Kata Pengantar.................................................................................................1
Daftar isi............................................................................................................1
PROLOG............................................................................................................1
BAGIAN 1..........................................................................................................2
BAGIAN 2..........................................................................................................3
BAGIAN 3..........................................................................................................5
BAGIAN 4..........................................................................................................6
Profil Penulis.....................................................................................................7
PROLOG
“5 Tahun Kemudian”
Waktu yang lama telah berlalu, kini mereka semua telah menjadi
public figur yang terkenal. Dari anak-anak hingga dewasa, dari dalam
maupun luar negri semua mengenal mereka.
Lima tahun bukanlah waktu yang mudah bagi mereka, terutama
untuk Taeyong. Ia mulai banyak mendapat tuntutan untuk dapat melakukan
segala hal. Ia lah yang menjadi rumah bagi para anggotanya disaat mereka
merasa letih.
Pada suatu ketika, saat Taeyong tengah asik bermain game, ia
mendapatka telfon dari seseorang yang tidak ia kenal. Awalnya ia hanya
acuh berfikir bahwa itu mungkin salah sambung. Namun telfon itu terus
berdering memekakkan telinganya, dengan rasa kesal ia mengankan telfon
tersebut.
Setelah mengangkatnya, tubuh taeyong menegang, kata-kata
negatif mulai memenuhi pikirannya. Ia mencoba untuk menenangkan diri
dan menepis pikiran-pikiran buruknya. Semakin hari semakin parah,
banyak teror dari sasaeng yang mengganggunya. Ia juga mulai
mendapatkan tuntutan keras dari agensi ataupun para penggemarnya.
Kejadian itu terus berlanjut hingga kurang lebih 1½ bulan. Hal itu
sangat mempengaruhi aktivitasnya. Ia jadi sering tidak fokus pada saat
latihan, ia juga jadi sering telat makan. Tentu itu membuat teman-temannya
khawatir.
Sudah banyak cara yang dilakukan teman-temannya untuk
mengembalikannya seperti semula, namun semua itu sia sia. Yuta dan
Doyoung selaku teman terdekatnya merasa iba akan kondisi nya. Di
beberapa waktu mereka sering mendapati Taeyong menangis sesenggukan
di dalam kamar.
Taeyong merasa lelah akan semua ini, ia ingin berhenti. Namun ia
masih memikirkan teman-temannya. Keadaan semakin memburuk saat ia
mengalami cidera di bagian punggung. Hal itu membuatnya harus istirahat
dari segala aktivitasnya, termasuk aktivitasnya di media sosial.
Kabar akan cidera yang dialaminya telah tersebar luas,
menyebabkan banyak berita-berita hoax yang bertebaran, itu membuat
dirinya mendapatkan banyak hate coment di akun sosial media pribadinya.
Semenjak kejadian itu ia menjadi lebih pendiam dari biasanya, ia
lebih sering menghabiskan waktu sendiri si dalam kamar ditemani ikan
peliharaannya. Teman-temannya yang kawatir akan kondisinya, tak jarang
pula mereka mengajak nya untuk sekedar berjalan-jalan menenangkan
pirikan.
BAGIAN 3
Satu bulan berlalu, dalam satu bulan itulah Taeyong menutup
dirinya dari publik. Malam ini pukul 09.00 KST ia melakukan live di akun
sosial medianya. Tatapan mata yang sayu di hiasi dengan kantong mata
yang hitam. Wajah yang terlihat letih namun masih bisa tersenyum
dihadapan para penggemar. Pipi yang mulanya tembab kini berubah
menjadi tirus. Senyum yang dulu secerah matahari kini kian meredup.
Itulah kira-kira gambaran dirinya saat ini.
Pada saat melakukan siaran live, tak sedikit diantara para
penggemarnya yang menanyakan kondisi nya. Pasalnya para penggemar
merasa 1 bulan terakhir Taeyong menjadi lebih pendiam dari biasanya.
"No, i'm fine" jawabnya saat membaca komenan dari penggemar
"No ,i'm not tired" jawabnya lagi saat mengetahui salah satu
pertanyaan dari penggemarnya
"....but I'm feeling a little tired lately"lanjutnya dengan wajah lelah
namum masih bisa tersenyum manis.
Senyum yang manis namun menorehkan luka teramat dalam bagi
dirinya. Senyuman yang seolah-olah menjadi topeng baginya. Senyuman
yang mengisyaratkan banyak luka yang ia terima.
Ia menumpahkan sedikit kegusarannya akhir-akhir ini. Siaran itu
berakhir, diakhiri dengan sapaan hangat dari sang idol. Taeyong reringat
akan salah satu komen yang menyemangatinya
'Bubu, cheers!, don't listen to what people say, always be yourself
and don't forget to love yourself'
Begitulah kira-kira kalimat penyemangat yang disampaikan oleh
penggemarnya.
PUKUL 11.00
*Taeyong pov*
Setelah siaran itu selesai, ia muali merenungkan semua kejadian
yang ia alami akhir-akhir ini. Ia merasa bahwa yang ia alami adalah bagian
dari perjalanan karirnya. Atau bahkan kejadian bulan lalu bukanlah apa-
apa, karena masih banyak rintangan yang harus ia hadapi kedepannya.
"Aku tidak boleh terus seperti ini, aku harus bangkit dan
menunjukkan pada orang-orang bahwa inilah diriku" gumamnya
*Taeyong pov end*
Ternyata sedari tadi Yuta dan Doyoung berada di depan kamar,
mereka ingin mengajaknya keluar untuk berjalan-jalan. Tapi tanpa sengaja
mereka mendengarkan gumamannya. Senyum tercetak di bibir mereka.
