HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG BERBAHAGIA, YANG AKAN MENJADI BAHASAN KITA KALI INI ADALAH APA

YANG PERNAH KEJADIAN DI ZAMAN NABI KITA MUHAMMAD SAW. DI DALAM RIWAYAT ADA
DICERITAKAN BAHWA SUATU HARI KIRA-KIRA PUKUL 9 PAGI SEPENGGALAH MATAHARI NAIK, RASUL SAW
BERJALAN DARI RUMAHNYA MENUJU KE DALAM MASJID BELIAU YANG MULIA DI MADINAH. KETIKA ITU
BIASANYA ADA JUGA ORANG YANG BERIBADAH DI MASJID IBADAH SHOLAT DLUHA, TAPI UMUMNYA
MASYARAKAT SUDAH KELUAR DARI RUMAHNYA PAGI-PAGI BEKERJA MENURUT BIDANG MASING-
MASING, YANG PERGI BERTANI YANG PERGI BERNIAGA YANG PERGI MENGGEMBALAKAN KAMBING ATAU
UNTANYA TINGGALLAH BEBERAPA ORANG SAJA. BELIAU MELIHAT DI SUDUT MASJID ADA SEORANG
PEMUDA SEDANG DUDUK TAFAKUR TERMENUNG, MUKANYA TERLIHAT MURAM SAJA MENUNJUKKAN
KESEDIHAN YANG TERPENDAM DALAM HATINYA. RASULULLAH MENDEKAT KEPADA PEMUDA YANG
TAFAKUR ITU.

SETELAH DILIHATNYA RASULULLAH DATANG DIAPUN MENENGADAHKAN MUKA DAN RASULULLAH PUN
BERTANYA. MENGAPA DISAAT BEGINI ENGKAU DUDUK TAFAKUR DALAM MASJID, DAN WAJAHMU
KELIHATAN ADA MENAMPAKAN KESEDIHAN ATAU MURAM DURJA. APAKAH YANG ENGKAU DERITA
SEKARANG INI? JADI PEMUDA ITU MENJAWAB. “HASANULLADIMABNI YA RASULULLAH WADUYUUNUN”
ARTINYA AKU DITIMPA DUKA CITA YA RASULULLAH KARENA UTANG, RUPANYA PEMUDA INI BERUTANG.
UTANG TELAH LAMA, JANJI SUDAH DEKAT, DAN PERSEDIAAN UNTUK MEMBAYAR BELUM ADA, ITU YANG
SAYA RENUNGKAN DI SINI YA RASULULLAAH.

DENGAN SENYUM RASUL BERTANYA, SUDIKAH ENGKAU KALAU AKU AJARKAN KEPADAMU SUATU
BACAAN, APABILA BACAAN INI YAITU BERUPA DO’A ENGKAU BACA PAGI-PAGI DAN NANTI PETANG
ENGKAU BACA LAGI DENGAN HATI YANG KHUSYU’, INSYAALLAH NANTI HUTANGMU ITU AKAN TERBAYAR.
PEMUDA ITU DENGAN BERSAR HATI MENJAWAB, “TENTU YA RASULULLAH, AKU SENANG SEKALI KALAU
DAPAT ENGKAU KEPADAKU, APAKAH DO’A ITU. LALU RASULULLAH MEMBACAKAN MENGAJARKAN
KEPADA PEMUDA ITU DO’A INI. MUDAH-MUDAHAN KITA SEMUA DAPAT MENGAMBIL BACAAN INI
MENJADI BACAAN KITA. KITA BACA PAGI KITA BACA PETANG. APA BUNYINYA…

َّ‫ل‬
َِّ ‫كَّ ِمنََّّالبُخ‬ ُ َ‫ل َوأ‬
ََّ ِ‫عو َّذَُّب‬ َ ‫كَّ ِمنََّّال َعج َِّزَّ َوال َك‬
َِّ ‫س‬ ُ َ‫ن َوأ‬
ََّ ِ‫عو َّذَُّب‬ ُ َ‫اللَّ ُه ََّّمَّإِنَّيَّأ‬
ََّ ِ‫عو َّذَُّب‬
َِّ َ‫كَّ ِمنََّّالهَََّّمَّ َوال َحز‬
َِّ ‫غلَبَ َِّةَّالدَّي‬
‫نَّ َوقَه َِّرَّالَّر َجاَّ َّل‬ َ َّ‫ن‬
َّ ‫كَّ ِم‬ ُ َ‫ن َوأ‬
ََّ ‫عو َّذَُّ ِب‬ َِّ ‫َوال ُجب‬
SEBELUM KITA URAIKAN ARTINYA SATU DEMI SATU, BAIKNYA KITA ARTIKAN SECARA KESELURUHAN LEBIH
DULU. ARTINYA IALAH: “YA TUHANKU, AKU BERLINDUNG KEPADA ENGKAU DARI PADA INI, LALU DISEBUT
8 BANYAKNYA

