Anda di halaman 1dari 5

ANTARA KURBAN DAN KORBAN

KHUTBAH IDUL ADHA 10 Dzul Hijjah 1442 H/ 2021M


Mesjid SYA’BAN Medan Marendal Sumatera Utara
ole : Ust. Muhammad Ihsan, S.PdI HP/WA: 0852-6104-8429
Khutbah Pertama:

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬


)3×( ‫) اُهلل َاكَبْر‬3×( ‫×) اُهلل َاْكَبْر‬3( ‫اُهلل َاْكَبْر‬
‫اُهلل َاْكَبْر َكِبْيًرا َوالَحْم ُد ِلّل ِه َكِثْي ًرا َوُس ْبَحاَن اِهلل ُبْك َرًة َوأِص ْيًال َال ِاَل َه ِاَّال اُهلل َواُهلل‬
.‫َاْكَبْر اُهلل َاْكَبْر َو ِهلل ْالَحْمُد‬
‫ الحمد‬، ‫ وتابع لهم مواسَم الخيرات لتزداد أوقاُتهم بالطاعات وتعَمر‬، ‫الحمد هلل الذي سَّهل لعباده ُطُرَق العبادة ويَّسر‬
‫ والش كُر له‬، ‫ الحمد هلل على نعمه التي ال ُتحَصر‬، ‫ وله الحمد أعظَم من ذلك وأكَثر‬، ‫هلل عدَد ُحجاج بيِته الُمطَّهر‬
‫ وت أَّذن بالزي ادة‬،‫ الَمِلُك ْالَعِظْيُم ْاَالْكَب ْر‬، ‫ وأشهد أن ال إله إال اهلل وحده ال شريك له‬، ‫على آالئه التي ال ُتقَّدر‬
‫ وأشهد أن محمدًا عبده‬، ‫ تفرد بالخلق والتدبير وكُّل شيء عنده مقَّدر‬، ‫ وتوَّعد بالعذاب من جحد وكَفر‬، ‫لمن شَكر‬
، ‫ وأنصُح من دع ا إلى اهلل وبَّش ر وأن َذر‬، ‫ طاهُر المظهر والَمْخَبر‬، ‫ والجبيِن األزهر‬، ‫ورسوله صاحُب الوجه األنَور‬
, ‫ صلى اهلل عليه وعلى آله وصحبه الذين أذهب اهلل عنهم الرجس وطَّهر‬، ‫وأفضُل من صلى وزَّكى وصام وحج واعتَمر‬
: ‫ أما بعد‬. . . ‫وسلم تسليمًا مديدًا وأكَثر‬
. ‫َفَيا ِعَباَد ِهللا ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬
Hadirin Jama’ah Idul Adha Yang Dimuliakan Allah
Alangkah banyaknya nikmat yang telah Allah berikan, namun betapa sedikitnya bukti syukur
yang telah kita lakukan. Betapa seringnya kita meminta rezeki tambahan, namun alangkah
jarangnya amalan yang sudah kita kerjakan. Betapa bangganya mengaku cinta kepada Nabi kita
nyatakan, namun alangkah jauhnya bukti yang sudah kita tampilkan.
Ya Allah Ya Rahim Ya Rahman, di hari yang suci ini yang penuh dengan keagungan, kami
memohon kepada-Mu dengan penuh penyesalan, berikanlah kami maaf dan ampunan, atas segala
salah dan dosa yang pernah kami lakukan. Dan berikanlah juga kami kekuatan, untuk dapat
beribadah kepada-Mu dengan penuh keikhlasan, sebagai bukti syukur kami dalam kenyataan, bukan
hanya sekedar ucapan dan hayalan. Dan jadikanlah rezeki iman dan amal kebaikan, sebagai rezeki
yang paling kami nomorsatukan, karena itulah satu-satunya jalan, menuju syurga yang didambakan.
Ya Allah Ya Rahman sampaikanlah shalawat dan salam kami kepada Muhammad Nabi
pilihan, sebagai bukti cinta kami kepada beliau secara hati dan lisan, dan jadikanlah beliau dalam
hidup kami sebagai panutan, contoh dan suri tauladan, dalam setiap urusan dalam kehidupan, agar
jelas bukti cinta kami dalam kenyataan, dalam perkataan dan perbuatan, bukan hanya sekedar
pengakuan. Amin amin Ya Rahman.
Kaum Muslim Dan Muslimah Sidang Idul Adha Rahimakumullah Jami'an
Ada sosok pribadi, yang selalu menjadi kenangan manis dalam sejarah keteguhan iman.
Sosok yang telah mengukir pahatan terindah bagaimana seorang hamba memaknai kata
“Pengorbanan”. Seorang yang telah Allah pilih ia dari keturunan manusia menjadi golongan

