Anda di halaman 1dari 8

‫‪KHUTBAH‬‬

‫‪Khutbah Idul Adha: Belajar dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail‬‬
‫‪Ahad, 27 Agustus 2017 | 05:30 WIB‬‬

‫‪Khutbah I‬‬

‫الله أكبر الله أكبر الله أكبر‪ ،‬الله أكبر الله أكبر الله أكبر‪ ،‬الله أكبر الله أكبر الله أكبر‬
‫اللُه َاْك َبْر َك ِبْيًرا َوالَحْمُد ِلّلِه كثيرا وسبحان الله ُبْكَرًة َوأِصْيلًا لَا ِاَلَه ِالَّا اللُه َواللُه َاْك َبْر‬
‫اللُه َاْك َبْر َو للِه ْالَحْمُد‬

‫ْالَحْمُد للِه ْالَحْمُد للِه اّلذي َهَداَنا ُسُبَل الّسلَاِم ‪َ ،‬وَأ ْفَهَمَنا ِبَشِرْيَعِة الَّن ِبّي الَكر يِم‪َ ،‬أ ْشَهُد َأ ْن َلا ِاَلَه ِإ َّل ا الله َوْحَدُه لا َشِريك َله‪ُ ،‬ذو ْالَجلاِل َوالإْكرام‪َ ،‬وَأ ْشَهُد َأ ّن َسِّيَدَنا َوَنِبَّي َنا ُمَحَّمًدا َعْبُدُه َو‬
‫َرسوُله‪ ،‬الّلُهَّم َصِّل و َسِّلْم َوباِرْك َعَلى َسِّيِدنا ُمَحّمٍد وعلى اله وأْص حاِبِه َوالَّتاِبعيَن ِبإْح ساِن إَلى َيْوِم الِّدين‪ ،‬أما بعد‪ :‬فيايها الإخوان‪ ،‬أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون‪،‬‬
‫قال الله تعالى في القران الكريم‪ :‬أعوذ بالله من الشيطان الرجيم‪ ،‬بسم الله الرحمان الرحيم‪َ :‬يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن َآَمُنوا اَّتُقوا الله َوُقوُلوا َقْوًلا َسِديًدا‪ُ ،‬يْص ِلْح َلُكْم َأ ْعَماَلُكْم َو َيْغِفْر َلُكْم ُذُنو َبُكْم‬
‫‪َ.‬وَمْن ُيِطِع الله َوَرُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْوًزا َعِظيًما وقال تعالى َيا ُّيَا َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا اَّتُقْوا اللَه َحَّق ُتَقاِتِه َولَا َتُم َّن‬
‫ْوُت ِإ لَّا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُمْوَن‬
‫صدق الله العظيم‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,‬‬

