Anda di halaman 1dari 16

Kisah Nabi Ibrahim A.

S Lengkap Dari Awal Sampai


Akhir
TABIRDAKWAH - Assalam untuk kita semua, kami ucapkan selamat datang dan salam persaudaraan seiman untuk kita

semua sebagai umat Islam dari manapun sahabat berada, pada kesempatan yang masih diberikan kesehatan dan

kebahagiaan berkumpul dengan orang yang kita cintai kami ingin berbagi tentang kisah Islami ( tarikh ) yang berjudul kisah

nabi Ibrahim  alaihissalam Lengkap tapi singkat padat

Nabi Ibrahim A.s merupakan bapak semua agama yang ada di dunia ini, dari Nabi Ibrahim inilah lahir orang orang suci yang

akan menjadi nabi dan rosul periode selanjutnya, maka ada yang menyebutkan bahwa nabi Ibrahim As merupakan bapak

tauhid yang akan merubah peradaban manusia di dunia ini, maka kita sebagai muslim sudah sepatutnya mengenal lebih

dalam tentang Kholiluloh Nabi Ibrohim alaihissalam ini

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap


Sebenarnya kisah nabi Ibrohim alaihissalam ini adalah kisah nyata yang betul betul terjadi dan sebagai muslim maka kita

wajib mengimaninya, karena memang rukun iman yang ke 4 adalah iman kepada rosul rosul Allah, dan lebih tepatnya kisah

nabi dan rosul ini adalah sejarah

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir

Kisah Nabi Ibrahim A.S Singkat dan Lengkap Dari


Awal Sampai Akhir
Biodata Nabi Ibrahim alaihissalam

Nabi Ibrahim alaihissalam merupakan putra Azar (Tarikh) bin Nahur bin Sarugh bin Ra'u bin Faligh bin Abir bin Shaleh bin Arfakhsad

bin Sam bin Nuh. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama Faddam A'ram, yang terletak di wilayah kerajaan Babilonia. Ayah Ibrahim

memiliki tiga putra: Ibrahim, Haran, dan Nahor. Haran memiliki seorang putra yakni nabi Luth sementara Ibrahim memiliki dua putra

yang termasuk golongan nabi, yaitu Ismail dan Ishaq, sedangkan nabi Yaqub atau yang dikenal dengan  israel adalah merupakan cucu

Nabi Ibrahim.

Menurut al-Kalbiy, ibu nabi Ibrahim bernama Buna binti Karbina bin Kartsi, yang berasal dari Bani Arfakhsyad, sedangkan dalam

kitab at-Tarikh dari Ishaq bin Basyar al-Kahiliy karya Al-Hafidz ibnu Asakir, ibu nabi Ibrahim bernama Amilah. Ibnu Asakir

meriwayatkan pula, bahwasanya nabi Ibrahim dijuluki sebagai "Abu adh-Dhaifan."

Para istri Nabi Ibrahim 'alaihissalam


Kisah nabi Ibrahim As yang sering ditanyakan adalah Siapa saja istri nabi Ibrahim as ? tentu banyak yang belum tahu, mari simak

kisahnya ketika Sarah hendak ditawan raja Mesir untuk dijadikan selir, Allah memberikan perlindungan kepada Sarah sehingga raja

Mesir tidak dapat menjadikan Sarah sebagai selir. Setelah menyadari bahwa Allah telah menghadirkan berbagai musibah menimpa diri

raja Mesir akibat Sarah yang merupakan istri Ibrahim, ia mengembalikan Sarah kepada Ibrahim serta raja Mesir menghadiahkan Hajar

sebagai budak untuk Sarah sebagai penebusan dosa. Hajar adalah seorang permaisuri kerajaan Mesir.

Para istri Ibrahim dan anak-anak yang dilahirkan oleh mereka adalah sebagai berikut:

Sarah: Ishaq

Hajar al-Qibthiyah al-Mishtiyah: Ismail

Qanthura binti Yaqthan: Zimran, Yaqsyan, Madan, Madyan, Syiyaq dan Syuh.

Mukjizat Nabi Ibrahim 'alaihissalam

Kisah Nabi Ibrahim alaihissalam Melihat burung dihidupkan kembali


Nabi Ibrahim As yang sudah bertekad ingin memerangi kesyirikan maupun penyembahan berhala, ingin mempertebal keimanan dan

keyakinannya terlebih dahulu, untuk menenteramkan kalbu serta membersihkan keragu-raguan yang mungkin mengganggu pikiran,

Ibrahim memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepada dirinya tentang cara Allah menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang

sudah mati.

َّ َ‫ َقا َل َف ُخ ْذ َأرْ بَعَ ًة مِّن‬  ۖ‫ َقا َل َبلَ ٰى َولَ ٰـكِن لِّي َْطمَِئنَّ َق ْل ِبي‬  ۖ‫ َقا َل َأ َولَ ْم ُتْؤ مِن‬  ۖ‫َوِإ ْذ َقا َل ِإبْرَ اهِي ُم رَ بِّ َأ ِرنِي َكيْفَ ُتحْ ِيي ا ْلم َْو َت ٰى‬
َّ‫الطي ِْر َفصُرْ هُنَّ ِإلَيْكَ ُث َّم اجْ عَ ْل عَ لَ ٰى ُك ِّل جَ ب ٍَل ِّم ْنهُنَّ ج ُْزءًا ُث َّم ادْ ُعهُن‬

‫ َۚواعْ لَ ْم َأنَّ اللَّـ َه عَ ِزي ٌز حَ كِي ٌم‬ ‫َيْأتِي َنكَ سَ عْ يًا‬

"...dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, "Wahai Tuhanku, perlihatkanlah kepada diriku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang

mati." Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap."

Allah berfirman, "Ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian

dari bagian-bagian itu, kemudian panggilah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera, dan ketahuilah bahwa Allah Maha

Perkasa, Maha Bijaksana."'"— Al-Baqarah 2:260

Kisah Nabi Ibrohim As Diselamatkan ketika berada di Perapian


Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Sebagian ulama salaf menyebutkan bahwa ketika Jibril menampakkan diri kepada

Ibrahim di udara, ia bertanya kepada Ibrahim apakah Ibrahim memerlukan bantuan, kemudian Ibrahim menjawab tidak perlu bantuan.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair mengisahkan bahwa, Malaikat Ar-Ra'd (malaikat pengatur awan dan hujan)

mengatakan, "Kapan saja aku diperintah, maka aku akan menurunkan hujan" namun Firman Allah hadir lebih cepat,
‫قُ ْل َنا يَا َنا ُر ُكونِي بَرْ ًدا َوسَ اَل مًا عَ لَ ٰى ِإبْرَ اهِي َم‬

"Kami berfirman, "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim."— Al-Anbiya' 21:69

Ka'ab al-Ahbar meriwayatkan, "Saat itu seluruh penduduk bumi tidak bisa menyalakan api, sedangkan Ibrahim tidak terbakar sedikitpun

selain tali yang mengikat dirinya." Sedangkan menurut As-Suddiy, "Saat itu Ibrahim didampingi oleh Malaikat Azh-Zhil (malaikat

pemberi naungan), sehingga saat itu Ibrahim yang berada di kobaran api, sebenarnya ia berada di taman hijau. Orang-orang melihatnya

dan tidak mampu memahami keadaan itu dan ia pun tidak keluar untuk menemui mereka."

Terdapat riwayat pula bahwa ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam kobaran api besar; semua hewan di muka bumi berusaha

memadamkan api tersebut, kecuali tokek adapula yang menyebutkan cicak yang berusaha membuat api membesar.

Kisah Kehidupan Nabi Ibrohim As, ( Pasir berubah menjadi makanan )


Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Abdur Razzaq meriwayatkan dari Mu’ammar dari Zaid bin Aslam bahwasanya

Namrudz memiliki berbagai makanan, orang-orang berduyun-duyun untuk memperoleh kebutuhan makanan, termasuk Ibrahim datang

untuk memperoleh kebutuhan makanan pula. Menurut kitab "Qashash al-Anbiyaa", pada sebuah hari ketika persediaan makanan telah

habis, nabi Ibrahim mengambil gundukan pasir, yang kemudian berubah menjadi bahan makanan tatkala ia sampai di rumah.

Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud


Kelahiran dan masa kecil

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Pada 2295 SM. Kerajaan Babilonia waktu itu diperintah oleh Namrudz, seorang

raja bengis yang berkuasa secara absolut dan zalim. Kerajaan itu mendapat pertanda langka pada bintang-bintang bahwa akan ada

seorang anak laki-laki perkasa lahir dan keturunannya akan memenuhi seisi bumi, dengan salah seorang keturunannya akan membunuh

Namrudz. Ketakutan terhadap kabar ini, maka ada perintah bahwa semua bayi laki-laki yang baru lahir harus dibunuh. Pada waktu yang

hampir bersamaan, ayah dari nabi Ibrahim merasakan kebahagiaan sekaligus kekhawatiran karena ia mendengar kabar bahwa istrinya

sedang mengandung seorang anak sesaat setelah ia dinobatkan sebagai panglima kerajaan, lalu kedua putranya, Nahor dan Haran,

memberi pendapat tentang persoalan ini. Haran, sebagai seorang ahli nujum, berpendapat bahwa sang ayah dapat menyerahkan anak itu

kepada raja, sebab Haran meyakini bahwa belum ada pertanda di langit yang gagal; sekalipun harus diserahkan ke pedang atau perapian,

Haran percaya akan ada keajaiban yang membuat anak itu tetap hidup. Sedangkan Nahor memberi saran supaya sang ibu meninggalkan

negeri Babilonia selama beberapa waktu, sementara itu sang ayah dapat menyerahkan bayi lain sebagai ganti Ibrahim. Sang ayah

menerima saran Nahor supaya menyelamatkan diri dari negeri Babilonia.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Ibu Ibrahim ditempatkan di sebuah gua bersama seorang pengasuh sampai hari

bersalin dan sang ayah mengambil seorang bayi dari seorang hambanya untuk diserahkan ke Namrudz. Ketika penyembelihan bayi

dilakukan, Namrudz bergembira sebab ia menyangka ancaman bagi kerajaannya telah lenyap. Sementara itu, setelah Ibu Ibrahim

mengalami persalinan, ia bersama pengasuh meninggalkan Ibrahim seorang diri di gua, sang ibu menangis seraya berdoa "Semoga Sang
Pelindung selalu menyertaimu, wahai anakku....." setelah Ibrahim ditinggalkan seorang diri, Allah mengutus sesosok malaikat supaya

hadir dan merawat Ibrahim.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Setelah berbulan-bulan, Haran masih mempercayai pertanda di langit tentang

Ibrahim sehingga ia pergi mendatangi gua di mana Ibrahim ditinggalkan. Haran terkejut ketika mendapati adiknya telah menjadi seorang

anak laki-laki yang dapat berbicara. Haran mengajak Ibrahim pulang ke negeri Babilonia namun Ibrahim sempat menolak seraya

menyatakan bahwa ia tidak mempunyai rumah karena ia mengaku telah tersesat di sebuah tempat yang tidak ia kenal. Pada akhirnya

Haran berhasil membawa Ibrahim ke rumah sang ayah di Babilonia. Ketika Haran mempertemukan Ibrahim, sang ayah tidak percaya

bahwa anak yang diajak Haran itu merupakan bayi yang telah ditinggalkan selama berbulan-bulan di gua. Ketika Ibrahim ditanya siapa

yang selama ini memberinya makan, ia menjawab bahwa Yang Maha Pemberi yang menyediakan makanan untuknya, lalu ia kembali

ditanya tentang siapa yang merawatnya saat sakit, ia menjawab bahwa Yang Maha Menyembuhkan yang melakukannya, kemudian

ketika ditanya tentang siapa yang memberitahunya tentang jawaban-jawaban ini, Ibrahim menjawab bahwa Yang Maha Mengetahui

yang mengajarinya. Terkejut dengan jawaban-jawaban ini, sang ayah merasa heran dan takjub terhadap Ibrahim. Untuk menghindari

kecurigaan Namrudz, Ibrahim diasuh di rumah Haran yang berada di luar wilayah Babilonia. Di sana Ibrahim dibesarkan bersama anak-

anak kakaknya yaitu Luth, Sarah dan Milka.

Kisah dan Cerita Nabi Ibrahim as Mencari Tuhan yang sebenarnya


Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Ketika Nabi Ibrohim alaihissalam telah berusia dua belas tahun, ia merasa

kehilangan sosok yang sebelumnya memberi makan dan perlindungan untuk dirinya, terlebih ia mendapati orang-orang di negeri itu

merupakan para penyembah patung berhala. Ibrahim mengingkari anggapan bahwa patung adalah dewa sehingga ia merasa tak betah

berada di tengah-tengah negeri itu. Ibrahim memutuskan untuk mencari Tuhan hingga ia harus berpindah di rumah nabi Nuh selama

beberapa waktu. Setelah berguru di rumah Nuh, Ibrahim memutuskan pergi sebab ia belum mendapat jawaban dalam pencariannya.

Tatkala Ibrahim kembali ke rumah ayahnya, ia sering mendapati ayahnya sedang membuat patung-patung serta meletakkan makanan di

depan patung-patung itu sehingga menyebabkan Ibrahim bertanya-tanya tentang perilaku sang ayah. Mendapati jawaban bahwa sang

ayah menyembah patung karena tradisi leluhur, Ibrahim mempertanyakan tradisi ini namun sang ayah membiarkan Ibrahim. Pada zaman

Ibrahim, sebagian besar orang di Mesopotamia beragama politeisme, yakni tradisi penyembahan lebih dari satu dewa, baik berupa dewa-

dewa di muka bumi maupun dewa-dewa di langit dan orang-orang tersebut membuat patung sebagai simbol dewa-dewa itu. Ketika

Ibrahim bertanya tentang Tuhan kepada Nahor, kakaknya menjelaskan bahwa di langit ada dewa-dewa, akan tetapi Ibrahim merasa perlu

membuktikan ucapan ini.

Pencarian Ibrahim mengenai Tuhannya, tercantum dalam Al-Qur'an, yang berbunyi:

َ‫ َفلَمَّا َأ َف َل َقا َل لَِئن لَّ ْم َي ْه ِدنِي رَ بِّي َأَل ُكو َننَّ مِنَ ا ْل َق ْو ِم الضَّالِّين‬  ۖ‫َاز ًغا َقا َل َه ٰـ َذا رَ بِّي‬ ‫َأ‬ ‫ُأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
ِ ‫ َفلَمَّا َف َل َقا َل اَل حِبُّ اآْل ِفلِينَ ۞ َفلَمَّا رَ ى ا ْل َقمَرَ ب‬  ۖ‫ َقا َل َه ٰـ َذا رَ بِّي‬  ۖ‫َفلَمَّا جَ نَّ عَ لَ ْي ِه اللَّ ْي ُل رَ ٰى َك ْو َكبًا‬
Yang artinya: Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu

tenggelam ia berkata: "aku tidak suka kepada yang tenggelam."

Kemudian tatkala ia melihat bulan terbit ia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, ia berkata: "Sesungguhnya

jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."

Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, ia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, ia

berkata: "Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan."— Al-An'am 6:76-78

Inilah daya logika yang dianugerahkan kepada nabi Ibrahim dalam menolak agama penyembahan langit yang dipercayai kaumnya

sehingga ia menyadari bahwa Yang Mengendalikan bulan, bintang, matahari, siang, malam serta Yang Menciptakan segala makhluk di

bumi adalah Tuhan yang sebenarnya.

Peringatan terhadap para penyembah berhala


Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Semasa remaja, Ibrahim masih sering bertanya kepada sang ayah tentang Tuhan

yang sesungguhnya. Walau demikian, ayahnya tetap tak menghiraukan Ibrahim. Sampai suatu ketika Ibrahim bertanya: "Terbuat dari

apakah patung-patung ini?" maka ayahnya menunjukkan kayu sebagai bahan pembuatan. Ibrahim pun mempertanyakan "Apakah kayu

itu tuhan?, benda yang hangus lenyap di perapian?" untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lain, Ibrahim diperintah menjual patung-

patung buatan ini. Ibrahim berkeliling kota menjajakan patung-patung buatan ayahnya, namun karena iman dan tauhid yang telah Allah

ilhamkan kepada dirinya, Ibrahim merasa tidak bersemangat untuk menjajakan barang-barang itu bahkan secara mengejek menawarkan

patung-patung itu kepada calon pembeli dengan kata-kata: "Siapakah yang akan membeli patung-patung yang diam dan tidak berguna

ini?". Melalui berbagai cara, Ibrahim berusaha menyadarkan tentang kesia-siaan patung dan Ibrahim berupaya berdakwah seraya

mengenalkan tentang Tuhan kepada banyak orang.