1
manusia-manusia terbaik dari sejarah kemanusiaan dan sejarah kemantapan iman. Dialah Nabi
Ibrahim .
Setiap kali hari suci Idul Adha menyapa ingatan kita, pasti kita akan diingatkan dengan kisah
beliau  dan keluarganya. Hari ini, di saat jutaan saudara kita kaum muslimin bergegas
melaksanakan prosesi ibadah haji yang agung di tanah suci. Maka di tanah air ini, kita duduk
sejenak untuk merenungkan pelajaran-pelajaran yang dititipkan Allah kepada kita, melalui kisah
monumental Nabi Ibrahim  dan keluarganya.
Allah Ta’ala berfirman:
‫ِذ‬ ‫ِه‬
‫َقْد َك اَنْت َلُك ْم ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة يِف ِإْبَر ا يَم َو اَّل يَن َمَعُه‬
“Sungguh bagi kalian terdapat teladan yang baik dalam (diri) Ibrahim dan orang-orang yang
bersamanya…” (al-Mumtahanah: 4)
Momen-momen fenomenal dalam berkorban demi pengabdian pada Sang Ilahi Robbi,
menjadikan Nabi Ibrahim  sebagai pribadi panutan sepanjang zaman. Bahkan Allah pun
mensyari’atkan melalui Nabi kita tercinta Muhammad , ibadah Qurban yang penuh makna dan
hikmah, dimana hari ini, Insya Allah, kita akan melaksanakannya.
Semangat berqurban, pada intinya, adalah semangat bertauhid yaitu mengesakan Allah
dalam hal ibadah, semangat pengabdian kepada Pencipta, penghambaan kepada Ilahi, dan
pendekatan hanya kepada Allah Azza Wa Jalla. Tanpa semangat bertauhid, maka semua ibadah dan
pengamalan itu menjadi tidak berarti.
Kekhawatiran dan kewaspadaan terhadap lawan dari tauhid yaitu KESYIRIKIAN, adalah
suatu yang mutlak harus melekat pada diri setiap mukmin. Karena virus-virus kesyirikan inilah
yang paling dangerous (paling berbahaya) dalam kehidupan seorang insan, dosa yang paling BESAR.
‫) سورة النساء‬48( } ‫{ِإَّن َهّللا َال َيْغ ِفُر َأن ُيْش َر َك ِبِه َو َيْغ ِفُر َم ا ُد وَن َذ ِلَك ِلَم ن َيَش اء َو َم ن ُيْش ِرْك ِباِهّلل َفَقِد اْفَتَر ى ِإْثًم ا َع ِظ يًم ا‬
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.
Menyadari hal ini, Ibrahim  berdoa kepada Allah sebagaimana yang diabadikan dalam Al
Quran surat Ibrahim : 35 :
‫) سورة إبراهيم‬35( } ‫َو اْج ُنْبِني َوَبِنَّي َأن َّنْع ُبَد اَألْص َناَم‬
Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
Semangat berkurban juga sejatinya harus menjadi pendorong yang paling kuat untuk
semakin dekat dengan Allah Azza Wa Jalla. Bukankah arti kata QURBAN sendiri adalah “Sesuatu
yang mendekatkan”? Oleh karena itu, ambil hikmah dari hari bersejarah ini. Mari mengangkat
bendera pengorbanan, kita berkorban demi meraih rido Ilahi yaitu dengan selalu taat kepada Allah,
melaksanakan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Dan ingatlah, jangan sampai pula kita yang menjadi korban, korban praktek kesyirikan,
korban adat istiadat yang melanggar syariat, korban kerakusan harta, korban ambisi pangkat,
korban kursi jabatan, korban pergaulan bebas, korban mode dan gaya, korban teknologi, korban
jejaring sosial, korban internet, korban facebook, dan korban kemaksiatan lainnya.
Hindari semua itu! Jangan kita menjadi salah satu korban-korban perkara tersebut terutama
sekali korban dalam tiga hal berikut :
- korban tidak mau berkurban,
- korban tidak ikhlas dalam berkurban,