‫‪Pada hari ini kaum Muslimin merayakan Hari Idul Adha dengan melaksanakan shalat id karena telah sampai pada hari ke-10 bulan‬‬
‫‪Dzulhijjah. Shalat Idul Adha adalah peristiwa besar yang setiap tahun umat Islam sedunia melaksanakannya dan setelah itu menyembelih‬‬
‫‪hewan-hewan kurban sebagai sunnah muakkadah. Setiap kali merayakan Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari membicarakan Nabi Ibrahim‬‬
‫‪AS dan Nabi Ismail AS. Bapak - anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal, seperti dalam ketaatan dan kepasrahan‬‬
‫‪diri kepada Allah SWT, kesabaran dan keikhlasan beribadah, serta dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.‬‬
×Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Nabi Ibrahim AS adalah seorang ayah sekaligus seorang hamba Allah yang lurus, berhati lembut, lagi penyantun. Beliau seorang Nabi
dengan teladan kepemimpinan yang mencerahkan. Sedangkan sang anak, Nabi Ismail AS, adalah seorang anak yang sabar dan berbakti
kepada kedua orang tua; dan tentunya juga taat kepada Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Nabi Ibrahim AS menikah dengan Siti Sarah sudah cukup lama–bertahun-tahun—namun belum dikaruinai seorang anak pun. Beliau telah
lama mengidamkan hadirnya seorang anak. Kemudian oleh Siti Sarah, Nabi Ibrahim dipersilakan untuk menikah lagi dengan Siti Hajar
yang tak lain adalah seorang pembatu bagi keluarga Ibrahim. Dan akhirnya beliau mendapatkan seorang anak hasil pernikahannya dengan
Siti Hajar dan diberinya nama Ismail. Beliau merasa senang dan tenang bersama sang buah hati. Beliau melihat Ismail menikmati masa
kanak-kanaknya dan menemani kehidupannya dengan tentram dan damai. Tetapi kemudian, Ibrahim bermimpi dalam tidurnya. Beliau
menyembelih anak satu-satunya itu. Ibrahim pun menyadari bahwa itu adalah perintah dari Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Kita bisa membayangkan betapa Nabi Ibrahim tengah diuji Allah SWT. Anak satu-satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya
hingga usia beliau hampir 100 tahun, pada akhirnya harus dikorbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri.
Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah tersebut? Nabi Ibrahim adalah seorang rasul. Maka beliau tidak ragu-ragu dalam
memahami dan menerima perintrah tersebut. Tidak ada kekacauan dalam pikiran beliau sehingga beliau tidak melakukan protes atau
mencoba bertanya kepada Allah untuk meminta klarifikasi. Misalnya dengan bertanya, ”Kenapa ya Allah, harus saya sembelih anak tunggal
saya ini?”

Tidak ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Yang ada pada Nabi Ibrahim AS adalah penerimaan total, keridhaan yang mendalam,
ketenangan dan kedamaian yang luar biasa. Itulah sebabnya Nabi Ibahim AS mendapat berbagai macam gelar seperti: ulul azmi (orang
yang sangat sabar), khalilullah (kekasih Allah), hanifan muslima (orang yang lurus yang berserah diri kepada Allah SWT), abul anbiya
(bapak para nabi), dan sebagainya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Kisah bagaimana Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT bisa kita simak sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surat Ash-
Shaffat, ayat 102:

‫َيا ُبَنَّي ِإ ِّني َأ َرى ِفي اْلَمَناِم َأ ِّني َأ ْذَبُحَك‬

Artinya: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu”.

Ayat tersebut merupakan perintah dari Allah SWT agar Nabi Ibrahim menyembelih Ismail yang belum cukup dewasa atau masih anak-
anak karena baru berusia kurang dari 14 tahun. Maka Nabi Ibrahim sebagai orang tua bertanya kepada Ismail bagaimana pendapatnya
tentang perintah tersebut sebagaimana dikisahkan dalam bagian ayat berikutnya:

‫َفانُظْر َماَذا َتَرى‬

Artinya: “Maka pikirkan, apa pendapatmu tentang perintah itu”.

Pertanyaan Nabi Ibrahim kepada Ismail ini sebenarnya mengandung pelajaran berharga bahwa seorang ayah atau orang tua tidak ada
jeleknya, bahkan sangat bagus, memberikan hak bertanya atau mengemukakan pendapat bagi anak-anaknya berkaitan dengan masa depan
mereka. Apalagi menyangkut soal hidup dan mati. Dengan kata lain, ini sesungguhnya pelajaran tentang demokrasi atau musyawarah
dimana dialog untuk mencapai persepsi yang sama diperlukan untuk meraih tujuan baik yang akan dicapai bersama. Dengan cara seperti
ini tentu keikhlasan untuk menerima sebuah keputusan bisa dicapai dengan baik secara bersama pula. Maka tidak mengherankan ketika
memberikan jawaban kepada Ibrahim , Ismail menjawab dengan jawaban yang sangat bagus, penuh kesabaran dan keikhlasan sebagai
berikut:

‫َن‬ ‫َّص‬ ‫َن‬ ‫َّل‬ ‫ْن َش‬ ‫َس َت ُد‬ ‫ْف َع ْل َم ُت ْؤ َم‬ ‫َي َأ َب‬
‫َيا َأَبِت اْفَعْل َما ُتْؤَمُر َس َتِجُدِني ِإ ْن َشاَء الَّل ُه ِمَن الَّص اِبِريَن‬
×
Artinya: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
sabar".

