintaku untuk bertemu?" Tanya laki-laki
berdarah Jepang itu
"Tidak ada yang penting, aku hanya ingin bercerita santai dengan
mu" ujar Taeyong sambil tersenyum penuh makna
Setelah pertemuannya dengan Yuta tadi pagi, Taeyong merasa
sedikit lega karena bisa meluapkan unek-uneknya. Walau tak semua,
namun itu bisa mengurangi sedikit beban pikirannya.

BAGIAN 4

*flashback*
Saat ini dihadapannya terdapat Yuta teman baiknya yang
menatapnya dengan tajam. Ia menundukka kepalanya takut, takut untuk
menceritakan masalahnya pada teman baiknya ini.
"Yuta..." ucapnya pelan namun masih bisa terdengar oleh Yuta.
"Hm" jawab Yuta singakat
Mendengar respon Yuta ia mendengus sebal. Ia mulai menarik
napas perlahan bersiap untuk menceritakan unek-uneknya.
"Yuta, sebenarnya alasanku mengurung diri tidak ingin bertemu
siapapun adalah karena beberapa bulan lalu aku mendapat banyak teror dari
sasaeng, hate coment pada akun sosial media pribadiku dan tuntutan dari
beberapa pihak mengenai karirku. Ditambah saat aku mengalami cidera
beberapa bulan lalu, banyak berita-berita hoax mengenai diriku
berterbangan. Aku merasa tertekan saat itu dan merasa bahwa aku tak
pantas berdiri sejajar dengan kalian. Sebenarnya saat itu aku ingin
memaksa diriku untuk bergabung bersama kalian untun comeback kita, tapi
pelatih melarangku karena itu dapat memperparah cidera yang ku alami.
Pikiranku kacau, disisi lain aku ingin bergabung untuk comeback kita dan
bertemu para penggemar namun aku juga tidak ingin memperparah
cideraku itu" cerita Taeyong panjang lebar.
Yuta menyimak semua keluh kesah yang dialami olet temannya ini,
sebenarnya ia ingin marah kenapa temannya ini tidak ingin berbagi cerita
dengannya. Namun ia memilih diam dan mendengarkan keluh kesah
Taeyong hingga akhir.
"Hyung..." ucap Yuta sembari menepuk pelan pundak Taeyong
"Kau seharusnya menceritakan ini dari awal pada kami, walaupun
kami tidak bisa membantu banyak tapi itu bisa mengurangi sedikit beban
pikiranmu" sahut Yuta. Taeyong hanya menangguk mendengarkan
"Sekarang kau harus bangkit dan semangat, buktikan pada orang-
orang siapa dirimu. Kau jangan mudah termakan oleh berita-berita hoax
yang berterbangan. Jangan dengarkan apa kata orang bahwa kau harus
begini kau harus begiti bla bla bla. Jika apa yang menurutmu itu tidak
cocok dengan dirimu maka hiraukan, biarkan saja mereka berbicara
apapun tentang dirimu. Jangan merubah dirimu hanya karena omongan tak
berguna dari orang lain. Jadilah dirimu sendiri dan mulailah untuk
mencintai dirimu sendir." Tambah Yuta panjang lebar.
*flashback off*
Setelah kejadian dia bertemu dengan Yuta tempo hari, saat ini ia
menjadi pribadi yang lebih ceria dan terbuka. Malam ini ia dan teman-
temannya ada jadwal untuk tampil di MAMA MUSIC AWARD. Disana
mereka akan membawakan lagu Kick it. Acara berlangsung lancar, mereka
memenangkan beberapa penghargaan untuk lagu mereka.
Taeyong merasa senang karena dapat beridiri diatas panggung
bersama teman-temannya, ia juga senang dapat melihat kembali para
penggemarnya. Teriakan para penggemar menggema diseluruh gedung,
mereka senang sebab leader kesayangan mereka LEE TAEYONG telah
kembali aktif di dalam grup.
Hari yang cukup melelahkan bagi mereka. Hari itu ditutup dengan
acara makan-makan dan bermain game bersama di dorm hingga larut
malam. Mereka menghabiskan malam yang berharga dengan senyum dan
tawa yang bebas sepeti tanpa masalah. Hari itu akan menjadi hari tak
terlupakan untuk mereka.
Dari situ Taeyong belajar bahwa penting untuk tatap menjadi diri
sendiri dan terbuka pada lingkungan maupun orang-orang terdekat. Dengan
bigitu kita lebih bisa mencitai diri sendiri.

TAMAT

Pesan dari author :


Just be yourself and express yourself in your own way

"be you be unique be crazy you are handsome or beautiful"


tenlee_
Profil Penulis

Nama : Nayla Pasha Sukma Dewandari


Panggilan : Nayla
TTL : Tuban, 22 Oktober 2006
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :1
Agama : Islam
Alamat : Perum Tuban Akbar Jl. Kaswari g-61
Handphone :-
E-Mail :-
Instagram :-
Hobi : Membaca wattpad, Menonton konten k-pop
Warna favorit : Hitam, Abu-abu, Putih
Cita-cita : Menjadi orang sukses
Riwayat Pendidikan :
 PG : PG Tunas Bangsa
 TK : TK Tunas Bangsa
 SD : SDN Kutorejo1 Tuban
 SMP : SMPN 3 Tuban

Anda mungkin juga menyukai