2
- dan korban praktek kesyirikian dalam berkurban.
Korban pertama : Korban tidak mau berkurban. Jangan sampai kita tidak mau berkurban,
jangan sampai selama hidup kita tidak pernah berkurban, jangan sampai berniat kurban pun tidak
ada dalam hati kita, apa lagi kalau kita termasuk orang yang berada, harta punya tapi niat kurban
tak punya. Malulah kita kepada Allah, kalau hanya bisa menerima daging kurban, tapi tidak bisa
berkurban. Pikirkanlah dan usahakan untuk hari ke depan agar kita bisa berkurban.
Rasulullah  bersabda :
‫اَّل َن‬ ‫اَل‬ ‫ٌة َل‬ ‫َك َل‬
‫ رواه ابن ماجه وأحمد‬.‫ ف َي ْق َر َبَّن ُم َص ا‬، ‫َم ْن اَن ُه َس َع َو ْم ُي َض ِّح‬
Saudaraku, ingatlah! Bukankah Ibadah kurban selalu mengingatkan kita kepada Nabi
Ibrahim  yang bersedia mengorbankan Ismail, putra semata wayang yang sangat disayanginya.
Bagaimana tidak, setelah Ibrahim menunggu sekian lama akan kehadiran seorang anak dalam
keluarganya, tiba-tiba Allah mewahyukan kepada beliau untuk mengorbankan dan mengurbankan
anaknya, justru ketika sang anak baru tumbuh dan sedang lucu-lucunya. Pada awalnya, Ibrahim
bingung dan guncang jiwanya, namun akhirnya kecintaan beliau pada Allah menuntunnya untuk
mengalahkan ego kebapakannya demi menjalankan perintah Allah .
Kalau Ibrahim berani mengorbankan Ismail, maka sekarang apa yang akan kita korbankan.
Apa ‘Ismail’ kita? Kedudukan kah? Harga diri? Profesi? Uang? Rumah? Sawah dan kebun? Mobil?
Keluarga? Citra diri? Masa muda? Keelokan para rupa? Rokok? Hape? Mungkin sampai saat ini,
kebanyakan kita belum tahu pasti, apa ‘Ismail’ kita yang patut kita korbankan demi kecintaan kita
kepada Allah ?
Ada beberapa petunjuk untuk mengetahuinya. ‘Ismail’ kita adalah setiap sesuatu yang
melemahkan iman kita, setiap sesuatu yang membuat kita hanya memikirkan kepentingan diri
sendiri, setiap sesuatu yang membuat kita tidak dapat mendengar perintah Allah, dan setiap sesuatu
yang membutakan mata kita dan telinga kita untuk melihat dan mendengar kebenaran. Kalau kita
ini Ibrahim, maka korbankalah ‘Ismail-Ismail’ kita itu? Guna berkurban/mendekatkan diri kepada
Allah.
Kalau kita mau jujur, dalam hakikat kehidupan kita sehari-hari, bisa kita dapatkan banyak
kekurangan kita. Oleh karena itu, kurban yang diperintahkan buat kita, bukanlah anak kita untuk
disembelih, cukup binatang ternak, baik kambing, sapi, kerbau maupun lainnya. Sebab Allah tahu,
kita tidak akan mampu menjalaninya, jangankan memotong anak kita,
- Memotong sebagian harta kita untuk menyembelih hewan qurban saja, kita masih terlalu
banyak berfikir.
- Memotong 2,5 % harta kita untuk zakat, kita masih belum menunaikannya.
- Memotong sedikit saja waktu kita untuk sholat lima waktu ke mesjid, kita masih keberatan.
- Memotong sedikit saja waktu main kita untuk ikut majelis taklim, mendengerkan ceramah
agam, itupun masih sering terlambat atau tak hadir
- Memotong sebentar waktu makan kita untuk berpuasa, kita tak mampu melaksanakannya
- Bagaimana pula kalau pengeluaran rokok dikurangi dikit saja supaya ada dana berkurban,
padahal tidak sebanding banyaknya, rokok sebulan bisa sekitar 300 sampai 900 ribu rupiah,
sedangkan kurban cuman kurang dari 200 ribu saja, belum sanggup kita. Kredit HP dengan
harga mahal sanggup kita, tapi kredit kurban masih entah dimana niat kita?!!
Begitu banyak kelalaian kita, yang membuat kita jauh dari Rahmat Allah. Ghufranaka ya rob.
Mudah-mudahan kita menjadi lebih baik mulai detik ini. Amin. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Walillahilhamd.
Selain itu, digantinya Ismail dengan hewan sembelihan (domba besar dan gemuk)
mengisyaratkan bahwa yang harus dihilangkan dari diri kita sebagai muslim adalah segala sifat
buruk kebinatangan. Sikap materialistis (hubud dunya), gila jabatan (hubbul jah), serakah,
sombong, ingin menang sendiri, tidak mengenal belas kasihan, serta tidak saling menghargai dan

3
menghormati sesama manusia, KKN, menumpuk kekayaan, sedangkan orang lain menderita, semua
itu harus segera ditinggalkan.

