Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH IDUL ADHA

Hikayat Nabi Ibrahim dalam Haji dan Kurban Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh

Khutbah I dunia pada setiap bulan Dzulhijjah merupakan hari raya yang
sangat identik dengan dua ibadah, yakni haji dan kurban. Dalam

‫ َاُهلل‬. ‫ َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر‬. ‫َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر‬ tuntunan agama Islam, ke dua ibadah ini memang hanya bisa

‫َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبْر َك ِبْيًر ا َو اْلَحْم ُد ِلّٰل ِه َك ِثْيًر ا‬
dilakukan pada bulan Dzulhijjah. Hari raya Idul Adha, haji, dan
kurban juga tak bisa dipisahkan dari kisah dan perjalanan

‫ َص َد َق َو ْعَد ُه‬،‫ اَل ِإٰلَه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ُه‬،‫َو ُس ْبَح اَن اِهلل ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬
hidup Nabi Ibrahim beserta keluarga karena banyak peristiwa
yang mewarnai kehidupannya diabadikan dalam ritual ibadah

‫ َالِإٰلَه ِإاَّل اُهلل َو اُهلل‬،‫َو َنَص َر َعْبَد ُه َو َأَعَّز ُج ْنَد ُه َو َه َزَم اَأْلْحَز اَب َو ْح َد ُه‬ haji dan kurban.

‫ َو الَّص اَل ُة‬، ‫ َاُهلل َأْك َبُر َو ِلّٰل ِه ْالَحْم ُد الَحْم ُد ِلّٰل ِه اْلَم ِلِك الَّد َّياِن‬، ‫َأْك َبُر‬
Pada kesempatan khutbah kali ini, mari kita menapak
tilas dan menelusuri kembali kisah perjalanan dan perjuangan
‫ِبِه َتاِبِع ِه‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد ِد ِد‬
‫ َو َعَلى ٰا َو َصْح َو ْي‬، ‫َو الَّس اَل ُم َعَلى ُمَح َّم َس ِّي َو َل َعْدَناَن‬ hidup yang dialami oleh kakek moyang Nabi Muhammad saw ini

‫ َو َأْش َه ُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‬، ‫َعَلى َم ِّر الَّز َم اِن‬
yang berkaitan erat dengan ibadah haji dan kurban. Dengan
mengenang kembali perjuangan Nabi Ibrahim, diharapkan kita

‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َنا‬، ‫اْلُم َنـَّز ُه َعِن اْلِج ْس ِم َّيِة َو اْلِج َه ِة َو الَّز َم اِن َو اْلَم َك اِن‬ mampu mengambil ibrah, hikmah, dan nilai-nilai spiritual
sebagai modal dalam menjalani kehidupan ini. Dengan
‫ِع‬
‫ َباَد‬، ‫ َأَّما َبْع ُد‬، ‫ُمَح َّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه اَّلِذ ْي َك اَن ُخ ُلَق ُه اْلُقْر آُن‬ memahami sejarah ini, mudah-mudahan kita juga bisa

‫ اْلَق اِئِل ِفي‬، ‫ َفإِّني ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْف ِس ي ِبَتْق َو ى اِهلل الَم َّناِن‬، ‫الَّر ْح ٰم ِن‬ termotivasi untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan kurban
yang semua umat Islam pasti mengidam-idamkannya.