1. KESUSAHAN DAN DUKA CITA

2. LEMAH DAN MALAS
3. BAKHIL BERAT MENGELUARKAN UANG DAN DARI PENGECUT ATAU PENAKUT
4. PENGARUH BERUTANG DAN DARIPADA KEKUASAAN ORANG LAIN ATAS DIRI KITA SEHINGGA KITA
TIDAK MEMILIKI KEMERDEKAAN PRIBADI LAGI

INILAH 8 YANG DIMINTA KEPADA ALLAH, SEMOGA KITA TIDAK DISERANG OLEH PENYAKIT INI, KARENA
KALAU ADA INI PENYAKIT YANG 8 PERKARA, ITU KITA MENJADI PRIBADI YANG LEMAH, TIDAK PUNYA
PERSONALITY, YANG DAPAT TEGAK. PADAHAL DALAM DIDIKAN AGAMA TEMPAT KITA TAKUT HANYA
SATU YAITU ALLAH, YANG LAIN TIDAK.

HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG BERBAHAGIA.

YANG PERTAMA: SUSAH, APABILA ORANG TELAH SUSAH, FIKIRANNYA PUN SUDAH TERTUMBUK, JALAN
UNTUK MAJU TIDAK ADA LAGI, PADAHAL DALAM KEHIDUPAN ITU MANUSIA TIDAK AKAN BERJALAN YANG
DATAR SAJA, KEHIDUPAN ITU MENDAKI, MENURUN, MELERENG, BERENANG MELEWATI OMBAK DAN
GELOMBANG ITU PASTI DALAM HIDUP. APA YANG DISUSAHKAN! KUSUT TAK ADA KUSUT YANG TIDAK
TERSELESAIKAN, KERUH TAKA DA KERUH YANG TIDAK TERJERNIHKAN. APABILA FIKIRAN KITA TELAH
SUSAH LEBIH DULU, MAKA GELAPLAH JALAN KE MUKA DALAM KEHIDUPAN TADI.

YANG KE-2: KITA DISURUH BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARIPADA DUKACITA. YANG MENYEBABKAN
ORANG DUKA CITA ITU BANYAK, MISALNYA: KEHILANGAN BARANG YANG DISUKAI, KEMATIAN ORANG
YANG DISAYANGI, BAHAYA YANG DATING TIBA-TIBA, DLL. LALU TUMBUH DUKA CITA. KALAU KESUSAHAN
MENJADIKAN SOAL YANG KITA HADAPI JADI KUSUT, KEDUKAAN MENYEBABKAN JALAN YANG KITA
TEMPUH JADI GELAP. INILAH DUA HAL YANG BISA MENGHAMBAT, MENJADI RINTANGAN MANUSIA
DALAM KEHIDUPANNYA.

YANG KE-TIGA: AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH MINAL AJEJ, LEMAH, LEMAH APA? LEMAH FIKIRAN,
GAK ADA ENERGI LAGI, GAK ADA INISIATIF LAGI, MENYERAH SAJA, LEMAH!
BELUM DIHADAPI SUATU SOAL, HATI LEBIH DULU SUDAH LEMAH, MERASA SOAL TERLALU BESAR
PADAHAL, KALAU DIHADAPI, TIDAK ADA KUSUT YANG TIDAK SELESAI TAK ADA KERUH YANG TIDAK
JERNIH.