Saudara saudari sidang shalat I'd yang dimuliakan Allah


Korban kedua yang harus kita hindari : Korban Tidak Ikhlas (mengharap pujian orang lain
atau riya) dalam memotong hewan kurban. Maka mulai sekarang ini, perbaharuilah niat ikhlas
hanya karena Allah Ta’ala, haraplah pujian Allah semata bukan pujian manusia, mintalah ganjaran
pahala dari Allah dan takut akan azabNya. Sebab bila ibadah kurban bukan niatnya karena Allah,
nanti bukan pahala yang akan diraih tapi malah dosa karena riya.
Ingatlah saudaraku yang sudah berniat untuk berkurban. Sungguh mulia amalanmu ini, tapi
jangan sampai engkau nodai dengan kotoran riya dan sum'at (ingin pamer dan mendengarkan
pujian orang lain). Ingatlah ibadah kurban dilaksanakan tidak untuk menunjukkan kelebihan
seseorang atas yang lainnya, sebab hakikat kurban adalah memberikan, menyerahkan sesuatu
dengan sukarela, tanpa mengingat kepentingan diri sendiri. Karena itu harus dikerjakan dengan
ikhlas dalam rangka iman dan takwa, mendekatkan diri kepada Allah . Ini sebagaimana firman
Allah dalam Al-Qur’an :
...... ‫َلن َيَناَل َهَّللا ُلُحوُمَها َو اَل ِد َم اُؤَها َو َلِكن َيَناُلُه الَّتْقَو ى ِم نُك ْم‬
Artinya: “Daging-daging kurban dan darahnya itu tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketakwaan kalianlah yang dapat mencapainya (QS. Al-Hajj : 37)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa hakikat ibadah kurban bukan pada penyembelihan hewan,
melainkan pada sikap taat dan patuh kepada Allah . Hakikat ibadah kurban adalah mendidik
seorang muslim agar memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi terhadap kehidupan di
sekitarnya. Dengan ibadah kurban ini, Islam menghendaki agar hubungan antara si kaya dan si
miskin, antara yang kuat dan yang lemah terjalin sebaik-baiknya melalui silaturahim, saling peduli
dan saling menyantuni.
Hadirin Sidang Shalat Idul Adha rahimakumullah
Korban ketiga yang harus dihindari adalah : berkurban untuk jin, hantu, gondoruwo, atau
makhluk halus lainnya. Ini adalah praktek kesyirikan yang nyata dan sudah menyebar di kalangan
masyarakat, seperti membangun jembatan, menempati rumah, berobat ke dukun dan lainya. Maka
Islam menegaskan tidak dibenarkan dalam syariat seorang muslim memotong kurban baik dia
lembu, kambing atau ayam sekalipun untuk memenuhi persyaratan jin tersebut, karena berkurban
itu adalah ibadah murni untuk Allah, yang tidak boleh diselewengkan kepada selain Allah
sebagaimana shalat tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah, Allah telah menegaskan dalam
perintahnya : ‫فََص ِّل ِلَر ِّبَك َو اَحْن ْر‬
Maka shalatlah kamu untuk Allah (bukan untuk yang lain) dan juga berkurbanlah untuk Allah
bukan yang lain. Bahkan orang yang berkurban kepada selain Allah akan mendapat laknat
sebagaimana dalam sabda Rasulullah  :
