Anda di halaman 1dari 3

‫ ُهللَا َأْك َب ُر ُهللَا َأْك َب ُر ُهللَا‬.‫ ُهللَا َأْك َب ُر ُهللَا َأْك َب ُر ُهللَا َأْك َب ُر‬.

‫ُهللَا َأْك َب ُر ُهللَا َأْك َب ُر ُهللَا َأْك َب ُر‬ Kelahiran putra yang diberi nama Ismail ini diiringi dengan perintah
dan cobaan dari Allah swt untuk menempatkan Siti Hajar dan Ismail di
‫ اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا‬،‫ ُهللَا َأْك َب ْر َك ِبْيًر ا َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َك ِثْيًر ا َو ُسْب َح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْي ًال‬. ‫َأْك َب ُر‬ daerah lembah yang tandus dan gersang.
‫ َالِإٰل َه ِإاَّل ُهللا‬،‫ َص َد َق َو ْع َدُه َو َن َص َر َع ْبَدُه َو َأَع َّز ُج ْن َدُه َو َه َز َم اَأْلْح َز اَب َو ْح َدُه‬،‫َو ْح َدُه‬ Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 37:
‫ ُهللَا َأْك َب ُر َو ِهّٰلِل ْالَح ْم ُد‬،‫َو ُهللا َأْك َب ُر‬
‫ِذ ْي َز ْر ٍع ِع ْن َد َب ْي ِتَك اْلُم َح َّر ِۙم َر َّب َن ا‬ ‫ِبَو اٍد َغ ْي ِر‬ ‫َر َّب َن ٓا ِاِّنْٓي َاْس َك ْن ُت ِم ْن ُذ ِّر َّيِتْي‬
‫الَح ْم ُد ِهّٰلِل اْلَمِلِك الَّد َّياِن‬، ‫َت ْه ِو ْٓي ِاَلْي ِه ْم َو اْر ُزْق ُهْم ِّم َن الَّث َم ٰر ِت َلَع َّلُهْم‬ ‫ِّم َن الَّن اِس‬ ‫ِلُيِقْيُموا الَّص ٰل وَة َفاْج َع ْل َاْف ِٕـَد ًة‬
‫الّٰل ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد‬ ‫َي ْشُك ُرْو َن‬
‫ َو َأْش َه ُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل‬، ‫َو َع َلى ٰا ِلِه َو َص ْح ِبِه َو َت اِبِع ْي ِه َع َلى َم ِّر الَّز َم اِن‬ Artinya:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح َّم ًد ا‬، ‫َش ِر ْي َك َلُه اْلُم َن ـَّز ُه َع ِن اْلِجْس ِمَّيِة َو اْلِج َهِة َو الَّز َم اِن َو اْلَم َك اِن‬ sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada)
‫ َفإِّن ي ُأْو ِص ْي ُك ْم‬، ‫ ِع َب اَد الَّر ْح ٰم ِن‬، ‫ َأَّما َب ْع ُد‬، ‫َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَّلِذ ْي َك اَن ُخ ُلَقُه اْلُقْر آُن‬ di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu
kami lakukan) agar mereka melaksanakan shalat. Maka, jadikanlah hati
‫ اْلَقاِئِل ِفي ِك َت اِبِه اْلُقْر آِن ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِح ْي ْم ِإَّن ا‬، ‫َو َن ْف ِس ي ِبَت ْق َو ى ِهللا الَم َّن اِن‬ sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka
‫ َص َد َق ُهللا الَع ِظ يُم‬.‫ ِإَّن َش اِنَئ َك ُه َو اَأْلْب َت ُر‬. ‫ َفَص ِّل ِلَر ِّب َك َو اْن َح ْر‬. ‫َأْع َط ْي َن اَك اْلَك ْو َث َر‬ rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Saat tinggal di lembah itu, suatu hari Siti Hajar kehabisan air minum
hingga tidak bisa menyusui Ismail. Ia pun mencari air ke sana-kemari
Mengawali khutbhah id pada pagi hari yang penuh keberkahan ini, sambil berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali.
khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, Peristiwa inilah yang kemudian diabadikan menjadi salah satu rukun haji,
untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita yakni Sa’i atau berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Di tengah
kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kapan pun dan di mana pun kita kesusahan itu, Allah menurunkan pertolongan melalui mata air yang