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir


Nabi Ibrahim as yang mendapati sang ayah tetap tidak mau meninggalkan penyembahan berhala-berhala kayu, merasa sedih dan ingin

menyadarkan tentang kekeliruan ini. Berulang-ulang kali ia berusaha memperingatkan, hingga Ibrahim menyatakan "Sekiranya kayu itu

memang sembahan, bukankah api dapat menghanguskan kayu, sekalipun api disebut sembahan, maka air dapat memadamkan dan

melenyapkan api, meskipun air disebut sebagai sembahan, maka air akan lenyap diserap oleh tanah; sekalipun tanah disebut sebagai

sembahan, maka matahari mengeringkan tanah dan menjadikannya tandus. Sekalipun matahari bersinar terang, tidaklah itu layak

dianggap sembahan sebab ia akan kehilangan cahaya karena awan yang bergumpal-gumpal dan lenyap dalam kegelapan malam lalu

tergantikan sinar bulan dan bintang-bintang. Awan-awan dan malam pun tidak pantas dianggap sebagai sembahan sebab apakah

sembahan hanya hadir dalam waktu tertentu dan menghilang dalam waktu tertentu, sementara umat manusia beserta segala makhluk di
bumi selalu hidup dan hadir setiap waktu? bukankah Yang Menciptakan langit, bumi beserta segala yang antara keduanya adalah Tuhan

yang sebenarnya? kiranya kamu mau merenungkan."

Nabi Ibrahim alaihissalam berseru kepada kaumnya: "Apapun yang kalian sembah itu adalah segala yang kubenci selain Tuhan atas

segala sesuatu, Dialah yang menciptakan diriku dan membimbing diriku sebab Dia menciptakan sesuatu berdasar tujuanNya dan

KehendakNya, Dialah yang menghadirkan kebenaran kepadaku melalui pendengaranku, sebab semula aku hanya ciptaan yang bahkan

tidak mengenali diri sendiri, Dialah yang menampakkan cahaya yang menerangi supaya aku tahu jalan apa yang harus kutempuh karena

aku hanyalah ciptaan yang tersesat di antara bumi dan langitNya, Dialah yang selalu hadir untukku sebab Dialah yang menyediakan

segala hal untuk kumakan dan kuminum, Dialah yang menghidupkan yang mati untukNya dan mematikan yang hidup tanpaNya. Aku

sendiri tidak tahu untuk apa aku dihidupkan maka tiada tugas bagiku di dunia selain melaksanakan apapun yang diperintahkan oleh

Pencipta yang menghidupkanku, dan aku pun bersedia mati sekiranya Dia pula yang menghendaki itu. Lalu patutkah aku bersujud

memuja kepada benda-benda yang kalian serukan itu daripada menyembah Tuhan yang menghidupkan seluruh makhluk di bumi?"

Dengan cara demikian, Ibrahim berusaha untuk menyadarkan kaumnya akan tetapi mereka mengabaikan seruan-seruan Ibrahim dan

mereka tetap berkeras meneruskan penyembahan berhala.

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Berdakwah
kepada ayahnya )
Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an kisah ketika Ibrahim berkata pada ayahnya, Azar:

َ ‫َوِإ ْذ َقا َل ِإبْرَ اهِي ُم َأِل ِبي ِه‬


ٍ ‫ِإ ِّني َأرَ اكَ َو َق ْومَكَ فِي ضَ اَل ٍل م ُِّب‬  ۖ‫آزرَ َأ َت َّتخ ُِذ َأصْ َنامًا آلِه ًَة‬
 ‫ين‬

"...dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Azar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-

tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata."— Al-An'am 6:74

Beberapa mufassirin berpendapat bahwa Azar bukan ayah nabi Ibrahim namun pamannya. Al-Qur'an hanya menjelaskan bahwa Azar

serupa kaum penyembah berhala, Azar adalah seorang pedagang patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri, kemudian orang-

orang membeli patung darinya untuk dipergunakan sewaktu upacara persembahan. Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang

harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyadarkan ayah kandungnya terlebih dahulu sebagai orang yang terdekat

kepadanya, juga sebagai peringatan bagi sang ayah bahwa penyembahan terhadap berhala-berhala merupakan perbuatan sesat dan bodoh.

Selain itu Ibrahim menganggap bahwa sikap berbakti kepada ayahnya mewajibkan dirinya untuk memberi penerangan untuk

menyingkirkan kepercayaan sesat supaya sang ayah mengikutinya dalam beriman kepada Allah, Yang Maha Kuasa.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak

terhadap orang tuanya serta melalui kata-kata yang halus, Ibrahim datang kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutus oleh

Allah sebagai nabi dan rasul serta telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh sang ayah.
Ibrahim mulai bertanya secara lemah lembut kepada ayahnya, kemudian bertanya apakah gerangan yang menjadi

penyebab untuk menyembah berhala seperti kaumnya walaupun berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun serta tidak

dapat mendatangkan keuntungan untuk penyembahnya ataupun tidak dapat mencegah nasib buruk. 

Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu merupakan semata-mata

ajaran setan yang memang menjadi musuh terhadap umat manusia sejak Adam diturunkan ke bumi. Ia berseru kepada

ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakan untuk berpaling dari berhala-berhala, supaya sang ayah

kembali menyembah Allah yang menciptakan umat manusia beserta semua makhluk yang hidup, maupun Yang Memberi

mereka rezeki maupun kenikmatan hidup, serta Yang Mempercayakan bumi dan segala isinya kepada umat manusia.

Kisah nabi Ibrohim as Tentang Pemberontakan melawan kaum penyembah


berhala
Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Di saat Ibrahim telah

menyadarkan bahwa kayu bukanlah Tuhan dan dakwah-dakwahnya telah tersebar ke berbagai negeri, Namrudz yang mendakwakan diri

sebagai raja di muka bumi memerintahkan seluruh rakyatnya datang membawa batu dan patung untuk mendirikan sebuah tugu

menjulang tinggi di Babilonia sebagai tempat berhala khusus sehingga seluruh orang-orang dalam negeri itu diajak bersatu sebagai

sebuah kaum penyembah berhala patung sehingga orang-orang tersebut menganggap segala jenis tindakan yang tidak menyembah

berhala patung sebagai ajaran menyimpang. Ketika mendapati berbagai patung berhala sebagai sembahan, maka Ibrahim semakin berniat

menyadarkan kaumnya tentang kebodohan ini dan ia ingin membuktikan bahwa patung batu hanyalah benda mati yang tidak dapat

bertindak apapun terhadap para penyembahnya. Ibrahim datang seorang diri sewaktu meruntuhkan segala patung batu yang ada di

Babilonia terkecuali sebuah patung terbesar yang dianggap sebagai dewa paling hebat oleh kaumnya.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Mendapati sebuah kekacauan dan puing reruntuhan di tempat ibadah mereka, para

penyembah berhala merasa sangat murka kemudian mereka hendak menghukum orang yang melakukan tindakan ini. Ibrahim; yang

dikenal berani menentang penyembahan berhala, dipanggil untuk dihakimi. Mereka bertanya: "Apakah kamu yang melakukan perbuatan

ini terhadap sembahan-sembahan kami, wahai Ibrahim?" ia menjawab: "Sebenarnya patung terbesar itu yang melakukan hal ini, cobalah

tanyakan kepada berhala itu jika memang dapat berbicara." mereka pun mulai tersadar lalu ia mengatakan: "Sesungguhnya kalian itu

memang orang-orang yang berlaku sewenang-wenang" kemudian dengan kepala tertunduk mereka berkata: "Sesungguhnya kamu telah

menyadari bahwa berhala-berhala itu memang tidak dapat berbicara." ia berkata: "Lalu mengapakah kalian menyembah selain daripada