"Semangat hyung, kau pasti bisa melewati ini semua. Kami ada
disisi mu" ucap mereka dalam hati.
Pagi pun tiba, cahaya matahari menyeruak masuk kedalam kamar.
Terlihat seorang laki-laki tampan yang masih nyaman dalam tidurnya. Jam
menunjukkan pukul 08.30, lelaki itu terbangun bergegas untuk mencuci
wajahnya. Selesai melakukan rutinitas paginya, ia mengambil handphone
yang terletak diatas nakas samping tempat tidurnya. Mengetikkan sebuah
nama dan meminta orang itu untuk beryemu di cafe dekat dorm.
Saat ini Taeyong tengah berada di cafe tempatnya untuk bertemu
seseorang. 10 menit berlalu, suara pintu terbuka menampilkan laki-laki
tinggi berparas Jepang. Jika kalian berpiki itu Yuta? Ya, kalian benar.
Orang yang dihubungi Taeyong tadi pagi adalah Yuta, teman dekatnya.
"Ada apa kau memintaku untuk bertemu?" Tanya laki-laki
berdarah Jepang itu
"Tidak ada yang penting, aku hanya ingin bercerita santai dengan
mu" ujar Taeyong sambil tersenyum penuh makna
Setelah pertemuannya dengan Yuta tadi pagi, Taeyong merasa
sedikit lega karena bisa meluapkan unek-uneknya. Walau tak semua,
namun itu bisa mengurangi sedikit beban pikirannya.
BAGIAN 4
*flashback*
Saat ini dihadapannya terdapat Yuta teman baiknya yang
menatapnya dengan tajam. Ia menundukka kepalanya takut, takut untuk
menceritakan masalahnya pada teman baiknya ini.
"Yuta..." ucapnya pelan namun masih bisa terdengar oleh Yuta.
"Hm" jawab Yuta singakat
Mendengar respon Yuta ia mendengus sebal. Ia mulai menarik
napas perlahan bersiap untuk menceritakan unek-uneknya.
"Yuta, sebenarnya alasanku mengurung diri tidak ingin bertemu
siapapun adalah karena beberapa bulan lalu aku mendapat banyak teror dari
sasaeng, hate coment pada akun sosial media pribadiku dan tuntutan dari
beberapa pihak mengenai karirku. Ditambah saat aku mengalami cidera
beberapa bulan lalu, banyak berita-berita hoax mengenai diriku
berterbangan. Aku merasa tertekan saat itu dan merasa bahwa aku tak
pantas berdiri sejajar dengan kalian. Sebenarnya saat itu aku ingin
memaksa diriku untuk bergabung bersama kalian untun comeback kita, tapi
pelatih melarangku karena itu dapat memperparah cidera yang ku alami.
Pikiranku kacau, disisi lain aku ingin bergabung untuk comeback kita dan
bertemu para penggemar namun aku juga tidak ingin memperparah
cideraku itu" cerita Taeyong panjang lebar.
Yuta menyimak semua keluh kesah yang dialami olet temannya ini,
sebenarnya ia ingin marah kenapa temannya ini tidak ingin berbagi cerita
dengannya. Namun ia memilih diam dan mendengarkan keluh kesah
Taeyong hingga akhir.
"Hyung..." ucap Yuta sembari menepuk pelan pundak Taeyong
"Kau seharusnya menceritakan ini dari awal pada kami, walaupun
kami tidak bisa membantu banyak tapi itu bisa mengurangi sedikit beban
pikiranmu" sahut Yuta. Taeyong hanya menangguk mendengarkan
"Sekarang kau harus bangkit dan semangat, buktikan pada orang-
orang siapa dirimu. Kau jangan mudah termakan oleh berita-berita hoax
yang berterbangan. Jangan dengarkan apa kata orang bahwa kau harus
begini kau harus begiti bla bla bla. Jika apa yang menurutmu itu tidak
cocok dengan dirimu maka hiraukan, biarkan saja mereka berbicara
apapun tentang dirimu. Jangan merubah dirimu hanya karena omongan tak
berguna dari orang lain. Jadilah dirimu sendiri dan mulailah untuk
mencintai dirimu sendir." Tambah Yuta panjang lebar.
*flashback off*
Setelah kejadian dia bertemu dengan Yuta tempo hari, saat ini ia
menjadi pribadi yang lebih ceria dan terbuka. Malam ini ia dan teman-
temannya ada jadwal untuk tampil di MAMA MUSIC AWARD. Disana
mereka akan membawakan lagu Kick it. Acara berlangsung lancar, mereka
memenangkan beberapa penghargaan untuk lagu mereka.
Taeyong merasa senang karena dapat beridiri diatas panggung
bersama teman-temannya, ia juga senang dapat melihat kembali para
penggemarnya. Teriakan para penggemar menggema diseluruh gedung,
mereka senang sebab leader kesayangan mereka LEE TAEYONG telah
kembali aktif di dalam grup.
Hari yang cukup melelahkan bagi mereka. Hari itu ditutup dengan
acara makan-makan dan bermain game bersama di dorm hingga larut
malam. Mereka menghabiskan malam yang berharga dengan senyum dan
tawa yang bebas sepeti tanpa masalah. Hari itu akan menjadi hari tak
terlupakan untuk mereka.
Dari situ Taeyong belajar bahwa penting untuk tatap menjadi diri
sendiri dan terbuka pada lingkungan maupun orang-orang terdekat. Dengan
bigitu kita lebih bisa mencitai diri sendiri.
TAMAT