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Dengan ketaatan kepada Allah SWT yang luar biasa sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Ismail, maka Allah berfirman kepada Nabi
Ibrahim sebagaimana termaktub dalam Surat As-Shaffat, ayat 104 -105 sebagai berikut:

 ‫ َقْد َصَّد ْقَت الُّر ْؤَياۚ ِإ َّن ا َكَٰذِلَك َن ْجِزي اْلُمْح ِس ِنيَن‬.‫َوَناَدْيَناُه َأ ْن َيا ِإ ْبَراِهيُم‬ 

Artinya: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu; sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang- orang yang berbuat baik”.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah hanya menghendaki ketundukan dan penyerahan diri Nabi Ibrahim AS, sehingga tiada lagi tersisa
dalam diri beliau kecuali ketaatan kepada Allah. Nabi Ibrahim meyakini tidak ada perintah yang lebih berharga dan lebih tinggi daripada
perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim rela mengorbankan segalanya, termasuk yang paling berharga, yakni Ismail dengan pengorbanan yang
penuh keridhaan, ketenangan, kedamaian, dan keyakinan akan kebenaran. Maka, Allah kemudian menebus putra itu, Ismail–dengan seekor
hewan sembelihan yang besar.

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Dengan peristiwa inilah, kemudian dimulailah sunnah berkurban pada shalat Idul Adha hingga sekarang. Disembelihnya hewan-hewan
kurban menjadi pengingat kita atas kejadian besar tersebut. Peristiwa itu akan terus menyibak tabiat keimanan yang kita genggam supaya
kita lebih paham mengenai bagaimana kita berserah diri seutuhnya kepada Allah SWT; bagaimana kita taat kepada Allah dengan ketaatan
yang penuh keridhaan. Semua itu agar kita makin mengerti, bahwa Allah tidak hendak menghinakan manusia dengan cobaan. Pun tidak
ingin menganiaya dengan ujian. Melainkan, Allah menghendaki agar kita bersegera memenuhi panggilan tugas dan kewajiban secara total.
Namun demikian, Allah mengingatkan kita dalam Surat Al Hajj ayat 37:

‫َلْن َيَناَل الَّل َه ُلُحوُمَها َولا ِدَماُؤَها َوَلِكْن َيَناُلُه الَّتْقَوى ِمْنُكْم َكَذِلَك َس َّخ َرَها َلُكْم ِلُتَكِّبُروا الَّل َه َعَلى َما َهَداُكْم َوَبِّشِر اْلُمْح ِس ِنيَن‬

Artinya:”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang
dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya
kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Shalat Idul Adha berlangsung pada bulan Dzulhijjah karena dalam bulan ini dilaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Makkah Al-
Mukarramah. Mungkin, sayup-sayup terdengar oleh kita kalimat talbiyah yang dikumandangkan mereka yang sedang menunaikan ibadah
haji melauli berbagai media. Mereka berseru:

‫ ِإ َّن اْل َحْمَد َوالِّنْعَمَة َلَك َواْلُمْلَك لَاَشِرْيَك َلَك‬،‫ َلَّبْيَك لَاَشِرْيَك َلَك َلَّبْيَك‬،‫َلَّبْيَك الّلُهَّم َلَّبْيَك‬

Artinya: “Ya Allah, kami penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya setiap getaran pujian adalah bagi-Mu. Sejatinya, setiap tetes kenikmatan
berasal dari-Mu. Sebenar-benarnya, Engkaulah Raja dan Penguasa kami, tiada sekutu bagi-Mu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,

Semoga saudara-saudara kita umat Islam sedunia yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci akan menjadi haji yang
mabrur. Dan bagi kita yang belum menunaikan ibadah haji, semoga Allah mudahkan kita melaksanakan ibadah ini ketika saatnya telah
tiba. Amin ya rabbal 'alamin...