‫ َفَص ِّل‬. ‫ِكَتاِبِه اْلُقْر آِن ِبْس ِم اِهلل الَّر ْح َم ِن الَّر ِح ْيْم ِإَّنا َأْع َطْيَناَك اْلَك ْو َثَر‬
‫ِظ‬ ‫ِإ ِن‬ ‫ِل‬
‫ َص َد َق اُهلل الَع يُم‬. ‫ َّن َش ا َئَك ُه َو اَأْلْبَتُر‬. ‫َر ِّبَك َو اْنَح ْر‬
Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah shalat Idul Adha
rahimakumullah,
Kita awali kisah perjalanan dan perjuangan keluarga Nabi
Ibrahim dan istrinya yang bernama Siti Hajar dari saat Allah
menganugerahi mereka seorang putra yang sudah diidam-
idamkan sejak lama. Kelahiran putra yang diberi nama Ismail ini
diiringi dengan perintah dan cobaan dari Allah swt untuk Cobaan keluarga Nabi Ibrahim tidak berhenti sampai di
menempatkan Siti Hajar dan Ismail di daerah lembah yang situ. Nabi berjuluk “Khalilullah” (kekasih Allah) ini mendapatkan
tandus dan gersang. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat perintah dari Allah swt melalui mimpi untuk menyembelih putra
Ibrahim ayat 37: kesayangannya, Ismail. Perintah ini juga menjadi sebuah ujian

‫َر َّبَنٓا ِاِّنْٓي َاْس َك ْنُت ِم ْن ُذِّر َّيِتْي ِبَو اٍد َغْيِر ِذ ْي َز ْر ٍع ِع ْنَد َبْيِتَك اْلُم َح َّر ِۙم‬
keimanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Karena
sebelumnya, ia pernah mengeluarkan janji bahwa jika Allah
‫ِا‬ ‫ِل ِق‬
‫َر َّبَنا ُي ْيُم وا الَّص ٰل وَة َفاْجَعْل َاْفِٕـَد ًة ِّمَن الَّناِس َتْه ِو ْٓي َلْيِه ْم َو اْر ُزْقُه ْم‬ menghendaki Ismail untuk dikurbankan, maka ia akan

‫ِّمَن الَّثَم ٰر ِت َلَعَّلُه ْم َيْش ُك ُر ْو َن‬


melakukannya. Perintah itu pun akhirnya benar-benar datang
kepadanya.
Artinya:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan Awalnya, ketika bermimpi diperintahkan untuk
sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya menyembelih Ismail, Ibrahim merasa ragu. Ia pun melakukan
(dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya perenungan dan berfikir-fikir apakah ini benar-benar perintah
Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka Allah. Peristiwa ini kemudian diabadikan dengan nama Tarwiyah
melaksanakan shalat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia yakni hari perenungan di mana kita disunnahkan berpuasa pada
cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari tanggal 8 Dzulhijjah.
buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.” Setelah perenungan ini, kemudian hilanglah keragu-
Saat tinggal di lembah itu, suatu hari Siti Hajar kehabisan raguan itu. Karena Nabi Ibrahim kembali bermimpi hal yang
air minum hingga tidak bisa menyusui Ismail. Ia pun mencari air sama untuk menyembelih Ismail dan tahu jika itu adalah benar-
ke sana-kemari sambil berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan benar perintah Allah swt. Peristiwa ini yang kemudian
Marwah sebanyak 7 kali. Peristiwa inilah yang kemudian diabadikan dengan nama hari Arafah yang berarti ‘mengetahui’
diabadikan menjadi salah satu rukun haji, yakni Sa’i atau di mana kita juga disunahkan berpuasa pada tanggal 9
berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Di tengah Dzulhijjah.
kesusahan itu, Allah menurunkan pertolongan melalui mata air
yang muncul dari tanah, tepat di bawah kaki Ismail, yang saat Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
itu sedang menangis kehausan. Di tempat inilah keluar air Setelah Nabi Ibrahim tahu dan yakin perintah itu datang
penuh berkah yang sampai saat ini bisa terus dinikmati oleh dari Allah, maka ia pun menyampaikan dan berdiskusi dengan
umat Islam seluruh dunia bernama air zamzam. Ismail. Dialog bersejarah antara Ayah dan anak ini pun
diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 102:
‫َاٰر ى ِفى اْلَم َناِم َاِّنْٓي‬ ‫َفَلَّم ا َبَلَغ َمَعُه الَّس ْع َي َقاَل ٰيُبَنَّي ِاِّنْٓي‬ ‫ َو َتَر ْك َنا َعَلْيِه ِفى اٰاْلِخ ِر ْيَن ۖ َس ٰل ٌم َعٰٓلى‬. ‫َو َفَد ْيٰن ُه ِبِذ ْبٍح َعِظ ْيٍم‬
‫اْفَعْل َم ا ُتْؤ َم ُۖر َس َتِج ُد ِنْٓي ِاْن‬ ‫َاْذ َك َفاْنُظ اَذا ٰر ۗى َقاَل ٰٓيَا ِت‬
‫َب‬ ‫ْر َم َت‬ ‫َبُح‬
‫ِس ِن‬ ‫ِل‬
‫ َك ٰذ َك َنْج ِز ى اْلُم ْح ْيَن‬. ‫ْبٰر ْيَم‬
‫ِا ِه‬