berada serta dalam keadaan sesulit apa pun dan dalam kondisi yang muncul dari tanah, tepat di bawah kaki Ismail, yang saat itu sedang
bagaimana pun, dengan cara melaksanakan segenap kewajiban dan menangis kehausan. Di tempat inilah keluar air penuh berkah yang sampai
menjauhi segala larangan Allah ta’ala. saat ini bisa terus dinikmati oleh umat Islam seluruh dunia bernama air
Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia pada zamzam.
setiap bulan Dzulhijjah merupakan hari raya yang sangat identik dengan Cobaan keluarga Nabi Ibrahim tidak berhenti sampai di situ. Nabi
dua ibadah, yakni haji dan kurban. Hari raya Idul Adha, haji, dan kurban berjuluk “Khalilullah” (kekasih Allah) ini mendapatkan perintah dari Allah
juga tak bisa dipisahkan dari kisah dan perjalanan hidup Nabi Ibrahim swt melalui mimpi untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail.
beserta keluarga karena banyak peristiwa yang mewarnai kehidupannya Perintah ini juga menjadi sebuah ujian keimanan dan ketakwaan Nabi
diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Ibrahim kepada Allah.
Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Awalnya, ketika bermimpi diperintahkan untuk menyembelih Ismail,
Awal perjalanan dan perjuangan keluarga Nabi Ibrahim dan istrinya Ibrahim merasa ragu. Ia pun melakukan perenungan dan berfikir-fikir
yang bernama Siti Hajar dari saat Allah menganugerahi mereka seorang apakah ini benar-benar perintah Allah. Peristiwa ini kemudian diabadikan
putra yang sudah diidam-idamkan sejak lama. dengan nama Tarwiyah yakni hari perenungan di mana kita disunnahkan
berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Setelah perenungan ini, kemudian hilanglah keragu-raguan itu. . ‫ َو َت َر ْك َن ا َع َلْي ِه ِفى اٰاْل ِخ ِر ْي َن ۖ َس ٰل ٌم َع ٰٓلى ِاْب ٰر ِه ْي َم‬. ‫َو َفَدْي ٰن ُه ِبِذ ْب ٍح َع ِظ ْي ٍم‬
Karena Nabi Ibrahim kembali bermimpi hal yang sama untuk menyembelih
Ismail dan tahu jika itu adalah benar-benar perintah Allah swt. Peristiwa ini ‫َك ٰذ ِلَك َن ْج ِز ى اْلُمْح ِس ِنْي َن‬
yang kemudian diabadikan dengan nama hari Arafah yang berarti
Artinya: “Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan
‘mengetahui’ di mana kita juga disunahkan berpuasa pada tanggal 9
yang besar. Kami mengabadikan untuknya (pujian) pada orang-orang yang
Dzulhijjah.
datang kemudian, ‘Salam sejahtera atas Ibrahim. Demikianlah Kami
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah, memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan’.”
Setelah Nabi Ibrahim tahu dan yakin perintah itu datang dari Allah, Dari peristiwa inilah, umat Islam kemudian disyariatkan untuk
maka ia pun menyampaikan dan berdiskusi dengan Ismail. Dialog menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada tanggal 10
bersejarah antara Ayah dan anak ini pun diabadikan dalam Al-Qur’an surat Dzulhijjah. Peristiwa ini juga menegaskan bahwa seseorang dilarang keras
As-Shaffat ayat 102: mengalirkan darah manusia.