‫ ِإ َّن ا َأ ْعَطْيَناَك اْلَكْوَثَر َفَصِّل ِلَرِّبَك َواْن َحْر ِإ َّن َشاِنَئَك ُهَو الَاْبَتُر‬.‫ ِبْسِم اللِه الَّرْحمِن الَّرِحيِم‬.‫أُعْوُذ ِباللِه ِمَن الَّش ْيطِن الَّرِجْيِم‬
‫ َفاْس َتْغِفُرْوا ِاَّنُه ُهَوْالَغُفْوُر الَّرِحْيُم‬..‫ َوَتَقَّبْل ِمِّنْي َوِمْنُكْم ِتلاَوَتُه ِاّنُه ُهَو الَّس ِمْيُع ْالَعِلْيُم‬.‫َباَرَك اللُه ِلي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآِن اْلَعِظْيِم َوَنَفَعِني َوِاِّياُكْم بما فيه ِمَن الآَياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِم‬
‫ُم‬ ‫ُم‬ ‫ِّن‬ ‫ِم‬ ‫ِن‬ ‫ِم‬

‫×‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫اللُه َاْك َبْر (‪ )×3‬اللُه َاْك َبْر (‪ )×4‬اللُه َاْك َبْر كبيرا َوْالَحْمُد للِه َك ِثْيًرا َوُسْبَحاَن الله ُبْكَرًة َو َأ ْص ْيلًا لَا ِاَلَه ِالَّا اللُه َواللُه َاْك َبْر اللُه َاْك َبْر َوللِه ْالَحْمُد‬
‫َاْل َحْمُد للِه َعلَى ِإ ْح َساِنِه َوالُّش ْكُر َلُه َعلَى َتْوِفْيِقِه َوِاْمِتَناِنِه‪َ .‬وَأ ْشَهُد َأ ْن لَا ِاَلَه ِإ لَّا اللُه َواللُه َوْحَدُه لَا َشِرْيَك َلُه َوَأ ْشَهُد أَّن َسِّيَدَنا ُمَحَّمًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه الَّد اِع ى إلَى ِرْض َواِنِه‪ .‬اللُهَّم َصِّل َعَلى‬
‫َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد ِوَعَلى َاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَسِّلْم َتْس ِلْيًما ِكثْيًرا‬

‫َأ َّم ا َبْعُد َفيَا ُّيَا َها الَّناُس ِاَّتُقوااللَه ِفْيَما َأ َمَر َواْنَتُهْوا َعَّما َنَه ى َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َبَدَأ ِفْيِه ِبَنْفِسِه َوَثـَنى ِبَملآ ِئَكِتِه ِبُقْدِسِه َوَقاَل َتعَاَلى ِإ َّن اللَه َوَملآِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعلَى الَّن ِبى يآ ُّيَا َها‬
‫اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‪ .‬اللُهَّم َصِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُمَحَّمٍد َصَّلى الل َعَلْيِه َوَسِّلْم َوَعَلى آِل َسِّيِدنَا ُمَحَّمٍد َوَعَلى َاْنِبيآِئَك َوُرُس ِلَك َوَملآِئَكِة ْالُمَقَّر ِبْيَن َواْرَض الّلُهَّم َعِن ْالُخَلَفاِء‬
‫ُه‬
‫الَّراِشِدْيَن َأ ِبى َبْكٍر َوُعَمر َوُعْثَمان َوَعِلى َوَعْن َبِقَّيِة الَّص َحاَبِة َوالَّتاِبِعْيَن َوَتاِبِعي الَّتاِبِعْيَن َلُهْم ِبِاْح َساٍن ِاَلىَيْوِم الِّدْيِن َواْرَض َعَّنا َمَعُهْم ِبَرْح َمِتَك َيا َأ ْرَحَم الَّراِحِمْيَن‬