‫ رواه مسمل‬."‫"لعن هللا من ذحب لغري هللا‬
Allah melaknat siapa saja yang menyembelih untuk selain Allah (H.R.Muslim)
Jadi, bagaimana seharusnya kita menghadapi gangguan setan atau jin? Jawabannya adalah
dengan Rukyat Syar’iah, bukan dengan mengabulkan permintaanya, tapi kita baca Ayat kursi, dan
Ayat –ayat Alquran lainnya dengan baik, yakinlah dengan izin Allah akan hilang, bahkan kita akan
terhindar kalau betul-betul dibaca setiap saat. Inilah nasehat khusus buat anda yang belum
berkurban dan yang akan berkurban.
4
‫‪Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat azzaniyallahu wa iyyakum jami’an‬‬
‫‪Kesimpulan akhir, sebagai pelajaran yang dapat kita petik dari hari raya qurban ini adalah‬‬
‫‪Rela berkorban demi menggapai ridha ilahi, tunduk dan patuh kepadanya, lebih memperhatikan‬‬
‫‪Yang Memerintahkan, Yang Menyuruh, bukan melihat kepada perintah itu sendiri, lebih‬‬
‫‪memperhatikan Yang Melarang bukan larangan itu sendiri.‬‬
‫اِبِر يَن } (‪ )102‬س‪ww‬ورة‬ ‫{َفَلَّم ا َبَلَغ َم َع ُه الَّسْع َي َقاَل َيا ُبَنَّي ِإِّني َأَر ى ِفي اْلَم َناِم َأِّني َأْذ َبُحَك َفانُظْر َم اَذ ا َتَر ى َقاَل َيا َأَبِت اْفَع ْل َم ا ُتْؤ َم ُر َس َتِج ُد ِني ِإن َش اء ُهَّللا ِم َن الَّص‬
‫الصافات‬
‫(‪ )12‬سورة األعراف‬ ‫{َقاَل َم ا َم َنَعَك َأَّال َتْس ُجَد ِإْذ َأَم ْر ُتَك َقاَل َأَنْا َخ ْيٌر ِّم ْنُه َخ َلْقَتِني ِم ن َّناٍر َو َخ َلْقَتُه ِم ن ِط يٍن }‬
‫‪Kita berdoa, mudah2an kita termasuk orang yang selalu tunduk & patuh kpda Allah.‬‬
‫أُع ْو ُذ اِب ِهلل ِم َن الَّش ْي طِن الَّر ِج ِمْي ‪ِ .‬بْس ِم ِهللا الَّر مْح ِن الَّر ِح ِمي ‪ .‬اَّن َأْع َط ْيَناَك اْلَكْو َثَر َفَص ِّل ِلَر ِّبَك َو اَحْنْر َّن َش اِنَئَك ُه َو اَأْلْبُرَت‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫فاعتربوا اي أهيا املسلمون واملسلامت‪..............................‬‬
‫‪: KHUTBAH KEDUA‬‬
‫ِا ِا‬ ‫ِهلل ِث‬
‫اُهلل َاْك َبْر (‪ )×3‬اُهلل َاْك َبْر (‪ )×4‬اُهلل َاْك َبْر كبريا َو ْاَحلْم ُد َك ْيًر ا َو ُس ْبَح اَن اهلل ُبْك َر ًة َو َأْص ْيًال َال َل َه َّال اُهلل َو اُهلل َو اُهلل َاْك َبْر اُهلل َاْك َبْر‬
‫َو ِهلل ْاَحلْم ُد‬
‫ِا ِا‬ ‫ِف ِقِه ِا ِت ِنِه‬ ‫ِا ِنِه‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َعلَى ْح َس ا َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ْي َو ْم َنا ‪َ .‬و َاْش َه ُد َاْن َال َلَه َّال اُهلل َو اُهلل َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َاْش َه ُد َاَّن َس ِّيَدَنا َحُمَّم ًد ا َعْب ُد ُه‬
‫َو َرُسْو ُلُه الَّداِعى ِاَىل ِر ْض َو اِنِه‪ .‬اللُه َّم َص ِّل َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد ِو َعَلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًر ا‪َ .‬اَّم ا َبْع ُد ‪:‬‬
‫ِا‬ ‫ِئ ِتِه ِب ِس ِه‬ ‫ِف ِه ِب ِس ِه‬ ‫ِب‬ ‫ِف‬ ‫ِا‬
‫َفيَا َاُّيَه ا الَّناُس َّتُقوااَهلل ْيَم ا َاَم َر َو اْنَتُهْو ا َعَّم ا َنَه ى َو اْع َلُمْو ا َاَّن اّهلل َاَم َر ُك ْم َاْم ٍر َبَد َأ ْي َنْف َو َثـىَن َمِبآل َك ُقْد َو َقاَل َتعَاىَل َّن اَهلل‬