‫ْي‬ ‫ِر‬‫َش ۤا الّٰل ُه ِم الّٰص ِب‬ Artinya: “Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan
‫َن‬ ‫َن‬ ‫َء‬ yang besar. Kami mengabadikan untuknya (pujian) pada orang-
Artinya, “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja orang yang datang kemudian, ‘Salam sejahtera atas Ibrahim.
bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. berbuat kebaikan’.”
Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai Atas peristiwa ini Malaikat Jibril yang membawakan
ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! hewan untuk disembelih sebagai pengganti Ismail pun berseru
Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Takbir ini disambut
sabar.” Ibrahim dengan “Lailaha illahu Allahu Akbar” yang kemudian
disambung oleh Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’ Dari
Akhirnya, hari itu pun datang ketika Ibrahim dengan peristiwa epik inilah, umat Islam kemudian disyariatkan untuk
keimanan dan ketakwaannya serta Ismail dengan keyakinannya menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada 10
akan melaksanakan prosesi penyembelihan. Pada waktu itu, Dzulhijjah. Peristiwa ini juga menegaskan bahwa seseorang
setan juga terus membisikkan kepada Ibrahim, Ismail, dan juga dilarang keras mengalirkan darah manusia.
Siti Hajar untuk tidak usah menjalankan perintah Allah ini. Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Dari peristiwa