‫َفَلَّما َب َلَغ َمَع ُه الَّسْع َي َقاَل ٰي ُبَن َّي ِاِّنْٓي َاٰر ى ِفى اْلَم َن اِم َاِّنْٓي َاْذ َب ُح َك َفاْن ُظ ْر َم اَذ ا‬ Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

‫َتٰر ۗى َقاَل ٰٓي َاَبِت اْف َع ْل َم ا ُتْؤ َم ُۖر َس َت ِجُد ِنْٓي ِاْن َش ۤا َء ُهّٰللا ِمَن الّٰص ِبِر ْي َن‬ Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Artinya, “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja Dalam menjalankan ibadah haji dan kurban, kita membutuhkan
bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku keteguhan dan keyakinan yang kuat karena harus rela mengeluarkan harta
bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia yang kita miliki. Jika tidak memiliki niat yang kokoh, maka haji dan kurban
(Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan akan sulit untuk dilakukan. Untuk berhaji, kita harus berkorban menyiapkan
(Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang- puluhan bahkan ratusan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke
orang sabar.” Tanah Suci. Untuk berkurban, kita juga harus menyediakan anggaran
jutaan rupiah untuk membeli hewan kurban dan kemudian dibagi-bagikan
Akhirnya, hari itu pun datang ketika Ibrahim dengan keimanan dan kepada orang lain.
ketakwaannya serta Ismail dengan keyakinannya akan melaksanakan
prosesi penyembelihan. Pada waktu itu, setan juga terus membisikkan Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Adha
kepada Ibrahim, Ismail, dan juga Siti Hajar untuk tidak usah menjalankan rahimakumullah,
perintah Allah ini. Jika kita telah mampu baik harta dan juga tenaga. Maka Kita tidak
Namun, keyakinan mereka tidak goyah sedikit pun. Untuk mengusir perlu khawatir akan Harta dunia yang kita keluarkan. Karena harta yang
setan yang mengganggu, Nabi Ibrahim pun melemparinya dengan batu kita keluarkan untuk berangkat ke Tanah Suci akan dibalas oleh Allah swt
yang kemudian peristiwa ini diabadikan dalam ritual ibadah haji, yakni dengan kenikmatan kehidupan akhirat di surga yang abadi.
melempar jumrah.
Ketika detik-detik Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail, tiba-
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
tiba Allah swt berfirman dan memerintahkan Ibrahim berhenti tidak
menyembelih Ismail. ‫اْلَح ُّج اْل َم ْبُروُر َلْي َس َلُه َج َز اٌء ِإاَّل اْلَج َّن ُة‬
Firman ini termaktub dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji
mabrur kecuali surga,” (HR al-Bukhari).
Begitu juga dengan ibadah kurban, Rasulullah telah menegaskan
dalam dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu
Majah:

‫َأ‬
‫َم ا َعِمَل آَدِمٌّي ِم ْن َعَم ٍل َي ْو َم الَّن ْح ِر َح َّب ِإَلى ِهللا ِم ْن ِإْه َر اِق الَّد ِم‬
‫ِإَّن َه ا َلَت ْأِتي َي ْو َم اْلِقَياَمِة ِبُقُروِنَه ا َو َأْش َع اِر َه ا َو َأْظ اَل ِفَه ا‬
‫َو َأَّن الَّد َم َلَي َقُع ِم ْن ِهللا ِبَم َك اٍن َقْب َل َأْن َي َقَع ِم ْن اَأْلْر ِض َف ِط يُبوا ِبَه ا‬
‫َن ْف ًسا‬
Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam
(manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari
menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat
dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah
hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah.
Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Demikian khutbah yang dapat khotib sampaikan. Semoga bisa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dan
semoga Allah swt senantiasa menurunkan hidayah dan rezekinya kepada
kita sehingga kita bisa menjalankan tugas kita untuk beribadah khususnya
mampu untuk melakukan ibadah haji dan berkurban. Amin.

‫َب اَر َك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفى ْالُقْر آِن ْالَع ِظ ْي ِم‬،
‫ْل‬
‫َو َنَف َع ِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم اِفْي ِه ِم ْن آَيِة َو ِذ ْك ِر ا َح ِك ْي ِم‬
‫َو َت َق َّب َل ُهللا ِم َّن ا َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه َو ِإَّن ُه ُه َو الَّسِمْيُع الَع ِلْي ُم‬،
‫َو َأُقْو ُل َقْو ِلي َه َذ ا َفأْس َتْغ ِفُر َهللا الَع ِظ ْي َم ِإَّن ُه ُه َو الَغ ُفْو ُر الَّر ِحْيم‬

Anda mungkin juga menyukai