NAH YANG LEBIH BERBAHAYA LAGI YANG KE-EMPAT: APA? MALAS, DUH KALAU SUDAH MALAS, APA
YANG AKAN DIKERJAKAN LAGI, KITA DUDUK SAJA TERMENUNG MENUNGGU DALAM KEMALASAN, LALU
ANGAN-ANGAN BANYAK, CITA-CITA MATI, ANGAN-ANGAN HENDAK TERBANG PADAHAL SAYAP TIDAK
ADA, ANGAN-ANGAN INGIN MEMPUNYAI INI INGIN MEMPUNYAI ITU, TAPI IHKTIAR TIDAK ADA. SEBAB
ITU ADA PEPATAH DARI ORANGTUA DULU, DIKATAKANNYA. “MATI BELANDA KARENA PANGKAT, MATI
CINA KARENA KAYA, MATI KELING KARENA MAKANAN, MATI MELAYU ATAU INDONESIA KARENA ANGAN-
ANGAN. INI DIA ANGAN-ANGAN KARENA MALAS. ORANG PEMALAS ITU JALANNYA LUNGLAY SAJA,
MATANYA MURAM SAJA, TAK JAUH DIA MEMANDANG. INILAH PENYAKIT.

YANG KE-LIMA DAN KE ENAM: DAN AKU BERLINDUNG KEPADA ENGAKAU YA ALLAH DARI BAKHIL DAN
PENGECUT, INI LEBIH BERBAHAYA LAGI.

DIKUMPUL-KUMPULNYA HARTA BANYAK-BANYAK, MAKSUDNYA HENDAK MENGUASAI HARTA ITU,

LAMA-LAMA DENGAN TAK DISADARINYA, HARTA ITULAH YANG MENGUASAINYA. DIA MENJADI BAKHIL
SIANG MALAM TIDAK ADA KESENANGAN, CUMA SIBUK CARI UANG CARI UANG, KEMUDIAN SIMPAN
BANYAK-BANYAK, GUNANYA YA CUMA MENGUMPUL ITU SAJA. AKHIRNYA BERAPA BANYAK ORANG YANG
MENGUMPUL HARTA BANYAK-BANYAK, TAPI FAIDAHNYA TIDAK DAPAT.

NAH YANG KE-6 : LEBIH PARAH LAGI YAITU JUBN, PENGECUT!. PENGECUT INI MENJADIKAN SEPARUH
DARI KEHIDUPAN MANUSIA MENJADI GAGAL. ADA PEPATAH ORANG “KALAU ENGKAU BERNIAGA ATAU
BERUSAHA, MESKIPUN MODALMU TADINYA TIDAK ADA, ASAL ENGKAU BERANI ITULAH MODAL UTAMA
DALAM HIDUP”, SESUAI DENGAN PEPATAH MELAYU LAMA DIKATAKAN: “PUTUSLAH TALI LAYANG-
LAYANG, ROBEK KERTAS DITENTANG BINGKAI, HIDUP JANGAN MENGEPALANG, TIDAK KAYA BERANI
PAKAI”. KEBERANIAN ITU ADALAH MODAL.

YANG KE-TUJUH: AKU BERLINDUNG KEPADA ENGKAU YA ILAHI, DARIPADA PENGARUH UTANG, HUTANG
ITU, SAMPAI UMAR BIN ABDUL AZIZ BERKATA,

“AKU WASIATKAN KEPADA KALIAN AGAR TIDAK BERHUTANG, MESKIPUN KALIAN

MERASAKAN KESULITAN, KARENA SESUNGGUHNYA HUTANG ADALAH KEHINAAN DI SIANG
HARI KESENGSARAAN DI MALAM HARI, TINGGALKANLAH IA, NISCAYA MARTABAT DAN
HARGA DIRI KALIAN AKAN SELAMAT, DAN MASIH TERSISA KEMULIAAN BAGI KALIAN DI
TENGAH- TENGAH MANUSIA SELAMA KALIAN HIDUP.”

YANG KE-DELAPAN: AKU BERLINDUNG KEPADA ENGKAU YA ILAHI, DARIPADA PENINDASAN ORANG
(HUTANG BUDI), KETAHUILAH HADIRIN TERNYATA YANG LEBIH BERAT BUKAN HUTANG UANG ATAU
BARANG, AKAN TETAPI YANG LEBIH BERAT ADALAH HUTANG BUDI, BIASANYA ORANG YANG PUNYA
HUTANG BUDI MULUTNYA KELU, MATANYA TAK JAUH MEMANDANG KARENA ADA BEBAN HUTANG BUDI,
SUDAH TERLALU BANYAK ORANG LAIN MEMBANTUNYA, AKHIRNYA DIA TIDAK ADALAGI KEMERDEKAAN
DALAM HIDUPNYA.