Namun, keyakinan mereka tidak goyah sedikit pun. Untuk bersejarah keluarga Nabi Ibrahim ini, kita bisa banyak
mengambil hikmah dan keteladanan. Dimulai dari keteladanan
mengusir setan yang mengganggu, Nabi Ibrahim pun
perjuangan hidup sampai dengan keteguhan iman dan takwa
melemparinya dengan batu yang kemudian peristiwa ini
dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi
diabadikan dalam ritual ibadah haji, yakni melempar jumrah.
larangan-larangan-Nya. Kisah-kisah Nabi Ibrahim, yang
Ketika detik-detik Ibrahim akan menyembelih Ismail, tiba-
termaktub dalam Al-Qur’an dan terwujud dalam bentuk ibadah
tiba Allah swt berfirman dan memerintahkan Ibrahim berhenti
seperti Sa’i, melempar jumrah, puasa tarwiyah dan Arafah, serta
tidak menyembelih Ismail. Firman ini termaktub dalam Al- menyembelih hewan kurban ini harus semakin meningkatkan
Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110: keyakinan dan keteguhan kita dalam beribadah. Karena memang
tujuan dari diciptakannya kita ke dunia ini adalah untuk
beribadah. Allah berfirman:
‫ا َخ َلْق ُت اْلِج َّن اِاْل ْن ِااَّل ِل ْع ُد ِن‬ Begitu juga dengan ibadah kurban, Rasulullah telah
‫َو َس َي ُب ْو‬ ‫َو َم‬ menegaskan dalam dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali
Tirmidzi dan Ibnu Majah:
untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Ad Dzariyat: 56).
‫الَّنْح ِر َأ َّب ِإَلى اِهلل ِم ِإْه اِق‬ ‫ِم ِم‬
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
‫ْن َر‬ ‫َح‬ ‫َم ا َعِم َل آَد ٌّي ْن َعَم ٍل َيْو َم‬
‫ِف‬ ‫ِق ِة ِن‬ ‫ِت‬
Dalam menjalankan ibadah haji dan kurban, kita ‫الَّد ِم ِإَّنَه ا َلَتْأ ي َيْو َم اْل َياَم ِبُقُر و َه ا َو َأْش َعاِر َه ا َو َأْظاَل َه ا َو َأَّن الَّد َم‬
membutuhkan keteguhan dan keyakinan yang kuat karena
‫َلَيَق ُع ِم ْن اِهلل ِبَم َك اٍن َقْبَل َأْن َيَق َع ِم ْن اَأْلْر ِض َفِط يُبوا ِبَه ا َنْف ًس ا‬
harus rela mengeluarkan harta yang kita miliki. Jika tidak
Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam
memiliki niat yang kokoh, maka haji dan kurban pun akan sulit
(manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah
untuk dilakukan. Untuk berhaji, kita harus berkorban
dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada
menyiapkan puluhan juta rupiah guna membayar biaya
hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan
perjalanan ke Tanah Suci. Ditambah juga kesabaran tinggi
kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah
karena harus rela antre bertahun-tahun karena banyaknya umat
sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu
Islam yang ingin menjalankan rukun Islam kelima ini. Untuk
untuk melakukannya.”
berkurban, kita juga harus menyediakan anggaran jutaan rupiah
untuk membeli hewan kurban dan kemudian dibagi-bagikan Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
kepada orang lain. Demikian khutbah Idul Adha yang mengangkat tentang
Namun, ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat kisah inspiratif penuh perjuangan dari keluarga Nabi Ibrahim
Idul Adha rahimakumullah, Kita tidak perlu khawatir. Harta yang diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Semoga
dunia yang kita keluarkan untuk berangkat ke Tanah Suci ini bisa menambah pengetahuan kita sekaligus meningkatkan
akan dibalas oleh Allah swt dengan kenikmatan kehidupan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Dan semoga Allah swt
akhirat di surga yang abadi. Dalam hadits riwayat Bukhari, senantiasa menurunkan hidayah dan rezekinya kepada kita
Rasulullah SAW bersabda: sehingga kita bisa menjalankan tugas kita untuk beribadah

‫اْلَح ُّج اْلَم ْبُر وُر َلْيَس َلُه َجَز اٌء ِإاَّل اْلَج َّنُة‬ khususnya mampu untuk melakukan ibadah haji dan
berkurban. Amin.
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji
mabrur kecuali surga,” (HR al-Bukhari).
‫ِن‬ ‫ِن ِظ‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫اللُه َّم اْغِف ِلْل ْؤ ِم ِنْي ْال ْؤ ِم َناِت ْال ِلِم ْي ْال ِل اِت‬
‫َباَر َك اهلل ي َو َلُك ْم ى ْالُقْر آ ْالَع ْيِم ‪َ ،‬و َنَف َع ي َو ِإَّياُك ْم‬ ‫َو ُمْس َن َو ُمْس َم‬ ‫ْر ُم َن َو ُم‬
‫ِإ‬ ‫ِم ِم ِت‬ ‫ِك‬ ‫ِب ِف ِه ِم ِة ِذ‬ ‫َاَالْح يآِء ِم ْنُه ْاَالْم اِت اللُه َّم َأِع َّز ْاِإل ْس َالَم ْال ِلِم ْي َأِذ َّل‬
‫َم ا ْي ْن آَي َو ْك ِر اْلَح ْيِم َو َتَق َّبَل اُهلل َّنا َو ْنُك ْم َالَو َتُه َو َّنُه ُه َو‬ ‫َو ُمْس َن َو‬ ‫ْم َو َو‬
‫ِظ‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ِد‬ ‫ِع‬ ‫ِك‬
‫الَّس ْيُع الَع ْيُم‪َ ،‬و َأُقْو ُل َقْو ي َه َذ ا َفأْس َتْغ ُر اَهلل الَع ْيَم ِإَّنُه ُه َو‬ ‫الِّش ْر َك َو ْالُم ْش ِر ْيَن َو اْنُصْر َباَدَك ْالُمَو ِّح َّيَة َو اْنُصْر َمْن َنَص َر‬
‫الَغُفْو ُر الَّر ِح ْيم‬ ‫الِّد ْيَن َو اْخ ُذ ْل َمْن َخ َذ َل ْالُمْس ِلِم ْيَن َو َدِّمْر َأْعَد اَءالِّد ْيِن َو اْع ِل‬
‫َك ِلَم اِتَك ِإَلى َيْو َم الِّد ْيِن ‪ .‬اللُه َّم اْد َفْع َعَّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِز َل‬
‫َو ْالِم َح َن َو ُسْو َء ْالِف َتِن َو ْالِم َح َن َم ا َظَه َر ِم ْنَه ا َو َم ا َبَطَن َعْن َبَلِد َنا‬
‫ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّصًة َو َس اِئِر ْالُبْلَد اِن ْالُمْس ِلِم ْيَن عآَّمًة َيا َر َّب ْالَعاَلِم ْيَن ‪.‬‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر ‪َ .‬اُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر ‪َ .‬اُهلل‬ ‫َر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر ‪.‬‬
‫َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر َاُهلل َأْك َبُر اْلَحْم ُد ِلَّلِه اَّلِذ ي َأْرَس َل َرُس وَلُه ِباْلُه َد ى‬
‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُف َس َناَو ِاْن َلْم َتْغِف ْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخ اِس ِر ْيَن ‪.‬‬
‫َو ِد يِن اْلَح ِّق ِلُيْظِه َر ُه َعَلى الِّديِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِر َه اْلُم ْش ِر ُك وَن ‪َ .‬أْش َه ُد‬
‫ِع َباَداِهلل ! ِإَّن اَهلل َيْأُمُر ِبْالَعْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَه ى‬
‫أْن ال إَلَه إال اُهلل َو ْح َد ُه ال َش ِر يَك َلُه‪ ،‬وأشهُد أَّن ُمَح َّم ًد ا عْبُد ه‬
‫َعِن ْالَف ْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغِي َيِعُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُر ْو َن َو اْذُك ُر وا‬
‫و وُله‪َ .‬الَّل َّم ِّل ِّل اِر ْك َعَلى َنِبِّيَنا َّم ٍد َعَلى َأِلِه‬
‫ُمَح َو‬ ‫ُه َص َو َس ْم َو َب‬ ‫َرُس‬ ‫ِذ ِهلل‬ ‫ِن ِم ِه‬ ‫ِظ‬
‫ِع‬ ‫ِم‬ ‫اَهلل ْالَع ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َعلَى َع َيِز ْد ُك ْم َو َل ْك ُر ا َأْك َبْر‬
‫َو َأْص َح اِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإ ْح َس اٍن ِإَلى َيْو الِّد ْيِن ‪َ .‬أَّما َبْع ُد ‪َ ،‬باَد‬
‫الَّر ٰم ِن ‪َ ،‬فإِّني ُأ ِص ُك ْف ِس ي ِب ْق ى اِهلل اْلَق اِئِل ِفي ِكَتاِبِه‬
‫َت َو‬ ‫ْو ْي ْم َو َن‬ ‫ْح‬
‫اْلُقْر آِن َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن َآَمُنوا اَّتُقوا الَّلَه َح َّق ُتَق اِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل‬
‫َو َأْنُتْم ُمْس ِلُم وَن ‪َ .‬و اْع َلُمْو ا َأَّن اَهلل َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْف ِس ِه َو َثـَّنى‬
‫ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن اَهلل َو َم آلِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبِّي‬
‫‪.‬يآ َاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن آَمُنْو ا َص ُّلْو ا َعَلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًم ا‬

Anda mungkin juga menyukai