‫َاللُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت َالَاْح يآُء ِمْنُهْم َوْالَاْمَواِت اللُهَّم َأ ِعَّز ْالِإ ْس لَاَم َوْالُمْس ِلِمْيَن َوَأ ِذَّل الِّشْرَك َوْالُمْشِرِكْيَن َواْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَوِّح ِدَّيَة َواْنُصْر َمْن َنَصَر الِّدْيَن‬
‫َواْخُذْل َمْن َخَذَل ْالُمْس ِلِمْيَن َو َدِّمْر َأ ْعَداَء الِّدْيِن َواْعِل َكِلَماِتَك ِإ َلى َيْوَم الِّدْيِن‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َعَّنا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء َوالَّزلَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفْتَنِة َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن َبَلِدَنا‬
‫ِاْنُدوِنْيِس َّيا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عآَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّناِر‪َ .‬رَّب َنا َظ َلْمَنا َاْنُفَسَنا َواإْن َلْم َتْغِفْر َلَنا َوَتْرَحْمَنا َل َّن‬
‫َنُكْوَن ِمَن‬
‫ْال اَخِسِر ْيَن‪ِ .‬عَباَداللِه ! ِإ َّن اللَه َيْأ ُمُرَنا ِبْالَعْدِل َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتآِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شآِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغي َيِعُظُكْم َلَعَّلُكْم َتَذَّك ُرْوَن َواْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه‬
‫َيِزْدُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبْر‬

‫‪Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari‬‬
‫‪masyarakat Muslim di Indonesia.‬‬

‫‪TAGS:‬‬

‫‪KHUTBAH LAINNYA‬‬

‫‪Khutbah Jumat Bahasa Mandailing: Kautamaan Dohot Parenta Kurban di Al-Qur’an‬‬


‫‪Dohot Hadits‬‬
‫‪Khutbah‬‬

‫‪Khutbah Jumat: Amalan Ibadah Penuh Berkah di Bulan Dzulhijjah ‬‬


‫‪Khutbah‬‬

‫‪Khutbah Jumat: Kurban Bentuk Kepasrahan Total pada Allah‬‬


‫‪Khutbah‬‬

‫‪Khutbah Wukuf: Hikmah Ibadah Haji untuk Pribadi yang Dicintai Ilahi‬‬
‫‪Khutbah‬‬

‫‪Khutbah Jumat Bahasa Minang: Istiqamah dalam Baibadah ‬‬


‫‪Khutbah‬‬

‫‪Khutbah Jumat Bahasa Madura: Dzulhijjeh Bulen Kapekusen sareng Kasaean ‬‬


‫‪Khutbah‬‬
×

Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Metik Pelajaran tina Kisah Qorun anu Koret jeung
Sombong 
Khutbah

Khutbah Jumat: Mari Berkurban, Raih Pahala dan Keutamaannya


Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Mandailing: Opat Amal Pahalo Na Songon Malaksanahon


Haji tu Moka
Khutbah

Khutbah Idul Adha: Nilai-nilai Kepasrahan Diri dalam Shalat Id, Kurban, dan Haji
Khutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka


Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Minang: Batobaik dari Sagalo Doso


Khutbah

Khutbah Jumat: Perjalanan Ruh Seorang Mu’min Menuju Alam Kubur 


Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Kasalahan Nu Samar dina Diri Ahli Ibadah 
Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Mandailing: Dzulqa’dah Bulan Sangat Mulia Dohot Bahat
Kautamaan
Khutbah

Khutbah Jumat: Menjadi Manusia Bertakwa dan Meraih Manfaatnya


Khutbah

Khutbah Jumat: Memfungsikan Masjid untuk Kemaslahatan Umat


Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Gamaran Kamatian Jalma Mu’min Dugika Alam Barzakh 
Khutbah
×

Khutbah Jumat Bahasa Minang: Jan Sampai Putuih Aso Dalam Badoa 
Khutbah

Khutbah Jumat: Meraih Amal yang Diridhai Allah   


Khutbah

TERPOPULER KHUTBAH

1 Khutbah Jumat: Amalan Ibadah Penuh Berkah di Bulan Dzulhijjah 

2 Khutbah Jumat: Menghidupkan 10 Hari Pertama Dzulhijjah dengan Ibadah

3 Khutbah Jumat: Meraih Pahala yang Setara dengan Haji bagi yang Tidak Mampu

4 Khutbah Jumat: Kurban Bentuk Kepasrahan Total pada Allah

5 Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Cara Ngabedakeun Hate Nu Sehat, Gering, jeung Paeh 

6 Khutbah Jumat Bahasa Madura: Ngaolle Genjeran se Rajeh kalaben Akurban 

7 Khutbah Jumat Bahasa Mandailing: Kautamaan Dohot Parenta Kurban di Al-Qur’an Dohot Hadits

8 Khutbah Jumat Bahasa Minang: Awal Mulo Kurban, Sajarah Sarato Hikmahnyo 

9 Khutbah Idul Adha 2023: Makna Kurban dan Kemanusiaan

REKOMENDASI

Jamaah Haji Haid, Apakah Boleh Wukuf?


Syariah

Doa Nabi Ibrahim saat Peletakan Batu Pertama Ka'bah


Doa

Peran Sayyidah Khadijah saat Nabi Muhammad Diboikot


Sirah Nabawiyah

Tiga Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah


Syariah

Ketika Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari Berfatwa Haji Tidak Wajib


Fragmen

Tanda Haji Mabrur dalam Sejumlah Hadits


Syariah

Ketika Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari Menolak Tawaran Jadi Presiden Indonesia


Fragmen

Hukum Haji dengan Uang Hasil Kredit yang Pelunasannya Diangsur


Bahtsul Masail

Khutbah Jumat: Dua Pelajaran dari Orang yang Gagal Naik Haji
Khutbah
TOPIK 
×

Berita Terkini Haji 2023


Khutbah Jumat
Kumpulan Kumpulan Bulan Syawal Kumpulan Artikel
Penjelasan Khutbah Idul Khutbah Jumat atau Pasca- Amalan Bulan
seputar Haji Adha Terfavorit tentang Haji Ramadhan Syawal

OPINI 

Fathoni Ahmad | Kamis, 22 Jun 2023 Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Lorong Waktu Tragedi Kelam Pandemi Covid-19 Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait

Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023


Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita

BERITA LAINNYA

Kunjungi Uninus, Kementerian ATR/BPN Sosialisasikan Pertanahan di Era Milenial dan Digital
Daerah | Jumat, 23 Jun 2023

Komersialisasi Hasil Riset, Pertamina Ciptakan Nilai USD 14,5 Juta


Nasional | Jumat, 23 Jun 2023

Pertamina Luncurkan 9 Produk Inovasi yang Telah Dipatenkan


Nasional | Jumat, 23 Jun 2023

3 Tahun Transformasi, Pertamina Tegakkan Budaya AKHLAK


Nasional | Rabu, 21 Jun 2023

Keseruan Pertamina Energizing Your Action, Wujudkan Generasi Muda Peduli Lingkungan ​
Nasional | Selasa, 20 Jun 2023

Pameran Internasional di Kebumen Wadahi UMKM Binaan Pertamina Perluas Pasar


Nasional | Senin, 19 Jun 2023

Upaya Nyata Pertamina Lestarikan Lingkungan, Sejahterakan Masyarakat


Nasional | Ahad, 18 Jun 2023

Pertamina Energizing Your Action Ajak Generasi Muda Aktif dalam Aksi Keberlanjutan
Nasional | Sabtu, 17 Jun 2023

Pertamina Tandatangani Kontrak Baru dengan Sonatrach dan Repsol di Aljazair


Internasional | Sabtu, 17 Jun 2023
×

Anda mungkin juga menyukai