Allah, berbagai sembahan yang tidak sedikit pun dapat memberi manfaat dan tidak pula menimpakan nasib buruk terhadap kalian? jika

kalian tidak menghentikan tindakan semacam ini tentulah Tuhanku kelak membakar kalian di Neraka."
Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Perapian
Babilonia )
Mendengar pernyataan ini; para penyembah berhala itu tidak serta merta menyerah dan mengakui dosa, justru mereka beranggapan

bahwa Ibrahim hendak membakar seluruh orang yang menyembah berhala. Sebagai hukuman atas tindakan terhadap patung-patung

berhala maupun pernyataan ini, mereka hendak membunuh dan membakarnya. Para penyembah berhala itu beramai-ramai

mengumpulkan banyak kayu bakar untuk sebuah perapian yang besar. Kemudian Namrudz sebagai orang yang telah mengajak seluruh

penduduk negeri agar menyembah berhala, menyatakan secara angkuh: "Hal ini akan menjadi bukti, siapa raja dan dewa di muka bumi

ini dan siapa yang manusia biasa, kalian akan menyaksikan pada hari ini bahwa orang itu dilenyapkan di perapian akibat berani

menyatakan bahwa kita akan dibakar oleh Tuhannya; maka biarlah Tuhannya sendiri yang menyelamatkan ia, sementara akulah dewa

yang menyelamatkan kalian!"

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Banyak orang dari berbagai negeri hadir untuk menyaksikan peristiwa ini dan

sebagian besar mereka percaya kepada Namrudz. Di tengah-tengah kerumunan, terdapat kakak Ibrahim, Haran, yang turut dihadirkan

karena selama ini telah menyembunyikan Ibrahim dan tidak menyerahkan kepada raja Namrudz. Ketika Haran ditanya mengapa ia tidak

menuruti perintah Namrudz, ia menjawab: "Bukankah aku pernah mengatakan bahwa apapun yang kalian lakukan, kalian takkan bisa

mengubah segala yang tertulis di langit, sebab kalian sendiri tidak sanggup mengubah langit dan bukanlah kalian yang berkuasa di langit

maupun di bumi" kemudian mereka menjawab: "Memang ucapan itu terbukti sampai saat ini, namun lihatlah setelah Ibrahim jatuh ke

perapian itu, apakah ucapanmu itu masih tetap berlaku" mereka pun bertanya: "Apakah kamu percaya pada Tuhannya Ibrahim?" Haran

merasakan keraguan dalam benaknya, sebab di malam sebelumnya ia mendapati pertanda di langit bahwa akan ada orang yang terbakar

hebat oleh perapian, sehingga Haran menganggap bahwa adiknya takkan selamat dari perapian. Haran menjawab "Seandainya Ibrahim

tidak selamat dari perapian tentulah aku akan pergi dan meninggalkan kalian sejauh mungkin bersama aib ini, akan tetapi jika melalui

keajaiban dahsyat Ibrahim berhasil selamat maka aku akan datang dan memeluknya."

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Ketika Ibrahim hendak dilempar ke perapian, sesosok malaikat hadir untuk

menawarkan pembebasan Ibrahim supaya dapat melarikan diri dari hukuman kaumnya namun Ibrahim berkata: "Cukuplah Yang Maha

Melindungi yang memberi keselamatan padaku, sebab selama ini Dialah yang melindungi nyawaku terhadap Maut; bahwa segala

penyelamatan hanya berasal dari Dia; sekalipun aku harus mati, maka aku bersedia jika itu yang Dia kehendaki" lalu malaikat tersebut

pergi meninggalkan Ibrahim. Allah turut bersaksi dengan para malaikat ketika mendapati bahwa hampir seluruh manusia di muka bumi

pada zaman itu memiliki satu pemikiran dari satu sudut pandang terhadap peristiwa perapian ini, maka Allah hendak melaksanakan

ketetapan kepada pikiran umat manusia dengan menampakkan hal-hal berbeda dalam penglihatan mereka, yang kemudian satu umat dan

satu bangsa di bumi menjadi berbagai bangsa yang memiliki pendirian dan pola pikir yang berbeda. Tatkala Ibrahim melompat ke

perapian yang membara, seketika Allah berfirman kepada perapian supaya menjadi keselamatan terhadap Ibrahim, maka api dari Allah

hadir untuk melindungi Ibrahim supaya dapat berjalan dalam keadaan selamat dari tengah-tengah perapian.
Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir
Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Mendapati Ibrahim selamat dari perapian, Haran bergegas mendekat untuk

memeluknya; akan tetapi Haran seketika mati disambar oleh kobaran api itu, sebab Haran mendekat tanpa memiliki keimanan kepada

Allah. Pada saat semacam ini, Terdapat pandangan yang bermacam-macam dalam pengamatan orang-orang yang menyaksikan, sebagian

mengatakan: "Dewa itu adalah api sebab api yang telah menyelamatkan Ibrahim" sebagian lain mengatakan: "Dewa itu adalah kayu, oleh

karena kayu itu, Ibrahim selamat" sebagian lain mengatakan: "Dewa itu adalah angin, sebab angin yang menghindarkan Ibrahim" hingga

muncul berbagai pendapat berbeda-beda terhadap kejadian ini. Orang-orang yang saling bersepakat tentang pandangan yang sama

membentuk sebuah kelompok tersendiri untuk membantah serta berselisih dengan pihak berseberangan pandangan; disebabkan mereka

saling berkeras pada pendapat masing-masing dan mereka menolak untuk menerima kebenaran dari pihak lain, termasuk untuk

menerima kebenaran pendapat Ibrahim bahwa Allah yang telah menyelamatkan dirinya menghadapi perapian. Sebagian besar umat

manusia berpegang pada pendapat masing-masing dan tidak mengakui satu sama lain bahkan tidak mau mengakui Allah. Sejak saat

itulah umat manusia saling menjauh berpencar dari tempat perapian ini, kemudian membentuk bangsa, bahasa, agama, maupun budaya;

yang masing-masing anggap sebagai yang paling benar. Dari banyak manusia yang menghendaki kepercayaan masing-masing, Ibrahim

maju seraya menyatakan bahwa ia hanya percaya kepada Allah serta hanya berserah diri kepada Kehendak Allah, sehingga Allah

memilih Ibrahim sebagai manusia pilihan Allah dari segala bangsa di muka bumi,serta Allah memberkati Ibrahim beserta golongan yang

mengikuti pribadi Ibrahim. Setelah itu, Ibrahim mengatakan kepada orang-orang yang saling berselisih: "Sesungguhnya berhala-berhala

yang kalian sembah selain Allah, hanyalah didasari rasa tentram dan kasih sayang bagi kalian sendiri dalam kehidupan dunia ini; kelak

pada hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian lain dan sebagian kalian mengutuk sebagian lain, dan tempat kembali kalian

memang neraka dan takkan ada satupun yang membela kalian."

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Perdebatan
dengan Namrudz dan hijrah dari tanah leluhur[sunting | sunting sumber]
Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Setelah menyaksikan Ibrahim yang diselamatkan oleh Allah dari perapian,

Namrudz beserta para pengikutnya merasa dipermalukan dan merasa takut bahwa lebih banyak orang yang percaya kepada Ibrahim

dibanding kepada kerajaannya. Oleh sebab telah mendakwakan diri sebagai raja dan dewa atas umat manusia, Namrudz berupaya

mengalahkan Ibrahim dengan memberikan pertanyaan sebagai tantangan: “kami sadari bahwa kamu memang tetap hidup dari perapian

tetapi kamu tidak menghadirkan sembahanmu di hadapan kami, maka kami takkan percaya kepadamu” Ibrahim mengatakan:

"Tuhankulah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan manusia yang Dia kehendaki, sebab Dialah yang Berkuasa atas segala yang di

langit maupun di bumi," seketika Namrudz memanggil dua orang budak lalu Namrudz membunuh salah seorang budak dan membiarkan

seorang yang lain tetap hidup, Namrudz pun menyombongkan diri: "aku pun memiliki kuasa di bumi terhadap orang-orang itu sebab

akulah raja, dan aku pun dewa yang sanggup menghidupkan dan mematikan; maka aku bertaruh dengan seluruh budak yang kumiliki

bahwa kamu takkan bisa menunjukkan kepadaku tentang bukti-bukti tentang Tuhanmu itu" Ibrahim berkata: "Sekalipun kamu memberi
seisi bumi kepadaku, ketahuilah bahwa segala yang ada di bumi beserta yang ada di langit merupakan Milik Allah. maka lihatlah ke arah

matahari yang terbit itu, sesungguhnya Allah adalah Yang Menerbitkan Matahari dari arah timur, jika memang terdapat kuasa padamu

terhadap matahari maka terbitkanlah matahari dari arah barat," seketika Namrudz tertegun dan menjadi bisu di hadapan Ibrahim lalu

banyak orang yang meninggalkan dan memisahkan diri dari kepemimpinan Namrudz lalu orang-orang tersebut mendirikan kekuasaan

mereka sendiri.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Dengan diiringi banyak pengikut, Ibrahim meninggalkan Babilonia sewaktu

ayahnya memanggil anak-anaknya supaya hadir di rumah Haran untuk pembagian warisan. Kedua anak perempuan Haran masing-

masing dijadikan istri bagi dua saudaranya, Ibrahim dan Nahor, sedangkan anak laki-laki Haran, Luth, memilih ikut bersama Ibrahim

sebab Ibrahim telah tinggal bertahun-tahun di rumah Haran. Ibrahim pun sempat mengajak sang ayah untuk meninggalkan penyembahan

berhala supaya berangkat bersamanya dalam mengikut kepada Allah. Akan tetapi ayahnya yang merasa lelah terhadap seruan-seruan ini,

menghendaki Ibrahim pergi meninggalkannya untuk waktu yang lama. Meski dimusuhi oleh ayahnya, Ibrahim masih sempat berdoa

memohonkan ampun untuk ayahnya sebagai janji dan wujud anak yang berbakti terhadap orang tua. Walaupun demikian, peringatan

Allah menyadarkan nabi Ibrahim supaya tidak lagi mendoakan ayahnya, sebab ayahnya itu merupakan orang yang terang-terangan

menolak penyembahan terhadap Allah.

Nabi Ibrahim alaihissalam bersama Sarah, Luth serta para pengikutnya meninggalkan rumah Haran untuk berangkat ke manapun Allah

perintahkan, yang Ibrahim imani. Oleh karena Ibrahim telah berjihad dan berhijrah karena Allah, maka Allah memberkati Ibrahim serta

Allah berjanji akan menghadiahi Ibrahim beserta keturunannya maupun kaum pengikutnya berupa pewarisan "negeri yang diberkahi atas

semesta alam." Perjanjian Ilahi untuk Ibrahim tersebut kelak diwariskan kepada Ishaq, yang kemudian diterima Ya'qub lalu beralih

kepada dua belas putra Ya'qub hingga sampai kepada umat Bani Israil. Selain itu, Perjanjian langka ini berisi karunia ganda berupa

anugerah istimewa di dunia maupun karunia surga di akhirat.

Kisah nabi Ibrohim As selanjutnya disebutkan bahwa Tatkala menjadi pendatang di negeri Mesir, Ibrahim disambut sebagai tamu

kehormatan yang diberi berbagai pemberian sebab Sarah hendak dijadikan istri oleh raja Mesir lantaran sebelumnya Ibrahim

memperkenalkan Sarah yang berparas sangat cantik, sebagai saudaranya agar nabi Ibrahim tidak mendapat celaka di negeri Mesir.

Semenjak tinggal di rumah Haran, Ibrahim telah menganggap anak perempuan kakaknya ini sebagai saudaranya sendiri dan sebagai

saudara dalam keimanan. Allah menimpakan kemalangan dan azab kepada raja Mesir tatkala hendak mengambil Sarah ke istana Mesir,

sehingga raja Mesir dihalangi untuk menjadikan Sarah sebagai istri. Sewaktu raja Mesir tersadar bahwa azab telah ditimpakan akibat

Sarah merupakan istri Ibrahim, maka raja Mesir merasa bersalah karena hendak menikahi wanita yang telah bersuami dan ia merasa

takut terhadap nabi Ibrahim. Sebagai tanda permintaan maaf, raja Mesir memberi banyak hadiah kepada Ibrahim juga sebuah tanah milik

di Mesir agar Ibrahim tetap tinggal di Mesir. Bahkan anak perempuan raja Mesir; yakni Hajar, telah diserahkan sebagai budak kepada

Sarah untuk penebusan atas kesalahan hendak yang diperbuat raja Mesir.
Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Tamu Nabi
Ibrahim As )
Walaupun mendapat ajakan untuk menetap di Mesir; atas keimanannya, Ibrahim tetap pergi menuju negeri yang Allah wariskan

untuknya, yang membuktikan bahwa Ibrahim lebih menaruh kepercayaan terhadap janji Allah dibanding kepada janji manusia. Sewaktu

meninggalkan negeri Mesir pula, Ibrahim melepas kepergian rombongan nabi Luth ke negeri Sadum. Selama menetap di negeri

Palestina, Ibrahim menjadi sosok yang terhormat dan dikenal luas di berbagai negeri oleh karena Ibrahim berlaku dermawan terhadap

penduduk Kana’an maupun orang-orang asing. Sekalipun Allah berjanji bahwa seluruh negeri Palestina diwariskan untuknya maupun

kaum keturunannya sebagai tanah milik, Ibrahim tidak mengusir atau menyingkirkan penduduk yang tinggal di sekitar wilayahnya,

karena Ibrahim mengaku bahwa dirinya hanya pendatang di bumi yang diterima secara baik oleh Allah, sehingga Ibrahim hendak

berbuat baik kepada banyak orang sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada dirinya. Ibrahim menjadi sosok yang amat ramah

menyambut para pendatang serta para pengembara yang singgah di rumahnya. Ibrahim juga mengenalkan ajaran iman kepada Allah

ketika menerima para tamu dari berbagai negeri.

Allah tidak memerintahkan Ibrahim untuk menguasai negeri Palestina karena sosoknya yang memiliki kesetiaan sejati pada Allah

disertai keimanan kuat sehingga ia mampu mempengaruhi penduduk negerinya dengan tidak sedikitpun mengalami pelemahan iman

akibat hidup di tengah-tengah mereka. Kaum keluarga Ibrahim dipilih Allah untuk menerima karunia istimewa diantara umat manusia di

muka bumi; sebagaimana Allah telah berjanji kepada Ibrahim bahwa ia beserta golongan pengikutnya akan memperoleh berkat beserta

karunia yang berkenan di dunia beserta anugerah yang kekal di negeri Akhirat sebagai upah terbaik untuk hamba-hamba Allah.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Setelah dianugerahi seorang putra dari Hajar, yakni Ismail, Ibrahim menerima

perintah sunat sebagai jaminan bahwa ia akan memperoleh keturunan dari Sarah. Beberapa waktu setelah bersunat, Ibrahim menerima

tamu istimewa yakni tiga sosok malaikat berwujud tiga laki-laki, akan tetapi wujud ketiga malaikat ini berbeda dengan rupa manusia

yang selama ini ditemui Ibrahim, ia pun merasa asing dan bersegera mempersiapkan jamuan khusus untuk ketiganya. Ibrahim

menghidangkan daging anak sapi yang dipanggang kepada mereka lalu para malaikat ini menyampaikan kabar gembira kepada Ibrahim

bahwa Ishaq akan lahir untuknya dan Ya’qub disebut sebagai penerus Ishaq. Ibrahim terkejut dengan kabar ini namun ia menyatakan

tetap yakin terhadap janji Allah. Sementara itu Sarah merasa heran dan tertawa mendengar kabar ini karena menganggap lucu bagi

seorang wanita yang telah berumur tua untuk menimang seorang bayi.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Ketika salah satu malaikat menyampaikan kabar bahwa ada bencana dahsyat yang

segera menimpa kaum Luth; Ibrahim yang menaruh belas kasihan terhadap kehidupan banyak orang walaupun orang-orang berdosa,

menahan malaikat ini beranjak dari rumahnya seraya memohonkan supaya Allah memberi kesempatan bertobat untuk orang-orang

berdosa tersebut sebelum ditumpas. Malaikat itu menjawab bahwa keputusan ini telah mutlak bagi Allah; oleh karena orang-orang

berdosa itu telah diperingatkan oleh Luth, namun orang-orang itu tidak mengubah perilaku keji mereka bagi Allah. Kemudian Ibrahim

memohonkan keselamatan untuk Luth beserta orang-orang yang beriman supaya diluputkan ketika azab terjadi. Hal ini dikabulkan untuk

seluruh pengikut Luth, terkecuali istri Luth.


Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Setelah Nabi Ishaq A.s lahir, Ibrahim menyayangi dan mengistimewakan Ishaq,

anak yang telah lama Allah janjikan sebagai pewarisnya. Hajar dan Ismail merasa cemburu dengan perhatian Ibrahim terhadap Ishaq,

kemudian Ibrahim memutuskan agar keduanya tinggal terpisah dengan Ishaq supaya tidak ada pertengkaran antara kedua putra Ibrahim;

terlebih Allah telah menyatakan jauh sebelum Ismail dilahirkan bahwasanya Ishaq telah tertulis sebagai penerus dan pewaris Ibrahim.

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Penyembelihan
Ismail )
Ketika seorang putra Ibrahim telah mencapai usia dewasa, Allah hendak menguji kesetiaan Ibrahim terhadap perintah-perintahNya

melalui sebuah mimpi tentang penyembelihan anak. Keimanan Ibrahim yang berhasil melaksanakan ujian-ujian sebelumnya sama sekali

tidak berubah ketika menerima perintah ini. Ibrahim mengajak putranya berangkat untuk melaksanakan perintah Allah, ia tidak

sedikitpun mengeluh ataupun meminta keringanan dari Allah tentang perintah ini melainkan melaksanakan sebagaimana diperintahkan.

Ketika Ibrahim membaringkan sang anak untuk melaksanakan perintah Allah, terlebih dahulu ia meminta tanggapan dan persetujuan dari

sang anak. Ibrahim berkata: "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka sampaikanlah

apa pendapatmu!" putranya menjawab: "Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; dengan perkenan Allah, kamu

akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." pada waktu putranya telah merelakan diri dan Ibrahim bersiap mengulurkan

tangan untuk menyembelih putranya, seketika Allah memanggil Ibrahim supaya menahan tangannya, sebab tindakan ini membuktikan

bahwa Ibrahim bersedia melaksanakan apapun untuk Allah sebagai wujud hamba yang berbakti dan benar-benar terpercaya bagi

Allah. Ibrahim pun mendapati seekor domba besar sebagai kurban pengganti putranya.

Kisah nabi Ibrahim As selanjutnya disebutkan bahwa Atas pengabdian sepenuhnya ini, maka Allah memberkahi Ibrahim dan Ishaq

termasuk golongan nabi yang saleh, demikian pula Ya'qub sebagai penerus, sehingga Allah mengistimewakan ketiga sosok ini dengan

buah tutur dan gelar terbaik di antara umat manusia yang pernah ada. Ibrahim pun masih hidup untuk mendidik cucunya, Ya’qub serta

memberkati sang cucu. Sebelum meninggal dunia, Ibrahim bersyukur kepada Allah, kemudian Ibrahim mengumpulkan putra-putranya

untuk mewariskan agama kepada putra-putranya serta kepada Ya’qub.

Doa Nabi Ibrahim 'alaihissalam

Terdapat doa-doa yang dipanjatkan Ibrahim dalam Al-Qur’an, salah satunya doa ketika Ibrahim mendirikan Baitullah bersama Ismail,

yang ditujukan untuk nasib generasi-generasi penerus mereka:


‫۞وِإ ْذ‬
َ  ‫ َو ِبْئ سَ ْالمَصِ ي ُر‬  ۖ‫ار‬ ِ ‫ َقا َل َومَن َك َفرَ َفُأ َم ِّت ُع ُه َقلِياًل ُث َّم َأضْ َطرُّ هُ ِإلَ ٰى عَ َذا‬  ۖ‫ت مَنْ آمَنَ ِم ْنهُم ِباللَّـ ِه َو ْالي َْو ِم اآْل خ ِِر‬
ِ ‫ب ال َّن‬ َّ َ‫َوِإ ْذ َقا َل ِإبْرَ اهِي ُم رَ بِّ اجْ عَ ْل َه ٰـ َذا َبلَ ًدا آ ِم ًنا َوارْ ُز ْق َأهْ لَ ُه مِن‬
ِ ‫الثمَرَ ا‬

ُ‫ِإ َّنكَ َأنتَ ال َّت َّواب‬  ۖ‫ْن َلكَ َومِن ُذرِّ َّي ِت َنا ُأم ًَّة مُّسْ لِم ًَة لَّكَ َوَأ ِر َنا َم َناسِ َك َنا َو ُتبْ عَ لَ ْي َنا‬
ِ ‫رَ َّب َنا َواجْ عَ ْل َنا مُسْ لِ َمي‬ ۞ ‫ِۖإ َّنكَ َأنتَ ال َّسمِي ُع ا ْلعَ لِي ُم‬ ‫ت َوِإسْ مَاعِ ي ُل رَ َّب َنا َت َق َّب ْل ِم َّنا‬
ِ ‫يَرْ َف ُع ِإبْرَ اهِي ُم ا ْل َق َواعِ دَ مِنَ ا ْل َب ْي‬

‫ِإ َّنكَ َأنتَ ْالعَ ِزي ُز ْالحَ كِي ُم‬  ۚ‫يه ْم‬


ِ ‫ِيه ْم رَ سُواًل ِّم ْن ُه ْم َي ْتلُو عَ لَي ِْه ْم آيَاتِكَ َويُعَ لِّ ُم ُه ُم ْال ِك َتابَ َو ْالح ِْك َم َة َوي َُز ِّك‬
ِ ‫ثف‬ْ َ‫رَ َّب َنا َوابْع‬ ۞ ‫الرَّ حِي ُم‬

Dan ketika Ibrahim berdo'a, "Wahai Tuhanku, jadikan negeri ini negeri yang aman sentosa, dan karuniakan rezeki dari buah-buahan

kepada penduduknya yang beriman kepada Allah maupun hari Akhir." Allah berfirman, "Dan kepada orang yang kafir pun Aku berikan

kesenangan hidup yang sementara, kemudian Aku paksa orang itu menerima malapetaka Neraka dan itulah seburuk-buruk tempat

kembali,"

dan ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo'a): "Wahai Tuhan kami terimalah daripada kami

(amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Wahai Tuhan kami, jadikan kami berdua

orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau

dan kiranya Engkau tunjukkan kepada kami cara-cara beserta tempat-tempat ibadah kami, dan terimalah taubat kami, sungguh

Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Wahai Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Utusan dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu,

dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi

Maha Bijaksana.— Al-Baqarah 2:126-129

‫َأْل‬
ِ ‫رَ بِّ ِإ َّنهُنَّ َأضْ لَ ْلنَ َكثِيرً ا مِّنَ ال َّن‬ ۞ ‫َوِإ ْذ َقا َل ِإبْرَ اهِي ُم رَ بِّ اجْ عَ ْل َه ٰـ َذا ا ْل َبلَدَ آ ِم ًنا َواجْ ُن ْبنِي َو َبنِيَّ َأن َّنعْ بُدَ ا صْ َنا َم‬
‫رَّ َّب َنا ِإ ِّني‬ ۞ ‫ َومَنْ عَ صَ انِي َفِإ َّنكَ غَ فُو ٌر رَّ حِي ٌم‬  ۖ‫ َفمَن َت ِبعَ نِي َفِإ َّن ُه ِم ِّني‬  ۖ‫اس‬

‫رَ َّب َنا ِإ َّنكَ َتعْ لَ ُم مَا ُن ْخفِي َومَا‬ ۞ َ‫ت لَعَ لَّ ُه ْم َي ْش ُكرُون‬ ِ ‫صاَل َة َفاجْ عَ ْل َأ ْفِئدَ ًة مِّنَ ال َّن‬
َّ َ‫اس َته ِْوي ِإلَي ِْه ْم َوارْ ُز ْقهُم مِّن‬
ِ ‫الثمَرَ ا‬ َّ ‫نت مِن ُذرِّ َّيتِي ِب َوا ٍد غَ ي ِْر ذِي َزرْ ٍع عِندَ َب ْيتِكَ ا ْلمُحَ رَّ ِم رَ َّب َنا لِ ُيقِيمُوا ال‬
ُ ‫َأسْ َك‬

ِ ْ‫ َومَا ي َْخ َف ٰى عَ لَى اللَّـ ِه مِن َشيْ ٍء فِي اَأْلر‬  ۗ ُ‫ُنعْ لِن‬
‫ض َواَل فِي ال َّسمَا ِء‬

Dan ketika Ibrahim berdoa: "Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebuah negeri yang aman, dan kiranya hindarkan aku beserta anak

cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Wahai Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan sebagian besar dari umat manusia, maka barangsiapa yang

mengikuti diriku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai diriku, maka sesungguhnya

Engkaulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di

dekat rumahMu yang dihormati, Wahai Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian

umat manusia cenderung kepada mereka dan karuniakan mereka berupa buah-buahan, supaya mereka bersyukur.

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang kami sembunyikan dan segala yang kami nyatakan; dan tiada

sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.— Ibrahim 14:35-38

ْ ‫رَ َّب َنا‬ ۞ ‫رَ َّب َنا َو َت َق َّب ْل ُدعَ ا ِء‬  ۚ‫صاَل ِة َومِن ُذرِّ َّيتِي‬
ُ‫اغفِرْ لِي َول َِوالِدَ يَّ َولِ ْلمُْؤ ِمنِينَ ي َْو َم َيقُو ُم ا ْلحِسَ اب‬ َّ ‫اجْ عَ ْلنِي ُمقِي َم ال‬

Wahai Tuhanku, jadikan aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, Wahai Tuhan kami, perkenankan doaku.

Wahai Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang berman pada hari terjadinya hisab.— 

Ibrahim 14:40-41
Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Teladan Nabi
Ibrahim 'alaihissalam )
Nabi Ibrahim merupakan sosok teladan dan panutan utama bagi umat Islam dalam hal keimanan, pengabdian dan ketauhidan kepada

Allah. nabi Muhammad juga mendapat anjuran melalui Firman Allah untuk mengikuti pribadi Ibrahim:

ُ ‫ِإنَّ ِإبْرَ اهِي َم َكانَ ُأم ًَّة َقا ِن ًتا لِّلَّـ ِه حَ نِي ًفا َولَ ْم َي‬
َ‫ك مِنَ ْال ُم ْش ِركِين‬

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan yang patuh kepada Allah, dan hanif. Dan sekali-kali ia

bukan termasuk golongan yang mempersekutukan— An-Nahl 16:120

‫ُأ‬
ِ ‫ت َل ُك ْم سْ َوةٌ حَ سَ َن ٌة فِي ِإبْرَ اهِي َم َوالَّذِينَ مَعَ ُه ِإ ْذ َقالُوا لِ َق ْوم ِِه ْم ِإ َّنا بُرَ آ ُء مِن ُك ْم َو ِممَّا َتعْ ُب ُدونَ مِن د‬
ُ‫ُون اللَّـ ِه َك َفرْ َنا ِب ُك ْم َوبَدَ ا َب ْي َن َنا َو َب ْي َن ُك ُم ْالعَ دَ َاوةُ َو ْالب َْغضَ ا ُء َأ َب ًدا حَ َّت ٰى ُتْؤ ِم ُنوا ِباللَّـ ِه َوحْ دَ ه‬ ْ ‫قَدْ َكا َن‬

َ‫ِإ َّنكَ َأنت‬  ۖ‫اغفِرْ َل َنا رَ َّب َنا‬ ُ ِ‫ِإاَّل َق ْو َل ِإبْرَ اهِي َم َأِل ِبي ِه َأَلسْ َت ْغفِرَ نَّ لَكَ َومَا َأمْ ل‬
ْ ‫رَ َّب َنا اَل َتجْ عَ ْل َنا فِ ْت َن ًة لِّلَّذِينَ َك َفرُوا َو‬ ۞ ‫رَّ َّب َنا عَ لَيْكَ َت َو َّك ْل َنا َوِإلَيْكَ َأ َن ْب َنا َوِإلَيْكَ ا ْلمَصِ ي ُر‬  ۖ‫ك لَكَ مِنَ اللَّـ ِه مِن َشيْ ٍء‬

‫ َومَن َي َت َو َّل َفِإنَّ اللَّـ َه ه َُو ْالغَ نِيُّ ْالحَ مِي ُد‬  ۚ َ‫ِيه ْم ُأسْ َوةٌ حَ سَ َن ٌة لِّمَن َكانَ يَرْ جُو اللَّـ َه َو ْالي َْو َم اآْل خِر‬
ِ ‫ْالعَ ِزي ُز ْالحَ كِي ُملَقَدْ َكانَ لَ ُك ْم ف‬

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan ia, ketika mereka berkata

kepada kaum mereka, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah, kami mengingkari

kalian dan telah nyata antara kami dan kalian terdapat permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kalian beriman

kepada Allah saja." kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan untuk kamu dan aku

tiada dapat menolak sesuatu pun dari Allah terhadap dirimu."

"Wahai Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada

Engkaulah kami kembali.

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Wahai Tuhan kami.

Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Sesungguhnya pada mereka itu ada teladan yang baik untuk kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan

pada) Hari kemudian. Dan barang siapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji.— Al-

Mumtahanah 60:4-6

‫َأِل‬
ِ ‫ِإاَّل الَّذِي َف َطرَ نِي َفِإ َّن ُه سَ َي ْهد‬ ۞  َ‫َوِإ ْذ َقا َل ِإبْرَ اهِي ُم ِبي ِه َو َق ْو ِم ِه ِإ َّننِي بَرَ ا ٌء ِّممَّا َتعْ ُب ُدون‬
َ‫ َوجَ عَ لَهَا َكلِم ًَة بَاقِي ًَة فِي عَ ق ِِب ِه َلعَ لَّ ُه ْم يَرْ ِجعُون‬ ۞ ‫ِين‬

Dan ketika Ibrahim menyatakan kepada bapaknya beserta kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak peduli terhadap yang kalian sembah,

terkecuali Tuhan Yang Merancang diriku, Dialah yang menuntun diriku". dan ia menjadikan ini sebagai pedoman dasar pada

penerusnya, supaya mereka berpulang.— Az-Zukhruf 43:26-28

َ‫ َو ِب ٰ َذلِك‬  ۖ‫اَل َش ِريكَ لَ ُه‬ ۞  َ‫قُ ْل ِإنَّ صَ اَل تِي َو ُن ُسكِي َومَحْ يَايَ َو َممَاتِي لِلَّـ ِه رَ بِّ ا ْلعَ الَمِين‬ ۞  َ‫ َومَا َكانَ مِنَ ا ْل ُم ْش ِركِين‬  ۚ‫قُ ْل ِإ َّننِي هَدَ انِي رَ بِّي ِإلَ ٰى صِ رَ اطٍ مُّسْ َتق ٍِيم دِي ًنا قِ َيمًا ِّملَّ َة ِإبْرَ اهِي َم حَ نِي ًفا‬

ُ ْ‫ُأمِر‬
َ‫ت َوَأ َنا َأ َّو ُل ْالمُسْ لِمِين‬

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah dituntun oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang

lurus, dan Ibrahim bukanlah termasuk golongan musyrik".

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhannya semesta alam; tiada sekutu
terhadap Dia; dan demikian itulah yang diperintahkan kepada diriku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada

Allah)".— Al-An'am 6:161-163

Perjalanan ibadah Haji dan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha yang dirayakan setiap tahun, merupakan bentuk penghormatan

umat Muslim di seluruh dunia terhadap pengabdian nabi Ibrahim dan nabi Ismail:

‫اس ِب ْالحَ ِّج َيْأ ُتوكَ ِرجَ ااًل َوعَ لَ ٰى ُك ِّل ضَ ام ٍِر َيْأتِينَ مِن ُك ِّل َف ٍّج‬
ِ ‫ َوَأ ِّذن فِي ال َّن‬ ۞ ‫ِلطاِئفِينَ َو ْال َقاِئمِينَ َوالرُّ َّك ِع ال ُّسجُو ِد‬ ِ ‫َوِإ ْذ بَوَّ ْأ َنا ِإِلبْرَ اهِي َم َم َكانَ ْال َب ْي‬
َّ ‫ت َأن اَّل ُت ْش ِركْ ِبي َش ْيًئ ا َو َطهِّرْ َب ْيتِيَ ل‬

‫ ُث َّم ْل َي ْقضُوا َت َف َث ُه ْم َو ْليُوفُوا ُن ُذورَ ُه ْم‬ ۞  َ‫ َف ُكلُوا ِم ْنهَا َوَأ ْط ِعمُوا ا ْلبَاِئسَ ا ْل َفقِير‬  ۖ‫ت عَ لَ ٰى مَا رَ َز َقهُم مِّن ب َِهي َم ِة اَأْل ْنعَ ِام‬
ٍ ‫َّام مَّعْ لُومَا‬ ‫َأ‬ ْ
ٍ ‫لِّ َي ْش َهدُوا َم َنافِعَ َل ُه ْم َويَذ ُكرُوا اسْ َم اللَّـ ِه فِي ي‬ ۞ ‫ِيق‬
ٍ ‫عَ م‬

‫ور‬ ‫َأْل‬ ‫َأْل‬


ِ ‫ َفاجْ َت ِنبُوا الرِّ جْ سَ مِنَ ا ْو َث‬  ۖ‫ت لَ ُك ُم ا ْنعَ ا ُم ِإاَّل مَا ُي ْتلَ ٰى عَ لَ ْي ُك ْم‬
ُّ ‫ان َواجْ َت ِنبُوا َق ْو َل‬
ِ ‫الز‬ ِ ‫ ٰ َذلِكَ َومَن يُعَ ِّظ ْم ُح ُرمَا‬ ۞ ‫ِيق‬
ْ َّ‫ َوُأ ِحل‬  ۗ‫ت اللَّـ ِه َفه َُو َخ ْي ٌر لَّ ُه عِندَ رَ ِّب ِه‬ ِ ‫ت ْالعَ ت‬ َّ ‫َو ْلي‬
ِ ‫َطوَّ فُوا ِب ْال َب ْي‬

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu

mempersekutukan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang

beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang

kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka

menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang

Allah telah berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah

untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir."— Al-Hajj 22:26-30

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Julukan atau
panggilan nabi Ibrohim as )
Khalilullah ( ‫ )خلیالهلل‬adalah julukan istimewa yang Allah berikan untuk Ibrahim yang bermakna Kesayangan Allah:

‫ َۗوا َّت َخ َذ اللَّـ ُه ِإبْرَ اهِي َم َخلِياًل‬ ‫َومَنْ َأحْ سَ نُ دِي ًنا ِّممَّنْ َأسْ لَ َم َوجْ َه ُه ِللَّـ ِه َوه َُو مُحْ سِ نٌ َوا َّتبَعَ ِملَّ َة ِإبْرَ اهِي َم حَ نِي ًفا‬

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang ia pun mengerjakan

kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.— An-Nisa 4:125

Dalam Al-Qur'an pula, nabi Ibrahim disebut sebagai "Bapak Umat Muslim":

ُ ‫ه َُو سَ مَّا ُك ُم ْالمُسْ لِمِينَ مِن َق ْب ُل َوفِي َه ٰـ َذا ِل َي ُكونَ الرَّ سُو ُل َش ِهي ًدا عَ لَ ْي ُك ْم َو َت ُكو ُنوا‬  ۚ‫ ِّملَّ َة َأ ِبي ُك ْم ِإبْرَ اهِي َم‬  ۚ‫ِّين مِنْ حَ رَ ٍج‬
‫شهَدَ ا َء‬ ِ ‫ه َُو اجْ َتبَا ُك ْم َومَا جَ عَ َل عَ لَ ْي ُك ْم فِي الد‬  ۚ‫َوجَ ا ِهدُوا فِي اللَّـ ِه حَ َّق ِجهَا ِد ِه‬

‫ َفنِعْ َم ا ْلم َْولَ ٰى َونِعْ َم ال َّنصِ ي ُر‬  ۖ‫الز َكا َة َواعْ َتصِ مُوا ِباللَّـ ِه ه َُو م َْواَل ُك ْم‬ َّ ‫ َفَأقِيمُوا ال‬  ۚ‫اس‬
َّ ‫صاَل َة َوآ ُتوا‬ ِ ‫عَ لَى ال َّن‬

Dan berjihadlah kalian pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kalian dan Dia sekali-kali tidak

menjadikan untuk kalian, agama sebagai suatu kesempitan. (Ikutilah) agama bapak leluhur kalian; Ibrahim. Dia telah menamai kalian

sebagai golongan muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi terhadap dirimu dan

supaya kalian menjadi saksi terhadap segenap umat manusia, maka dirikan sembahyang, tunaikan zakat dan berpeganglah kalian pada

tali Allah; Dialah Pelindung kalian, maka Dialah sebaik-baik Pelindung serta sebaik-baik Penolong.— Al-Hajj 22:78

Kisah Nabi Ibrahim A.S Lengkap Dari Awal Sampai Akhir ( Shuhuf yang
diturunkan kepada Nabi Ibrahim )
Dalam Al-Qur’an disebutkan tentang lembaran-lembaran (shuhuf) Ibrahim yang setara dengan lembaran-lembaranMusa.
‫الَّذِي يَصْ لَى‬ ۞ ‫ َو َي َتجَ َّن ُبهَا اَأْل ْش َقى‬ ۞ ‫سَ ي ََّذ َّك ُر مَن ي َْخ َش ٰى‬ ۞‫الذ ْكرَ ٰى‬
ِّ ‫ت‬ِ َ‫ َف َذ ِّكرْ ِإن َّن َفع‬ ۞ ‫ َو ُن َي ِّسرُكَ ل ِْليُسْ رَ ٰى‬ ۞ ‫ِإ َّن ُه يَعْ لَ ُم ْالجَ هْرَ َومَا ي َْخ َف ٰى‬  ۚ‫ِإاَّل مَا َشا َء اللَّـ ُه‬ ۞ ‫سَ ُن ْق ِرُئكَ فَاَل َتنسَ ٰى‬

ُّ ‫ِإنَّ َه ٰـ َذا لَفِي ال‬ ۞ ‫ َواآْل خِرَ ةُ َخ ْي ٌر َوَأ ْب َق ٰى‬ ۞ ‫۞ َب ْل ُتْؤ ِثرُونَ ا ْلحَ يَا َة ال ُّد ْنيَا‬ ‫ َو َذ َكرَ اسْ َم رَ ِّب ِه َفصَ لَّ ٰى‬ ۞ ‫قَدْ َأ ْفلَحَ مَن َت َز َّك ٰى‬ ۞ ‫ُوت فِيهَا َواَل يَحْ ي َٰى‬
ِ‫صحُف‬ ُ ‫ ُث َّم اَل َيم‬ ۞ ‫ال َّنارَ ا ْل ُكبْرَ ٰى‬

ُ  ۞ ‫اُأْلولَ ٰى‬
‫صحُفِ ِإبْرَ اهِي َم َومُوسَ ٰى‬

Kami akan membacakan kepadamu maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui

perkara yang tampak maupun perkara yang tersembunyi.

dan Kami akan memberi kamu taufik kepada jalan yang mudah oleh sebab itu berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,

orang-orang yang berhati-hati akan memperoleh pelajaran; sedangkan golongan yang celaka akan menjauhinya yakni golongan yang

akan memasuki perapian besar kemudian golongan itu tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.

Betapa beruntung orang yang memurnikan diri dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia sembahyang, namun kalian lebih memilih kehidupan

duniawi sedang kehidupan Akhirat merupakan yang terbaik serta yang abadi.

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Lembaran-Lembaran terdahulu; Lembaran-Lembaran Ibrahim dan Musa.— Al-A'la 87:6-

19

Anda mungkin juga menyukai