‫َو َم آل ِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنىِب يآ َاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َصُّلْو ا َعَلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًم ا‪ .‬اللُه َّم َص ِّل َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس ِّلْم َو َعَلى آِل َس ِّيِد نَا‬
‫ِئ ِة‬ ‫ِل‬ ‫ِئ‬ ‫ٍد‬
‫َحُمَّم َو َعَلى َاْنِبيآ َك َو ُرُس َك َو َم آل َك ْاُملَقَّر ِبَنْي‬
‫َاللُه َّم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنَنْي َو ْا ْؤ ِم َن اِت َو ْا ْس ِلِم َنْي َو ْا ْس ِلَم اِت األْح يآِء ِم ْنُه ْم َو ْاألْم َو اِت برمحتك يا أرحم الرامحني‪ .‬ربنا ظلمنا أنفسنا وإن مل‬
‫ُمل‬ ‫ُمل‬ ‫ُمل‬
‫تغفر لنا وترمحنا لنكونن من اخلاسرسني‪ ,‬فاغفر لنا وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم‪ .‬الل َّم َاِع َّز ْاِال َال ْا ِلِم َأِذَّل الِّش َك ْا ْش ِر ِك‬
‫ْر َو ُمل َنْي‬ ‫ْس َم َو ُملْس َنْي َو‬ ‫ُه‬
‫َو اْنُص ْر ِعَب اَدَك ْا َو ِّح ِدين َو اْنُص ْر َمْن َنَص َر الِّد ْيَن َو اْخ ُذ ْل َمْن َخ َذَل ْا ْس ِلِم َنْي َو َدِّم ْر َاْع َد اَء الِّد ْيِن َو أْع ِل َك ِلَم اَتَك ِاىَل َيْو َم الِّد ْيِن ‪ .‬اللُه َّم اْد َف ْع َعَّنا‬
‫ُمل‬ ‫ُمل‬
‫ِم‬‫ِل‬ ‫ِن‬ ‫ِر‬‫ِئ‬ ‫ِس‬ ‫ِن‬ ‫ِا‬ ‫ِد‬ ‫ِم‬ ‫ِمل‬ ‫ِة‬ ‫ِف‬
‫ْالَبَالَء َو ْالَو َب اَء َو ا َّز َال َل َو ْا َحَن َو ُس ْو َء ْا ْتَن َو ْا َحَن َم َظَه َر ْنَه َو َم َبَطَن َعْن َبَل َن ْنُد ْي َي َّص ًة َو َس ْا ُبْل َد ْا ْس َنْي َّم ًة َي َر َّب‬
‫ا‬ ‫آ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫خآ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ِمل‬ ‫ِز‬ ‫ل‬
‫ُمل‬
‫ْالَعاَلِم َنْي ‪.‬‬
‫ِئ‬ ‫ِبِه‬ ‫ِم ِق ِنْي‬ ‫ِبِه‬ ‫ِت‬ ‫ِم‬ ‫ِص ِت‬ ‫ِبِه‬ ‫ِت‬ ‫ِم‬ ‫ِس‬
‫َالَّلُه َّم اْق ْم َلَنا ْن َخ ْش َي َك َم اُحَتْو ُل َبْيَنَتا َو َبَنْي َم ْع َي َك ‪َ ،‬و ْن َطاَع َك َم اُتَبِّلُغَنا َج َّنَتَك ‪َ ،‬و َن اْلَي َم ا ُتَه ِّوُن َعَلْيَن ا َمَص آ َب‬
‫الُّد ْنيَا ‪َ .‬الَّلُه َّم أصلح والة أمورنا‪َ ،‬و َالُتَس ِّلْط َعَلْيَنا َمْن َال َيْر ُمَحَنا وال خيافك ‪َ .‬الَّلُه َّم َاِّلْف َبَنْي ُقُلْو ِبَنا ‪َ ،‬و َأْص ِلْح َذاَت َبْيِنَنا ‪َ ،‬و اْه ِد َنا ُسُبَل الَّسَالِم ‪.‬‬
‫َر َّبَنا آِتنَا ىِف الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ىِف ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُف َس َناَو ِاْن ْمَل َتْغِف ْر َلَن ا َو َتْر ْمَحَن ا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْاَخلاِس ِر ْيَن ‪َ .‬و َص َّلى‬
‫اُهلل َعَلى َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي ‪َ .‬و اَحْلْم ُد ِهلل َر ِّب الَعاَلِم َنْي ‪.‬‬
‫‪Akhirul Kalam, Kami mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H - 2021 M”.‬‬
‫‪Semoga amal ibadah haji dan qurban saudara-saudari kita diterima Allah . Amin.‬‬
‫والسالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته‬

‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai