Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH IDUL ADHA 1437 H

Musholla Al Muhajirin-Heliconia, Legok Permai, Tangerang

9xُُ‫لهُاَكبَر‬
ُ
‫لهُاَكبَرُُ َُُلُُال َحم ُده‬ ُ ُُ‫لهُاَكبَر‬ ُ ُ‫لا‬
ُ َ ُ‫له‬ ُ ًُ‫ل‬
ُ ‫لَُالَهَُُا‬ ُ ‫يراُ َ ال َحم ُدهُُُِبهك َرةُ ًُ َ صي‬ ً ‫لهُاَكبَرُُ َكب‬
ُ
ُ‫ُاَش َ ُده‬.َُ َ‫ع َرف‬
َ ُُ َ‫ض نَُُ َ عي ُدَُالَض َحىُبَع ُدَُي‬ َ ‫لُل همس مينَُُعي ُدَُال طرُُبَع ُدَُصي َُُ َر َم‬ َُ ‫اَل َحم ُدهُلُُالاذىُ َج َع‬
ُ.‫س له ُهه‬
‫عبدهُههُ َ َر ه‬ َ ُ ُ‫اَنُ ُلَُُالَهَُُالُاُلُهُ َ حدَُههُلَُ ُشَري َُ ُلَ ُههُلَهُهُال َم هُ ُالعَظي هُ ُالَكبَرُ ُ َ اَش َ دُ ُا َ ان‬
َ ُ ‫سيدَنُ َُ هم َح امدًا‬
َ َ ُ‫س‬
ُ َ‫ ُفَي‬.‫ط ا رُ ا َ ام ُبَع ُده‬ َُ ‫عن ه هُ ُالرج‬ َ ُ َُ ‫ع َى ُاَل ُه ُ َ اَص َح بهُ ُالاذينَُ ُاَذ َه‬ َ َ ُ ُ‫سيدنَ ُ هم َح امد‬ َ ُ‫ى‬َُ ‫ع‬
َ ُ‫ل‬ُ‫ص‬ َ ُ ُ‫ال ه ا‬
َُ‫لاُ َ اَنت هُُ همس هم ن‬ ُ‫لَُت َ هم ت ه ا‬
ُ ‫نُا‬ ُ‫ع َب دَلُُات ا ه لَُ َح ا‬
ُ َ ُُ‫قُت ه َ ته‬
Hadiri Ja a ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Alhamdulillah, di pagi hari yang penuh khusyu dan sendu ini, kita berkumpul untuk melaksanakan
shalat Idul Adha. Kita agu gka a a-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan
pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti.
Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia
yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.

Hadiri Ja a ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Idul adha dike al de ga sebuta Hari ‘aya Haji , di a a kau usli i seda g
menunaikanrangkaian ibadah haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai
pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang disebut pakaian ihram, melambangkan tidak ada
pembeda diantara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah
Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

َُ ‫لَباي َُُال ه اُُلَباي َُُلَباي َُُلَُُشَري َُُلَ َُُلَُباي‬


Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan Idul Qurban , karena merupakan
hari raya yang menekankan pada arti berkorban. Qurban itu sendiri artinya dekat, sehingga Qurban
ialah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Masalah pengorbanan, dalam lembaran sejarah kita diingatkan pada beberapa peristiwa yang
menimpa Nabiyullah Ibrahim AS beserta keluarganya Ismail dan Siti Hajar. Ketika Nabi Ibrahim
diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya,
yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak
tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun.
Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh
menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di
sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim,
maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.
ُ‫براهي هُُ َر ُُاج َعلُُهَـَذَاُبَ َدُا ًُآمنُ ًُ َ ار هز ُُ َه َ ُههُمنَُُالث ا َم َرا ُُ َمنُُآ َمنَُُمن ه ُب ُُِ َ ال َي ُُاآخر‬ َُ َ‫َ إذُُق‬
َ ‫لُ إ‬
Artinya: Da i gatlah ketika Ibrahi berdo’a: Ya Tuha ku, jadika lah egeri ini, sebagai negeri
yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman
dia tara ereka kepada Allah da hari kia at. Q“ Al-Baqarah: 126)

Hadiri Ja a ah Idul Adha ya g di uliaka Allah,

Idul Adha yang kita peringati saat i i, di a ai juga Idul Nahr arti ya hari e oto g kurba
binatang ternak.

Yaitu tentang pengorbanan yang dalam Sejarahnya adalah bermula dari ujian yang berat yang
diujikan kepada Nabiyullah Ibrahim A.S yaitu perintah untuk menyembelih anak yang disayanginya
melalui mimpi beliau yang mana kita ketahui bahwa mimpi para nabi adalah Haqq atau benar dari
Allah SWT

kisah tersebut diabadikan di dalam Al-Qur a “urah As-Shoffat : 100 - 111 :

ُُ َ‫ى ُفى ُٱل َمن‬ُٰ ‫ى ُإنىُ ُ َ َر‬


ُ‫ل ُ ٰيَبهنَ ا‬
َُ َ‫ى ُق‬ ‫ُفَ َ ام ُ َب َ َُغ ُ َم َع ُهه ُٱل ا‬.ُ ُ ‫شر ٰنَ ُهه ُبغه ٰ َ ُ ُ َح ي‬
َُ ‫سع‬ ‫فَ َب ا‬.ُ َُ‫ص حين‬ ‫َر ُ ُ َه ُ ُلى ُمنَُ ُٱل ٰ ا‬
‫ٱِهُمنَُُٱل ٰ ا‬
ُُ‫فَ َ ام‬.َُُ‫صبرين‬ ُ‫ش َُءُ ا‬ َ ُ‫ست َجدهنىُُإن‬ َ ُُۚ‫لُ ٰيَ َبَ ُُٱفعَلُُ َم ُت ه َم هُر‬ َُ َ‫ىُُۚق‬ ُٰ ‫ظرُُ َم ذَاُت ََر‬‫َنىُُ َذبَ هح َُُفَٱن ه‬
َُُ‫ٱلرء َيُُُۚإنا ُ َك ٰذَل َُُنَجزىُٱل همحسنين‬ُ َُُ ‫صداق‬ َ ٰ ‫ َ ٰنَدَي ٰنَ ُههُ َنُ ٰيَإ‬.ُُ‫َس َ َم ُ َ ت َ اههۥُل َجبين‬
َ ُ‫قَ ُد‬.ُُ‫برهي ه‬
َ ٰ ‫ىُإ‬
َُُ ‫برهي‬ َ ُُ َ ٰ ‫س‬
ُٰ َ ‫ع‬ َ .َُُ‫عَُيهُُفىُٱل َءاخرين‬
َ ُ َ‫ َ ت ََركن‬.ُُ ‫عظي‬ َ ُُ‫ َ فَدَي ٰنَ ُههُبذبح‬.ُ‫ين‬ ُ‫نُ ٰ َهذَاُلَ ه َُُٱلبَ ٰ َ ه اُُٱل همب ه‬
ُ‫إ ا‬
َُ‫إناههۥُمنُُع َب دنَ ُٱل هم منين‬.َُُ‫َك ٰذَل َُُنَجزىُٱل همحسنين‬
Malaikat Jibril menyaksikan ketaatan keduanya, setelah kembali dari syurga dengan membawa
seekor kibasy, kagumlah ia seraya terlontar darinya suatu u gkapa Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar. Nabi Ibrahi e ya but ya Laailaha illahu Allahu Akbar. Ya g ke udia di
sa bu g oleh Nabi Is ail Allahu Akbar Walillahil Ha du.

Hadiri Ja a ah Idul Adha ya g di uliaka Allah.

Inilah sejarah pertamanya Qurban. Yang kita peringati pada pagi hari ini. Allah Maha pengasih dan
Penyayang. Kurban yang diperintahkan tidak usah anak kita, cukup binatang ternak, baik kambing,
sapi, kerbau maupun lainnya. Sebab Allah tahu, kita tidak akan mampu menjalaninya, jangankan
memotong anak kita, memotong sebagian harta kita untuk menyembelih hewan qurban, kita masih
terlalu banyak berfikir. memotong 2,5 % harta kita untuk zakat, kita masih belum menunaikannya.
Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada kita, semoga segala kekurangan dalam ibadaha kita
diampuni oleh Allah SWT, Ibnu Athaillah Assakandari dalam kitabnya, Al Hikam menuliskan salahsatu
hikmah yang berbunyi: jikalau tidak karena indahnya bagaimana Allah menutupi kekurangan kita
niscaya tidak ada amalan kita yang layak diterima oleh Allah SWT .

Hadiri Ja a ah Idul Adha ya g di uliakan Allah

Hikmah yang dapat diambil dari Idul Adha ini adalah, bahwa hakikat manusia adalah sama. Yang
membedakan hanyalah taqwanya. Dan bagi yang menunaikan ibadah haji, pada waktu wukuf di
Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk
dimintai pertanggung jawaban.

Di sa pi g itu, kesa atau i tibar ya g dapat dia bil dari peristiwa Qurban Nabiyullah Ibrahim
tersebut adalah:

Pertama, Hendaknya kita sebagai orang tua, mempunyai upaya yang kuat membentuk anak yang
sholih, menciptakan pribadi anak yang agamis, anak yang berbakti kepada orang tua, lebih-lebih
berbakti terhadap Allah dan Rosul-Nya.

Kedua, perintah dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT, harus dilaksanakan.
Harus disambut dengan tekad sa i a wa atha a. Kare a sesu gguh ya, kete tua -ketentuan
Allah SWT pastilah manfaatnya kembali kepada kita sendiri.

Ketiga, adalah kegigihan syaitan yang terus menerus mengganggu manusia, agar membangkang dari
ketentuan Allah SWT. Syaitan senantiasa terus berusaha menyeret manusia kepada kehancuran dan
kegelapan. Maka janganlah mengikuti bujuk rayu syaithon, karena sesungguhnya syaithon adalah
musuh yang nyata.

Keempat, jenis sembelihan berupa bahimah/ binatang yaitu kita buang kecongkaan dan
kesombongan kita, hawa nafsu hayawaniyah harus dikendalikan, jangan dibiarkan tumbuh subur
dalam hati kita.

Kelima, yang tak kalah penting dan punya hubungan dengan kehidupan masa kini kita adalah dengan
berkurban berarti kita juga telah berperan dalam menjalankan roda ekonomi dan sosial ummat,
bagaimana tidak, ketika kita diberikan kecukupan oleh Allah SWT dan menyisihkan sebagian harta
kita untuk berkurban dengan membeli hewan ternak dari para peternak lokal baik itu kambing,
domba atau sapi bukan yang import berarti kita telah membantu perekonomian mereka dan setelah
hewan itu disembelih kita bagikan kepada kaum muslimin lainnya yang mungkin hanya bisa makan
daging kala idul adha datang.

Dapat kita bayangkan jika para peternak lokal dapat menjual sekian banyak hewan ternak mereka
dalam 1 tahun yang diperuntukkan untuk Qurban maka satu lobang masalah ummat ini tertutupi
yaitu lobang dimana para peternak lokal mengeluhkan serangan-serangan ternak import baik itu dari
australia, new zealand atau lainnya.

Banyak dari kita mungkin lebih memprioritaskan ternak import dengan iming-iming hewannya lebih
berkualitas dan lebih berbobot, akan tetapi ingatlah bahwa Allah menegaskan:

ُٰ َ ‫لُد َم ه َه ُ َ ٰلَكنُُيَنَ له ُههُالت ا‬


ُُُۚ ‫ىُمن هك‬ َُ َ ُ َ ‫اُِله هح هم‬ َُ َ‫لَنُُيَن‬
َُ‫لُ ا‬
Dan sesungguhnya jika para peternak lokal itu diperhatikan baik itu oleh negara ataupun institusi
yang berperan dalam hal peternakan maka mereka pun bisa menyaingi kualitas ternak import,
kurang sumber daya alam apa di negara kita, semua ada, yang kurang adalah jiwa-jiwa pemimpin
yang mampu mensejahterkan ummat dan mengawal pertumbuhannya.
Hadiri Ja a ah Idul Adha ya g di uliaka Allah,

Tepatlah apabila perayaan Idul Adha digunakan menggugah hati kita untuk berkorban bagi negeri
kita tercinta, yang tidak pernah luput dirundung kesusahan.

Dalam kondisi seperti ini kita banyak berharap, berusaha dan berdoa, semoga Allah menjadikan kita
semua, para pemimpin kita, elit-elit bangsa kita, dalam berjuang tidak hanya mengutamakan
kepentingan pribadi dan kelompok, bukan hanya pencitraan supaya dilihat oleh orang-orang bahwa
mereka melakukan sesuatu yang baik tapi semoga -betul berjuang untuk kepentingan dan
kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara. Kendatipun perjuangan itu tidaklah mudah,
memerlukan pengorbanan yang besar. Hanya orang-orang bertaqwa lah yang sanggup
melaksanakan perjuangan dan pengorbanan ini dengan sebaik-baiknya.

Tak luput juga kita sebagai suami semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk dapat bercermin
dari Nabiyullah Ibrahim yang penuh pengorbanan dan ketabahan, sebagai istri diberikan juga
kekuatan untuk bercermin dari sayyidah Hajar yang penuh pengertian dan kesabaran, sebagai anak
diberikan kekuatan untuk berpanutan kepada Nabiyullah Ismail yang penurut dan yakin.

Ya Allah melalui perayaan Idul Adha kali ini kiranya Engkau mengembalikan kepada kami kejayaan
dan kehebatan Islam dalam memakmurkan kehidupan Umat manusia di alam jagat raya, Aamiin
Allahumma Aamiin.

ُ‫لُل َرب َُُ َ ان َحرُُإ ا‬


ُ‫ن‬ ُ‫ص‬ َ ‫ُإنا ُ َع‬.ُ ‫الرحي‬
َ َ‫طينَ َُُال َك ث َ َُرُف‬ ‫الرحمنُُ ا‬
‫لُ ا‬ُ ُُ ‫ُبس‬.ُ ‫الرجي‬ ‫ع ُذهُب لُُمنَُُال ا‬
‫شيطنُُ ا‬ ‫ه‬
‫ش نئ َ َُُ هه َُُاَْبت هَُر‬َ
ُُ‫ُ َ ت َ َبالُُمني‬.ُ ‫ُ َ نَ َعَنيُ َ اي هك ُُبم ُفيهُمنَُُاآ َي ُُ َ الذكرُُال َحكي‬.ُ ‫بَ َر َُُلُهُليُ َ لَ هك ُُفيُال هرآنُُالعَظي‬
‫ُفَ ست َغ هر اُانا ُههُ هه َ الغَ ه هُرُ ا‬.ُ‫سمي هُعُالعَ ي ه‬
ُ‫الرحيُ ه‬ ‫َ من هك ُُتل َ ت َ ُههُان ُههُ هه َُُال ا‬

Khutbah kedua:

ُ ‫سب َح نَُ ُل ُبهك َرُة ًُ َُ ُ َصي‬


َُُ‫لً ُلَُ ُالَه‬ ُ ُ ‫له ُاَكبَرُ ُكبيرا ُ َ ال َحم ُده‬
ً ‫ل ُ َكث‬
‫يرا ُ َ ه‬ ُ ُ)× (ُ ُ‫له ُاَكبَر‬
ُ ُ)× (ُ ُ‫له ُاَكبَر‬
ُ
ُ ‫لهُ َُُلُهُاَكبَرُُلُهُاَكبَرُُ َ لُُال َحم ُده‬ ُ ُ‫لا‬
ُ َ ُ‫له‬ ُ‫ا‬

َُ‫ل‬
ُ ُ ‫له ُ َ حدَُهه‬ ُ ُ ‫لا‬
ُ َ ُ ‫له‬ ُ ‫لَ ُالَ ُهَ ُا‬
ُ ُ ُ‫ ُ َ اَش َ ُده ُاَن‬.ُ‫ى ُت َ في هُ ُ َ امتنَ نه‬
َُ ‫ع‬َ ُ ‫شك هُر ُ َل ُهه‬
ُ ‫س نهُ ُ َ ال‬
َ ‫ى ُاح‬ َُ ‫ع‬َ ُ ُ‫اَل َحم ُده ُل‬
َ ُ‫ع َى‬
ُُ‫سيدنَ ُ هم َح امد‬ َ ُ‫ل‬
ُ‫ص‬ َ ُُ‫ُال ه ا‬.ُ‫الىُرض َ انه‬ َُ ُ‫س له ُههُالدااعى‬ ‫عبدهُههُ َ َر ه‬
َ ُ‫سيدَنَ ُ هم َح امدًا‬ َ ُُ‫شَري َُُلَهُهُ َ اَش َ ُدهُا َ ان‬
ً ‫س ُُت َس ي ًم ُك‬
ُ ‫ثيرا‬ َ َ ُُ‫ع َىُاَلهُُ َ اَص َح به‬
َ
‫نُلُُا َ َم َر هك ُُب َمرُُبَدَُ َُفيهُُبنَ سهُُ‬
‫ع ام ُنَ َ ىُ َ اع َ هم اُا َ اُ‬ ‫سُات ا ه لَُفي َم ُا َ َم َُرُ َ انت َ ه اُ َ‬ ‫ا َ ام ُبَع ُدهُفَيُ َُاَيُ َ ُالنا هُ‬
‫ص ُ اُ‬
‫ى ُالنابى ُي ُاَيُ َ ُالاذينَُ ُآ َمنه ا ُ َ‬ ‫ص ُ نَُ ُ َ‬
‫ع َُ‬ ‫لُ ُ َ َمآ ُئ َكت َ ُههُيه َ‬
‫ان ُ َ‬‫ل ُت َع َلَى ُ اُ‬‫َ ثَـنَى ُب َمآ ُئ َكتهُ ُب هدسهُ ُ َ قَ َُ‬
‫سيدنُ َ ُ هم َح امدُُ‬ ‫ع َى ُ ُ‬
‫آل ُ َ‬ ‫س ُُ َ َ‬ ‫ص اى ُلُه ُ َ‬
‫ع َيهُ ُ َ َ‬ ‫ع َى ُ َ‬
‫سيدنَ ُ هم َح امدُ ُ َ‬ ‫لُ َ‬ ‫صُ‬‫س هم ا ُت َس ي ًم ‪ُ .‬ال ه اُ ُ َ‬‫ع َيهُ ُ َ َ‬
‫َ‬
‫س َُُ َ َمآئ َك ُُال هم َ اربينَُ ُ‬‫ع َىُاَنبي ئ َُُ َ هر ه‬
‫َ َ‬

‫اَل ه اُ ُاغ رُ ُل هم منينَُ ُ َ ال هم منَ ُ ُ َ ال همس مينَُ ُ َ ال همس َم ُ ُاَلَحي هُء ُمن ه ُ ُ َ الَم َ ا ُ ُال ه اُ ُاَع اُز ُالسلَ َُُ‬
‫ص َُر ُالدينَُ ُ َ اخذهلُ ُ َمنُُ‬
‫صرُ ُ َمنُ ُنَ َ‬ ‫ل ُالشر َُ ُ َ ال همشركينَُ ُ َ ان ه‬
‫صرُ ُعبَ دَ َُ ُال هم َ حدين ُ َ ان ه‬ ‫َ ال همس مينَُ ُ َ َذ اُ‬
‫لُال همس مينَُُ َُُدَمرُُاَعدَا َءالدينُُ َ اعلُُ َك َم ت َ َُُالَىُيَ َُُالدينُ‪ُ ..‬‬
‫َخذَ َُ‬

‫ُانصرُإخ انن ُالمس مينُفيُس ري ‪ ُ،‬فيُالعرا ‪ُ،‬فيُليبي ‪ُ،‬‬ ‫ُ عزُاإسل ُ المس مين‪ُ،‬ال‬ ‫ال‬
‫فيُف سطين‪ ُ،‬فيُب رم ‪ ُ،‬فيُكلُمك ن‪ُ .‬‬
‫ال ُكنُل ُ لُتكنُع ي ‪ُ،‬ال ُافتحُل ُفتح ُقريب ُ انصره ُنصراُعزيزا‪ُ .‬‬
‫ُ‬
‫عنُُ‬ ‫ظ َ َُر ُمن َ ُ َ َم ُبَ َ‬
‫طنَُ ُ َ‬ ‫س َُء ُال تنَ ُ ُ َ الم َحنَُ ُ َم ُ َ‬
‫ل ُ َ الم َحنَُ ُ َ ه‬ ‫عنُا ُال َبلَ َُء ُ َ ال َ بَ َُء ُ َ ا‬
‫الزلَز َُ‬ ‫ال ه اُ ُادفَعُ ُ َ‬
‫س ئرُُالبه دَانُُال همس مينَُُع ام ًُُيَ ُ َر اُُالعَ لَمينَُ ُ‬ ‫ص ًُُ َ َ‬ ‫بَ َدنَ ُانده نيسيا ُخ ا‬
‫ُ‬
‫سنَ َ انُ ُلَ ُ ُت َغ رُ ُلَنَ ُ‬
‫ظ َمنَ ُاَن ه َ‬ ‫سنَ ًُ ُ َ قنَ ُ َ‬
‫عذَا َُ ُالنا رُ‪َ ُ.‬ربانَ ُ َ‬ ‫سنَ ًُ ُ َ فى ُاآخ َرةُ ُ َح َ‬
‫َربانَ ُآتنُ َ ُفى ُالدُنيَ ُ َح َ‬
‫َ ت َر َحمنَ ُلَنَ هك ن اُ‬
‫َنُمنَُُال َخ سرينَُ‪ُ .‬‬
‫ُ‬
‫عنُ ُال َحش ءُ ُ َ ال همن َكرُ ُ َ البَغيُ‬ ‫س نُ ُ َ إيت ءُ ُذى ُال هر َُ‬
‫بى ُ َ يَن َ ى ُ َ‬ ‫لُ ُيَ هم هرنَ ُب ل َعدلُ ُ َ الح َ‬ ‫ُعبَ دَلُ ُ!ُ اُ‬
‫ان ُ َ‬
‫لُاَكبَرُ‬ ‫ىُنعَمهُُيَزد هك ُُ َ لَذك هُرُ ُ‬ ‫ع َُ‬ ‫ظ هك ُُلَعَ ا هك ُُتَذَ اك هر نَُُ َ اذ هك هر لَُالعَظي َُُيَذ هكر هك ُُ َ اش هك هر ُههُ َ‬
‫يَع ه‬

Anda mungkin juga menyukai